Dalam perubahan ini, energi Yuan yang dikeluarkan Wang Lin tak memiliki sedikitpun kelembutan. Ia berubah menjadi tekanan gunung yang kokoh, langsung menghunjam tubuh pria paruh baya itu dalam jarak dekat.
Namun tepat sebelum menghantam, pria paruh baya itu dengan kasar mengangkat kepala. Ekspresinya tiba-tiba menjadi mengerikan. Hawa kehancuran berkilat dari dalam tubuhnya, siap meledak tiba-tiba!
Wang Lin ekspresinya tetap dingin, setelah mengeluarkan energi Yuan, tangan kanannya mencengkeram angkasa. Celah penyimpanan muncul sekejap mata, pedang besi di tangannya menyapu ke depan.
Cahaya pedang mengaum, pria paruh baya yang hendak meledak itu tubuhnya langsung gemetar. Bekas darah muncul di lehernya, darah segar menyembur deras. Yang mati bukan hanya tubuh fisiknya, tapi juga Jiwa Yuan Shen-nya yang lemah.
Ia membuka mata lebar-lebar menatap tajam Wang Lin. Kepalanya terlepas dan berguling di tanah sejauh beberapa zhang. Sorot matanya yang redup masih menyimpan keganasan.
Akal liciknya sebelum meninggal sebenarnya tidak canggih. Bagi yang tahu kepingan giok dan resep pil, godaan ini memang nyata. Namun Wang Lin sama sekali tidak mengetahui semua ini.
Selain itu, hal terpenting adalah sejak memasuki lembah ini, mayat pertama yang dilihat Wang Lin dan empat mayat berikutnya meski bentuknya mirip - semuanya menunjukkan Tubuh fisik yang mengalami ulserasi hingga mati keracunan.
Namun sebenarnya, terdapat perbedaan halus. Wang Lin yang memiliki sifat hati-hati, meski perbedaan itu tak signifikan, tetap berhasil mengidentifikasinya.
Mayat pertama benar-benar mati akibat keracunan. Empat mayat berikutnya tidak demikian—mereka dibunuh terlebih dahulu sebelum tubuhnya mengalami ulserasi akibat racun. Terutama posisi penempatan keempat mayat itu, Wang Lin mulai menyusun teori dalam hati.
Keempat orang ini jelas dibunuh oleh pria paruh baya itu karena alasan tertentu. Atau mungkin seperti klaimnya, mereka adalah muridnya. Atau bisa jadi mereka adalah murid Du Pozi.
Singkatnya, Wang Lin tidak ingin menyelidiki sebab-akibat hal ini. Yang ia tahu, klaim pria itu sebelumnya tentang kehabisan energi Yuan adalah dusta.
Seseorang yang masih berbohong di ambang kematian pasti menyimpan agenda. Terhadap orang seperti ini, Wang Lin tanpa ragu-ragu memilih untuk membantai!
"Kau toh akan mati, hanya bedanya beberapa sekejap napas lebih awal." Wang Lin menundukkan pandang ke tubuh tak berkepala pria paruh baya itu. Genangan darah menyelimuti jasad yang mulai mengalami ulserasi, serpihan jubahnya beterbangan bagai kupu-kupu api.
"Kepingan giok dan resep pil..." Mata Wang Lin menyiratkan renungan. Du Pozi yang mengepung pria ini pastilah mengincar kedua benda pusaka tersebut.
"Apa gerangan isi kepingan giok dan formula pil itu? Sampai-sampai kultivator Memurnikan Nirvana rela bertarung mati. Bahkan seorang kultivator tahap menengah berani menjebak senior di tahap akhir..."
"Rencana awalnya adalah meledak sendiri. Jika itu terjadi, ruang penyimpanannya akan hancur berantakan. Tapi dengan tingkat kultivasi yang cukup, membuka segel ruang penyimpanan yang tertutup setelah kematian bukan hal mustahil. Mengambil barang di dalamnya pun sebenarnya cukup mudah."
"Dan ucapan tadi dia, jelas salah mengira bahwa aku bukan individu tunggal melainkan sebuah sekte... Dengan pertimbangan ini, perseteruan kepingan giok dan resep pil ini pastilah konflik antar-sekte... Dia sebelumnya menyebut muridnya diracuni wanita tua dari Lima Gerbang Beracun... Wanita tua yang kubunuh tadi, jelas adalah si racun dari Lima Gerbang Beracun itu."
"Selain itu, si wanita racun tadi langsung mengeluarkan jurus pamungkas begitu melihatku, jelas hatinya telah menyimpulkan bahwa aku mewakili sekte lain."
"Yang terpenting, sebelum bertindak si wanita racun sempat berucap 'Datangnya cepat sekali...'" Sorot mata Wang Lin menyempit tajam saat ia mendongak ke langit.
"Jangan-jangan sejumlah besar kultivator dari berbagai sekte sedang bergegas ke sini! Jika benar demikian, nilai kepingan giok dan resep pil ini pasti sangat tinggi hingga memicu keterlibatan sekte-sekte!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, matanya memancarkan kilatan cahaya.
