Wang Wei dengan hati-hati menempatkan tubuh Qing Lin di pusat formasi sesuai petunjuk Hu Juan, lalu mengangkat kepala memandang Wang Lin.
Wang Lin tanpa basa-basi merobek celah ruang penyimpanan. Mayat Qing Shuang terbang keluar, disusul kemunculan sebuah kristal.
"Posisikan mayat Qing Shuang saling berhadapan bagian kepala dengan tubuh Kaisar Dewa!" Hu Juan segera memberi instruksi.
Begitu kalimatnya terucap, Wang Lin telah mengendalikan mayat itu mendarat di hadapan Qing Lin. Ayah dan anak perempuan ini saling berhadapan ubun-ubunnya, membentuk formasi garis lurus.
Tepat pada momen ini, kristal yang ikut melesat bersama tubuh fisik Qing Shuang seakan tertarik oleh suatu kekuatan gaib, secara otomatis mendarat di antara kedua kepala mereka. Kristal itu memancarkan cahaya hijau bergelombang yang menyatu dengan sinar hijau dari formasi di bawah. Seketika, seluruh area dalam formasi ini diselimuti cahaya hijau terang yang hampir menerangi seluruh penjuru.
Wang Wei dan Hu Juan saling pandang, lalu duduk bersila di kedua sisi tubuh fisik Qing Lin dalam formasi. Tanpa perlu diperintah, Wang Lin yang mahir dalam Larangan dan formasi telah menangkap petunjuk tersembunyi. Ia pun duduk di samping Qing Shuang.
"Masih kurang satu orang. Biarlah Zhou Yi yang menggantikan, mengingat hubungannya dengan Qing Shuang." Wang Wei menekan gejolak di hatinya, berbicara dengan tenang. Tangan kanannya mengangkat dan mencengkeram udara. Seketika, dari celah ruang penyimpanannya, melesat cahaya pedang yang berubah wujud menjadi Zhou Yi.
Setelah Zhou Yi muncul, ia menatap Qing Shuang dengan ekspresi lembut. Menuruti perintah Wang Wei, ia duduk bersila di samping Qing Shuang, hanya saja pandangannya tidak pernah lepas dari Qing Shuang.
"Mulailah!" Hu Juan menggigit bibir bawahnya, berkata lembut. Hatinya sangat gugup, formasi ini tidak sempat mereka pelajari secara mendetail. Apakah akan berhasil, ia tidak memiliki keyakinan.
Wang Lin mengangguk, menatap Situ Nan dan mayat perempuan berjubah perak, berkata: "Situ, tolong jaga perlindungan untuk kami."
Wajah Situ Nan juga menjadi serius, ia mengangguk: "Tenang saja!"
Mayat perempuan berjubah perak itu tidak perlu diperintah Wang Lin, hanya dengan satu gerakan pikiran, ia langsung memahami perintahnya.
Saat Hu Juan membentuk mantra dengan jari-jarinya dan menunjuk, seberkas cahaya langsung mendarat di kristal di pusat. Tiba-tiba kristal itu memancarkan kilau hijau terang yang menyelimuti seluruh area dalam formasi ini. Kristal ini sebelumnya telah diteliti oleh Wang Wei dan Hu Juan di Sekte Suci Zhu Que, sehingga Wang Lin sangat familiar dengannya.
Bersamaan dengan itu, Wang Lin mengangkat tangan kanannya dan menunjuk lengan Qing Shuang di sampingnya. Sebuah luka segera muncul di lengan tersebut. Di bawah tekanan energi Yuan yang melebur, semburan darah seperti panah terpaksa keluar dan mendarat di kristal itu.
Zhou Yi yang menyaksikan kejadian ini di samping langsung menunjukkan raut wajah tidak tega. Ia melirik Wang Lin sebentar, namun tak berkata apa-apa.
Saat ini, Aula Mulia Dunia Hujan, kristal, dan Darah Qing Shuang telah lengkap!
Kristal yang telah menyerap Darah Qing Shuang itu segera memancarkan kilau merah di antara cahaya hijaunya, berputar mengelilingi area. Gemuruh bergelombang mulai bergema, menandakan formasi ini mulai menunjukkan tanda-tanda aktivasi.
Pada sekejap mata, sorot mata Wang Lin bagai kilat. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, semburan api di mata kirinya berkumpul. Ia menunjuk darah segar di antara alis Qing Lin sambil berseru rendah: "Darah Suci, Tarik!"
Tubuh Qing Lin bergetar. Darah di antara alisnya segera bergerak-gerak. Dengan suara "bum", darah itu melepaskan diri dari antara alisnya dan menyambar ke arah Wang Lin. Tanpa darah suci sebagai penyegel, gas hitam tiba-tiba menutupi wajah Qing Lin. Perlahan aura iblis mulai melonjak gila-gilaan.
