Di wilayah tengah Domain Aliansi Bintang, terdapat area dipenuhi puing-puing kecil. Tiga pemuda berbaju kuning berjalan hati-hati dengan kondisi compang-camping. Salah satunya memiliki luka hingga tulang terlihat di kaki kanan, meski sudah dibalut, noda darah masih terlihat menyembur keluar membuat raut wajaknya pucat pasi.
Dua lainnya juga terluka. Terutama orang di tengah yang memegang dupa menyala, terdapat lubang tembus menyerupai tusukan di dada kanannya. Darah segar mengucur deras sementara ia menggigit gigi bertahan, terpaksa disangga oleh rekannya.
Di belakang mereka, sekitar belasan nyamuk gaib raksasa dengan luka ringan mengikuti. Mata merah darah mereka menatap tajam ke depan, namun tubuh mereka bergerak mengikuti secara tak sadar di bawah pengaruh dupa yang menyala.
“Sialan! Biarkan bayi Raja Nyamuk Raksasa itu kabur. Jika bisa membawanya kembali ke Yun Hai, satu bayi Raja Nyamuk ini bisa ditukar dengan sebotol Cairan Tribulasi Langit yang sangat berharga dari Sekte Bintang Gelap!” gerutu pemuda yang terluka di kaki itu dengan ekspresi enggan menyerah.
“Diam! Raja Nyamuk Raksasa itu pasti dipelihara seseorang. Hanya ahli ilmu besar Domain Aliansi Bintang yang bisa membuat Nyamuk Gaib yang berkuasa di Domain Bintang Yun Hai ini tunduk, apalagi sampai menaklukkan Raja Nyamuknya! Kita harus secepat mungkin bergabung dengan Sesepuh. Sekali ahli kemampuan supernatural itu menyadari, akibatnya akan sangat buruk!” bentak pemuda yang dadanya tertembus sambil memegang dupa menyala, wajahnya penuh kekejaman.
“Tak disangka perjalanan lancar, setelah keluar dari bagian timur Aliansi, Raja Nyamuk Gaib itu tiba-tiba memberontak, memicu pemberontakan semua Nyamuk Gaib. Andai bukan karena menghabiskan dua batang Dupa Jiwa Nyamuk, mungkin kami bertiga bukan hanya gagal mengalihkan perhatian kawanan Nyamuk Gaib ini, malah akan terkubur hidup di mulut mereka... Sayang sekali si Raja Nyamuk Gaib bisa lolos.
Tapi, dengan menangkap sembilan belas ekor Nyamuk Gaib ini, sudah cukup untuk menukar keuntungan besar bagi kami bertiga. Bahkan di dalam Sekte Gerbang Langit sekalipun, status kami pasti akan langsung berbeda!" Pemuda berbaju kuning terakhir itu melirik kawanan Nyamuk Gaib di belakangnya dengan rakus.
Saat ketiganya terbang semakin dalam ke jantung wilayah domain bintang yang dipenuhi puing-puing itu, terlihat sebuah kubah cahaya hijau muda mengitari area tersebut. Begitu mendekat, mereka serempak menepuk kantong penyimpanan, mengeluarkan kepingan giok, lalu menggigit ujung lidah hingga berdarah dan menyemprotkan darah segar ke permukaan kepingan giok.
Tiba-tiba, tiga kepingan giok itu memancarkan cahaya hijau terang, menyambar ke arah selubung cahaya di depan. Saat menyentuh selubung, langsung muncul gelombang energi berpusar, membentuk pusaran bulat di udara.
Tanpa ragu, ketiganya menerjang masuk ke dalam pusaran, disusul oleh belasan Nyamuk Gaib di belakang mereka yang ikut tersedot masuk.
Saat muncul kembali, mereka dan para Nyamuk Gaib telah berada di dalam selubung cahaya. Di sini, ketegangan di wajah mereka mulai mereda. Pemuda pemegang dupa yang terluka itu menghela nafas lega:
"Aneh sekali, di Domain Aliansi Bintang ini ternyata ada Nyamuk Gaib dari Domain Yun Hai kita. Untung jumlahnya tak banyak. Bayangkan jika seperti di Dunia Dewa Angin yang mencapai puluhan ribu..." Gemetar dingin menyapu tubuhnya, mata memancarkan ketakutan.
"Sudahlah! Tak gunah dipikirkan. Tugas dari sekte sudah sedikit kita gali. Lebih baik secepatnya pergi dari sini. Aku terus merasa jantung berdebar-debar seperti ada malapetaka mengintai."
Ketiga orang saling melirik, terus melesat ke depan. Beberapa saat kemudian, di depan mereka muncul formasi pertahanan batu besar yang terbentuk dari puing-puing kecil tak terhitung yang terkonsolidasi.
Cahaya hijau bergelombang terus-menerus berkedip di atas formasi pertahanan ini. Di luarnya, puluhan kultivator berbaju kuning sedang menarik puing-puing kecil dari sekeliling dan menambahkannya ke dalam formasi sesuai pola tertentu.
