Ucapan Sun Yun menjadi kenyataan. Dalam tiga hari singkat, Wang Lin gagal 15 dari 16 kali percobaan meracik pil. Setiap kegagalan, ia diam-diam mencari penyebabnya sebelum keluar gubuk untuk memetik lebih banyak bahan herbal.
Memandangi pekarangan obat yang tiga hari lalu masih penuh kehidupan, kini hampir berubah menjadi tempat yang sepi dan tandus, Sun Yun merasa hampir tak sanggup menahannya. Matanya memerah, pekarangan ini telah melebur terlalu banyak keringat dan darah hatinya. Dulu sekalipun saat meracik pil sendiri, ia selalu hati-hati memetik tanaman obat tanpa menghabiskan terlalu banyak.
Namun kini hanya dalam tiga hari, tanaman obat hampir habis sama sekali. Meskipun dalam tiga hari ini tidak ada satu pun ledakan pil yang terjadi, Sun Yun lebih memilih terjadi ledakan pil. Sekalipun merusak sebagian besar pekarangan, itu masih jauh lebih baik daripada siksaan yang menyakitkan seperti sekarang ini.
Memandangi gubuk yang membuatnya merasa sangat jijik dan tak tersisa sedikit pun kesan baik, Sun Yun tak lagi bisa menahan diri. Ia berlari ke sana, mendorong pintu kamar dengan kasar, menatap tajam Wang Lin yang sedang duduk bersila di dalam ruangan sambil memegang sebutir pil jadi di tangannya.
Terutama yang membuat Sun Yun merasa jengkel adalah Zeng Niu ini malah memandangi pil itu sambil tersenyum. Senyuman itu mendarat di mata Sun Yun, membuat amarahnya langsung berkobar.
"Zeng Niu!!" Sun Yun yang gigitannya terkunci rapat menarik napas dalam-dalam. Mengingat tebakan tingkat kultivasinya, ia terpaksa menekan amarah sambil terus membisikkan pada diri sendiri: "Jangan marah, jangan marah..."
Merapikan helai rambut di pipi ke belakang telinga, Sun Yun berkata lembut: "Zeng Niu, selamat akhirnya kau berhasil menyuling pil ini. Boleh kulihat?"
Setelah 15 kali kegagalan dan menghabiskan seluruh tanaman obat di halaman, akhirnya pil ini berhasil dibuat. Selama proses itu, jiwa binatang bahkan mengalami peleburan lebih dari sepuluh kali. Pada akhirnya, jiwa binatang itu merasa siksaan peleburan bolak-balik ini telah melebihi kematian, sampai-sampai membenci Wang Lin yang tak kunjung berhasil agar penderitaannya berkurang.
Memandang pil di tangannya, Wang Lin merasa terharu. Teknik meracik pil eliksir Lautan Awan yang menyatu dengan jiwa binatang memerlukan banyak perhatian pada detail, yang tidak tercantum dalam kepingan giok, mengharuskan peracik pil meraih pencerahan sendiri.
Mendengar ucapan Sun Yun saat ini, Wang Lin bawah sadar meraba hidungnya. Penglihatan tepinya menyusur tubuh anggun Sun Yun ke arah kebun obat yang hampir terlantar di luar. Dengan muka yang telah berusia ribuan tahun, ia pun tak bisa menahan rasa malu.
Menggerakkan tangan kanannya, ia melemparkan pil itu ke Sun Yun. Wang Lin hendak berkata sesuatu, namun seketika terpotong oleh teriakan menusuk telinga.
Sun Yun membelalakkan matanya, menatap tajam pil di tangannya. Semua amarah yang terpendam tak lagi bisa dikendalikan. Saat ini, siluet berambut putih, keanggunannya saat menunjuk, senior kultivator berlevel tinggi—semuanya terlupakan. Setelah disiksa tiga hari, ia hanya bisa memandangi tanaman obat yang ditanamnya bertahun-tahun dengan susah payah, satu per satu tercabut.
Tapi akhirnya, hanya pil tingkat tiga yang berhasil diracik. Meskipun pil tingkat tiga ini sangat berharga bagi kultivator tahap Yang Shi, seluruh tanaman obat di halaman ini sebenarnya bisa menghasilkan pil tingkat empat. Bahkan jika Paman Sepenguruan Li yang meracik, ada seberkas kemungkinan pil tingkat lima bisa berhasil.
"Zeng Niu!!! Kembalikan tanaman obatku!!!" Mata Sun Yun memerah. Ia mengangkat kepala hendak mencari Wang Lin untuk minta pertanggungjawaban. Namun saat menoleh, ruangan itu sudah kosong—tak ada lagi bayangan Zeng Niu.
Di atas Benua Moro, tubuh Wang Lin muncul melalui materialisasi. Ia kembali meraba hidungnya, wajahnya menunjukkan senyum getir. Suara Sun Yun masih samar-samar bergema di telinganya.
"Cukup, ini hanya pekarangan berisi tanaman obat..." Wang Lin menggelengkan kepala. Tubuhnya limbung, berubah menjadi cahaya panjang yang menyambar ke cakrawala. Dalam sekejap, ia menghilang di ufuk langit.
