Baju zirah merah menyala dengan totem Zhu Que putih, ditambah rambut putih yang tertiup angin, membuat penampilan Wang Lin memancarkan aura misterius. Meski energi api Yuan pekat memenuhi tubuhnya setelah peleburan dengan Arwah Sejati Zhu Que, raut wajah pucatnya tetap tak tersamarkan.
Teknik "Matahari Lautan Melahirkan Sisa Malam" memang dahsyat, namun bagi Wang Lin yang baru sebatas menjelajahi permukaan Hukum Awal ini, penggunaan berlebihan membawa beban fisik yang parah.
Penerapan kali ini juga merupakan kemampuan supernatural yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan hukum awal yang melebur, api Arwah Sejati Zhu Que, kesadaran kedua Wang Lin serta perlawanan mengorbankan nyawa, mencapai puncak yang tak tertandingi. Jika diminta mengulang, Wang Lin takkan mampu. Bahkan jika bisa, kekuatannya mungkin takkan sebanding dengan sebelumnya.
Kelunakan Jiwa Yuan Shen masih tersisa. Pedang darah hasil serangan nekat Tian Yunzi berjubah abu-abu ini, meski bagian di luar tubuh Wang Lin telah lenyap, di dalam tubuhnya pedang itu seolah-olah menembus jantung, bahkan menembus Jiwa Yuan Shen, terus bertahan sebagai penghuni.
Bahkan setiap tarikan napas, dada akan berdatangan sakit perih yang menusuk jantung, membuat raut wajak Wang Lin semakin pucat.
Luka parah ini, jika bukan karena tubuh Dewa Kuno Wang Lin dengan kemampuan pemulihan yang mengguncang, orang lain pasti akan tewas seketika. Namun bahkan dengan pemulihan Dewa Kuno bintang lima, luka dalam tubuhnya tetap tak kunjung sembuh. Pedang darah yang tertanam dalam tubuhnya dipenuhi aura pembantai Yin Han yang bukan sembarangan - ini adalah akar dari segala pembunuhan, sumber awal segala kemampuannya yang supernatural!
Rasa sakit yang luar biasa tak menjatuhkan Wang Lin. Dengan gigi terkunci, bahkan tak ada erangan yang keluar. Pandangannya menembus barisan anggota keluarga Sekte Suci Zhu Que di depannya, mendarat di sosok Tian Yunzi dan Dewa Iblis Takya di kejauhan.
Energi api Yuan dalam tubuhnya saat ini tak memberikan kehangatan. Sebaliknya, akibat jiwa Yuan Shen yang lemah, dingin menggigil bagaikan salju menusuk perlahan menutupi seluruh tubuh Wang Lin.
“Kami adalah kelompok pertama dari Sekte Suci Zhu Que yang datang memberi panduan. Setelah ini, hampir seluruh anggota sekte kami akan dikerahkan dan terus berdatangan, memastikan keselamatan mutlak Tuan!” Orang tua yang sebelumnya membentak itu segera menyatukan tinju dan berkata pada Wang Lin.
“Sekte Suci Zhu Que...” Wang Lin melirik si orang tua itu, mengangguk. Gerakan sederhana ini saja membuat dadanya berdenyut sakit, tapi lagi-lagi ditahannya. Apapun tujuan Sekte Suci Zhu Que, kedatangan mereka adalah budi yang akan diingatnya.
Namun, di tengah lingkaran pelindung anggota Sekte Suci Zhu Que, Wang Lin sama sekali tidak merasa aman. Dari udara tak jauh, Dewa Iblis Takya mengarahkan pandangan mengerikan yang memancarkan cahaya sangat iblis.
Selir Bunga, Situ Nan, serta Wang Wei dan Hu Juan juga segera mendekat ke lokasi anggota Sekte Suci Zhu Que. Mereka berdiri berhadapan jelas dengan Dewa Iblis Taji dan Tian Yunzi.
"Yang seharusnya datang, hampir semuanya telah tiba..." Ta Jia menjilat bibirnya, mata memancarkan kilau merah menatap tajam Wang Lin yang dikepung banyak orang. Orang ini harus dibunuh!
Sebelumnya, Dewa Iblis ini tidak menganggap penting Wang Lin. Bahkan tubuh Dewa Kuno wangsa kerajaan, baginya tidak sebanding dengan warisan Dewa Kuno yang rencananya akan diperoleh dari situs purba yang hendak dituju.
Tapi kini, perubahan mengejutkan Wang Lin sepanjang perjalanan serta kemampuan supernatural yang mengguncang jiwanya tadi, membuat Ta Jia mulai menaruh perhatian signifikan. Ditambah firasat samarnya bahwa kemunculan Wang Lin juga telah dihitung Qing Lin, membuat Ta Jia merasa harus membunuhnya demi menghilangkan kegelisahan.
