Duduk bersila di kepala patung batu, Wang Lin paham: Pemulihan tubuh Cangsongzi dan tanda kilat di antara alisnya berkaitan erat dengan patung ini.
Salah satu Darah Bayi Cangsongzi, dalam proses pemahaman, berlatih pemahaman yang tertinggal oleh tanda kilat di antara alis patung batu ini. Dengan kekuatan pemahaman sembilan kali lipat, ia secara dipaksakan memperoleh sebagian warisan dari tanda kilat di antara alis patung batu tersebut.
Kini, sebagian warisan ini saat Pertempuran kedua Wang Lin melawan Cangsongzi, melalui kemampuan supernatural mengontrol petir langit dan bumi, menyerap sebagian besar, terkumpul di mata kanan.
Saat ini ia menarik napas dalam-dalam, menyebarkan jiwa ke sekeliling patung batu. Kilatan listrik di mata kanannya tiba-tiba meninggalkan lingkaran di sekeliling tubuhnya. Pada saat yang sama, tanda kilat di antara alis patung batu itu berkedip keras, kilatan listrik menyelimuti, mengeluarkan gemuruh plak-plak beruntun.
Gemuruh samar bergema berulang kali.
Wang Lin memejamkan mata, Shen Shi-nya melingkupi patung batu. Seluruh tubuhnya berkilauan cahaya petir. Dengan Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu-nya, ia adalah pengendali segala petir di langit dan bumi. Semua petir harus mematuhi perintahnya!
Namun, kilat di antara alis patung batu ini dipenuhi kesan zaman yang dalam, bersifat angkuh dan tidak kenal kompromi, bergerak di permukaan patung sambil terus-menerus bertabrakan dengan petir yang dikendalikan Wang Lin.
Dari kejauhan terlihat bola-bola petir menyebar di sekitar patung, kilatan listrik berbentuk busur berpencar ke segala arah, sementara gemuruh petir terus bergema keras.
Ini adalah pertarungan antara petir melawan petir, auman kilat yang menghadapi guruh, sekaligus demonstrasi penguasaan mutlak atas unsur petir!
Berbeda dengan Cangsongzi yang mencoba memahami dan menyerah pada totem kilat patung, Wang Lin tidak mau tunduk seperti pelayan yang meminjam kekuatan petir untuk dipahami.
Seakan memohon belas kasihan untuk mendapatkan sisa-sisa kekuatan kilat yang tersimpan di dalam patung purba ini, lalu mengubahnya menjadi kemampuan supernatural yang bahkan mampu memanggil Roh Ketujuh Larangan Fengjie - entitas yang sanggup melukai Tubuh fisik Dewa Kuno Wang Lin sekalipun!
Cangsongzi memilih jalan kepatuhan, menempatkan patung batu ini sebagai dewa di hatinya, melatih teknik kultivasi yang dipahaminya dengan Bayi Yuan Ying, berlatih sambil menyembah.
Jalan ini tidak berbahaya, cukup dengan bakat yang memadai, maka bisa diperoleh.
Tapi Wang Lin, mana mungkin memilih jalan seperti ini? Ia bahkan berani melawan Jalan Langit, seumur hidup menjelajahi langit-bumi, berkuasa di angkasa, berani melawan langit, berkultivasi terbalik hingga meraih pencerahan, bersaing gemilang dengan Tian Jie!
Ia sama sekali tidak akan seperti Cangsongzi, menyembah patung batu sekecil ini. Bahkan jika kekuatan kilat yang terkandung dalam patung ini sanggup menggemparkan langit dan bumi, bahkan mampu memanggil roh ketujuh Larangan Fengjie!
Yang ia inginkan adalah membuat kilat dalam patung ini tunduk! Tunduk di bawah Wang Lin! Ia tidak akan memahami patung ini, melainkan menyedot seluruh kilat dalam patung itu! Memaksa mereka menyembahnya!
Ini adalah kebanggaannya sebagai kultivator terbalik, sekaligus martabatnya sebagai Dewa Kuno!