Di atas medan pertempuran besar ini, berdiri dua orang tua berbaju ungu. Meski uban-beruban, sorot mata mereka bagai kilat penuh kewibawaan. Keduanya sedang bercakap rendah, sesekali menunjuk ke formasi di bawah.
Kedatangan tiga orang Jubah Kuning langsung menarik perhatian kultivator di sekitarnya. Namun perhatian itu segera berubah menjadi raut wajah berubah drastis saat pandangan mereka mendarat pada belasan Nyamuk Gaib di belakang trio tersebut. Bahkan beberapa orang dengan keberanian rendah yang memiliki trauma psikis terhadap Nyamuk Gaib di Domain Bintang Yun Hai langsung menjerit kaget.
"Nyamuk... Nyamuk Raksasa!!!"
Keributan seketika pecah, puluhan kultivator ini berduyun-duyun meletakkan pekerjaan mereka, semua memandangi belasan Nyamuk Gaib itu dengan tatapan tak terpercaya.
Melihat reaksi mereka, ketiga pemuda berbaju kuning merasa sangat bangga di hati. Ketika pertama kali melihat makhluk-makhluk ini sebelumnya, reaksi mereka pun hampir sama.
Dua cahaya ungu tiba-tiba menyala, dua orang tua berbaju ungu melangkah mendekat. Si tua yang berada di depan menyapu sekilas belasan Nyamuk Gaib itu dengan pandangannya, lalu membentak ke arah para kultivator di sekitarnya: "Tidak tahu malu! Segera selesaikan formasi ini!"
Teriakan sang tua seketika membuat para kultivator di sekitar berpencar, melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Namun pandangan mereka masih sesekali mengarah ke Nyamuk Gaib, menunjukkan keserakahan.
"Su Xin, bagaimana bisa ada begitu banyak Nyamuk Gaib di sini!" usai membentak, sang tua kembali memandangi makhluk-makhluk itu. Matanya memancarkan kilau aneh saat bertanya kepada ketiga pemuda berbaju kuning.
"Pemuda yang terluka di dada itu segera menceritakan kejadian dengan penuh hormat. Di akhir, ia ragu sejenak sebelum mengungkapkan masalah yang terjadi di tengah jalan—melarikan diri Sang Raja Nyamuk Gaib."
Wajak orang tua itu langsung berubah muram mendengarnya. Ia menoleh ke sesama orang tua di sampingnya. Sorot mata keduanya berkilauan, samar terlihat keraguan.
"Andai Nyamuk Gaib Raksasa ini benda tak bertuan, biarlah... Tapi kemungkinan itu hampir mustahil. Bisakah kita berurutan dengan pihak yang mampu memelihara makhluk seperti ini?"
"Nyamuk Gaib sangat bernilai di Domain Bintang Yun Hai kita. Makhluk ini biasanya hidup berkoloni ratusan bahkan ribuan—sulit dilawan, apalagi ditangkap. Sekte level enam ke atas pun harus bersusah payah mencoba menangkapnya. Bagi Sekte Tian Men, belasan Nyamuk Gaib ini adalah harta raksasa..."
Keduanya saling berpandangan. Di sorot mata masing-masing terpantul keserakahan dan ketegasan yang sama.
“Dengan adanya formasi cahaya hijau luar, para kultivator Aliansi ini tidak akan mudah masuk. Bahkan kultivator realm Sui Nie kesempurnaan pun membutuhkan beberapa hari untuk menghancurkan Formasi Cahaya Hijau tingkat 8 yang diberikan sekte kepada Sekte Tianmen. Setelah menunda beberapa waktu, kita pasti sudah kembali ke Yun Hai. Jika mereka berani mengejar ke Domain Bintang Yun Hai... hmph, pastikan mereka takkan kembali!”
“Percepat pembangunan formasi!” Keduanya mencapai konsensus.
Tiga pemuda yang membawa pulang Nyamuk Gaib itu kini menunjukkan kegembiraan di pandangan. Karena para Sesepuh sudah turun tangan, keamanan pasti terjamin. Setelah kembali ke sekte, bagian hadiah dan penghargaan untuk mereka bertiga pasti tidak akan kurang.
“Hehe, sekarang aku justru berharap melihat sang tuan Nyamuk Gaib datang. Mari kita lihat bagaimana dia menghancurkan Formasi Cahaya Hijau ini, bagaimana mereka hanya bisa menonton kita membawa pergi Nyamuk Gaib miliknya.” Pemuda yang terluka di paha itu tertawa dengan penuh kesombongan.
Saat ini, Tuan Nyamuk Gaib Wang Lin yang disebut pemuda kultivator itu mengangkat tangan kanannya dari kepala nyamuk gaib di depannya. Sorot matanya dipenuhi Yin Han yang membekukan, raut wajaknya sangat dingin. Jika ada yang mengenal Wang Lin melihat ekspresi ini, mereka akan segera tahu bahwa saat ini amarahnya telah mencapai puncak.