Perasaan ini sangat misterius, namun jelas-jelas muncul dalam pikiran Ta Jia.
“Wang Lin berkali-kali merusak perhitunganku, bahkan di gua persembunyian Kaisar Dewa ini menjadi faktor tak terduga. Bunuh dia, hilangkan variabel itu, maka berbagai rencana Qing Lin akan menjadi kayu tanpa akar!” Suara Tian Yunzi bergema perlahan di langit dan bumi, mendarat di telinga Ta Jia, semakin menguatkan tekad iblis itu.
Dengan senyum haus darah yang mengerikan, Ta Jia mengarahkan moncongnya ke langit sambil mengaum keras. Tubuhnya melangkah maju, tak jauh darinya sosok humanoid bergerak mengikuti Dewa Iblis, menyerbu dengan cepat. Tian Yunzi membentuk mantra dengan jari-jarinya, enam tubuh kedua tersisa langsung datang dari segala penjuru, menyambar para kultivator.
Sementara itu, tangan kanannya menggoyangkan angkasa. Jubahnya tergerak tanpa angin, cahaya hitam putih berkedip-kedip di tubuhnya, melesat menuju langit ketujuh.
Di langit, warna hitam-putih saling bergulat dan berputar, membentuk fenomena aneh yang menyerupai kabut chaos. Tubuh asli Tian Yunzi duduk bersila sambil tangan kirinya membentuk mantra dengan jari-jarinya. Matanya terpejam, bibirnya bergerak pelan melafalkan mantra yang nyaris tak terdengar.
Namun seiring mantra yang diucapkannya, suara kuno penuh kesan zaman mulai terdengar dari dalam kabut chaos. Meski samar-samar, suara ini menimbulkan kepanikan alami seperti bertemu predator dalam hati setiap pendengarnya. Tekanan aura bergema turun dari langit, mengguncang bumi hingga bergemuruh keras.
Dalam sekejap, getaran bumi mencapai puncaknya. Gemuruh menggelegar di langit dan bumi. Tak terhitung celah dimensi tiba-tiba muncul, menyebar dan saling terhubung hingga radius 100 li.
Hampir dalam sekejap napas, tepi radius 100 li di permukaan tanah tiba-tiba retak serentak. Daratan seluas 100 li itu terangkat ke udara dengan gemuruh, bagaikan pilar raksasa berdiameter 100 li yang menerjang langit dan langsung menghunjam masuk ke dalam kekacauan hitam putih di angkasa.
Wang Lin raut wajaknya muram. Saat ini tanah masih bergetar halus, kabut hitam putih yang saling menjalin menyelimuti radius 100 li di sekelilingnya. Pandangan mata maupun Shen Shi tak mampu menembusnya.
Dewa Iblis Takya datang melangkah dengan kecepatannya yang luar biasa, hampir seketika telah mendekat. Enam tua-tua Sui Nie dari Sekte Suci Zhu Que serentak berekspresi serius, melesat keluar sambil membentuk mantra dengan jari-jari. Seketika lautan api menyelimuti dan menyapu ke depan.
Dengan tawa dingin, Takya mengayunkan golok tebal di tangan kanannya. Pisau cahaya berkelebat, lautan api yang melesat menghujam itu tiba-tiba terhenti. Bergemuruh, api itu berbalik arah dan bahkan terbelah menjadi dua di tengah-tengahnya!
Tubuh kedua Tian Yunzi saat ini juga semakin mendekat, Wang Wei dan Hu Juan menggigit gigi lalu menerjang ke depan, disertai desahan lembut Selir Bunga yang bangkit dan melangkah maju untuk bertahan melawan.
Pada saat yang sama, hampir 100 anggota keluarga Sekte Suci Zhu Que selain enam orang tua tadi, tanpa perlu komando, langsung duduk bersila sambil membentuk mantra. Di atas ubun-ubun setiap orang, nyala api mulai berkedip. Sekejap mata, Jiwa Yuan Shen dari seluruh anggota keluarga itu serentak keluar!
Begitu Jiwa-Jiwa Yuan Shen ini muncul, suhu panas tak berujung langsung menyelimuti area. Yang membuat Kepala Besar dan yang lain terperangah tak percaya, Jiwa Yuan Shen hampir 100 anggota Sekte Suci Zhu Que itu setelah keluar dari tubuh, dengan cepat saling melebur menjadi satu!
Perlu diketahui, Jiwa Yuan Shen merupakan intisari seluruh latihan seumur hidup seorang kultivator. Karena Jalan Langit setiap orang berbeda, pada dasarnya mustahil untuk menyatu. Jika dipaksakan, itu berarti terjadi penyerapan. Kecuali ada artefak kultivasi yang melawan kodrat, mustahil bisa hidup berdampingan.