Setelah menghancurkan lapisan cahaya pelindung Benua Moro, yang terhampar di depan Wang Lin adalah lautan awan yang dipenuhi kabut bintang. Dalam kepingan giok di kuil Sekte Gui Yuan, selain teknik meracik pil dan pengendalian hewan spiritual, terdapat juga peta bintang domain kelas lima tempat Benua Moro berada. Setelah mempelajari peta bintang itu, Wang Lin menemukan bahwa dalam kabut bintang pekat di Domain Bintang Kelima Lautan Awan, selain benua-benua berpenghuni kultivator, terdapat juga wilayah yang disebut Wildlands.
Mirip dengan Planet Wildlands di Domain Petir dan Hujan, namun di Lautan Awan, benua liar seperti ini tidak dilindungi Menara Hitam, sepenuhnya diselimuti kabut bintang, dan bahkan menjadi tempat berkumpulnya sarang binatang buas. Di setiap penjuru benua liar, binatang buas bertebaran.
Beberapa tanaman obat yang sangat berharga, seringkali tumbuh di benua seperti ini.
Mengikuti peta bintang dalam pikirannya, Wang Lin berubah menjadi cahaya panjang dan langsung menerobos masuk ke dalam kabut bintang. Sepanjang perjalanannya melesat cepat, kabut bintang bagai awan yang mengaburkan pandangan sekaligus membuat Shen Shi tidak bisa menyebar luas. Terutama karena Wang Lin belum familiar dengan Domain Bintang Yun Hai ini, kecepatannya pun tidak bisa tidak melambat selama perjalanan.
Benua liar yang relatif dekat dengan Moro, binatang buas di atasnya semakin berkurang selama tahun-tahun ini, bahkan telah menjadi area uji coba bagi murid-murid Sekte Gui Yuan. Binatang buas yang tersisa tidak banyak, kebanyakan berklasifikasi rendah bahkan tidak masuk peringkat. Bahkan tanaman obat pun sudah diambil habis-habisan.
Tentu saja bukan pilihan Wang Lin. Target Wang Lin adalah daratan liar yang lebih jauh, di mana terdapat binatang buas yang lebih kuat. Karena sedikit kultivator yang pergi ke sana, maka masih tersedia banyak tanaman obat yang terpelihara.
Dalam perjalanannya, kecepatan Wang Lin semakin meningkat. Di dalam kabut bintang, seringkali hanya kilatan cahaya yang terlihat sebelum siluetnya menghancurkan lapisan kabut dan muncul di kejauhan. Meskipun Shen Shi-nya tidak menyebar terlalu jauh, hanya kurang dari 1.000 zhang, bahkan kultivator tahap Mengintip Nirvana di sini hanya bisa menyebarkan Shen Shi sejauh 100 zhang. Jarak 1.000 zhang hanya bisa dicapai oleh kultivator tahap Memurnikan Nirvana.
Sepanjang perjalanan, Shen Shi Wang Lin juga menangkap banyak binatang buas aneh. Sebagian besar makhluk-makhluk ini berpenampilan mengerikan dan bersifat iblis. Ada ikan buas bersisik yang saat membuka mulutnya memperlihatkan gigi-gigi tajam tak terhitung, disertai bau anyir yang menyengat.
Ada binatang buas yang bentuknya mirip naga, namun tubuhnya hanya puluhan zhang panjangnya, bergerak secepat kilat berwarna merah. Binatang jenis ini jelas hidup berkelompok, saat muncul bisa mencapai puluhan hingga ratusan ekor, bagaikan kilatan-kilatan merah yang menyambar-nyambar di dalam kabut bintang.
Ada pula yang bentuknya mirip Binatang You Ming yang pernah Wang Lin lihat di Luotian, namun jelas tubuhnya menyusut berkali-kali lipat hingga hanya berukuran ratusan zhang. Meski gerakannya lambat, bahkan binatang kilat merah pun harus minggir saat mereka melintas.
Tak ketinggalan binatang hitam berbentuk kecebong mirip Hewan Spiritual Ludi yang muncul-hilang dalam kabut bintang, memancarkan tekanan aura bergelombang. Namun saat memasuki radius persepsi Wang Lin, mayoritas binatang ini langsung gemetar dan buru-buru mundur menghindar.
Sorot mata Wang Lin berkilat saat tangan kanannya mengibas ke depan. Celah penyimpanan segera termaterialisasi, bergerak seirama tubuhnya diiringi gemuruh dahsyat - Nyamuk Gaib pun berhamburan keluar.
Belasan Nyamuk Gaib ini mengitari sekeliling, mengeluarkan lengkingan bergelombang yang memancarkan kegembiraan yang pekat. Terutama Nyamuk Gaib Ungu milik Wang Lin, yang beterbangan kesana kemari dengan penuh semangat.
Tubuh Wang Lin limbung saat duduk di punggung Raja Nyamuk Gaib Ungu. Tanpa perlu perintah, makhluk itu langsung menerjang ke depan bersama kawanannya, menerobos melintasi kabut bintang.