"Jika tujuh puluh persen dari analisaku ini benar, maka kepingan giok dan resep pil itu pasti sangat diperhatikan pria paruh baya itu. Karena dia tahu ruang penyimpanan bisa dibuka orang, kemungkinan besar tidak akan menyimpannya di sana..." Wang Lin menunduk, pandangannya menyapu sekilas lembah itu, akhirnya tertuju pada empat kerangka murid di permukaan tanah, perlahan mengeras.
"Seandainya aku adalah dia, apa yang akan kulakukan dalam situasi ini... Apakah akan terus menyimpan di ruang penyimpanan, atau menyembunyikannya di tempat lain..." Wang Lin diam, menutup matanya, mencoba masuk ke dalam peran pria paruh baya itu.
Sebentar, Wang Lin tiba-tiba membuka matanya, sorot mata memancarkan kilau aneh. Shen Shi-nya menyapu sekilas empat kerangka murid di tanah, namun tidak menemukan apa-apa. Tapi dia tidak rela menyerah. Mata kirinya berkedip semburat api, nyala api menyelimuti keempat kerangka itu.
Plak-plak api membakar suara di lembah hening ini berhempas, empat kerangka yang mengandung racun mematikan memancarkan cahaya redup di bawah kobaran api, dengan cepat semuanya termurnikan menjadi debu.
Namun, di dalam debu itu muncul sebuah kepingan giok dan serpihan tulang binatang sebesar telapak tangan!
Sorot mata Wang Lin menyiratkan kegembiraan, tangan kanan mencengkeram angkasa, langsung kepingan giok dan serpihan itu mendarat di genggamannya. Saat Shen Shi menyapu kepingan giok, raut wajaknya tiba-tiba berubah!
"Sekte Pemecah Langit Kelas Delapan!!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, menenangkan jiwa, lalu memandang benda lain - serpihan tulang binatang itu. Sekilas pandang, bahkan dengan ketenangan batinnya yang luar biasa, jantungnya berdegup kencang: Dug... dug... dug...
Ia menunjukkan ketidakpercayaan di pandangan, menatap serpihan tulang di tangannya, lama tak mampu mengucapkan sepatah kata pun.
"Nirvana-Kosong... Pil Nirvana-Kosong..." Meski tak tahu apa itu Nirvana-Kosong, ia paham makna karakter 'Nirvana' dan 'Kosong' bagi kultivator dengan kekuatan besar!
Terutama pada resep pil ini terdapat satu kalimat yang seperti pukulan lonceng mengguncang jiwa Wang Lin, membuatnya meremas-remas serpihan tulang binatang itu mati-matian. Sorot matanya menunjukkan aura iblis yang membara. Siapapun yang berani merebut serpihan ini sekarang akan menghadapi serangan gila-gilaan darinya.
"Telan pil ini: 10% keyakinan mengubah Hukum menjadi Inti, mencapai Langkah Ketiga kultivasi! Telan pil ini: 50% keyakinan melewati tribulasi kemerosotan langit-manusia pertama! Telan pil ini: 80% keyakinan memasuki Awal Keilahian!"
Setelah beberapa saat, Wang Lin baru bisa memulihkan raut wajahnya. Ia menatap tajam serpihan tulang di tangannya, lalu tanpa ragu-ragu segera menyimpannya bersama kepingan giok. Tak ada waktu untuk mempelajari detailnya. Kini ia sangat yakin: benda ini bernilai cukup untuk memicu malapetaka di Dunia Kultivasi!
Saat ini jelas kabar tentang resep pil ini belum terlalu tersebar luas. Namun seiring meningkatnya perebutan, akhirnya pasti akan mengguncang seluruh Domain Bintang Yun Hai.
Sudah lama Wang Lin tidak merasakan tenggorokan terasa kering. Ia menjilat bibirnya, membersihkan semua jejaknya di lembah dengan sangat hati-hati, bahkan mengambil jasad pria paruh baya dan satu kerangka lainnya.
Setelah memastikan tidak meninggalkan petunjuk apapun, tubuh Wang Lin berubah menjadi cahaya panjang yang melesat keluar lembah. Tangannya yang kanan bergerak hendak menarik kembali delapan tengkorak itu, namun setelah sedikit ragu, dengan tegas ia menunjuk ke udara. Seketika salah satu tengkorak meledak gemuruh, berubah menjadi serpihan tak terhitung yang bertebaran di dalam dan luar lembah.
Matanya berkilauan sementara pikirannya bekerja dengan kecepatan tinggi. Wang Lin menyimpan tujuh tengkorak sisanya, merenung sebentar sebelum mengeluarkan kerangka murid yang mati keracunan dari ruang penyimpanan, lalu menempatkannya kembali di posisi semula.
Setelah itu, ia membersihkan serpihan-serpihan tengkorak yang berserakan di dalam dan luar lembah dengan teliti, akhirnya hanya menyisakan satu keping yang diletakkan di tempat yang sangat tersembunyi.
Setelah menyelesaikan semuanya, Wang Lin menarik napas dalam-dalam, mengamankan mayat perempuan berjubah perak dan tujuh tengkorak lainnya, lalu berubah menjadi cahaya panjang menyambar ke kejauhan mengejar Yuan Hitam.
