Bab 1109 Sang Kaisar Suci Kembali ke Kehancuran

　　Pada saat pikiran spiritual Sang Kaisar Suci terpancar, Wang Lin yang berada di luar Domain Bintang Terbakar dan hendak masuk tiba-tiba gemetar. Dengan kasar ia mengangkat kepala, raut wajaknya langsung berubah. 　　Sebagai sesama Kaisar Suci Zhu Que yang sama-sama menguasai teknik Sembilan Transformasi Misterius (Jiu Xuan Bian), secara alami terdapat cara khusus untuk menyampaikan pesan spiritual antara dirinya dengan Sang Kaisar Suci. Tanpa keraguan sedikitpun, Wang Lin memanfaatkan Speed Talisman yang masih menempel di tubuhnya, menyelam bagai halilintar yang menyambar di angkasa, langsung menerjang masuk ke Domain Bintang Terbakar. 　　Kecepatannya begitu dahsyat. Begitu masuk ke dalam domain ini, ia langsung melangkahkan kaki, Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci langsung menghilang tanpa jejak. 　　Dalam sekejap napas, gelombang energi yang terdistorsi muncul di sebelah batu putih Sang Kaisar Suci yang berjarak sepuluh zhang. Siluet Wang Lin melangkah keluar dari distorsi tersebut, langsung memandang mata yang berlumuran darah segar Sang Kaisar Suci. 　　Aura kematian menyebar dari dalam tubuh Sang Kaisar Suci, tanpa perlu menggunakan Shen Shi pun Wang Lin bisa merasakan kematian yang mengerikan sedang ingin merebut keberadaan sang Senior. 　　"Senior..." Mata Wang Lin memancarkan kesedihan, ia melangkah maju berdiri di atas batu, membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, namun situasi ini membuat ribuan kata terhenti di kerongkongannya. 　　Sang Kaisar Suci mengangkat kepalanya, sorot mata berdarah hitam itu seakan diselimuti seberkas cahaya yang melingkupi. 　　"Saudara Senior-mu Qing Shui memang berada di markas besar Aliansi Kultivasi. Beberapa tahun lalu saat formasi pertahanan Aliansi diaktifkan, ada kaitan langsung dengannya... Dia tidak mati... Tapi... Dia sudah gila!! 　　Markas besar Aliansi Kultivasi ternyata selama tak terhitung tahun ini menyembunyikan rahasia menggemparkan. Saat Xuan Zhongzi dkk pertama kali memasuki dunia dewa Hujan, mereka tidak hanya mendapatkan mayoritas warisan, tapi juga menemukan beberapa benda misterius yang terus mereka teliti selama ini... 　　Hal ini mungkin bahkan tidak diketahui oleh Kunxu. Benda-benda misterius ini terlalu penting, bahkan bisa berdampak langsung ke empat dunia dewa! 　　"Wang Lin, segera selamatkan Sang Kaisar Suci Naga Hijau, lalu segera kirim kepingan giok ini ke Kunxu! Hal ini terlalu mengerikan!! Tingkat kultivasi-mu belum cukup, jangan sekali-kali terlibat!" Suara Sang Kaisar Suci yang sudah di ambang kematian itu terengah-engah setelah mengucapkan banyak hal sekaligus. 　　Namun dengan gigih, ia mengangkat tangan kanan dan menyentuh titik antara alisnya. Seketika Jiwa Yuan Shen-nya materialisasi, melayang keluar dari tubuh fisik. Matanya yang penuh kelembutan memandang Wang Lin dengan dalam. 　　"Wang Lin, bijaksanalah... Lao Fu tak bisa membantumu lagi..." Ucapnya sementara sinar kelembutan dari Yuan Shen-nya tiba-tiba berubah menjadi cahaya menyilaukan yang menembus radius sepuluh ribu zhang. 　　