Pada saat tawa melengking itu terdengar, Wang Lin segera melihat seorang botak di kejauhan yang seolah melangkah di angkasa, dengan cepat mendekat ke arah sini.
"Bello!" Sorot mata Wang Lin berkilat.
"Murid Qing Lin yang hebat, berani mengurungku dengan seni Larangan!" Bello hanya perlu beberapa langkah untuk mendekat. Matanya menyiratkan keterkejutan saat melihat Wang Lin.
"Kau ternyata bisa sampai di sini juga!" Mata Bello memancarkan cahaya iblis yang aneh.
Sorot mata dingin berkilat di mata Wang Wei. Dengan dengusan keras, dia melangkah maju. Tangan kanannya membentuk mantra dan menunjuk ke depan, tirai hujan tiba-tiba muncul melalui materialisasi, menyambar langsung ke arah Bello.
Hu Juan bahkan menyelam ke dalam larangan di sampingnya. Dia menggigit ujung jari kanannya, dengan cepat mengukir mantra aneh di angkasa depan. Begitu mantra ini muncul, cahaya redup segera memancar bergelombang.
Pada saat itu, seluruh Larangan di Lapisan keenam gua persembunyian Kaisar Dewa tiba-tiba seakan hidup! Semuanya berkedip serentak seolah diaktifkan, memancarkan cahaya redup yang melayang cepat dari segala arah menuju Gu Yao Bello di udara.
Pemandangan ini memenuhi langit dengan cahaya Larangan. Seiring jari tangan kanan Hu Juan yang menunjuk, semua Larangan ini terkonsentrasi serempak.
Gu Yao Bello mendorong kedua tangannya ke sekeliling dengan kasar. Seketika, Yao qi yang menyembur ke langit ketujuh menerjang keluar dari tubuhnya, membentuk pusaran Yao qi yang menyelimuti area.
“Aku tidak ingin bertarung dengan kalian berdua. Kalian ingin menyelamatkan Qing Lin, sementara aku mencari Dewa Iblis Takya. Meskipun tujuan kita berbeda, ada ruang kerjasama! Dengan kekuatan kalian berdua saja, mustahil membuka segel Dewa Iblis Takya. Jika ditambah kekuatanku, peluang keberhasilan akan lebih besar!” Bello yang berada dalam pusaran Yao qi membiarkan aura iblis itu berputar liar di sekeliling tubuhnya, membuat suaranya terdengar terdistorsi. Getaran suaranya menusuk gendang telinga hingga menggetarkan seluruh tubuh.
Wang Lin yang sudah terluka langsung memucat wajahnya. Tanpa ragu ia segera mengeluarkan beberapa butir pil dan menelannya bulat-bulat. Tak sempat memutasi obat itu, matanya menatap tajam ke udara sambil mengalirkan energi Yuan dalam tubuhnya.
"Bagaimana proposal Dewa Iblis ini? Jika kita terus bertarung, kalian tak akan bisa menyelamatkan Kaisar Dewa, sementara aku tak bisa membunuh Dewa Iblis Takya. Pada akhirnya hanya menguntungkan dia!" Suara Bello dipenuhi aura misterius. Sebenarnya, tindakan Bello ini juga karena rasa takutnya terhadap Wang Wei dan Hu Juan. Dengan kerja sama erat pasangan ini, ditambah semua sistem Larangan di tempat ini dikontrol oleh Hu Juan, Bello yang sebelumnya telah meninggalkan Kolam Makam Dewa, bertemu dengan Pasangan Kultivasi Yun Xian di lapisan keempat gua persembunyian Kaisar Dewa.
Kedua pihak pernah mengalami pertempuran sengit, namun akhirnya tak ada yang bisa saling membunuh. Tapi keberadaan Hu Juan membuat Bello terkurung oleh sistem Larangan selama bulan-bulan.
Kali ini kedatangannya bukan untuk melanjutkan pertempuran, tapi untuk bekerja sama.
