Dari kejauhan, seakan Wang Lin ditelan kabut berdarah itu. Seluruh angkasa langsung menjadi hening. Di kejauhan, Nyamuk Gaib bersama kelompoknya terbang bolak-balik dengan cemas, sorot matanya sesekali menatap ke arah awan tribulasi, namun tak berani mendekat. Kekuatan tribulasi langit ini bukanlah sesuatu yang bisa ditahannya saat ini.
Waktu berlalu perlahan. Persis ketika Nyamuk Gaib yang gelisah hendak menerjang ke arah awan tribulasi, geraman rendah tiba-tiba bergema dari dalam kabut merah di bawah awan tribulasi!
Namun langit dipenuhi kabut merah yang bergulung-gulung. Kilat petir menyambar dahsyat disertai lautan api yang mendidih. Sebuah siluet merah menyala menerjang keluar dari kabut darah itu—dialah Wang Lin!
Wang Lin wajah pucat pasi, namun raut wajak mengerikan penuh hawa maut. Saat menerjang keluar dari kabut merah, ia langsung menyambar ke arah awan tribulasi. Dalam sekejap mata, ia telah melintasi jarak 1.000 zhang dan langsung menerjang masuk ke dalam awan tribulasi yang menjulang tinggi itu!
Begitu masuk ke dalam awan tribulasi, Wang Lin seketika merasakan keagungan semesta di antara langit dan bumi. Kedua tangannya mendorong ke depan dengan keras, petir-api saling menjalin, langsung memunculkan energi kehancuran yang menggemparkan langit dan bumi.
Gemuruh keras tiba-tiba bergema. Dalam tabrakan beruntun antara petir dan api, awan tribulasi tak bertepi itu mulai mengkerut dengan kecepatan tinggi. Dentuman gemuruh dan raungan mengerikan terus bergema dari dalamnya.
Di seluruh area awan tribulasi, kilatan petir menyebar dan semburan api membakar, berubah menjadi hantaman dahsyat yang menyapu sekilas. Perlahan, awan tribulasi itu mengkerut dengan gila-gilaan, raungan dari dalamnya mengguncang langit-bumi.
Hampir sekejap mata, awan tribulasi ini mengeluarkan gemuruh keras dan mulai collapse total dalam skala luas, seakan ada tangan tak terlihat yang terus-menerus mencabik-cabik. Wang Lin yang berada di dalam awan tribulasi merasakan dengan jelas kekuatan cabikan ini. Tubuhnya hampir tercabik-cabik, saat hendak mundur, tiba-tiba kedua matanya membeku.
Berada di dalam awan tribulasi, sekeliling dikepung kabut tebal, namun Wang Lin melihat di depan tak jauh, di balik awan kabut itu terdapat celah selebar sepuluh zhang!
Kabut pekat terus-menerus memuntahkan dari celah tersebut, seolah-olah rekahan inilah sumber Tian Jie.
Dengan sedikit keraguan, Wang Lin menatap tajam celah itu. Tubuhnya limbung melaju ke depan, dalam sekejap tiba di luar celah. Anehnya, di posisi ini ia sama sekali tidak merasakan sensasi tercabik. Fenomena iblis ini membuat Wang Lin semakin hati-hati.
Menggigit gigi, Wang Lin dengan gesit mengeluarkan seberkas Shen Shi, langsung menerobos masuk ke dalam celah itu. Begitu Shen Shi-nya memasuki celah tersebut, tubuhnya seketika bergetar sangat keras.
Begitu Shen Shi-nya masuk ke dalam celah itu, ia langsung melihat pemandangan langit dan bumi yang baru!
Di sini langit biru membentang, energi dewa menyelimuti, permukaan tanah luas tak berujung, namun Wang Lin segera melihat sebuah patung batu raksasa di atas bumi.
Patung batu raksasa itu ternyata adalah seorang Dewa Kuno! Di antara alisnya terdapat delapan Bintik Bintang, dua di antaranya tersegel. Ia berdiri tak bergerak, seolah benar-benar benda mati.
Namun Wang Lin dengan jelas merasakan gelombang nyawa dahsyat yang memancar dari tubuh Dewa Kuno tersebut.
Jika hanya ini, mungkin cukup, tidak sampai mengguncang Wang Lin. Namun yang terlihat di hadapannya bukan hanya satu Dewa Kuno, melainkan di daratan ini terdapat tak kurang dari sepuluh patung Dewa Kuno, bahkan puluhan Gu yao dan Dewa Iblis yang menghuni!
Di atas kepala salah satu patung Dewa Iblis, seorang pemuda berjubah Tao duduk bersila. Di tangannya tergenggam cermin, sambil mengerutkan kening terus-menerus menghitung dengan jari.
"Mulut Tribulasi yang disebut Senior Sekte Ma, seharusnya ada di sini..."