Dalam sekejap, cahaya itu mencapai tingkat ekstrem. Pandangan Wang Lin berkunang-kunang, dan saat kembali jelas, ia menyaksikan Jiwa Yuan Shen Sang Kaisar Suci berubah menjadi partikel kristal yang perlahan menghilang. Jelas terlihat, di detik terakhir, pancaran melankolis dan kelegaan terpancar dari sosok itu. 　　Di lokasi tempatnya menghilang, muncul dua benda! 　　Sebuah kepingan giok merah, dan sebuah kristal sebesar kepalan tangan bayi! 　　Di dalam kristal ini terlihat energi dewa murni yang melingkupi, perlahan menyebar ke sekeliling. 　　Wang Lin diam, sorot matanya semakin dipenuhi kesedihan. Ia memandang tempat menghilangnya Jiwa Yuan Shen Sang Kaisar Suci dalam keheningan. Setelah lama, ia menghela napas panjang dan menatap tubuh fisik Sang Kaisar Suci. 　　Tanpa Jiwa Yuan Shen, tubuh itu segera menyala dalam kobaran api, akhirnya berubah menjadi patung batu berapi yang masih mempertahankan wajah dan pose Sang Kaisar Suci semasa hidup. 　　Tangan kanannya tetap menunjuk ke antara alis, tak bergerak seinci pun. 　　Wang Lin mundur beberapa langkah, lalu bersujud di atas batu. Ia membungkukkan kepala tiga kali dalam-dalam ke arah patung Sang Kaisar Suci. Sepanjang hidupnya Wang Lin tak pernah menyembah langit atau bumi, namun Sang Kaisar Suci Zhu Que ini layak menerima tiga penghormatan darinya! 　　Pada detik kematian Sang Kaisar Suci, hampir seluruh Sesepuh Sekte Suci Zhu Que merasakan kesedihan yang menyebar dalam jiwa mereka. Mereka diam-diam melayang keluar dari planet, berduyun-duyun bersujud di lokasi Tubuh fisik Sang Kaisar Suci, air mata bercucuran. 　　"Menghormat kepergian Sang Kaisar Suci, semoga perjalanan Yang Tua... tenang di tempat tujuan..." 　　"Semoga esensi spiritual Sang Kaisar Suci di surga melindungi Sekte Suci Zhu Que kami..." 　　Perlahan-lahan, tak hanya mereka, seluruh anggota keluarga Sekte Suci Zhu Que merasakan kesedihan yang menyelimuti langit-bumi ini. Mereka tahu, Sang Kaisar Suci telah tiada... 　　Satu per satu anggota keluarga bersujud, air mata mengalir dalam diam... 　　"Menghormat kepergian Sang Kaisar Suci..." Suara-suara tulus keluar dari hati perlahan terdengar dari berbagai planet kultivasi, semakin lama semakin keras. 　　Bahkan patung Zhu Que di beberapa planet utama Sekte Suci Zhu Que pun mengeluarkan lengkingan pilu beruntun pada momen ini... 　　Seekor Zhu Que ilusif yang terlihat renta dan kelelahan, perlahan terbang keluar dari patung batu tubuh fisik Sang Kaisar Suci. Semakin jauh ia melaju, akhirnya menghilang di angkasa raya, berubah menjadi kehampaan. 　　Sang Kaisar Suci Zhu Que yang pernah berjaya, setelah Sang Kaisar Harimau Putih Suci gugur dalam pertempuran, Sang Kaisar Xuanwu Suci mengkhianati, dan Sang Kaisar Qinglong Suci menghilang - dialah yang memimpin Klan Empat Suci melewati krisis dan bertahan selama berpuluh-puluh ribu tahun, akhirnya kembali ke kehancuran. 　　Pada saat ini, para Sesepuh dari Sekte Qinglong Suci, Sekte Harimau Putih Suci, dan Sekte Xuanwu Suci berduyun-duyun merasakan getaran di hati. Diam-diam mereka memandang ke arah Sekte Zhu Que Suci, satu per satu bersujud. Demikian pula seluruh anggota ketiga sekte tersebut ikut memberikan penghormatan. 　　Hawa kesedihan menyelimuti bagian timur Aliansi... 　　Kejayaan masa lalu telah tertiup angin, tekad pantang menyerah hanya untuk jejak kenangan. Perubahan zaman kini terperangkap dalam masa lalu yang penuh duka, kekal selamanya... di hati semua anggota keluarga. 　　