Hingga saat ini, formasi itu hanya bergemuruh seiring proses pembukaannya. Tak ada tanda-tanda kebangkitan Qing Lin. Sebaliknya, dengan aura iblis yang semakin pekat di seluruh tubuhnya, seolah Dewa Iblis Takya akan muncul kembali!
Pemandangan ini langsung membuat raut wajah Wang Wei dan Hu Juan berubah drastis. Wang Lin pun menjadi muram. Adapun Zhou Yi, sama sekali tidak memperhatikan semua ini. Matanya hanya memandang Qing Shuang dalam diam.
"Tidak benar! Pasti ada sesuatu yang kurang!" Hu Juan segera berkata.
"Apa sebenarnya yang kurang!!" Wang Wei, urat di wajahnya menonjol, kecemasan di hatinya sudah tak terucapkan. Terlalu banyak harapan, namun di momen ini semuanya akan sia-sia!
Hu Juan wajahnya pucat pasi, terpaku memandang Qing Lin yang terus dipenuhi aura iblis, senyum getir muncul di wajahnya.
Wang Lin bermuram durja. Semua yang harus dilakukan sudah terlaksana, tiga syarat terpenuhi. Tapi nyatanya, Qing Lin mustahil bangkit dari tidur - yang akan bangkit adalah Dewa Iblis Takya!
Menatap tajam kristal itu, pikiran Wang Lin berputar kencang. Namun sekeras apapun ia merenung, tetap tak bisa menemukan - sebenarnya, apa yang kurang!!
“Qing Lin, kau meminta kami datang menyelamatkanmu, sekarang semua sudah dilakukan, tapi mengapa ini masih terjadi seperti ini!” Wang Lin hampir menggigit gigi hingga berbunyi, sama sekali tidak mempedulikan status Qing Lin. Jika beberapa saat lagi Dewa Iblis bangun, mungkin hari ini kita semua akan terkubur di sini!
Wang Lin mengangkat tangan kanannya, menunjuk darah Senjata Suci, bersiap mencoba menyegel Qing Lin lagi. Namun karena tidak memiliki tingkat kultivasi Kaisar Suci lama, tidak ada kepastian bisa berhasil!
“Guru!! Apa sebenarnya yang kurang!!” Wang Wei berdiri dengan ekspresi penuh kepedihan, saat ini ia hampir seperti orang gila!
“Kurang... mungkin... kurang darah orang bermarga Wang...” Tiba-tiba suara lemah penuh keraguan terdengar perlahan dari belakang Wang Lin.
Wang Lin berbalik kasar, ternyata mayat perempuan berjubah perak itu untuk pertama kalinya berbicara. Melihat pandangan Wang Lin tertuju padanya, ia segera menundukkan kepala.
"Perkataan ini membuat tidak hanya pandangan Wang Lin tertuju pada mayat perempuan berjubah perak, bahkan Wang Wei dan Hu Juan juga serentak menatap."
"Lanjutkan!" suara berat Wang Lin bergema.
"Sebelumnya... Selir Bunga pernah mengatakan... Tuan bermarga Wang, bisa masuk ke gua persembunyian Kaisar Dewa..." Ucap perempuan perak ini terputus-putus, seakan baru belajar bicara.
Di kepala Wang Lin tiba-tiba kilat menyambar, tanpa basa-basi ia berbalik dan menggigit ujung lidah hingga memuntahkan darah segar yang langsung mengenai kristal itu. Bersamaan dengan itu, aura iblis di tubuh Qing Lin mencapai puncaknya, membentuk bayangan iblis yang menandakan Dewa Iblis Takya sedang dalam proses kebangkitan.
Namun pada saat darah Wang Lin menyentuh kristal, formasi itu tiba-tiba memancarkan cahaya hijau-merah yang berkedip-kedip, berputar liar dengan kecepatan tinggi. Daya hisap raksasa langsung menyedot energi surgawi Wang Wei dan Hu Juan secara gila-gilaan. Hanya sesaat, wajah keduanya pucat pasi dalam kondisi sangat lemah.
Energi surgawi dalam tubuh Wang Lin yang memang sudah sedikit langsung terserap habis tanpa sisa.
Cahaya kristal semakin menyilaukan, menghapuskan bayangan iblis yang hampir terbentuk. Bersamaan dengan peleburan energi surgawi, daya hisap tiba-tiba meledak berkali-kali lipat!
Wang Lin hanya sempat melihat kunang-kunang sebelum kesadarannya lenyap. Tak hanya dia, Wang Wei, Hu Juan, bahkan Zhou Yi - semua mengalami nasib serupa!
Saat kesadaran Wang Lin pulih, pemandangan di depan matanya membuat kedua bola matanya membeku. Ini adalah hamparan samudera hitam yang permukaannya bergelombang dahsyat, percikan ombak bergulung-gulung menerpa, diiringi desiran angin laut.
"Kau sudah bangun!" Suara dingin menggema dari belakang Wang Lin.
"Kau..."
