Dengan tingkat kultivasi Wang Lin saat ini yang jauh melampaui masa lemah dulu, terutama setelah Tubuh fisik Dewa Kuno telah mencapai bintang lima wangsa kerajaan, situasi yang bisa membuatnya merasakan krisis sangatlah langka.
Kecuali lawan telah mencapai tahap akhir Nirvana Pemurnian ke atas, jika tidak mustahil memberi Wang Lin perasaan krisis yang kuat.
Namun saat ini, dari langkah kaki yang bergema hingga akhirnya menampakkan siluet putih itu, bahaya yang diterima Wang Lin mencapai puncaknya dalam sekejap napas.
Sensasi pori-pori meremang yang sudah lama tidak dirasakan Wang Lin kembali muncul. Pupil matanya tiba-tiba menyempit, tubuhnya refleks mundur beberapa langkah. Terutama cahaya hijau di mata kanannya yang tiba-tiba menyala, tanpa berkedip sedikit pun, menatap tajam siluet putih itu.
Dari kegelapan Aula Utama, terdengar desahan melankolis. Seiring langkah ringan siluet putih itu keluar, terpampang di hadapan Wang Lin dan Fufengzi beserta semua orang, seorang perempuan dengan kecantikan luar biasa!
Perempuan ini berambut indah terjuntai di bahu, rupanya begitu mempesona hingga nyaris seperti iblis. Meski Liu Mei di masa lalu tak kalah cantik secara fisik, namun kurang memiliki aura tak terungkap itu. Seakan-akan perempuan ini adalah sekuntum bunga aneh yang mekar di antara langit dan bumi, terlahir dari langit, beristirahat bersama bumi.
Ia hanya menampakkan separuh tubuhnya, pandangannya menyapu sekilas tubuh Wang Lin sebelum melirik perlahan ke arah Fufengzi dan rombongan, lalu mundur kembali.
Namun sekadar sorotan mata ini membuat jiwa Wang Lin seolah dipukul keras oleh palu tak kasat mata. Gemuruh memenuhi kepalanya, darah segar langsung memancar dari mulutnya. Tubuhnya mundur beberapa zhang dengan cepat, raut wajak langsung berubah muram.
Jika Wang Lin saja demikian, apalagi yang lain.
Fufengzi membelalakkan mata hingga urat darah menyebar. Setelah memuntahkan darah, tubuh gunung dagingnya gemetar dan mengkerut dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap menyusut separuh, energi Yuan langit dan bumi mengalir deras ke jiwanya. Tubuhnya mundur puluhan zhang terhuyung sebelum akhirnya berhenti dengan wajak pucat, bergumam ngeri: "Dewa Bunga!!"
Tiga Master Dao dari Dunia Fana bahkan tak bisa dilawan. Hanya dengan sekali pandangan, mata Yichenzi langsung menunjukkan tanda-tanda keterceraiberaian. Dentuman bergemuruh terdengar dari dadanya, darah mengalir deras dari mulutnya. Tubuhnya limbung, hampir terjatuh dari udara. Ketakutan di matanya mencapai puncak dalam sekejap mata.
Yi Xingzi dan Yi Long Zi bahkan lebih parah. Jiwa mereka seolah tertusuk pedang tajam, rasa sakit luar biasa membuat darah menyembur dari seluruh pori-pori tubuh. Jubah mereka seketika berubah merah darah. Tubuh mereka terjatuh dari udara, lalu tanpa ragu-ragu mulai bermeditasi.
Da Tou dan Lei Ji juga mengalami nasib serupa.
Terutama Lei Ji, tubuh raksasanya tak mampu menahan serangan spiritual ini. Dengan gemuruh, dia bersujud setengah lutut di tanah, wajaknya pucat bagai mayat.
Hanya Mayat Perak yang tetap tenang. Namun di sorot matanya, kilatan cahaya aneh sempat terlihat.
Hanya satu sorot mata saja sudah memiliki kekuatan yang begitu ngeri, Wang Lin yang muram semakin merasa takut terhadap kompleks immortal ini. Kompleks immortal keempat ini hanyalah area luar, namun sudah begitu berbahaya. Setelah dibuka seluruhnya dan bisa memasuki kompleks immortal akhir, jelas bisa dikatakan penuh dengan bahaya di setiap langkah!
"Mungkin perjalanan ke kompleks immortal di Daerah Yao Ling ini akan menjadi wilayah paling berbahaya dalam separuh hidupku!" Meski Wang Lin sudah memperkirakan bahaya, tapi tidak menyangka bahwa hanya dengan membuka gua persembunyian di area luar ini, kemampuan kelompok mereka ternyata masih kurang memadai.
Melihat siluet putih itu kembali menghilang di sudut gelap aula utama, sorot dingin terpancar dari mata Wang Lin. Dengan kecerdikannya, ia tentu paham bahwa makna di balik pandangan tadi adalah peringatan!