Aliran waktu di domain bintang terasa abadi seperti selamanya, sulit disadari tanpa pengamatan seksama. Bagaimanapun tak ada pergantian siang-malam di sini, hanya kabut bintang samar-samar yang melayang perlahan-lahan.
Perhitungan diam-diam menunjukkan sekitar tiga hari telah berlalu. Dengan kecepatan Wang Lin, mereka telah jauh meninggalkan Benua Moro dan terus mendekati benua Wildlands berbahaya yang tertandai di peta bintang.
Tak lama kemudian, bayangan raksasa muncul dalam Shen Shi Wang Lin. Bayangan itu seakan mampu menutupi angkasa, dan saat Wang Lin mendekat, suara deru binatang mulai terdengar samar.
Matanya berkilauan, sementara Nyamuk Gaib di bawahnya menunjukkan kewaspadaan. Perlahan bayangan itu semakin jelas—benar, inilah Wildlands yang maha luas!
Wang Lin melompat dari punggung Nyamuk Gaib, menghancurkan kabut bintang, kedua kakinya menginjak tanah Wildlands. Memandang ke sekeliling, kabut di sini serupa dengan angkasa. Tanpa persepsi Shen Shi dan sensasi tanah di bawah kaki, sulit membedakan wilayah ini dengan domain bintang.
Suasana hening menyelimuti, hanya lengkingan dan auman binatang buas dari kejauhan yang sesekali terdengar, seakan membisikkan bahwa kedamaian di tempat ini hanyalah ilusi.
Permukaan tanah adalah pasir hitam, diinjak oleh Wang Lin yang berjalan maju tanpa terburu-buru. Perlahan, dalam Shen Shi-nya muncul reruntuhan yang jelas pernah menjadi kota orang biasa. Namun kini tak ada tanda-tanda kehidupan, bangunan-bangunan runtuh, di dinding-dinding masih terlihat banyak cap darah kering berwarna coklat kemerahan.
Tiba-tiba, satu bayangan hitam menerjang keluar dari salah satu rumah reruntuhan, mengaum dengan angin anyir langsung menyerang Wang Lin. Bayangan itu hanya sebesar beberapa zhang, namun kecepatannya seperti kilat, dalam sekejap napas sudah mendekati tubuhnya.
Ekspresi Wang Lin tetap tenang, bahkan tak perlu turun tangan. Nyamuk Gaib di sampingnya berubah menjadi bayangan samar menyambar bayangan hitam itu. Bum! Tubuh bayangan itu langsung gemetar, mulut raksasa menembus langsung dari kepalanya ke seluruh tubuh. Saat diserap, seluruh tubuhnya mengkerut berubah menjadi genangan darah.
Nyamuk Gaib mengepakkan sayap kembali, sorot matanya menunjukkan sikap meremehkan.
Wang Lin menepuk kepala besar Nyamuk Gaib, lalu menunjuk ke depan. Raja Nyamuk Gaib Ungu itu langsung melesat, membawa lebih dari sepuluh anggota sukunya di belakangnya menuju reruntuhan.
Saat mereka terbang, tiba-tiba puluhan bayangan hitam menyembul dari reruntuhan. Makhluk-makhluk ini menggeram rendah dan menerjang kawanan Nyamuk Gaib.
Dengan kemampuan penglihatan dan Shen Shi-nya, Wang Lin langsung melihat bayangan hitam itu sebenarnya adalah kera-kera hitam yang identik dengan jiwa binatang dalam pil Li Hun Dan yang pernah ditelan Sun Yun dahulu.
"Tinggalkan jiwa!" Suara tenang Wang Lin bergema di sekelilingnya. Nyamuk Gaib dan kera buas ini jelas berbeda tingkatannya. Pertempuran segera berakhir—kera-kera itu mati dengan jeritan melengking, berubah menjadi Genangan Darah yang memancarkan bau anyir pekat menyelimuti area.
Lebih dari sepuluh Nyamuk Gaib kembali ke sisi Wang Lin, mengeluarkan lengkingan sambil memuntahkan jiwa-jiwa binatang satu per satu yang kemudian disita oleh Wang Lin.
Mungkin karena aroma darah yang pekat, suara geraman rendah binatang buas semakin sering terdengar dari kejauhan. Getaran terasa dari permukaan tanah, sementara di langit angin kencang mengaum menerbangkan kabut hingga bergulung-gulung ke depan.
Wang Lin tetap tenang berjalan di antara reruntuhan. Setelah menyapu sekilas dengan Shen Shi-nya dan tak menemukan ramuan obat apapun, ia pun berbalik pergi.
Siluetnya bergerak maju dalam kabut, seolah melebur menjadi satu dengan uap tebal itu. Dari tubuhnya memancarkan aura pembunuh yang pekat, disertai nyala iblis yang lebih dahsyat dari makhluk buas manapun. Di atasnya, belasan Nyamuk Gaib berputar-putar sambil mengeluarkan suara menderu.
Di bawah tekanan aura maut ini, bahkan raungan dari kejauhan pun perlahan mereda hingga akhirnya menghilang. Getaran tanah berhenti, angin di langit pun mereda.
