Di Domain Bintang Kelima Lautan Awan, dalam kabut bintang yang samar-samar, terdapat seekor hewan spiritual raksasa sepanjang lebih dari 300 zhang. Makhluk ini mirip harimau buas, dengan tanduk tajam sepanjang 10 zhang di kepalanya yang memancarkan kilau dingin yang menggeretak.
Di punggung hewan spiritual harimau tersebut, duduk bersila lebih dari 30 orang. Semuanya memiliki ekspresi tenang, bermeditasi dengan mata terpejam. Kelompok ini terdiri dari pria dan wanita, dengan gelombang energi kultivasi yang bergejolak dari tubuh mereka.
Di depan mereka, di samping tanduk hewan spiritual harimau itu, berdiri seorang pria paruh baya berbaju jubah ungu yang berkibar tanpa angin. Dengan kedua tangan di belakang, ia menatap kabut bintang di depan sambil merenungkan sesuatu yang tak diketahui.
Di belakang pria ini, seorang tua mengikuti dengan penuh hormat, menemani orang tersebut memandang ke depan.
"Ketua sekte, sesuai kecepatan binatang harimau, dalam waktu satu hari lagi kita akan tiba di Benua Moro." Ucap orang tua itu dengan lembut.
Mereka adalah kultivator Sekte Ungu Dao. Seharusnya kedatangan mereka ke Benua Moro tidak memakan waktu selama ini, namun karena masalah resep pil dan kepingan giok, invasi sekte Wilayah Bintang Keenam memaksa Sekte Ungu Dao menunda perjalanan ke Benua Moro.
Setelah menyelesaikan segala urusan kecil dan berkoordinasi dengan pencarian Wilayah Bintang Keenam, Sekte Ungu Dao segera mengerahkan pasukan dan melangkah menuju Sekte Gui Yuan.
Pandangannya tetap tertancap pada kabut bintang di depan, seakan sedang merenungkan sesuatu. Setelah lama, pria paruh baya itu mengangguk ringan dan berkata dengan tenang: "Masalah yang harus diselesaikan, akhirnya harus ada jawabannya."
Orang tua itu tertegun, tak memahami makna ucapan orang paling terhormat di Sekte Ungu Dao ini. Dalam pikirannya, menaklukkan Sekte Gui Yuan seharusnya bisa dilakukan dengan mudah, untuk apa memerlukan jawaban?
“Pemimpin Sekte……” Orang tua hendak berbicara, namun pria paruh baya itu menggelengkan kepala, “Kau tak mengerti. Kekacauan besar akan terjadi, Lautan Awan tak lagi tenang.”
Orang tua itu diam, tak bersuara.
“Demi sebuah resep pil dan kepingan giok, tak hanya wilayah kelas enam yang mengalir deras, bahkan kultivator dari kelas tujuh dan delapan pun datang. Apakah ini sepadan...” Ucap pria paruh baya itu bagai bergumam sendiri, alisnya senantiasa diliputi kabut kelam.
“Resep pil dan kepingan giok itu memang terlalu bernilai, tak heran membuat orang tergoda.” Orang tua di sampingnya berbisik lembut.
“Resep itu adalah benda sial. Keberadaannya pertama kali memicu malapetaka di Lautan Awan. Kini muncul untuk kedua kalinya... Masih misterius siapa yang mengambilnya. Semakin lama resep itu terekspos, semakin luas skala malapetaka yang akan melanda.” Pria paruh baya itu menggeleng sambil mendesah panjang.
“Menurut investigasi, Nyonya Racun dari Sekte Lima Racun lah yang mengambil resep dan kepingan giok itu, lalu menyembunyikannya.” Orang tua itu ragu sejenak sebelum berbisik.
“Jangan remehkan para monster tua dari sekt-sekt wilayah bintang kelas enam!” Pria paruh baya itu tersenyum tipis.
Orang tua itu tertegun, merenung sejenak, lalu bertanya dengan bingung: "Mungkinkah ada orang lain yang terlibat?"
"Jika benar Nyonya Racun yang mengambil, mungkinkah Sekte Lima Racun masih eksis sampai sekarang?" Pria paruh baya itu menunjukkan kebijaksanaan di sorot matanya, berbisik pelan: "Dengan tingkat kultivasi Nyonya Racun, mana mungkin dia bisa menahan energi ledakan diri Shi Luoxing? Bagaimana mungkin dia tidak meninggalkan jejak sama sekali selama pencarian ketat ini? Dan mana mungkin dia sempat membunuh Qian Guizhong dari Sekte Hua Qing saat sedang melarikan diri!
Qian Guizhong sendiri sudah mencapai realm Sui Nie (Menghancurkan Nirvana). Siapa yang bisa membantainya dalam waktu sebatang dupa, sebelum gelombang kedua kultivator Sekte Hua Qing tiba!"
Orang tua itu menarik napas dalam-dalam, jiwanya terguncang. Butuh waktu lama sebelum dia pulih, kengerian terpancar di sorot matanya.
