Namun yang membuatnya terkejut, Wang Lin tidak hanya tidak mengalami collapse total pada tubuh fisiknya, bahkan tidak langsung mati. Perisai kecil bercahaya hijau yang tiba-tiba muncul itu hampir menangkal tujuh puluh persen kekuatannya.
Meski demikian, sisa tiga puluh persen kekuatan itu tetap cukup untuk membunuh Wang Lin. Yang membuat Xu Kongzi terperanjat, tiga puluh persen kekuatan yang menghantam tubuh Wang Lin hanya menyebabkannya memuntahkan darah segar dan luka parah, tetap belum menemui ajal!
Wang Lin yang melayang di udara merasakan gelombang energi itu menerjang gila-gilaan di dalam tubuhnya, akhirnya menyambar langsung ke arah Jiwa Yuan Shen. Gemuruh terdengar dalam kesadarannya, meski Jiwa Yuan Shen dilindungi zirah kulit Dewa Kuno, getaran dahsyat itu tetap membuatnya meredup. Darah segar memancar dari mulut Wang Lin saat tubuhnya terlempar kasar ke belakang.
Rasa sakit luar biasa yang bergelombang dari dalam tubuhnya membuktikan meski memiliki Tubuh fisik Dewa Kuno, kondisinya kini luka parah. Namun kedua mata Wang Lin tetap tenang, menatap tajam ke arah Xu Kongzi.
Tubuh yang terlempar, mendarat di pusat sorotan mata kedua patung yang melotot di aula utama ini.
"Tidak mati, Lao Fu akan menambah serangan!" Kilatan niat membunuh jelas terlihat di mata Xu Kongzi. Dia samar-samar merasakan ada yang tidak beres dengan posisi Wang Lin, mengangkat tangan kanannya ke angkasa dan dengan keras menepuk arah Wang Lin yang terpental!
Serangan ini dilancarkannya dengan tekad membunuh Wang Lin. Begitu tangan diayunkan, gemuruh dahsyat langsung bergema di aula utama. Bersamaan dengan tepukan Xu Kongzi, badai pasir kuning tiba-tiba muncul di udara kosong, menggulung sekeliling dan menyambar langsung ke arah Wang Lin.
Ekspresi Wang Lin tetap tenang, menyiratkan sedikit ejekan. Dia sadar bukan tandingan Xu Kongzi. Sejak di luar Kolam Makam Dewa sebelumnya, Wang Lin telah merasakan permusuhan tersembunyi pria ini. Setelah menghubungkan dengan peristiwa Kebangkitan Zhu Que-nya, hatinya sudah 80% yakin bahwa pria ini berniat membunuhnya.
Pada saat ini di dalam Aula utama, dengan kontak jarak dekat seperti ini dengan lawan, Xu Kongzi pasti akan menunjukkan niat membunuh yang jelas. Wang Lin pahami bahwa melawan dengan tingkat kultivasinya saat ini sia-sia. Untungnya, ia telah menemukan pintu masuk ke tahap kedua. Maka dengan sengaja memanfaatkan kekuatan serangan lawan, tubuhnya terlempar langsung menuju posisi ini. Di dalam hatinya, dalam waktu singkat ini telah menyusun sebuah perangkap pembunuhan yang targetnya tidak lain adalah Xu Kongzi sendiri!
"Jika orang tak menggangguku, aku tak mengganggu!" Jika Xu Kongzi tidak turun tangan, maka perangkap ini tidak akan diaktifkan. Namun sekali lawan bertindak, Wang Lin juga tak akan tinggal diam menunggu ajal!
"Bahkan jika perangkap ini gagal membunuhmu, aku akan tinggalkan ingatan lubang dalam yang takkan kau lupakan!"
Saat ini, kedua tangan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya. Gerakan cap tangannya identik dengan patung-patung tersebut. Begitu tanda magis ini terbentuk, sorot mata marah kedua patung itu langsung memancarkan cahaya ungu yang berkedip-kedip.
Dua cahaya ungu menerjang keluar, mengitari di samping Wang Lin, seketika membentuk pusaran, membuat tubuh Wang Lin langsung menyambar ke arah pusaran tersebut.
Namun, Xu Kongzi yang telah berkultivasi selama bertahun-tahun memiliki ketajaman mata yang sangat dahsyat. Begitu Wang Lin terlempar, ia segera merasakan ketidakberesan posisi tersebut, tanpa ragu-ragu menambahkan serangan kemampuan supernatural berupa badai pasir yang mengaum menghujam ke arah Wang Lin di dalam pusaran.
Jika mengikuti kecepatan pusaran itu, mungkin sebelum tubuh Wang Lin sepenuhnya melebur ke dalam pusaran, ia sudah akan bertabrakan dan hancur berantakan.
Xu Kongzi bahkan menggoyangkan tubuhnya, menyambar ke arah Wang Lin.
Sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin. Di detik badai itu tiba, mata ketiga di antara alisnya tiba-tiba terbuka. Mata ketiga ini adalah kemampuan supernatural terkuatnya yang jarang ia gunakan. Namun kini, di tengah serangan Xu Kongzi yang mengancam nyawa, ia membukanya tanpa keraguan!
“Xu Kongzi！！！” Wang Lin menunjukkan niat membunuh di sorot matanya, geraman rendah keluar dari mata ketiga di antara alisnya yang tiba-tiba memancarkan cahaya merah gila-gilaan membentuk kipas menyelimuti area depan.
Saat mata ketiga Wang Lin terbuka, wajah Xu Kongzi yang selama ini dingin tiba-tiba berubah drastis! Bukan perubahan kecil, melainkan transformasi dahsyat bagai ombak samudera!
“Inti!!!” Xu Kongzi menunjukkan ekspresi tak percaya di pandangannya, namun seketika dilanda kefanatikan. Segala hal tentang Sekte Suci Zhu Que atau Aliansi Kultivasi langsung terlupakan, yang ada hanyalah kekuatan inti yang memancar dari mata ketiga Wang Lin.
Tak hanya dia, orang-orang berbaju hitam dengan tanda naga hitam pun bereaksi kaget. Tatapan menancap mereka tertuju pada Wang Lin, memancarkan kilatan sinar tajam yang penuh keheranan.
Hanya si wanita desa yang cantik itu yang menunjukkan ekspresi aneh. Alih-alih keserakahan fanatik, ia mengerutkan kening sambil menatap tajam Wang Lin.
Kekuatan inti menyelimuti dalam kilau merah, kilau itu menerjang keluar, dalam sekejap bertabrakan dengan badai pasir kuning kecoklatan. Tanpa suara, badai pasir yang memiliki kemampuan menghancurkan Nirvana itu langsung bergetar hebat, dengan cepat menghilang.
Antara alis Wang Lin terasa perih menyengat. Kekuatan intinya memang sudah sedikit, saat ini terkikis cepat saat menangkal badai pasir. Namun ia tak menarik kembali kekuatan mata ketiga, justru kilatan niat membunuh muncul di matanya. Dengan gelombang energi spiritual, kekuatan mata ketiga itu menyembur lebih gila-gilaan.
Bagi mereka yang ingin mencari jalan Langkah Ketiga, pentingnya kekuatan inti sangat Wang Lin pahami. Ia yakin Xu Kongzi takkan bisa menolak umpan ini!
Seketika kilau merah berbentuk kipas selebar tiga zhang itu meledak, dalam sekejap membesar beberapa kali lipat. Badai pasir langsung hancur berantakan, berubah menjadi energi Yuan tak terhitung yang menyebar ke sekeliling. Tanpa badai pasir, kekuatan inti yang terkandung dalam kilau merah segera menerjang, menyambar langsung ke arah Xu Kongzi.
Xu Kongzi ekspresinya berubah drastis, namun sorot mata penuh keserakahan semakin memuncak. Sebenarnya ia bisa mengelak, namun kesempatan langka selama puluhan ribu tahun untuk merasakan inti secara langsung membuatnya tidak rela menyerah.
Sedikit keraguan itu, kilau merah di antara alis Wang Lin seketika menyelimuti. Kekuatan inti memenuhi sekeliling tubuh Xu Kongzi. Sekejap itu, tubuh Xu Kongzi seakan lapisan demi lapisan terkelupas, bahkan terasa semi-transparan.
"Inti... Inti!!" Sorot mata Xu Kongzi dipenuhi nafsu serakah. Dengan gila-gilaan ia mengembangkan Shen Shi-nya mengamati sekeliling. Saat ini ia sama sekali mengabaikan situasi pertarungan, mungkin Wang Lin di matanya hanyalah remeh. Inti ini, ia yakin bisa mempelajarinya hingga tuntas. Begitu tersadar... Jantung renta Xu Kongxi berdegup kencang bagai pemuda, wajahnya menunjukkan kegairahan.
Ia tak pernah bermimpi, tujuan awalnya hanya untuk memberantas potensi malapetaka di masa depan, namun tak disangka justru menemukan inti dari kultivator Langkah Ketiga yang legendaris!
Tubuh Wang Lin perlahan tenggelam seiring rotasi pusaran ungu di sekelilingnya. Namun sorot matanya tiba-tiba dipenuhi niat membunuh yang meledak-ledak. Perangkap pembunuhannya telah terpasang sempurna, Xu Kongzi pun telah masuk ke dalam jebakan. Kini yang tersisa hanyalah turun tangan!
Dengan menepuk kantong penyimpanan, sebilah sarung pedang langsung muncul di tangan Wang Lin. Di dalamnya terselip pedang besi berkilau dingin! Tangan kanannya tiba-tiba menggenggam gagang pedang.
