"Yuan Crystal ini adalah milik pribadi Lao Fu. Apakah aku harus melaporkannya ke Sekte Miluo-mu?!" Suara renta bergema. Dari kejauhan langit, sebuah cahaya panjang melesat mendekat dan mendarat di samping Ouyang Long, berubah wujud menjadi Cangsongzi.
Pemuda berbaju kuning itu mendengus keras, berkata: "35.000 Yuan Crystal!"
"40.000!" Raut wajah Cangsongzi tetap tenang, suaranya sangat datar, seolah 40.000 Yuan Crystal baginya hanyalah hal remeh. Keanehan ini segera ditangkap oleh kultivator di sekitarnya. Pandangan mereka yang tertuju pada Cangsongzi kini dipenuhi keguncangan.
Cangsongzi sebagai Sesepuh Besar Sekte Giok, bahkan tak menghiraukan pemimpin sekte sendiri. Dengan banyak murid keturunan langsung yang mampu melawan pemimpin sekte, namun ia tetap bersikap rendah hati. Karena itu, pemimpin Sekte Giok tidak mempertanyakan hal mistis tentang Cangsongzi yang diam-diam mengumpulkan Giok Surgawi dan memiliki Yuan Crystal dalam jumlah besar.
“Lima puluh ribu Yuan Crystal!” Pemuda berbaju kuning menatap tajam Cangsongzi sambil menggigit gigi.
Cangsongzi tertawa dingin. Ia tak peduli eksposur kepemilikan Yuan Crystal masifnya. Bahkan jika memicu kecurigaan dan perhatian domain bintang kelas atas, tak dihiraukannya. Setelah hari ini ia akan pergi, seumur hidupmu takkan kembali ke Penglai. Apalagi peluang keselamatan ke sana kali ini sangat besar. Sekali berhasil, ledakan tingkat kultivasi akan terjadi - apa lagi yang perlu ditakuti?
“Enam puluh ribu!” Cangsongzi berdiri dengan kedua tangan di belakang, berbicara dengan nada datar.
“Kau!!” Pemuda berbaju kuning menarik napas dalam-dalam. Beberapa saat kemudian hendak mengajukan tawaran.
"Tujuh puluh ribu!" Cang Songzi memandang dengan dingin pada Pemuda Berbaju Kuning, tiba-tiba tersenyum: "Kontingen Sekte Miluo kalian sedikit, Domain Bintang Kelas Tujuh jaraknya sangat jauh, berhati-hatilah dalam perjalanan pulang."
Sekeliling langsung menjadi sunyi senyap, semua pandangan tertuju pada Cang Songzi. Berani mengancam warga Domain Bintang Kelas Tujuh, hal seperti ini sangat langka!
"Apa sebenarnya kartu as Cang Songzi ini, sampai berani bertindak seperti ini!!"
Pemuda Berbaju Kuning itu menatap Cang Songzi lama sekali, akhirnya mendengus keras dan berbalik berubah menjadi cahaya panjang mengaum menghilang di ufuk langit.
Cang Songzi tetap tenang, menyatukan tinju ke arah Wang Lin sambil melemparkan kantong penyimpanan. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, mengambil baju zirah itu lalu mengamatinya seksama sebelum tersenyum puas.
"Rekan Tao Lu, uang muka juga ada dalam kantong penyimpanan—total 80.000 Yuan Crystal. Mari kita berangkat?"
Wang Lin menerima kantong penyimpanan, menyapu sekilas dengan Shen Shi-nya lalu menyimpannya tanpa perubahan ekspresi. Cang Songzi ini selain memiliki tingkat kultivasi yang tinggi, juga memiliki pikiran yang terasah, benar-benar sosok yang kejam.
Namun sehebat apakah kecerdikan pria ini, tetap tak mampu menyaingi Tian Yunzi. Bahkan Tian Yunzi pun pernah ditantang Wang Lin, mana mungkin dia gentar menghadapi Cang Songzi yang selevel ini!