Namun di depan mata, hampir seratus Jiwa Yuan Shen ini saling melebur dengan cepat, dalam sekejap berubah menjadi Raksasa Api setinggi puluhan zhang! Begitu muncul, raksasa api itu langsung mengaum keras dan menyambar ke arah Dewa Iblis Takya di depan!
Wang Lin yang menyaksikan adegan ini pupil matanya menyempit, di dalam hati mulai muncul rasa ingin tahu terhadap Sekte Suci Zhu Que.
Enam kultivator Sui Nie, hampir seratus Jiwa Yuan Shen anggota keluarga yang membeku menjadi Raksasa Api, terlibat pertarungan hidup-mati dengan Dewa Iblis Takya. Di sisi lain, Wang Wei, Hu Juan, dan Selir Bunga bertempur melawan enam tubuh kedua Tian Yunzi. Dengan bantuan Fufengzi, Situ Nan yang berhasil menahan racun dengan paksa, serta si Kepala Besar dan lainnya yang ikut bertarung, pertempuran sengit pun berkecamuk.
Terutama Selir Bunga, selain harus menghadapi tubuh kedua Tian Yunzi, dia juga terus-menerus diserang oleh sosok humanoid itu. Di seluruh darat seluas 100 li ini, gemuruh ledakan tak henti bergema, sinar-sinar kemampuan supernatural berkedip keras silih berganti.
Wang Lin duduk bersila di tanah. Luka dalam tubuhnya terlalu parah, denyut sakit di dada terus menerjang, membuat raut wajaknya semakin pucat. Namun di tengah pertempuran sengit di lokasi ini, mustahil baginya untuk memulihkan luka. Ia hanya bisa menelan banyak pil untuk menekannya dengan paksa.
Di kejauhan, Tian Yunzi yang juga duduk bersila tiba-tiba membuka matanya. Menatap tajam Wang Lin, ia mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke langit. Seketika, kabut hitam-putih di jarak 100 li bergemuruh dengan suara auman keras. Dari pusaran kabut itu muncul sosok manusia tanpa kepala!
Sosok tak berkepala itu bertubuh kekar. Di tangan kanannya menggenggam tombak panjang merah. Seluruh tubuhnya dipenuhi aura keganasan. Saat muncul, kabut hitam pekat mengepul dari dalam tubuhnya, dengan cepat mengitari badan dan berubah menjadi setelan baju zirah hitam.
Tanpa suara, sosok tanpa kepala itu menerjang maju ke arah Wang Lin. Jarak antara kedua pihak sebenarnya tidak jauh. Hanya dalam sekejap mata, sosok itu sudah berada di dekatnya. Diterpa angin hitam, tombak panjang di tangan sosok tanpa kepala itu menusuk ke arah Wang Lin dalam sekejap napas.
Saat ini, Wang Lin masih dalam kondisi sisa-sisa kekuatan. Namun meski demikian, membunuhnya bukanlah hal mudah. Dalam situasi genting, mata kanan Wang Lin memancarkan cahaya hijau dingin. Seketika Perisai Cahaya Hijau materialisasi muncul, menghalangi di depannya.
Gemuruh! Ujung tombak merah bertabrakan dengan Perisai Cahaya Hijau. Di perisai yang sudah retak itu, meski tidak hancur kembali, tertekan mundur beberapa inci.
Sementara sosok tanpa kepala itu mundur tiga langkah terhuyung. Seluruh zirah hitamnya berkilauan, lalu kembali menerjang maju.
Memanfaatkan kesempatan mundurnya musuh, Wang Lin membuka mulut dan memuntahkan sebuah objek.
Benarlah itu Segel Dewa Delapan Belas Neraka!
Tanpa keraguan sedikitpun, tangan kanan Wang Lin mencengkeram angkasa. Seketika di telapak tangannya muncul cahaya kristal yang diayunkan dengan keras ke depan. Cahaya ini bagai bintang-bintang bertebaran langsung menyelimuti area depan Wang Lin. Dalam sekejap mata, Wang Lin membentak: "Menebar kacang menjadi prajurit!"
Begitu kata-kata itu terucap, cahaya kristal itu langsung memancarkan kilauan yang menyilaukan. Dari dalam Segel Dewa Delapan Belas Neraka, suara melengking kesakitan tiba-tiba bergema. Jiwa-jiwa yang terperangkap tak bisa memasuki siklus reinkarnasi, berjuang keras menerjang keluar dan melebur ke dalam tiap cahaya kristal. Seketika mereka seakan memiliki wujud padat, memancarkan energi Yin yang melingkupi.
Yang lebih mengerikan, dari lapisan delapan belas Segel Neraka itu, arwah Xu Kongzi melangkah keluar! Kedua matanya memancarkan kilau merah gila-gilaan, mengaum bagai binatang buas sebelum menyambar langsung ke arah sosok tanpa kepala itu.