Sorot mata Hu Juan berkilat, menatap Wang Wei. Wang Wei menatap tajam Bello, setelah lama kilau dingin di matanya perlahan menghilang. Ia menggerakkan tangan kanannya, seketika tirai air lenyap, lalu berkata dengan tenang: "Bisa!"
Bello juga merasa lega di dalam hati, tubuhnya limbung lalu mendarat di tanah, namun tetap menjaga jarak tertentu dengan Pasangan Kultivasi Yun Xian. Pandangannya menyapu sekeliling lalu berhenti pada Wang Lin, ia tertawa: "Adik Wang, tak kusangka tingkat kultivasimu meningkat lagi. Tapi luka di tubuhmu ini, jika tidak segera dipulihkan, akan sangat mempengaruhi pemanfaatan kemampuanmu di masa depan. Cukup! Bagaimanapun juga, aku masuk ke sini karena kau. Tanpamu, mungkin takkan ada yang bisa membawaku ke tempat ini.
Meski aku tak punya obat penyembuh, tapi lukamu ini jelas akibat dipaksa oleh seseorang. Sebutkan siapa yang melukaimu, akan kubunuh dia sebagai balas budimu."
Wang Lin dengan ekspresi dingin, dengan kecerdikannya, bagaimana mungkin tidak mendengar provokasi dan penyelidikan dalam ucapan Bello ini. Jelas terlihat keheranannya yang luar biasa atas kedatangan Wang Lin ke sini, apalagi tidak mengetahui hubungan antara Wang Lin dengan Pasangan Kultivasi Yun Xian itu. Wang Lin tersenyum tipis di bibirnya, menyatukan tinju dan berkata: "Kalau begitu haturkan terima kasih kepada Tuan Gu yao. Orang yang melukai saya, jika nanti terlihat, Wang pasti akan tunjukkan. Jangan sampai Tuan Gu yao ingkar janji!"
Bello matanya berkilat, tertawa lebar, tidak melanjutkan topik ini.
Mayat Qing Shuang tentu tidak pantas dikeluarkan saat ini. Wang Wei menggerakkan tangan kanannya ke dalam pelukan, mengeluarkan sebutir pil terbungkus lilin hijau, menunjukkan seberkas kerinduan di matanya, lalu menyerahkannya kepada Wang Lin.
“Ini adalah Pil Hijau pemberian Guru Agung di masa lalu. Tak peduli kau berkultivasi energi surgawi atau energi Yuan, selama itu energi langit dan bumi, dengan meminum pil ini semua luka yang diderita akan pulih seketika. Pil ini juga hampir habis persediaanku. Kau bisa memilih untuk meminumnya sekarang, atau menyimpannya untuk saat bahaya mengintai.” Wang Wei berbicara sambil menyapu sekilas pandang dingin ke arah Bello. Pil ini, bukan hanya "hampir habis", melainkan hanya tersisa tiga butir. Satu butir berada di Hu Juan, dua butir ada padanya.
Saat melihat bola lilin hijau itu, sorot mata Bello dipenuhi keserakahan. Ia terlalu familiar dengan Pil Hijau ini. Dulu saat ia dan Dewa Iblis Kuno menyergap Qing Lin, meskipun luka mistis Qing Lin sudah terlalu parah sehingga efek pil ini sangat terbatas, tetap saja memberikan pengaruh.
Hal ini menciptakan hambatan besar bagi Dewa Iblis Kuno dan Dewa Iblis Kuno, bahkan menjadi alasan utama kegagalan Dewa Iblis Kuno di akhir pertempuran.
"Dia bisa memberikan pil seperti ini, membuktikan hubungan istimewa antara Wang Lin dengan mereka berdua. Juga menunjukkan bahwa Pasangan Kultivasi Yun Xian masih memiliki persediaan pil ini... Meski belum jelas kebenarannya, tapi jika benar-benar bertarung, ini akan menjadi masalah." Bello menarik pandangannya dari pil itu.
Memegang pil tersebut, Wang Lin tidak langsung memakannya. Ia menyimpannya ke kantong penyimpanan. Di bawah pimpinan Hu Juan, rombongan bergerak menuju Kabut hitam di pusat Lapisan keenam.