Dengan anggukan ringan, tubuh Wang Lin melesat maju dan berubah menjadi cahaya panjang menyambar cakrawala. Cang Songzi tertawa terbahak, langsung menyusul dengan gerakan serupa. Keduanya menghilang di kejauhan dalam sekejap.
Lelang ini pun, akibat insiden tersebut, membuat para peserta kehilangan minrat. Mereka berduyun-duyun meninggalkan tempat.
Setelah keluar dari Benua Penglai, Wang Lin dan Cang Songzi melesat dengan kecepatan ekstrem di antara kabut bintang. Tiba-tiba, alunan seruling mistis mulai bergema dari kejauhan, memenuhi ruang kabut.
Dari balik kabut bintang yang bergolak, muncul sosok Li Qianmei dengan rambut birunya yang khas. Dia keluar perlahan dari kabut, menatap Wang Lin dengan senyum lembut di wajahnya.
Wang Lin langkah terhenti, diam sejenak, lalu berbicara perlahan pada Cangsongzi di sampingnya: "Rekan Tao Cangsongzi silakan duluan, aku akan menyusul nanti."
Cangsongzi tersenyum tipis, mengeluarkan kepingan giok dan memberikannya pada Wang Lin, "Rekan Tao Lu silakan datang ke lokasi yang ditandai di peta bintang ini nanti. Lao Fu dan beberapa senior lain akan menunggu di sana."
Setelah berkata demikian, ia menyapu sekilas pandang pada Li Qianmei, menyatukan tinju sejenak, lalu melesat pergi menghilang dalam kabut bintang di depan, sama sekali tidak khawatir Wang Lin akan mengingkari janji.
"Bukankah kau sudah pergi? Mengapa kembali?" Wang Lin menatap Li Qianmei yang diam membisu cukup lama, akhirnya berbicara dengan tenang.
"Awalnya sudah pergi, tapi tiba-tiba teringat, kau pernah bilang akan mengantarku." Li Qianmei mengedipkan mata, berkata lembut.
Wang Lin mengerutkan kening, "Akan kuantar kau dari sini saja... Dengan tingkat kultivasimu, seharusnya tidak terlalu berbahaya di sana. Tapi tetaplah waspada."
“Siapa yang tahu, mungkin setelah kepergianku kali ini, kita tak akan bertemu lagi... Menurut nada bicara Guru, kerusuhan monster kali ini tampaknya cukup serius.” Li Qianmei menggelengkan kepala, berkata lembut.
Wang Lin diam.
Melihat Wang Lin tidak berbicara, alis indah Li Qianmei berkerut, matanya menatap Wang Lin sambil mendesah pelan.
"Tindakan Cangsongzi itu sangat misterius. Awalnya aku berniat pergi bersamamu..." Li Qianmei menggigit bibir bawahnya pelan, tangan kanannya melepaskan gelang hijau zamrud.
"Kau sebelumnya telah menjawab tiga pertanyaanku. Kita sepakat setiap jawaban adalah satu barang. Hadil untuk pertanyaan ketiga belum kuberikan. Benda ini adalah Magic Treasure perlindungan, simpanlah untuk perlindungan diri." Li Qianmei menyodorkan gelang itu kepada Wang Lin.
Wang Lin menatap Li Qianmei dengan ekspresi kompleks, menerima gelang itu sejenak. Suhu tubuh Li Qianmei masih tersisa di permukaannya. Ia menggelengkan kepala, mengembalikannya pada Li Qianmei.
“Mengapa jangan?” Li Qianmei menatap Wang Lin, bertanya dengan tenang.
“Terlalu berharga, hamba tidak pantas menerimanya. Jika tak ada urusan lain, hamba mohon diri.” Wang Lin menyatukan tinju ke arah Li Qianmei, lalu berbalik hendak pergi.