"Jiwa Yuan Shen si Racun Nenek telah kutungkap, jangan sampai dia mati! Selama dia masih hidup, peristiwa hari ini tidak akan diketahui sebagai ulah orang luar, melainkan akan disimpulkan bahwa si Racun Nenek yang mengambil resep pil lalu berusaha menelannya sendirian dan bersembunyi.
Lagipula, di lembah ini masih ada serpihan artefaknya, juga kerangka yang keracunan..." Waktu yang terbatas, setiap saat bisa saja kultivator dari berbagai sekte datang ke Benua Wildlands ini, Wang Lin tak berani menetap terlalu lama, hanya bisa melakukan persiapan seadanya.
Saat ini ia bahkan tak punya keinginan untuk terus merebut tanaman obat, dalam kecepatan tinggi ia melangkahkan satu langkah, seluruh tubuhnya langsung menghilang dari tempat semula. Dengan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci, saat muncul kembali ia sudah berada di samping Yuan Hitam yang sedang berlari sambil memancing binatang buas.
Yuan Hitam ini begitu melihat Wang Lin, langsung bersemangat. Sambil terus meneriakkan raungan marah, ia menunjuk ke sebuah gunung di sebelah, jelas ingin memberitahu Wang Lin bahwa di sana masih ada tanaman obat.
Wang Lin sama sekali tidak menghiraukannya. Tangan kanannya mengayun ke angkasa, melepaskan kertas jimat kuning dari tubuh Yuan Hitam. Seketika ia menyimpan Yuan Hitam raksasa ini ke dalam ruang penyimpanan. Tubuhnya limbung, berubah menjadi cahaya panjang yang menerobos masuk ke langit, merobek kabut. Ia bahkan menempelkan kertas jimat kuning tersebut di tubuhnya. Meski kecepatannya sudah meledak, ia masih belum puas. Ia mengeluarkan lagi sebuah jimat kecepatan dari kulit binatang dan menempelkannya di tubuh.
Dengan demikian, kecepatan Wang Lin mencapai puncaknya. Berkedip-kedip menembus kabut bintang, ia melesat jauh meninggalkan Wildlands ini, menginjak tepat di atas hamparan angkasa.
Hingga saat ini, jantungnya masih berdebar kencang, ada perasaan seperti dalam mimpi. Segala yang terjadi di Benua Wildlands dan benda-benda yang diperolehnya masih terasa sangat tidak nyata.
Menekan kegembiraan di hati, Wang Lin sangat memahami: Jika kabar tentang resep pil yang ada padanya bocor, di seluruh Lautan Awan ini ia akan menjadi buruan tak henti. Bahkan di Kerajaan Petir dan Hujan pun demikian, karena resep ini mampu membuat kultivator-kultivator menjadi gila!
Terutama para Monster Tua yang telah mencapai tahap kesempurnaan akhir Sui Nie, mereka yang memasuki tribulasi Kemerosotan Langit-Manusia setelah bertapa puluhan tahun - resep ini bisa membuat mereka tak peduli apapun!
"Jangan sampai ada yang tahu benda ini ada di tanganku." Di Wilayah Bintang Kelima, Wang Lin mempercepat laju sambil melesat pergi. Ia bahkan tak berani menyebarkan Shen Shi-nya. Ada firasat samar: Saat ini di wilayah bintang kelima ini, pasti telah berkumpul banyak kultivator yang berduyun-duyun menuju Benua Wildlands.
Jika dalam perjalanan bertemu dengan dirinya sendiri yang sedang melesat tergesa-gesa, mungkin akan menimbulkan kecurigaan. Kecurigaan ini mungkin tidak terlalu besar, namun ketika orang-orang ini tiba di Wildlands dan menemukan jejak, pasti akan menjadikan semua yang pernah dicurigai sebelumnya sebagai fokus utama.
Semakin menghadapi rencana besar, semakin banyak rahasia dalam hati, justru semakin membutuhkan ketenangan dan keseimbangan batin.
Setelah menerjang beberapa jarak, Wang Lin memanggil Yuan Hitam, lalu duduk bersila di bahu Yuan Hitam. Dengan hati yang tenang, ia menyuruh Yuan Hitam terbang menuju Benua Moro tempat Sekte Gui Yuan berada.
Jarak ke Benua Moro dari sini membutuhkan perjalanan berhari-hari. Meskipun Wang Lin sangat ingin meninggalkan tempat ini, ekspresinya tetap tenang seperti biasa, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa di Wildlands. Duduk di punggung Yuan Hitam, ia tampak seperti kultivator Domain Bintang Yun Hai yang benar-benar asli.
Setelah beberapa shichen, Wang Lin sudah jauh meninggalkan Wildlands itu. Di sekitar sini masih ada beberapa Wildlands lain, membuat orang tidak bisa membedakan dari mana sebenarnya Wang Lin berasal.
Tiba-tiba, pupil mata Wang Lin yang tenang menyempit, namun segera kembali normal.
Di kejauhan, aliran-aliran cahaya panjang mengaum semakin mendekat!
