Waktu adalah sebuah hukum. Hukum ini bisa dikuasai oleh semua makhluk langit dan bumi, namun yang mencapai pencerahan sangat langka. Bahkan jika tercerahkan, hanya berupa lapisan spiritual yang terkandung, dijadikan pemahaman.
Di masa lalu di Planet Zhuque, Wang Lin pernah bertemu seseorang yang lapisan spiritualnya adalah waktu!
Saat itu, Wang Lin sudah merasakan kedahsyatan makna waktu ini. Bahkan Yun Quezi di masa itu sangat menghargai lapisan spiritual semacam ini.
Bisa dikatakan, di seluruh Planet Zhuque, hanya orang itulah yang memiliki lapisan spiritual seperti ini!
Saat ini, kata-kata Naga Darah Gu bergema, pada tubuhnya bahkan muncul kekuatan waktu yang melebihi makna waktu berkali-kali lipat, sama sekali tak bisa dibandingkan, telah berubah menjadi hukum alam!
Hukum ini ditetapkan oleh Naga Darah yang melakukan kemampuan supernatural ini!
Di bawah pengaruh hukum waktu yang menyelimuti, seluruh dimensi kehampaan tertutup di dalamnya. Di kehampaan, sekelompok kultivator Luotian terbang perlahan dengan waspada memandang sekeliling. Jumlah mereka puluhan, selama tidak bertemu petapa latihan Qi kuno yang terlalu kuat, cukup untuk bertahan di kehampaan ini.
Namun ketika kekuatan waktu bergema dan menembus tubuh mereka, seorang pemuda dengan tingkat kultivasi paling melemah langsung bergetar. Penampilannya terlihat sekitar dua puluhan tahun, meskipun bukan usia sebenarnya, namun tampak demikian.
Gemetar tubuhnya bukan dikendalikan sendiri, melainkan muncul tiba-tiba tanpa alasan. Seolah hawa dingin merayap dari dalam tubuh, perlahan kulit halusnya mulai ditumbuhi keriput tipis. Keriput itu terus bertumpuk-tumpuk dengan cepat, membuatnya merasakan kelelahan ekstrem. Tingkat kultivasinya pun terasa mandek saat mencoba mengalirkannya.
Segala perubahan ini terjadi dalam sekejap napas. Kebingungan pemuda itu belum juga reda ketika dari kejauhan tiba-tiba berdatangan teriakan terkejut. Dalam teriakan itu terselip getaran ketakutan yang mencekam.
Pemuda itu tertegun, ingin menoleh mencari sumber suara. Namun tubuhnya serasa kesemutan dan mati rasa, bahkan gerakan leher sederhana pun terasa sulit dilakukan.
"Aku... apa yang terjadi..." Pandangannya semakin kabur, kejelasan penglihatan biasa telah lenyap digantikan lapisan kabut tebal. Dengan gerakan lamban, ia mengangkat tangan dan mengusap-usap mata dengan kuat, seolah ingin menghapus kabut itu dengan sentuhan.
Mungkin karena aksi mengusap mata ini mulai efektif, pandangannya menjadi jelas sesaat. Ia melihat para Rekan Tao di sekitarnya satu per satu menjauh darinya, sorot mata mereka menunjukkan ketakutan dan rasa takut yang mendalam.
Ia melihat Adik Junior Perempuan yang diam-diam telah dijanjikan untuk hidup bersamanya, kini di kejauhan dengan wajah dipenuhi ketakutan, tak tersisa sedikitpun kelembutan seperti dulu.
Yang terakhir ia lihat adalah tangan kanannya yang masih mengusap mata. Seluruh tubuhnya tertegun di tempat... Ini adalah tangan yang dipenuhi keriput, bahkan bertotol-totol cokelat...
"Ini..." Tubuh pemuda itu semakin gemetar jarak, dengan susah payah mengangkat tangan meraba wajahnya sendiri. Mulutnya terbuka, seolah suara teror hendak keluar dari kerongkongannya. Tapi... suara itu terkubur selamanya dalam tubuhnya, takkan pernah muncul lagi.
Karena kedua matanya kehilangan semua nyawa, seluruh tubuhnya di bawah pandangan rekan-rekan di sekitarnya terus mengalami penuaan: rambut rontok, gigi copot, tulang remuk. Akhirnya bahkan sepertii tidak sanggup menahan berat sehelai kulit, berubah menjadi debu. Tubuh fisiknya mengerut dan mati... mati karena tua...