Tiba-tiba, pemuda itu mengangkat kepala. "Hah!" serunya terkejut. Sorot matanya memancarkan warna kegembiraan liar saat menatap langit, jelas telah mendeteksi Shen Shi Wang Lin. Mata berkilat, seberkas cahaya hijau-hitam menyambar dari pupilnya langsung menembus angkasa.
Wang Lin tanpa keraguan sedikitpun segera memutuskan hubungan dengan seberkas Shen Shi itu. Seluruh tubuhnya menerjang keluar, diselimuti petir-api yang bergelora. Tak peduli apapun, ia menerobos masuk ke dalam awan tribulasi yang bergulung-gulung, berubah menjadi siluet merah menyala yang menyambar keluar. Meninggalkan awan tribulasi, ia melangkah seirama menuju kawanan Nyamuk Gaib.
Begitu keluar dari awan tribulasi, raut wajanya langsung berubah. Ia merasakan Shen Shi-nya telah hancur. Tanpa sempat berpikir, kecepatannya semakin meningkat. Dalam sekejap ia tiba di samping kawanan Nyamuk Gaib. Dengan kibasan lengan bajunya yang lebar, ia segera mengirim makhluk-makhluk itu ke celah ruang. Tak lupa ia mencabut Kertas Jimat Kuning dari punggung Nyamuk Gaib.
Semua tindakan ini dilakukan tanpa jeda. Wang Lin yang masih bergerak maju segera menempelkan Kertas Jimat Kuning ke tubuhnya. Tiba-tiba angin puyuh muncul menyelimuti seluruh tubuhnya. Kecepatannya meledak secara eksplosif, berubah menjadi cahaya panjang yang melesat cepat ke depan.
Tak lama setelah Wang Lin pergi, suara gemuruh di dalam awan tribulasi semakin keras. Pada akhirnya, seluruh awan itu terus-menerus mengkerut hingga dari kejauhan terlihat seakan menghilang.
Namun jika diamati lebih seksama, di lokasi bekas awan tribulasi tersebut, semua energi awan itu sebenarnya tidak lenyap. Melainkan terus memadat hingga berubah menjadi seberkas sinar hijau-hitam.
Begitu sinar hijau-hitam itu muncul, hawa yang asing dari dimensi ini langsung menyebar cepat. Segregasi yang terbentuk akibat Tian Jie di area itu pun langsung hancur berantakan.
"...Tanpa sengaja membantu menghilangkan sisa empat fase Tian Jie terkuat... Cukuplah, akhirnya aku bisa kabur dari tempat terkutuk itu. Pantas saja aku membantunya." Suara gembira terdengar dari sinar hijau-hitam itu sebelum menghilang tanpa jejak.
Pada saat yang sama, di bagian barat Domain Aliansi Bintang, di sebuah planet kultivasi yang tampak biasa, seorang pria tua berbaju hitam duduk bersila di tengah padang rumput. Ekspresinya tenang, seolah tak ada hal di antara langit dan bumi yang bisa menggetarkannya.
Jika Wang Lin ada di sini, pasti akan langsung mengenali pria tua ini sebagai pria berbaju hitam dari Domain Bintang Luo Tian yang dulu mencegah pertempuran antara Shui Mu dan Leluhur Keluarga Yao!
Pandangannya yang tenang mengarah ke rumput hijau di sampingnya. Di bawah sorot matanya, rumput itu tumbuh secara iblis, berubah dari tunas menjadi mengering dalam sekejap, lalu kembali ke bentuk tunas dalam siklus tak berujung.
Saat mengangkat tangan kanan untuk memetik rumput itu, tiba-tiba tangan sang tua bergetar. Dengan kasar ia mengangkat kepala, wajahnya menunjukkan ekspresi ketakjuban.
Jika Yan Lei Zi melihat ekspresi pria berbaju hitam ini sekarang, pasti akan terpana. Selama tak terhitung tahun, orang yang sangat dihormatinya ini selalu menunjukkan raut wajah datar, tak pernah terlihat seperti ini!
“Sesaat……” Orang tua itu menggerakkan lengan bajunya, seluruh tubuhnya langsung menjadi transparan dan menghilang. Entah tingkat kultivasi apa yang dimilikinya, atau kemampuan supernatural apa yang digunakan, saat muncul kembali, ia sudah berada di lokasi Wang Lin menjalani Tian Jie!
Jarak yang ditempuh ini sungguh luar biasa, bahkan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci pun tak bisa mencapainya dalam satu langkah!
Namun jelas semua ini sangat mudah bagi orang tua itu. Sekarang ia mengerutkan kening, matanya menyapu sekilas ke sekeliling, akhirnya tertuju pada area kehampaan angkasa selebar 100 zhang di depannya.
Di sinilah sebelumnya hawa hitam-biru itu muncul!
"Sebuah aroma dunia dewa purba..." gumam orang tua itu sejenak sebelum berbalik pergi.