Memperingatkan mereka, terutama memperingatkan Wang Lin: Jangan memasuki!
Jika dalam keadaan biasa, menghadapi peringatan semacam ini serta serangan jiwa yang dahsyat, Wang Lin pasti akan memilih menghindar secara bijak. Bagaimanapun, yang dilakukannya saat ini adalah memasuki gua persembunyian orang tanpa izin.
Namun, perjalanan ke Negeri Iblis ini harus dilakukan Wang Lin. Semua ini demi Zhou Yi yang nasibnya tidak diketahui. Keinginan terbesarnya adalah membangkitkan kembali Qing Shuang, dan harapan kebangkitannya terletak pada Qing Lin, ayah Qing Shuang!
Terhadap Zhou Yi, Wang Lin selalu merasa berhutang budi, seperti perasaannya pada Situ Nan. Situ Nan membawanya masuk ke kehidupan berkultivasi, sedangkan Zhou Yi memainkan peran kunci dalam perjalanan kultivasinya. Tanpa Kristal Puncak Kekuasaan di masa lalu, Wang Lin mungkin sudah menjadi tulang putih dalam peribahasa "pagi hidup sore mati" para Pencari Jalan, atau berubah menjadi debu dimakan waktu.
Selain itu, racun dalam tubuh Situ Nan meski sementara tertahan, namun mereka berdua paham: jika racun ini tidak segera diurai dalam jangka pendek, akibatnya akan sangat dahsyat.
Dapat dikatakan dua orang yang paling penting dalam hidup Wang Lin, Situ dan Zhou Yi, harapan mereka semua berada di Daerah Yao Ling ini. Oleh karena itu, meskipun tempat ini sangat berbahaya, Wang Lin tidak akan memilih untuk mundur!
Meskipun telah menyusup ke gua persembunyian orang lain dan melakukan hal yang tidak benar, Wang Lin tidak menyesal! Siapa yang bisa menjelaskan benar salahnya urusan dunia? Bagi Wang Lin, demi Zhou Yi dan Situ Nan, tindakannya adalah benar.
Namun bagi siluet jubah putih di dalam aula utama, mereka yang menyusup ke gua persembunyian adalah pihak yang salah.
"Setelah memilih, harus terus berjalan!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, berdiri di luar cangkang kura-kura, perlahan-lahan mengangkat tangan kanannya. Mencengkeram angkasa seketika menciptakan gemuruh bergema di dalam gua persembunyian, seolah-olah angkasa terkoyak membentuk celah besar.
Di bawah hembusan angin dingin yang bergelombang, aliran-aliran cahaya hitam dari celah tersebut terpusat dan terbentuk. Hanya sesaat, di tangan kanan Wang Lin telah terkumpul menjadi tombak panjang ilusif!
Kilat hitam berbentuk lengkung yang luas menyebar, mengeluarkan gemuruh plak-plak yang bergema di dalam gua persembunyian yang hening. Di belakang Wang Lin, kini muncul bayangan ilusif Dewa Kuno. Saat Wang Lin menggenggam Tombak Penghancur Dewa, bayangan itu juga mencengkeram angkasa, menciptakan dentuman bum-bum yang bergelombang.
Ternyata di tangan kanan bayangan samar itu, juga terwujud Tombak Penghancur Dewa yang ilusif!
Kekuatan alam semesta yang dahsyat membanjiri seluruh gua persembunyian dalam sekejap mata. Saat Wang Lin menarik napas dalam-dalam dan mengangkat Tombak Penghancur Dewa perlahan, puing-puing kecil di lantai gua mulai bergetar, serpihan demi serpihan terangkat melayang.
Bukan hanya puing-puing, bahkan aliran air di sungai kecil seakan berhenti mengalir, perlahan mulai terangkat. Di kejauhan, debu-debu dari loteng yang rusak akibat serangan sebelumnya pada cangkang kura-kura pun mulai melayang ke angkasa.
Di dalam seluruh gua persembunyian, dalam sekejap mata ini, suasana berubah menjadi mistis.
"Wang Lin tidak ingin melukai siapapun, empat jiwa yang ada di sini sebelumnya hanyalah pecahan roh yang tersisa, bukan tubuh asli! Bahkan saat ini, tujuan Wang hanyalah menghancurkan zirah kura-kura ini dan membuka koridor gua persembunyian!" Di antara alis Wang Lin, mata ketiga perlahan muncul. Di balik penyamaran mata ketiga ini, Puteran Cepat Bintang Lima Wangsa Kerajaan memancarkan gelombang energi Dewa Kuno yang menyatu ke seluruh tubuhnya.