Adegan iblis ini membuat sekeliling menjadi hening, melebihi imajinasi kultivator di sekitarnya. Namun waktu tak segan bertindak - di antara kerumunan, seorang perempuan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan.
Dengan cepat, penuaan ini seakan menular. Semua kultivator tanpa terkecuali mengalami hal yang sama.
Seolah-olah pada saat ini, Langit telah mencabut kualifikasi mereka sebagai kultivator: kualifikasi untuk hidup ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu tahun; mencabut semua hak mereka. Ratusan, ribuan, puluhan ribu tahun waktu itu dijatuhkan ke tubuh mereka dalam sekejap napas.
Puluhan kultivator ini hanyalah sebuah sudut kecil. Pada saat ini, di seluruh skala dimensi kehampaan, adegan serupa terus terjadi. Setiap kultivator - tak peduli asal mereka - yang berada di sini, takkan bisa lolos dari datangnya hukum waktu.
Hanya para kultivator Sui Nie yang bisa melawan. Namun... jumlah kultivator Sui Nie sangat sedikit.
Setiap kali seorang kultivator mati dimakan waktu, hawa tak kasat mata keluar dari dalam tubuhnya, melesat dengan cepat menuju pusat dimensi kehampaan.
Perlahan, di dimensi kehampaan ini, aliran-aliran aura melesat dengan cepat. Kecepatannya tak bisa diukur dengan kecepatan kultivator. Aura-aura ini seakan bagian tak terpisahkan dari langit dan bumi. Begitu mulai bergerak, sekejap mata telah memasuki tubuh naga darah di pusat dimensi kehampaan - tempat mantra waktu diaktifkan.
Seiring kultivator terus mati, hawa itu semakin banyak, terus melebur ke dalam tubuh naga darah. Tak lama kemudian, kristal es biru di tubuh naga ini mulai collapse total. Tubuhnya seakan disuntikkan nyawa baru, membuat kristal es itu berderak-derak tercabik.
Delapan Raja Sekte Yin Mayat tak terpengaruh sedikitpun oleh kemampuan supernatural waktu ini. Siluet mereka yang seperti pelangi semakin mendekati lokasi naga darah!
Berlawanan arah dengan mereka, di sisi lain Yan Lei Zi dengan ekspresi hormat mengikuti orang tua berjubah hitam di depannya. Meski langkah orang tua ini tak cepat, setiap kali mengangkat kaki, kehampaan di bawahnya mengkerut dengan gila-gilaan - seolah ingin mengubah jarak tak terhingga langit dan bumi menjadi berkeping-keping inci...
Ini bukan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci yang perlu menyatu dengan alam, melainkan Mengkerutkan Inci Menjadi Kekosongan! Tak perlu melebur dengan langit-bumi, di mana pun dia berada, disanalah alam semesta. Bahkan satu dimensi pun hanyalah seinci baginya!
Ia tak terburu-buru mendekat, maka setiap langkahnya mempertahankan irama tertentu, berjalan mengalir bagai air. Sorot mata Yan Lei Zi dipenuhi rasa hormat yang semakin pekat, di belakang orang tua itu, tubuhnya secara alami tertutupi oleh kemampuan supernatural aneh yang dimiliki sang tua.
Saat hukum waktu menyelimuti dimensi kehampaan ini, Wang Lin juga merasakan kehadirannya. Hanya saja tubuhnya sendiri tersusun dari batuan yang lahir bersamaan dengan kelahiran Bulan, jarak waktu hingga kini mustahil dihitung.
Kekuatan waktu ini menyelubunginya, bahkan andai beribu tahun berlalu tanpa tiupan angin, batu tetaplah batu...
Dengan tenang ia melesat maju, Wang Lin menyaksikan kultivator-kultivator di sekitarnya lenyap ditelan waktu, semuanya berantakan tanpa sisa.
"Tanpa identitas sebagai kultivator, tanpa kemampuan supernatural... pada akhirnya kita hanyalah orang biasa..." Dalam hati Wang Lin terasa haru, namun kecepatannya tak berkurang sedikitpun.
"Seandainya hari ini tubuh asli yang datang, di bawah hukum waktu ini... aku juga akan sama seperti mereka, menjadi bagian dari kehampaan ini... Tak disangka, kultivator terhormat yang telah berkultivasi ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu tahun, memahami hukum langit-bumi, namun terkadang... masih kalah dengan sebongkah batu..."
