Dengan menggenggam tinju kanannya, tubuh Wang Lin melangkah maju. Kepalan tangan mengikuti gerakan tubuh, langsung menghantam ke depan dengan pukulan dahsyat.
Gemuruh dahsyat menggema di antara langit dan bumi. Di depan Wang Lin muncul secara misterius bayangan lengan Dewa Kuno yang raksasa, seolah pukulan ini adalah serangan mengaum dari Dewa Kuno!
Gemuruh dahsyat menggemparkan langit dan bumi, menggantikan segala suara di Planet Roh Air dalam sekejap mata. Seolah telah menjelma menjadi keabadian, bergema di telinga semua orang di sekitar.
Situ Nan yang mengkonsentrasikan semua Jiwa Gunung di Planet Roh Air menjadi teknik Gunung Bergerak, dalam sekejap napas bertabrakan dengan tinju kanan Wang Lin dari kejauhan. Tabrakan ini menghasilkan hantaman dahsyat yang berubah menjadi angin kencang berbalik arah. Dampaknya, samudera luas di Planet Roh Air bergelombang keras membentuk badai kejutan!
Situ Nan mundur sambil tertawa panjang, sorot matanya menunjukkan apresiasi. "Katanya perpisahan tiga hari membuat pandangan berubah! Wang Lin, kita tak bertemu ratusan tahun. Hari ini kau membuatku terkejut bukan main!"
Tubuh Wang Lin juga mundur 100 zhang. "Rupanya dalam ratusan tahun ini, kau pasti lagi bertapa!"
Tatapan saling mengunci beberapa saat, keduanya serentak menunjukkan senyum bahagia. Sudah lama Wang Lin tidak sebahagia hari ini. Pertemuan kembali dengan Situ Nan membangkitkan kehangatan persahabatan ribuan tahun di hatinya.
Situ Nan juga demikian. Sepanjang hidupnya penuh dengan keangkuhan liar, teman sejati yang dimilikinya bisa dihitung jari. Bahkan jika ada, hubungan itu sudah lama terputus. Namun Wang Lin menempati posisi khusus di hatinya. Hubungan mereka bisa dibilang telah melewati hidup dan mati bersama. Melihat peningkatan tingkat kultivasi Wang Lin yang mencapai level sehebat ini, hatinya dipenuhi sukacita yang tak terkira.
Atas undangan Wang Lin, mereka berdua berubah menjadi cahaya panjang menyambar ke kejauhan dan menghilang tanpa jejak, meninggalkan kerumunan orang yang masih kebingungan di sekeliling.
Terutama Tiga Master Dao dari Dunia Fana, mereka tertegun sejenak menghadapi titik balik yang begitu dramatis ini. Setelah beberapa lama, barulah mereka tersenyum getir. Ketiganya yang mampu mencapai tahap Mengintip Nirvana dalam kultivasi jelas adalah orang-orang yang sangat cerdik. Kini mereka menyadari, ketika Situ Nan sebelumnya menyebutkan tentang merebut Zhao Xue dan Ling'er demi saudaranya, kemungkinan 80% "saudara" yang dimaksud adalah Wang Lin.
Fufengzi hanya bisa tersenyum getir menyaksikan adegan ini. Sambil menggelengkan kepala, matanya menatap perempuan berbaju perak di kejauhan yang telah keluar dari pengaruh kemampuan supernatural Situ Nan di reruntuhan istana. Di dasar kalbunya, keraguan mulai mengusik.
Mereka yang berpencar ini tidak perlu dibahas. Saat ini, Wang Lin dan Situ Nan duduk berhadapan di puncak tebing tempat Wang Lin pernah merenungkan matahari terbit dan malam yang tersisa. Diterpa angin gunung yang menerpa jubah mereka, kedua orang ini dengan penuh perasaan menceritakan pengalaman ratusan tahun terakhir satu per satu.
Di antara mereka terdapat meja batu giok putih dengan kendi anggur dan perlengkapan lainnya yang dibawa Situ Nan. Setelah meneguk arak, dia berkata dengan haru: "Tak kusangka setelah datang ke Planet Tianyun, kau mengalami begitu banyak hal. Andai tahu begini, lebih baik ikut aku menjadi Pangeran yang bersenang-senang."
Wang Lin mengangkat cawan arak dan meneguknya sambil menggelengkan kepala: "Jika bukan karena masalah yang muncul selama di Planet Tianyun, tingkat kultivasiku takkan mencapai level sekarang."
"Aku sudah dengar tentang pertempuran Luotian melawan Aliansi di Bintang Feng Luan, bahkan mendengar nama Xu Mu, Jenderal Petir Sejati dari Luotian. Hahaha, tak disangka itu ternyata kau!" Situ Nan menunjukkan ekspresi samar antara senyum dan skeptis di pandangan, meletakkan cawan sambil tertawa.
Wang Lin dengan raut wajak tetap tenang, tersenyum: "Ini hanya serangkaian kebetulan."