Tubuh Wang Lin tiba-tiba bergerak. Tangan kanannya mengangkat Tombak Penghancur Dewa dan mengayunkannya perlahan, suara robekan udara langsung terdengar. Saat tombak itu bergerak, angkasa seolah terkoyak dengan paksa.
Memegang erat Tombak Penghancur Dewa, siluet Wang Lin melesat bagai kilat menuju zirah kura-kura. Saat berada di ambang jarak serang, seluruh tubuhnya melayang di udara, matanya berkilat penuh ketegasan sambil berteriak keras: "Fufengzi, Mayat Perak, bantu aku menghancurkan zirah ini!"
Fufengzi menggigit gigi, tubuhnya limbung, seketika menyusut separuh besar. Tubuhnya terus mengerut dengan cepat, dalam sekejap berubah menjadi manusia biasa. Aliran-aliran cahaya emas berkedip di dalam tubuhnya, tiba-tiba termaterialisasi menjadi sebuah prasasti batu raksasa!
Prasasti batu itu dipenuhi berbagai tanda. Dilingkupi cahaya emas, Fufengzi membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menunjuk ke depan. Prasasti itu melesat membelah angin menuju cangkang kura-kura.
Gemuruh dahsyat mengguncang, prasasti itu seketika menghantam cangkang kura-kura, membuatnya berkedip tak henti. Bersamaan dengan itu, mayat perak mendekat dan memuntahkan asap lima warna dari mulutnya. Asap itu menyelimuti cangkang, mulai melebur permukaannya.
Kilatan cahaya pada cangkang kura-kura semakin intens. Pada momen genting ini, Wang Lin tanpa pikir panjang melemparkan Tombak Penghancur Dewa di tangan kanannya dengan sekuat tenaga ke bawah.
Tombak Penghancur Dewa bagaikan naga ganas yang mengaum menggemparkan langit-bumi, menyambar tajam ke cangkang kura-kura yang berkedip di bawah. Kecepatannya luar biasa - hampir seketika Wang Lin melemparkannya, ujung tombak telah menyentuh cangkang!
Gelombang energi berbentuk cincin tiba-tiba menyebar dari ujung tombak. Saat gelombang ini menyapu sekeliling, gemuruh dahsyat menggema. Bersamaan dengan itu, retakan halus seperti jaring laba-laba seketika muncul di sekitar titik tumbukan pada cangkang!
Di detik retakan muncul, asap pelangi sekejap mata menyusup ke celah-celah. Ditambah hantaman prasasti batu berpendar emas, retakan di cangkang kian melebar. Akhirnya dengan ledakan gemuruh yang menggetarkan, cangkang itu hancur berantakan sepenuhnya!
Dalam collapse total, seluruh gua persembunyian langsung diselimuti cahaya bergelombang. Pecahan cangkang kura-kura beterbangan ke segala arah. Tombak Penghancur Dewa mencapai puncak kekuatan di tangan Wang Lin, menghancurkan perisai dan menyambar ke bawah menuju aula utama!
Diiringi asap warna-warni itu, perasaan krisis yang membuat bulu kuduk Wang Lin merinding muncul kembali. Kali ini bahkan lebih intens dari sebelumnya!
Sebuah tangan pualam muncul dari kegelapan aula utama. Dengan gerakan jari halus ke arah tombak, ribuan bunga warna-warni tiba-tiba memenuhi langit dan bumi. Bunga-bunga ini langsung menyelimuti sekeliling, menghentikan Tombak Penghancur Dewa dengan paksa.
Asap pelangi pun berubah menjadi bunga lima warna yang mengambang tak bergerak di udara, terpaku oleh sentuhan tangan giok itu.
Siluet jubah putih itu melangkah keluar dengan anggun, mengangkat wajah sempurna bak lukisan, menatap tajam Wang Lin dengan dingin, tangan gioknya menunjuk ke depan!
Dalam sekejap mata itu, pupil mata Wang Lin menyempit tajam, tanpa pikir panjang ia mengeluarkan suatu benda dari mulutnya - Magic Treasure jaminan keselamatan pemberian Yan Lei Zi: serpihan Dunia Dewa Petir!
Pada serpihan ini terdapat beberapa retakan, bekas kemampuan supernatural Tian Yunzi di masa lalu!
Serpihan Jejak Dewa itu segera membesar setelah meluncur, dalam sekejap berubah menjadi 100 zhang (sekitar 333 meter), membentuk pelindung mirip perisai!
Namun tepat saat serpihan Jejak Dewa muncul, tiba-tiba secara iblis bermekaran tak terhitung bunga-bunga dengan keindahan unik dan aroma mistis.
"Aku sudah memperingatkanmu." Suara lembut namun sangat dingin bergema di antara langit dan bumi. Bersamaan dengan suara itu, serpihan Jejak Dewa yang dipenuhi bunga itu—GEMURUH!—terpecah belah!!