Zhou Yi terus melayang di samping Wang Lin. Saat ini kondisi Wang Lin sangat lemah dan membutuhkan penjagaan. Tentu saja Zhou Yi tidak akan meninggalkannya.
Tak lama kemudian, Kabut hitam di area pusat itu semakin mendekat. Bello menatap tajam kabut itu, sorot matanya memancarkan kebencian. "Seandainya dulu aku tidak gagal, tak mungkin Takya si Dewa Iblis bisa merebut inisiatif."
"Tapi ini mungkin bukan hal buruk. Qing Lin bukan lawan yang mudah. Sampai sekarang pun Takya mungkin belum berhasil, kalau tidak pasti sudah lama pergi dari sini."
Menginjakkan kaki ke dalam istana yang diselimuti kabut hitam, Wang Lin segera melihat prasasti batu raksasa di permukaan tanah. Prasasti setinggi dua zhang ini kosong tanpa tulisan, hanya terdapat cap tangan.
"Tiga lapisan belakang adalah kamar tidur tempat Guru kami bertapa. Saat ini kami tidak tahu perubahan apa yang terjadi di dalamnya. Agar lebih memudahkan pergerakan kita, lebih baik menunggu lebih banyak orang datang ke sini! Wang Lin, kamu bisa memulihkan luka terlebih dahulu. Dengan demikian di tiga lapisan terakhir, kamu masih memiliki kekuatan bertahan." Wang Wei melirik Bello di kejauhan, berkata dengan tenang.
Wang Lin mengeraskan pandangannya. Ia masih belum sepenuhnya memahami maksud Pasangan Kultivasi Yun Xian ini. Di tempat ini mereka justru tidak terburu-buru masuk, malah menunggu kedatangan orang lain.
Ada juga Gu Yao Bello yang bahkan tidak bertanya, seolah memeluk pemikiran yang sama.
"Jangan terlalu banyak berpikir, fokuslah pada pemulihan. Cara bertindak mereka berdua yang iblis ini sebenarnya sudah kusadari sejak lama, tapi mereka tidak akan menyakiti kita." Zhou Yi melayang di samping Wang Lin, mengirim pesan melalui suara dengan cara khusus Roh Pedang-nya.
Wang Lin menundukkan kepala, matanya berkilat. Ia duduk bersila, tidak memakan bola lilin hijau itu, malah mengeluarkan obat-obatan lain yang didapat sebelumnya. Setelah mengamati dengan cermat, ia memasukkan satu per satu ke mulut dan menelannya, lalu memejamkan mata untuk memulihkan lukanya.
Meski sedang memulihkan luka, Shen Shi-nya tidak sepenuhnya tertutup. Walau hal ini sedikit mempengaruhi kecepatan pemulihan, di tempat ini ia harus melakukan demikian.
Waktu berlalu perlahan, dalam sekejap tujuh hari telah lewat. Selama periode ini, Wang Wei dan Hu Juan juga telah lama duduk bersila seolah sedang bermeditasi. Begitu pula dengan Gu Yao Bello.
Wang Lin mengeluarkan napas panjang menyemburkan gas keruh. Luka dalam tubuhnya sedikit pulih, namun masih menyisakan bencana tersembunyi. Untung persediaan obat cukup, Wang Lin kembali mengambil beberapa butir, memeriksanya lalu menelannya.
Hanya saja Shen Shi-nya tetap menyelimuti area sekitarnya, bahkan telah mengunci target pintu masuk. Ia menunggu kedatangan Xu Kongzi! Dalam perkiraan Wang Lin, trio Xu Kongzi seharusnya menjadi kelompok pertama yang tiba di Aula Utama Lapisan Keenam ini.
Waktu di dalam aula utama ini bagai keabadian, membuat orang tanpa sadar melupakan perjalanannya. Luka Wang Lin, setelah menelan obat-obatan dalam jumlah besar, perlahan mulai pulih. Hari ini adalah hari ke-27 semua orang menunggu di dalam aula.