"Namun tingkat kultivasimu agak aneh. Secara kasat mata hanya Mengintip Nirvana tahap menengah, tapi pukulanmu tadi bahkan membuatku yang berada di tahap awal Memurnikan Nirvana ini terguncang." Meski Situ Nan berada di tahap awal Memurnikan Nirvana, bakat alaminya sungguh luar biasa. Selama bertahun-tahun bertapa, ia telah menguasai teknik khusus hingga mampu berdiri di puncak di antara rekan selevelnya. Jika dipaksa hingga mengorbankan nyawa, bahkan bisa bertarung melawan tahap menengah Memurnikan Nirvana, meski dengan pengorbanan yang besar.
Pertarungan mereka berdua lebih bersifat uji coba, namun Situ Nan jelas-jelas merasakan adanya kekuatan tersembunyi dalam diri Wang Lin yang membuatnya terpana. Kekuatan ini begitu dahsyat hingga membuat si angkuh liar ini pun gemetar.
Pemuda yang dulu itu, setelah lebih dari seribu tahun, telah sepenuhnya menanggalkan kenaifannya dan berubah menjadi kultivator sejati!
Situ Nan samar-samar melihat bayangan anak kecil polos yang pernah jatuh dari tebing dan mengambil Batu Mutiara itu... Bayangan pemuda itu bergoyang, berubah menjadi sosok remaja polos di Sekte Hengyue yang belum mengerti kekejaman Dunia Kultivasi.
Pemuda yang kehilangan orangtua dan tubuh fisik, diselamatkan olehku, lalu menjadi pembantai mengerikan selama ratusan tahun bagai Raja Iblis...
Sosok sunyi yang setelah Transformasi Biasa menemukan jati diri, memahami Lapisan Reinkarnasi, perlahan bangkit di Planet Zhuque, dan akhirnya mencapai puncak sekaligus membangunkanku dari tidur panjang.
Situ Nan mendesah pelan, memandang Wang Lin. Di matanya tiba-tiba terbayang perpisahan mereka di bawah nebula tahun itu - satu pergi ke Tianyun untuk bersumpah setia pada guru, satu lagi ke Feng Luan menjelajahi dunia fana.
Ratusan tahun berlalu, kini mereka bertemu lagi. Persahabatan tetap sama, namun segala hal lain telah mengalami perubahan yang begitu besar.
Kesyahduan kehidupan, tiada yang melebihi ini!
Wang Lin juga memandangi Situ Nan, kenangan demi kenangan dari masa lalu bermunculan di benaknya. Kenangan itu sudah sangat lama, namun bagi Wang Lin tetap jelas dan tak terlupakan. Ia tak bisa melupakan saat dirinya menatap langit dan mengucapkan sebuah kalimat.
"Seumur hidupku, Wang Lin tidak akan menyembah langit dan bumi, tidak menghormati dewa maupun hantu! Hanya bersujud kepada orangtua, dan hanya menghormati Situ!"
Bantuan Situ Nan padanya terlalu banyak. Tanpa Situ, Wang Lin sudah mati di Negara Zhao dulu, takkan mencapai pencapaian seperti hari ini.
Tanpa Situ, dengan bakat Wang Lin yang biasa, mustahil melewati tahap dasar kultivasi: latihan Qi, Pembangunan Fondasi, Pembentukan Inti, dan Bayi Yuan Ying! Tanpa fondasi ini, mustahil ia sampai di titik ini.
Tanpa tiga jari Situ: Kehancuran Total, Ubah Jadi Iblis, dan Sungai Kuning, serta penjelasannya tentang interaksi antara Magic Treasure dengan kemampuan supernatural, Wang Lin juga sulit bertahan di Planet Tianyun kala itu.
Jika bukan Situ, di Daerah Yao Ling, di bawah serangan moxiu, nyawa Wang Lin telah lenyap seluruhnya. Tanpa Jimi Zhi, mungkin sudah lenyap berantakan...
Ada pula Tian Ni! Magic Treasure yang sangat misterius ini, andai Situ Nan punya sedikit niat egois, pasti tidak akan sampai di tangan Wang Lin hingga kini. Situ hanya tersenyum polos saat mengatakan, karena Tian Ni telah melebur dengan Jiwa Yuan Shen Wang Lin, mengambil Tian Ni berarti Wang Lin punah.
“Benda ini, untukmu! Hormat!”
Kenangan masa lalu mengalir deras. Keduanya diam di puncak gunung terpencil ini.
Angin gunung berdesir, tak mampu menghapus kebahagiaan pertemuan kembali di antara mereka. Kebahagiaan ini semakin dalam, semakin pekat, berubah menjadi asap tipis yang melingkupi hati mereka berdua, menjadi persahabatan abadi.
Menikmati arak ditemani angin gunung, berdua minum satu cawan demi satu cawan. Setelah hening sesaat, mereka saling memandang dan tertawa lebar. Antara sahabat sejati, tak perlu banyak kata. Secangkir arak, seulas tawa, cukup untuk melemparkan kesedihan, yang tersisa hanyalah kebahagiaan.