"Qian Guizhong dari Sekte Hua Qing...ternyata dibunuh!" Jelas dia tidak mengetahui hal ini sebelumnya.
"Nyonya Racun tidak mampu melakukan semua ini, hanya kultivator misterius yang benar-benar mendapatkan kepingan giok dan resep pil lah yang memiliki kemampuan seperti itu. Pembunuhan Qian Guizhong oleh orang ini pasti juga merupakan tindakan terpaksa, mungkin saat meninggalkan benua liar, ia bertemu Qian Guizhong sehingga menimbulkan kecurigaan, sehingga harus turun tangan." Sorot mata pria paruh baya menunjukkan apresiasi dan rasa kagum.
"Gaya kejam, ketegasan dalam bertindak, membunuh Qian Guizhong dengan cepat dan bersih, bahkan dalam waktu singkat berhasil mengalihkan target kultivator Tingkat Enam ke Nyonya Racun, menciptakan kabut misterius, merebut waktu awal, dan berhasil lolos dari jaring penguncian mereka sebelum kultivator Tingkat Ensem sempat bereaksi. Bahkan saya sendiri, seandainya bertukar posisi dengannya, mungkin tidak bisa melakukan hal tersebut.
Yang lebih penting, kecerdikan orang ini sangat dalam. Aku tidak tahu apakah dia sengaja mengalihkan target ke Nyonya Racun dengan maksud tersembunyi. Jika dia benar-benar telah memahami hakikat sejati peristiwa ini, lalu memframing Nyonya Racun, maka kecerdikannya telah menjadi iblis!" Sorot mata penuh kekaguman pria paruh baya itu semakin pekat.
Orang tua di sampingnya jantungnya berdegup kencang Dug... dug. Setelah merenung sesaat, tetap masih belum sepenuhnya mengerti.
Pria paruh baya itu tidak menoleh, namun seolah jelas-jelas memahami keraguan sang tua. Dengan lembut dia berkata: "Kepingan giok dan resep pil, jika berhasil diperoleh, akan menjadi berkah bagi Wilayah Bintang Keenam. Tapi jika sudah ada petunjuk namun membiarkannya menghilang, itu akan menjadi bencana.
Yang mereka butuhkan adalah pertanggungjawaban! Pertanggungjawaban untuk domain bintang tujuh, delapan, bahkan sembilan kelas..."
Orang tua itu menunjukkan pencerahan dalam sorot matanya, disertai ekspresi ketidakpercayaan. Dadanya menghempas sesaat sebelum suara beratnya terdengar: "Jadi mereka membiarkan Sekte Lima Racun terus bertahan, bahkan memastikan semua ini adalah ulah Nyonya Racun! Bahkan kematian Qian Guizhong, pastilah mereka klaim sebagai perbuatan ahli sejati Sekte Lima Racun!"
Pria paruh baya itu tersenyum, berkata lembut seolah berbicara sendiri.
"Kultivator misterius ini cerdik. Dia memberikan jawaban bagi kultivator lapisan keenam. Apapun akhirnya, dengan jawaban ini bencana mereka akan berkurang. Jika tidak, mana mungkin dalam pasukan pencarian tidak ada satupun kultivator Sui Nie—yang ada hanya kultivator Memurnikan Nirvana yang mencari... mencari seseorang yang bisa membunuh kultivator Sui Nie dalam sebatang dupa! Seandainya aku pemimpin sekte lapisan enam, mungkin aku akan menghapus semua jejak sang kultivator misterius. Takkan kubiarkan sedikitpun terungkap. Dengan begitu, yang mati cuma Sekte Lima Racun saja!"
Ia berdiri di samping orang tua itu dengan jiwa yang terpana. Pandangannya tertuju pada pria paruh baya di hadapannya, menunjukkan penghormatan mendalam yang bercampur ketakutan, bahkan seberkas rasa ngeri.
Selama bertahun-tahun mengikuti Lu Yun Cong, ia menyaksikan bagaimana pria ini bangkit dari ketidakjelasan menuju puncak. Sekte Ungu Dao tiga ribu tahun silam hanyalah sekte kecil di Wilayah Bintang Kelima. Di bawah kepemimpinan pria ini, kini mereka menjelma menjadi kekuatan yang disegani. Meski bukan yang terkuat di Wilayah Bintang Kelima, nama Lu Yun Cong bahkan dikenal hingga wilayah bintang kelas enam, tujuh, dan delapan.
"Sangat ingin berinteraksi dengan kultivator misterius ini... Ada firasat, suatu hari nanti kami akan bertemu..." Sorot mata pria paruh baya itu memancarkan harap. Siluetnya yang berdiri dengan kedua tangan di belakang tampak bagai gunung megah dalam pandangan sang tua.
Orang tua itu diam.
Waktu berlalu perlahan. Hewan spiritual harimau buas itu menghancurkan kabut bintang dan melesat dengan kecepatan yang semakin meningkat.