Wang Lin memiliki prinsip bertindak yang jelas: "Jika orang tak mengganggku, aku tak mengganggu mereka!" Andai Tuosen tidak berniat menghabisi dirinya setelah bebas, Wang Lin pun tak akan mengakalinya. Kali ini nyamuk gaibnya sama sekali tidak menantang pihak lawan, namun tetap dicurangi dan dilukai parah - ini telah melampaui batas toleransinya.
Wang Lin mengepal tangan kanannya dengan keras, menatap ke angkasa di atas. Saat mencapai tahap Memurnikan Nirvana sebelumnya, ia sempat merasakan seberkas kekuatan Tian Jie yang tersembunyi.
Hanya saja ia berada di dalam Sekte Suci Zhu Que, jika Tian Jie datang, mungkin akan menyebabkan kerusakan yang sulit dibayangkan bagi sekte tersebut. Meskipun ada yang membantu melawan, namun Wang Lin saat ini tidak membutuhkan bantuan orang lain. Ia ingin membuktikan kekuatan petir-apinya dalam menghadapi bencana langit ini.
Jika di masa lalu, Wang Lin tidak mungkin bisa menahan waktu kedatangan Tian Jie. Namun setelah mempelajari teknik rahasia pertama Sekte Suci Zhu Que, Sembilan Transformasi Misterius (Jiu Xuan Bian), ia menjadi mampu.
Oleh karena itu, saat mencapai tahap Memurnikan Nirvana, dalam gelombang energi spiritualnya, ia segera menyegel diri sendiri dengan metode Jiu Xuan Bian. Ini membuat tingkat kultivasinya berada di pinggiran Nirvana, secara samar-samar bertarung melawan Tian Jie.
Wang Lin tahu, begitu tekadnya bulat, tingkat kultivasinya akan benar-benar mencapai Nirvana sepenuhnya. Saat itu, Tian Jie pasti akan segera datang dengan cepat.
Awalnya berencana meninggalkan Sekte Suci Zhu Que untuk mencari tempat terpencil di bagian timur Aliansi guna menghadapi Tian Jie dengan tenang. Namun kemunculan Nyamuk Gaib langsung mengubah niatnya.
Menggerakkan tangan kanannya, Wang Lin memasukkan Nyamuk Gaib yang terluka parah ke dalam celah dimensi. Dengan mengikuti jalur ingatan sang nyamuk, ia melangkah mantap ke depan.
Begitu langkah itu diayunkan, gelombang energi segera berpusar di depannya. Dalam sekejap mata, siluetnya menghilang tak berbekas.
Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci!
Di pinggiran timur Domain Aliansi Bintang, angkasa yang tak berujung tiba-tiba terdistorsi sejauh 100 zhang. Gelombang energi bergelombang menyebar ke segala penjuru, bagai riak-riak air saat kerikil dilemparkan.
Di pusat riak-riak itu, Wang Lin berambut putih muncul dengan hawa dingin penuh hawa maut.
Sekelilingnya sunyi. Wang Lin memandang ke depan tempat Nyamuk Gaib bertarung dengan tiga kultivator jubah kuning. Dengan sorot mata penuh niat membunuh, tubuhnya mengayun ke depan.
Berubah menjadi cahaya panjang, ia menyambar ke depan dan dalam sekejap menghilang tanpa jejak.
Dari angkasa bergemuruh suara halilintar, ternyata kecepatan Wang Lin yang ekstrim menciptakan ledakan sonik bergemuruh. Dengan jubah putih salju, tangan kanannya mencengkeram angkasa dalam penerbangannya, seketika Nyamuk Gaib yang terluka parah itu terlempar keluar.
Pil-pil Wang Lin semuanya adalah pil dewa dengan efektivitas luar biasa. Setelah menelannya, Nyamuk Gaib itu sedikit pulih. Luka di tubuhnya berhenti mengucurkan darah. Begitu muncul, sorot matanya langsung memancarkan kilau dingin serupa tuannya, menatap tajam ke depan sambil mengeluarkan lengkingan menusuk telinga.
Jelas ia enggan menyerah. Andai bukan karena dupa ajaib itu, sebagai Raja Nyamuk Gaib yang membawa belasan anak buah, dirinya malah terluka parah oleh tiga kultivator remeh. Anak buahnya tertangkap. Sejak mengabdi pada Wang Lin, hal memalukan seperti ini belum pernah terjadi.
Kini sang Tuan ada di sampingnya. Nyamuk Gaib itu langsung bersemangat. Dengan lengkingan keras, ia memilih sebuah arah lalu menyambar ke depan seperti halilintar.
Wang Lin raut wajaknya muram, di bawah bimbingan Nyamuk Gaib yang mencari jejak aroma rekan-rekannya, ia melangkah maju. Amarah membara di hatinya, seiring langkahnya, bayangan samar tak terhitung gunung berapi mini mulai bermaterialisasi di sekeliling tubuhnya.