Seorang pria boleh tidak memiliki kekasih, namun tak boleh tak punya sahabat sejati!
Mengenai keanehan tingkat kultivasi Wang Lin, Situ Nan tidak melanjutkan pertanyaan. Ia memotong ucapan Wang Lin, meneguk arak sambil tertawa: "Antara kita, ngapain banyak omong! Seperti waktu gue kena masalah di Feng Luan Xing, langsung kepikiran cari lo. Nanti kita berdua bakal balas dendam ke Bintang Feng Luan!"
Wang Lin mengangguk sambil tersenyum, tak banyak bertanya. Mereka mengobrol tentang kenangan masa lalu sambil terus minum. Tanpa terasa, malam telah larut. Rembulan tergantung di langit, memancarkan cahaya keperakan. Meski udara malam dingin, namun sunyi sepi di sekitar justru menambah kedamaian. Berbincang tentang kehidupan dengan sahabat di malam yang tenang ini membuat pikiran Wang Lin menjadi sangat tenang.
Sudah lama ia tidak merasakan kehangatan seperti sekarang. Kehangatan ini muncul tanpa sadar setelah bertemu teman lama, seolah kembali ke masa ketika bersama Situ Nan di dalam Tian Ni di Planet Zhuque, saling mengandalkan nyawa.
"Kau di Domain Bintang Luo Tian juga cukup termasyhur, hidupmu bisa dibilang enak. Kasihan gue, sialan! Baru sebentar bersenang-senang di Bintang Feng Luan, tak sengaja melihat beberapa perempuan Feng Luan berlagak naga-palsu dan elang-palsu. Sebenarnya ini hal biasa di Dunia Kultivasi, gue juga tidak peduli. Cuma melihat beberapa kali saja, cuma merekam semua ini dengan kepingan giok menggunakan Shen Shi lalu mengukirnya..." Situ Nan meneguk besar arak, ekspresinya muram, berkata:
“Kau bilang gue cuma melakukan sedikit hal begini, sampai-sampai mereka mengeluarkan Perintah Pemburuan, memburu gue siang malam tanpa henti, memaksa gue ngumpet kemana-mana, bahkan jadi Pangeran pun tak tenang... Akhirnya terpaksa gue ganti-ganti tempat bertapa tiap beberapa waktu. Selama ratusan tahun ini, hidup gue kayak tikus, dari planet kultivasi yang kaya energi spiritual sampai bintang yang hancur tanpa sisa energi, hampir semua pernah gue tinggali.”
Situ Nan yang sedang emosi langsung menyambar kendi anggur dan menenggak beberapa kali, lalu membantingnya sambil menggerutu: "Saat keluar dari tapa, gue langsung serbu Bintang Feng Luan! Tapi para gadis-gadis itu jumlahnya terlalu banyak, ditambah beberapa penolong yang mereka cari, memaksa gue babak belur!" Wajah tua Situ Nan memerah saat mengatakan ini.
Wang Lin terkesima, matanya mengamati dengan seksama. Tiba-tiba alisnya berkerut, tangannya mencengkeram pergelangan kanan Situ Nan. Shen Shi-nya bergerak tiba-tiba. Setelah lama, ekspresi Wang Lin semakin aneh.
Situ Nan tersenyum getir, kembali meneguk arak, berkata: "Kau sudah tahu?"
Wang Lin diam sejenak, sorot matanya memancarkan kilau dingin disertai niat membunuh yang membara menyala, mengangguk lalu bersuara berat: "Racun apa yang sehebat ini, sampai tingkat kultivasimu pun tak bisa mengusirnya?"
Situ Nan meletakkan cawan, wajahnya masam: "Entah dari mana gadis-gadis mesum Feng Luan ini mendapatkan racun itu. Setelah meneliti banyak literatur, akhirnya kutahu racun ini bernama Yu Xian Yu Si - Tiga Hari Surgawi Tiga Hari Neraka! Dasar, periode ini benar-benar membuatku hidup di antara surga dan neraka!"
"Racun ini adalah peninggalan dari dunia dewa sebelum collapse total. Dibuat dengan menyempurnakan selama ratusan tahun oleh tak terhitung dewa. Tak berpengaruh pada orang biasa, khusus ditujukan untuk dewa! Begitu masuk tubuh, akan melebur dengan Jiwa Yuan Shen tanpa bisa dipisahkan.
Racun utamanya terwujud dalam empat karakter 'ingin menjadi dewa atau mati'. Tiga hari pertama sebagai dewa, membuat korban terus-menerus berada dalam ilusi tanpa henti selama tiga hari, menghabiskan energi spiritual. Tiga hari berikutnya mendekati kematian, hingga hari ketujuh terjadi kehancuran total baik tubuh maupun jiwa!
Meski racun ini membutuhkan tujuh hari untuk membunuh, namun sejak saat racun masuk ke tubuh, semua tingkat kultivasi langsung hilang..."
"Kalau kamu..." Wang Lin menatap Situ Nan. Jelas terlihat bahwa Situ Nan tidak kehilangan tingkat kultivasinya.