Sekitar tengah hari, Wang Wei dan Hu Juan yang terus bermeditasi hampir bersamaan membuka mata, memandang ke pintu. Gu Yao Bello bahkan lebih cepat dari mereka berdua, pandangannya telah mendarat di sana.
Dalam Shen Shi-nya Wang Lin muncul gejolak, ia membuka mata menunjukkan kilau aneh sambil menatap ke pintu masuk.
Di pintu masuk aula, perlahan-lahan memasuki seorang perempuan. Seluruh tubuhnya dikelilingi oleh salju tak terhitung yang menari anggun, berputar-putar di sekelilingnya, terlihat sangat dahsyat keindahannya.
"Dia!" Wang Lin menarik kembali pandangan. Orang pertama yang memasuki aula lapisan keenam ini bukanlah salah satu dari tiga orang Xu Kongzi, melainkan perempuan berbaju merah muda yang diduga sebagai Shengnyu Kunxu.
Dia dengan ekspresi tenang melangkah masuk ke dalam aula utama, sorot matanya yang indah menyapu sekilas ruangan, terutama lebih lama memandang Wang Lin. Tanpa berkata-kata, dia duduk bersila di sudut ruangan.
Tak sampai setengah batang dupa setelah perempuan itu duduk, Shen Shi Wang Lin tiba-tiba bergejolak lagi. Pandangannya tertuju ke luar aula utama, dan di dalam aula utama muncul tiga siluet dengan mengejutkan!
Xu Kongzi, wanita desa yang cantik, dan orang-orang berbaju hitam itu!
Begitu ketiganya melangkah masuk ke aula utama, semua pandangan langsung tertarik. Xu Kongzi langsung memandang Wang Lin, sorot matanya tiba-tiba memancarkan niat membunuh yang membara dengan liar.
Di saat yang sama ketika Xu Kongzi melihat Wang Lin, Wang Lin juga melihatnya. Kilau dingin di sorot matanya sepenuhnya terungkap, dengan tenang dia bersuara: "Tuan Gu Yao, dia orang yang melukai saya!"
Begitu kata-kata Wang Lin terucap, Wang Wei dan Hu Juan langsung menatap tajam ke arah Xu Kongzi. Gu Yao Bello juga memandang Xu Kongzi dengan ekspresi samar antara senyum dan skeptis.
Zhou Yi bahkan menunjukkan kilatan niat membunuh di matanya, diam-diam mengambang beberapa langkah ke depan, mempercepat jarak dengan Xu Kongzi. Asalkan diberi kesempatan, ia akan segera turun tangan menggunakan indra spiritual abadi yang baru saja dilatihnya, memanfaatkan kemampuan mengerikan untuk membalas dendam bagi Wang Lin!
Kejadian mendadak ini membuat Xu Kongzi menarik napas dalam-dalam, keringat dingin langsung mengucur dari dahinya. Jantungnya berdebar kencang, dug... dug... Ia tak menyangka, dalam beberapa bulan tak bertemu, Wang Lin ternyata mampu membuat orang-orang ini membelanya dengan cara misterius!
Pasangan Kultivasi Yun Xian, serta pria botak aneh itu — ketiganya memberinya kesan bahwa bahkan di puncak kejayaannya sekalipun, ia harus tetap waspada. Apalagi kini kondisinya masih luka parah, kehilangan separuh Jiwa Yuan Shen, tingkat kultivasinya jatuh dari kesempurnaan ke tahap menengah Shattering Nirvana.
Tubuhnya tak berani melakukan gerakan sedikitpun, apalagi mundur. Saat ini dengan semua pandangan di aula utama mengunci targetnya, satu gerakan saja bisa membuatnya menghadapi serangan dahsyat dari semua orang.
"Lao Fu adalah Sesepuh Aliansi Kultivasi Domain Bintang Aliansi, Xu Kongzi! Adik seperguruan Sesepuh Besar Chong Xuanzi! Apa maksud semua rekan Tao ini?!" Xu Kongzi memaksakan ketenangan, bahkan tak segan mengangkat nama Aliansi Kultivasi yang jarang disebutnya.