Setelah kematian Sang Kaisar Suci Zhu Que Tua, di Domain Bintang Aliansi, Luotian memanggil kembali semua kultivator. Di bawah pimpinan Yan Lei Zi dan lainnya, bahkan termasuk perwakilan tunggal keluarga kultivasi pewaris zaman purba yang datang khusus dari Luotian, mereka bergerak mendekati Planet Zhuque! Satu per satu Kuil Dewa Petir mulai bergerak, mengitari barisan kultivator yang jumlahnya tak terhitung, memancarkan tekanan aura bergelombang. 　　Bukan hanya mereka, Sekte Yin Mayat pun hampir mengerahkan seluruh pasukan, menyambar langsung ke Planet Zhuque! Dalam barisan panjang mereka, peti-peti mati bergerak mengikuti murid-murid Sekte Yin Mayat. Dari kejauhan, pemandangan ini terlihat seperti iring-iringan peti mati yang berjalan sendiri. 　　Gerakan kedua pasukan ini langsung menarik perhatian berbagai faksi dalam Aliansi. Dengan menggabungkan informasi dari kepingan giok yang sebelumnya didapat, setelah melakukan pertemuan rahasia, berbagai faksi Aliansi pun berduyun-duyun mengerahkan pasukan! 　　Dalam sekejap, seluruh Domain Bintang Aliansi dilanda angin kencang dan awan bergulung-gulung. Aura gelap bak malam sebelum badai besar perlahan mulai menyelimuti wilayah ini. 　　Di sisi lain, di wilayah timur Domain Aliansi Bintang, bagian dari Klan Empat Suci juga mengerahkan beberapa sesepuh bersama anggota keluarga mereka untuk terbang menuju Planet Zhuque. Ini sebagai kamuflase untuk menutupi gerakan sesungguhnya yang sedang dilakukan di dalam Klan Empat Suci! 　　Hampir bersamaan dengan kedatangan berbagai pasukan ke Planet Zhuque, di dalam Sekte Suci Zhuque, 35 sesepuh Sui Nie dari tiga sekte lainnya telah berkumpul. Mereka duduk bersila membentuk formasi dengan ekspresi serius dan penuh antisipasi. 　　Mereka mengitari formasi lingkaran. Di bawah setiap sesepuh terdapat pola formasi magis. Di pusat lingkaran 35 orang ini, terdapat formasi bulat berdiameter satu zhang yang masih kosong. Namun, 35 cabang energi menyebar dari formasi ini, terhubung dengan pola di bawah masing-masing sesepuh. 　　Di area luar 35 sesepuh tersebut, ribuan anggota Klan Empat Suci - tak kurang dari puluhan ribu - duduk bersila begitu padat. Di bawah setiap orang juga terdapat pola formasi yang terhubung dengan formasi para sesepuh. 　　Para anggota keluarga ini sedang menunggu perintah. Begitu perintah diberikan, mereka akan melepaskan energi Yuan dalam tubuh mereka tanpa peduli apapun, mengalir melalui formasi di bawah mereka untuk mengaktifkan formasi pertahanan! 　　Saat ini, Wang Lin berada di angkasa, bergerak perlahan. Tak lama kemudian, di depan domain bintang yang terbakar, muncul lautan api formasi cincin berputar seperti badai. Dari dalamnya terkadang terdengar raungan keras Xu Liguo. 　　“Xu Liguo!” Wang Lin berhenti di tepi badai api, mengeluarkan seruan rendah! 　　Begitu kata-kata ini terucap, suara Xu Liguo dalam badai langsung membeku. Bersamaan dengan itu, badai api di depan Wang Lin tiba-tiba terpisah ke dua sisi, perlahan membuka celah sempit raksasa yang menembus badai. Melalui celah ini, terlihat jelas siluet Xu Liguo yang compang-camping. 　　Mendengar suara Wang Lin, Xu Liguo terdiam sejenak. Secara bawah sadar wajahnya menunjukkan ekspresi menjilat, tapi segera ditekan dengan paksa, digantikan oleh amarah terpendam. 　　