Wang Lin menggelengkan kepala, menyaksikan semua yang terjadi di depan matanya. Tiba-tiba ia mendapatkan pemahaman baru tentang konsep 'Jalan'.
Naga darah di pusat dimensi kehampaan yang telah menyerap hawa tak terhitung kultivator yang mati di bawah hukum waktu, tubuhnya yang dahsyat itu akhirnya mengeluarkan suara "bum!" saat semua kristal es biru di tubuhnya hancur berantakan.
Tubuh megahnya terangkat, mengarah ke angkasa langit-bumi sambil mengaum keras! Dalam auman itu, pusaran raksasa setinggi sepuluh ribu zhang seketika muncul di atasnya, berputar liar dengan gemuruh bergelombang yang bergema di sekeliling.
Suara dingin menyayat perlahan menyebar dari dalam pusaran itu, menyelimuti seluruh dimensi kehampaan.
“Aku, tunggu kedatangan kalian!” Pada saat suara itu terdengar, langkah orang tua berbaju hitam yang datang dari kejauhan terhenti, pandangannya menunjukkan keseriusan. Yan Lei Zi di belakangnya diam membisu. Suara ini sudah dua kali dia dengar, namun kali ini lebih jelas dan mengandung kegilaan yang membara.
Kegilaan ini menantang hukum alam, meremehkan Jalan Langit. Namun di telinga Yan Lei Zi, ujaran itu bukanlah kesombongan kosong - kekuatan tombak di luar Planet Zhuque itu memang pantas memiliki kegilaan seperti itu!
Delapan Raja Sekte Yin Mayat serentak menghentikan langkah. Mereka memandang pusaran berputar di depan dari kejauhan dengan diam, namun segera sorot mata mereka memancarkan cahaya redup dan keserakahan dengan intensitas berbeda.
Wang Lin juga mendengar suara ini. Tubuhnya membeku, dia mengangkat kepala memandang ke depan. Kedua matanya menunjukkan ketegaran - Tak peduli sekuat apa Tuosen, seberat apapun rintangan, jika Tuosen ingin membunuhnya, Wang Lin takkan pernah menunduk!
"Banyak yang ingin membunuhku, tapi saat ini, aku masih hidup dengan baik..." Senyum dingin muncul di bibir Wang Lin, dia mengangkat langkah dan kembali berjalan maju.
Kalimat ini adalah kebenaran.
Pada momen ini, di dimensi kehampaan bukan hanya beberapa orang dekat pusat area yang bertahan. Beberapa kultivator Sui Nie, setelah melawan hukum waktu, diam-diam mendekat dari berbagai arah di wilayah ini.
Sementara di hambatan besar di luar dimensi kehampaan, para kultivator yang tidak masuk ke dalamnya berhasil lolos dari kewibawaan hukum waktu dan selamat.
Di Tanah Dewa Kuno, selain kehampaan, ada satu tempat lain. Lokasinya bahkan bisa dikatakan bukan bagian dari Tanah Dewa Kuno, karena... tempat ini pada dasarnya adalah Tanah Dewa Kuno itu sendiri...
Ucapan ini mungkin terdengar kontradiktif, namun pada kenyataannya memang demikian. Tanah Dewa Kuno di Planet Zhuque hanya memiliki satu pintu masuk. Pintu ini mengarah ke celah dimensi yang tidak termasuk dalam domain bintang ini - celah yang begitu besar hingga mampu menampung tubuh fisik Dewa Kuno Delapan Bintang yang berukuran raksasa!
Baik kekosongan maupun hambatan besar, sesungguhnya berada dalam tubuh Dewa Kuno... Seperti posisi Wang Lin, Delapan Raja Sekte Yin Mayat, dan sesepuh berjubah hitam saat ini yang berada di rongga dada sang Dewa Kuno.
Dalam keheningan celah dimensi ini, tubuh Dewa Kuno yang telah terbaring tak terhitung tahun itu menyimpan rahasia: Di kedalaman bintik keempat dari delapan bintang meredup di antara alisnya - jika diperbesar berkali-kali lipat - terlihat sosok yang duduk bersila dalam posisi meditasi!
Sosok ini adalah seorang sarjana paruh baya dengan rupa biasa namun memancarkan aura keangkuhan liar. Ia duduk di sana bagai patung, tak bergerak sedikitpun sejak waktu yang tak terkira.
Namanya adalah Wu Jizi...