Wang Lin berbalik cepat memandang ke belakang. Begitu melihatnya, napasnya tersengal. Di belakangnya, melayang seorang wanita berjubah putih salju. Kecantikan wajahnya membuat hati berdebar, diselimuti aura dingin pekat yang terasa menusuk hingga ke tulang sumsum bagi siapa pun di dekatnya.
Andai hanya ini, takkan membuat Wang Lin begitu terguncang. Namun wanita di hadapannya ini terlalu dikenalnya. Dialah putri Qing Lin, Immortal Lord Hujan Qing Shuang!!
"Kau hidup kembali?" tanya Wang Lin reflek.
"Sementara!" jawab wanita berjubah putih singkat, seolah hemat kata, nada bicaranya membeku.
Wang Lin menarik napas dalam, mencoba tenang. Matanya menyapu sekeliling. "Di sini..."
“Lautan kesadaran ayahku.” Wanita berjubah putih itu ekspresi tenang, menatap lautan hitam di bawahnya, berkata datar.
Tiba-tiba, di dekat mereka berdua, dua cahaya hijau muncul tiba-tiba. Perlahan, Wang Wei dan Hu Juan muncul melalui materialisasi. Hu Juan langsung melihat Qing Shuang, wajahnya menunjukkan antusiasme.
“Adik Qing Shuang!!”
Wang Wei juga tertegun sejenak melihat Qing Shuang, sorot matanya memancarkan kehangatan. “Ternyata jiwamu tidak tersebar. Dengan kemampuan supernatural Guru, bisa membuatmu bangkit dari tidur.”
Qing Shuang sama sekali tidak memandang Wang Wei. Hanya saat melihat Hu Juan, wajah dinginnya tersenyum. Berkata lembut: “Bertahun-tahun tak berjumpa. Kakak bisa selamat dari collapse total dunia dewa, Qing Shuang sangat bersukacita.”
Sambil berbicara, cahaya hijau kembali berkedip tidak jauh dari sana, Zhou Yi muncul perlahan-lahan. Begitu muncul, tubuhnya langsung gemetar, memandang Qing Shuang dengan pandangan hanyut sambil bergumam penuh emosi: "Ting'er... Ting'er..."
Menatap pandangan Zhou Yi, Qing Shuang mengerutkan kening, raut wajaknya diselimuti embun beku, berkata dingin: "Siapa yang kau panggil Ting'er!"
Zhou Yi tertegun, ekspresinya segera meredup, menggelengkan kepala dengan pahit: "Ting'er sudah tiada..."
Qing Lin mengerutkan kening, berkata tenang: "Aku tak tahu bagaimana kau menjadi Jiwa Pedang Hujan yang baru, tapi selama kau tetap sebagai jiwa pedang, aku tak akan menghapus kualifikasimu. Namun jika kau masih bicara sembarangan, aku tak akan biarkanmu terus menjadi jiwa pedang!"
Tubuh Zhou Yi bergetar, seolah pukulan palu berat menghantam dadanya, wajahnya pucat pasi sambil mundur beberapa langkah. Kepahitan semakin pekat, tapi ia hanya berkata lembut: "Baik."
Ia tahu, Ting'er-nya telah melupakan segalanya. Dulu, hanyalah seberkas jiwa terfragmentasi yang tercipta karena dirinya. Jiwa itu telah menghilang di antara langit dan bumi. Yang tersisa kini adalah Qing Shuang ini, bukan Ting'er miliknya...
Namun, memandangi wajah yang telah menemani selama ribuan tahun ini, rasa sakit yang tak terbayangkan mengoyak hati Zhou Yi. Tubuhnya terus-menerus gemetar di luar kendali.
Rasa sakit ini berakar dalam tubuhnya, seakan menyerap seluruh tenaganya. Perlahan ia melemah, hingga tak lagi sanggup menahannya...
Ribuan tahun kebersamaan, ribuan tahun penantian, selalu mengharapkan hari kebangkitan sang kekasih. Tapi kini, meski jarak mereka tak sampai tiga zhang, terasa seakan terpisah zaman purba. Lebih jauh daripada jarak antara hidup dan mati...
Di dunia ini, ada satu jenis jarak. Bukan hidup dan mati, melainkan lupa...
Wang Lin mengerutkan kening hendak berbicara, namun Zhou Yi memandangnya sambil menggelengkan kepala. Bagaimanapun juga, dia takkan menyalahkan Ting'er. Semua ini diterimanya dengan rela. Dua ribu tahun lalu, demi seonggok mayat, dia meninggalkan sekte hingga membuat sang guru marah dan jatuh sakit...
Seribu tahun yang lalu, dia juga membakar jiwanya sendiri demi mayat itu. Lebih baik mati daripada membiarkan orang lain merebut Ting'er darinya...
Kini, dia tetap Zhou Yi yang sama. Meski Ting'er dihadapannya telah berubah asing, meski tak ada lagi kemungkinan untuk saling merindukan, meski jurang status dan kedudukan begitu lebar, dia tetaplah Zhou Yi dari seribu tahun lalu, dari dua ribu tahun silam...