“Brengsek bintang pembawa malapetaka, akhirnya ingat sama Kakek Xu! Hari ini gue bakal ngasih lu tau!” Xu Liguo yang selama beberapa tahun ini terus-menerus menghadapi krisis hidup-mati terpaksa memahami aura pedang kuno, tingkat kultivasinya melesat cepat hingga berani menghadapi kultivator tahap Mengintip Nirvana sekalipun. 　　Dengan amarah membara, tubuhnya melesat berubah menjadi pedang besar sepanjang beberapa zhang yang mirip dengan Pedang Immortal, bahkan memancarkan hawa senjata legendaris Jufu. 　　Gerakan menyelamnya membuat semburan api di depannya langsung menyurut, memungkinkan pedang besar itu menerobos celah dan langsung menyambar Wang Lin. 　　Sorot mata dingin Wang Lin berkilat. Tanpa mempedulikan pedang itu, tangan kanannya mengibaskan udara. Energi Yuan langit dan bumi di angkasa langsung bergemuruh terkumpul, membentuk gelombang dahsyat yang menghantam pedang tersebut. 　　Gemuruh keras tiba-tiba menggema, pedang besar itu langsung collapse total. Xu Liguo mundur dengan wajah penuh kengerian, namun tidak rela menyerah. Dengan geraman rendah, tubuhnya limbung. Kali ini ia berubah menjadi sembilan pedang besar yang saling menjalin membentuk formasi pedang. Aura pedang membara menyala-nyala, kembali menghujam ke arah Wang Lin. 　　Wang Lin mengangguk ringan. Penampilan Xu Liguo saat ini baru memenuhi persyaratannya. Tubuhnya limbung, Wang Lin langsung memasuki formasi pedang itu. Tangan kanannya menepuk ke depan dan dengan santai mencengkeram bilah pedang besar. 　　Dengan keras meremas, dentuman bergelombang langsung bergema. Delapan pedang besar lainnya collapse total dan hancur berantakan. Namun aura pedang di atasnya tidak menghilang, malah berubah menjadi delapan tengkorak raksasa yang melakukan penyerapan ke arah Wang Lin. 　　“Agak menarik!” Kilat petir di mata kanan Wang Lin berkedip, tiba-tiba di sekeliling tubuhnya muncul gemuruh petir tak berujung yang mengaum keluar, menyapu ke segala penjuru bagai 10.000 ular perak mengaliri. Kedelapan tengkorak itu seketika menjerit kesakitan, berduyun-duyun meledak. 　　Meremas pedang besar di tangan, Wang Lin sedikit menekan tangan kanannya. Seketika pedang itu mengeluarkan suara retakan, disertai teriakan panik Xu Liguo dari dalamnya. 　　“Tuan!! Tuan!! Xiao Xu salah, tidak sengaja, cuma sudah bertahun-tahun tak melihat tuan yang gagah perkasa, tampan luar biasa, cerdas pemberani, aura memukau, tiada duanya di dunia, belum pernah terjadi sebelumnya dan takkan terulang lagi, bijaksana sakti, rupawan laksana giok, dicintai semua makhluk, berbakat tinggi, ilmu seluas samudera, tingkat kultivasi mencapai langit, yang terhormat... hamba sangat merindukan... Sudah bertahun-tahun, akhirnya tuan ingat Xiao Xu lagi, hamba kira tuan sudah tak mau hamba... Tuan pelan-pelan, pelan-pelan...” Xu Liguo yang memang pengecut, kini sudah ketakutan sampai jiwa hampir lenyap, bicara ngawur tanpa pikir, melontarkan semua pujian yang bisa ia ingat. Bahkan Wang Lin yang mendengar pun tertegun sejenak. 　　Xu Liguo kembali merasakan maut di ambang pintu. Tangan kanan Wang Lin bagai Jalan Langit yang bisa mencabut nyawanya, cukup sedikit tekanan lagi akan menghancurkan jiwa yang bersembunyi dalam pedang.