Ekspresi Li Qianmei tetap tenang, tangannya melemparkan gelang giok ke samping yang seketika berubah menjadi cahaya hijau menghilang dalam kabut bintang.
“Kalau kau tak mau, aku pun tak mau.”
Wang Lin diam, matanya tak lepas dari Li Qianmei.
“Jika kau menolak pemberianku, maka gulungan lukisan ini juga kau tarik kembali.” Tangan giok Li Qianmei melambai, memunculkan gulungan lukisan yang diserahkannya.
“Dunia persilatan dalam lukisan ini indah, hanya kurang nuansa kehidupan. Ku tambahkan beberapa goresan di sana.” Ucap Li Qianmei datar.
Menerima gulungan itu, Wang Lin tak membukanya. Setelah hening sejenak, tangan kanannya mencengkeram angkasa membuka celah penyimpanan tempat seberkas cahaya emas melesat keluar.
Mendarat di tangan Wang Lin, cahaya emas menghilang, berubah menjadi sebuah kuas.
Memegang kuas ini, Wang Lin mengibaskannya untuk melukis mantra. Tangan kanannya tak berhenti, terus menorehkan garis demi garis hingga mantra itu menjadi sangat rumit, barulah berhenti.
"Kuas ini adalah Harta Immortal. Dengan mantra-mantra ini, dengan tingkat kultivasimu, kau bisa memunculkan kekuatan puncak!" Wang Lin melepasnya. Cahaya emas mengitari kuas yang perlahan mengambang di angkasa.
Tanpa menatap Li Qianmei lagi, Wang Lin berbalik berubah menjadi cahaya panjang, menjauh dengan cepat.
"Kau sudah jawab tiga pertanyaanku, aku takkan biarkanmu kabur." Senyum merekah di wajah Li Qianmei. Menatap arah lenyapnya Wang Lin, ia mengangkat seruling ke bibirnya dan perlahan-lahan mulai memainkannya. Melodi seruling mengambang kabur, bergema di dalam kabut bintang...
Dari kejauhan, Wang Lin mendengar melodi seruling. Matanya tertuju pada gulungan lukisan di tangannya, lalu membukanya. Sungai, danau, dan rawa di dalamnya telah mengering. Di atas aliran sungai yang kering, dua ekor ikan saling menempel erat, saling menghibur dalam kesulitan.
Wang Lin mengerutkan kening, menunjukkan senyuman getir. Ia menyimpan gulungan lukisan tersebut. Dengan iringan melodi seruling yang samar dari kejauhan, langkahnya perlahan menjauh...
Beberapa saat kemudian, Li Qianmei menurunkan serulingnya. Tangan gioknya melambai, mengambil pen emas di hadapannya. Ia berbalik, melangkah di angkasa dengan tenang, perlahan menghilang dari pandangan...
Mengikuti peta bintang yang tercantum dalam kepingan giok Cangsongzi, Wang Lin melesat secepat kilat melewati kabut bintang. Sasaran utamanya adalah lokasi yang ditunjuk. Namun tiba-tiba, siluetnya membeku. Ia tertegun memandang ke depan, seolah menyaksikan sesuatu yang tak terduga.
Di dalam kabut bintang tak jauh di depannya, cahaya hijau zamrud berkelap-kelip. Sebuah gelang giok melayang di sana. Tidak hanya Wang Lin, bahkan Li Qianmei juga tidak menyangka, lemparan sembarangannya ternyata searah dengan jalur yang ditunjukkan peta bintang Wang Lin.
Meskipun demikian, kabut bintang yang menyelimuti ini sangat luas. Sekalipun berada dalam arah yang sama, kemungkinan melihat gelang ini bagai mencari jarum di tumpukan jerami.
Setelah diam-diam memandangi gelang giok itu lama, tangan kanan Wang Lin mencengkeram angkasa. Gelang itu mendarat di telapaknya. Dengan helaan napas pelan, ia pun melesat pergi.