Kembali ke Wang Lin, ia melesat dengan cepat menuju wilayah Klan Empat Suci di bagian timur Aliansi. Baru di sini kecepatannya sedikit berkurang. Di benaknya masih terbayang pemandangan yang baru saja disaksikannya, terutama hantaman yang sangat besar dari pemuda berjubah Tao itu.
“Siapa dia...” Sorot mata Wang Lin menunjukkan ketakutan, ia menoleh tajam ke belakang memandangi angkasa hitam pekat di belakangnya. Mengangkat langkah melangkahkan, gelombang energi berpusar dan siluetnya segera menghilang. Saat muncul kembali, ia sudah berada di luar Sekte Suci Zhu Que.
Tanpa memasuki domain bintang yang terbakar, ia memilih sebuah planet Wildlands di sekitarnya. Wang Lin memasuki planet tersebut dan memilih sebuah gunung untuk duduk bersila.
Setelah duduk, ia menghela nafas dalam-dalam. Semakin dipikirkannya, semakin gemetar hatinya. Setelah waktu yang lama, ia memaksa menekan berbagai gejolak batin. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, sebuah celah sekejap napas muncul di depannya. Tangan kanannya melambai di dalamnya, seketika Jiwa Yuan Shen orang tua berbaju ungu muncul di genggamannya.
Tanpa keraguan, Shen Shi Wang Lin langsung menyebar, mengitari bagian kepala Jiwa Yuan Shen yang tak sadar. Dengan paksa ia menerobos masuk, segera banyak fragmen ingatan tercabut dengan paksa darinya.
"Domain Bintang Yun Hai Dunia Dewa Angin!!!" Mata Wang Lin langsung memancarkan kilatan sinar tajam, matanya menunjukkan renungan. Sesaat kemudian ada ekspresi sukacita yang sekilas muncul!
"Domain Bintang Yun Hai..." Merenung sejenak, Wang Lin kembali menyelidiki ingatan Jiwa Yuan Shen ini, mencari jalan menuju Yun Hai.
Setengah batang dupa kemudian, Wang Lin menarik kembali Shen Shi. Senyum mengembang di bibirnya.
"Struktural Domain Bintang Yun Hai ini sama sekali berbeda dengan Luotian dan Aliansi, malah sangat cocok untukku... Dan Dunia Dewa Angin itu ternyata dipenuhi Nyamuk Gaib... Tak disangka dari empat dunia dewa di bawah domain bintang, hanya Yun Hai yang batas ruangnya paling lemah. Cukup dengan formasi khusus dan surat jalan kita bisa menembus langsung." Matanya berkilauan memandang Jiwa Yuan Shen di tangannya, dengan sangat hati-hati menyegelnya lalu menyimpannya di celah penyimpanan.
“Jiwa Yuan Shen ini dengan Seni Immortal yang diajarkan Saudara Senior Qingshui, bisa dijadikan surat jalan. Sekarang hanya tinggal formasi yang belum. Untungnya bahan-bahan yang dibutuhkan formasi tidak terlalu sulit dicari. Setelah dipelajari secara mendalam, kita bisa mulai menyusunnya. Jika semua persiapan yang kusiapkan untuk Tuosen tidak efektif, maka Awan Laut akan menjadi pilihan terakhirku!”
Wang Lin diam sejenak, lalu berdiri sambil menarik napas dalam-dalam. Memandang ke arah Sekte Suci Zhu Que, ia bergumam pelan: "Sekarang, tinggal menunggu Kristal Hujan Immortal dari Sang Kaisar Suci tua... Pasukan Luotian, Yin Mayat, dan Aliansi - kalian semua hanya menebak bahwa pengiriman kepingan giok olehku punya tujuan, mungkin mengira aku ingin memanfaatkan situasi rumit...
Sebenarnya, kalian hanya benar separuh! Tujuan lain Wang Lin adalah memancing kalian semua ke Tanah Dewa Kuno, agar tidak punya energi untuk mengacaukan rencana Klan Empat Suci menyelamatkan Sang Kaisar Suci Naga Hijau di dunia dewa Hujan!”
"Entah berapa orang yang bisa menembus strategi berlapisku ini!" Ekspresi Wang Lin memancarkan secercah kesombongan, langkahnya bergegas menuju Sekte Suci Zhu Que.
Ia ingin menemui Wang Wei dan Hu Juan, serta Dewa Iblis Takya yang terkurung oleh Darah Suci Senjata Suci Kuno Tai Gu!
Di saat yang sama, di pusat Domain Aliansi Bintang tepatnya markas besar Aliansi Kultivasi, terjadi peristiwa menggemparkan! Bahkan formasi pertahanan di luarnya bergetar sangat keras, seakan hendak collapse total!
Serentak, di kedalaman domain bintang yang terbakar di Sekte Suci Zhu Que, pada batu putih tempat penyimpanan tubuh fisik Sang Kaisar Suci, sang tua itu tiba-tiba membuka matanya. Namun seketika sorot matanya berubah menjadi genangan darah meledak.
"Wang Lin, segera temui aku!! Cepat!!"