Saat jarak ke Benua Moro hanya tinggal setengah hari perjalanan, tiba-tiba di angkasa depan, muncul cahaya biru yang memancarkan aura misterius. Cahaya ini bahkan menembus kabut bintang, mengubah uap kabut menjadi lautan kilau biru, seakan dicelup oleh kuas langit.
Harimau buas itu langsung membeku, sorot matanya menunjukkan kewaspadaan dengan ketakutan terkandung di dalamnya. Binatang itu menggeram rendah ke depan, namun tak berani melangkah sedikitpun.
Kejadian tak terduga ini seketika membuat lebih dari 30 kultivator di punggung harimau buas itu bersamaan membuka mata. Dengan ekspresi tenang, mereka berdiri diam-diam dan menatap ke depan dengan dingin, tanpa sedikitpun kepanikan!
Sebab, mereka adalah kultivator Sekte Ungu Dao - Murid Inti sekte yang dibina langsung oleh pemimpin sekte Lu Yun Cong, keturunan langsung hasil didikannya! Mereka memiliki kebanggaan: boleh mati, boleh kalah, tapi tak boleh gentar. Meski gunung runtuh di depan mata, tetap harus tenang.
Di samping Lu Yun Cong, orang tua itu menunjukkan ekspresi serius, menatap tajam ke arah cahaya biru yang secara iblis di depan. Hanya Lu Yun Cong yang tetap tenang tanpa sedikitpun perubahan ekspresi, memandang kabut di depan dengan sikap seolah tak terjadi apapun.
Kabut biru menyebar, perlahan menyelimuti radius seribu zhang. Beberapa saat kemudian, kabut itu bergelora dan secara bertahap mengeluarkan siluet anggun. Rambut biru terurai, jubah putih bersinar, wajah sempurna yang tak membawa dingin gunung es maupun kelembutan cahaya fajar, hanya memancarkan ketenangan dan keanggunan murni.
Di antara tangan giok yang halus, seruling hijau berkilauan. Seperti peri yang keluar dari kehampaan, turun menyentuh dunia fana.
Saat sang peri ini semakin mendekat, tepat ketika seluruh sosoknya terungkap, kabut biru dalam radius 1.000 zhang tiba-tiba mengalir deras bagai ombak. Secara perlahan berubah menjadi wujud padat, menjelma menjadi naga roh biru sepanjang seribu zhang.
"Li Xianzi!" Sang peri berdiri di atas kepala naga roh biru itu, memandang tenang ke arah Lu Yun Cong. Sorot matanya tak menunjukkan gejolak sama sekali, murni bagai kristal tanpa sedikitpun kotoran.
Bak kolam jernih di tengah hutan, pandangannya sanggup menghipnosis. Di bawah sorot mata ini, bahkan orang paling ganas sekalipun akan terdiam, hati mereka dipenuhi rasa malu yang tak terelakkan.
"Li Qianmei!" Tangan Lu Yun Cong tetap terlipat di belakang. Meski terkesima dengan ketenangan dan aura spiritual unik yang dipancarkan perempuan itu, raut wajahnya tetap datar bagai danau beku.
"Li Qianmei dari Sekte Pemecah Langit Kelas Sembilan!" Lelaki tua di samping Lu Yun Cong mundur beberapa langkah, wajahnya berkerut waspada. Ia langsung mengenali identitas perempuan berambut biru satu-satunya di Domain Bintang Yun Hai ini.
"Qianmei menyapa Kakak Lu." Senyum merekah di bibir perempuan itu sambil sedikit membungkuk hormat ke arah Lu Yun Cong.
“Rekan Tao Li, pujianmu berlebihan.” Lu Yun Cong menyatukan tinju sambil tersenyum.
“Kakak Lu, Qianmei punya tiga pertanyaan. Mohon bimbingan Kakak.” Perempuan itu tersenyum lembut, aura ketenangannya semakin jelas. Sejak awal perjalanannya, pertanyaan yang sama telah diajukan pada banyak orang. Setiap penjawab adalah bintang cemerlang, namun hingga akhir, jawaban yang diharapkan tak kunjung didapat. Dari tiga pertanyaannya, hanya satu yang sempat terucap. Tak seorang pun sanggup membuatnya mengajukan pertanyaan kedua, apalagi yang ketiga.
“Silakan.” Lu Yun Cong mengangguk.
“Pertama: Apakah Langit itu?” Perempuan itu berkata lembut.
Lu Yun Cong menatap Li Qianmei sejenak, lalu perlahan menjawab: “Sangkar adalah Langit!”
Alis indah perempuan itu berkerut, menambah pesonanya. Beberapa saat kemudian, matanya berbinar disertai senyuman yang memancar seperti bunga lili mekar.
“Jawaban Kakak Lu sangat menarik. Qianmei ingin tahu, mengapa Langit adalah sangkar?”
“Ini pertanyaan kedua?” Lu Yun Cong tersenyum.
“Bukan, masih yang pertama. Bisa kah Kakak Lu menjawab?” Perempuan itu menyisir helai rambut hitam kebiruan, berkata lembut.