Tak jauh dari Wilayah Bintang Kelima Penglai di dalam kabut bintang, terdapat sebuah benua liar yang sangat kecil. Binatang buas di sini tidak banyak, dan kultivator jarang terlihat. Namun kini, di benua terpencil ini tiga kultivator sedang duduk bersila.
“Cangsongzi, lokasi tempat itu adalah urusan paling rahasia kami. Mengapa kau mengajak Lü untuk ikut serta!” Pengucapnya adalah seorang pria tua dengan wajah berbopeng, sosok yang pernah bertemu Wang Lin dalam pertemuan pribadi Cangsongzi.
Cangsongzi duduk bersila dengan ekspresi tenang, menjawab perlahan: "Dia bisa menggunakan Tanda Roh Budak, kehadirannya akan menambah 20% peluang keberhasilan kita! Selain itu, kami juga membutuhkan kemampuan khusus Nyonya Zhao untuk membuka jalan. Setelah berhasil, sesuai perjanjian, Nyonya boleh memilih tiga benda terlebih dahulu!"
Pandangan Cangsongzi beralih ke sosok ketiga - seorang wanita tua berjubah hijau yang juga dikenal Wang Lin.
"Hamba akan berusaha sekuat tenaga," jawab wanita tua berjubah hijau itu dengan suara parau.
Saat itu juga, di benua liar yang diselimuti kabut bintang, kabut tiba-tiba berguling-guling. Gelak tawa menusuk telinga bergema, kabut tiba-tiba terdorong ke segala arah, menampakkan seorang tua bertudung Tao berwarna hitam putih, melangkah keluar dari kabut. Hanya beberapa langkah saja, seolah Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci, ia langsung tiba di samping tiga orang itu.
Begitu orang tua ini muncul, aroma darah pekat langsung menyelimuti sekeliling. Di balik kabut di belakangnya, tersembunyi tak terhitung arwah yin yang sesekali menampakkan kepala utuh, memancarkan gelombang lengkingan sunyi yang mengerikan.
"Cangsongzi, Lao Fu bertemu musuh di perjalanan, jadi agak terlambat." Raut wajak orang tua itu pucat pasi, namun matanya tajam bercahaya, memancarkan cahaya redup yang mengerikan.
"Yun Hunzi!" Pria tua berwajak berlubang itu langsung mengerahkan pandangan begitu melihat sosok bertudung Tao itu.
"Orang tua bertopi Tao itu menggerakkan kulit wajahnya dengan samar, tersenyum muram: 'Rekan Tao Pang, kita bertemu lagi.'" Setelah itu, ia menyapu sekilas pandang ke arah nenek berjubah hijau di samping, sebelum akhirnya memusatkan perhatian pada Cang Songzi.
"Cang Songzi, apakah hanya kita berempat kali ini?"
"Masih ada tiga orang lagi! Seharusnya mereka segera tiba." Cang Songzi menjilat bibirnya, berbicara perlahan. Begitu ucapannya selesai, kabut bintang di depan tiba-tiba bergelombang, dari pusaran awan yang bergejolak muncul seorang sosok.
Berjubah putih dengan rambut hitam yang melayang, sorot matanya memancarkan kedinginan, Wang Lin berjalan di tengah kabut sambil menatap keempat orang di depan.
"Junior Memurnikan Nirvana? Cang Songzi, kau melibatkan junior Memurnikan Nirvana dalam urusan ini?" Yun Hunzi mengerutkan kening.
"Dia bukanlah ahli Memurnikan Nirvana!" Cang Songzi tersenyum tipis.
“Oh?” Mata Yun Hunzi berkilat, tepat saat Wang Lin mendekat, tangan kanannya dikibaskan ke depan. Seketika, arwah yin tak terhitung di belakangnya menerjang keluar menyambar ke arah Wang Lin.