Dari sepuluh ribu suku Tai Gu, adakah yang bisa menyaingi klan Dewa Kuno?
Sehebat Yue Shi, Wang Lin juga mengetahui dari Ling'er bahwa di masa lalu mereka hanyalah pelayan klan Dewa Kuno. Jika klan Yue Shi saja demikian, orang dengan tanda kilat ini yang jelas berasal dari suku luar dunia juga harus tunduk padanya!
Wang Lin membuka mata, sorot matanya menunjukkan sifat kejam yang sangat dahsyat. Dengan dengusan dingin, ia mengangkat tangan kanan dan menepuk kepala patung batu itu dengan keras. Gemuruh bergema, patung itu tidak hancur justru melepaskan kilat yang menggemparkan langit dan bumi. Kilat itu menjulang ke cakrawala, berubah menjadi naga kilat yang mengaum dan menyambar ke arah Wang Lin!
Saat naga itu menerjang, semua petir di sekitarnya terserap ke tubuhnya. Dengan kegilaan dan kemengerikan yang memuncak, jaraknya semakin mendekati Wang Lin!
Naga petir itu mengerikan, tapi Wang Lin jauh lebih mengerikan. Naga petir itu gila-gilaan, tapi kegilaan Wang Lin sepuluh bahkan seratus kali lipat lebih dahsyat!
Pada saat ia mengaum mendekat, kilatan listrik di mata kanan Wang Lin berpendar gemuruh, langsung menerjang. Jiwa Yuan Shen-nya bahkan muncul dari antara alisnya. Naga Petir Kuno Tai Gu, bagai turun ke Dunia Pelangi!
Dengan satu auman, Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu Wang Lin langsung menabrak naga kilat itu, menelan dengan gila-gilaan.
Dalam proses penyerapan yang terus-menerus, Bintik Bintang Dewa Kuno tampak samar dalam pusaran antara alis Wang Lin. Kekuatan Dewa Kuno memenuhi seluruh tubuhnya. Ia mengangkat tangan kanan dan mencengkeram ke depan dengan keras. Pada momen ini, lengan raksasa Dewa Kuno termaterialisasi. Mengikuti gerakan tangan kanan Wang Lin, langsung menyambar naga kilat itu, meremas dengan keras!
Naga kilat itu yang sedang diserap oleh Jiwa Yuan Shen Wang Lin, tubuhnya terguncang dahsyat. Dengan mengaum ia berusaha melawan, namun tangan Dewa Kuno mencengkeram tubuhnya mati-matian. Remasan itu memaksa petir dalam jumlah besar keluar dari dalam tubuhnya.
Pada sekejap mata itu, Jiwa Yuan Shen Wang Lin menyapu ke depan dan langsung menelan naga kilat petir itu, lalu kembali ke dalam tubuhnya.
Kilat petir di mata kanan tiba-tiba meningkat berkali-kali lipat, membuat seluruh tubuh Wang Lin terlihat samar-samar, hanya mata kanannya yang memancarkan cahaya yang membutakan!
"Segala petir yang ada di langit dan bumi, harus tunduk pada perintahku!" Suara Wang Lin tenang namun mengandung tekanan aura tak kasat mata yang menyelimuti sekitarnya. Kilat-kilat yang berpencar tiba-tiba menyambar ke arahnya, terkumpul seluruhnya di mata kanannya dan membentuk sebuah tanda kilat!
Saat tanda kilat di mata kanan Wang Lin muncul, patung batu di bawahnya gemuruh retak. Retakan-retakan itu dimulai dari kaki patung, menyebar dengan gila-gilaan bagai naga-naga celah yang menyambar ke arah Wang Lin yang berada di kepala patung.
Suara berderak-derak menggemparkan langit dan bumi, disertai aliran kilat yang menyala-nyala di dalam setiap celah. Semakin dekat mereka, patung itu seakan hendak terpecah belah, namun tetap berdiri megah tak tergoyahkan.
Celah-celah dipenuhi kilatan listrik yang mengaliri tubuh Wang Lin. Gemuruh dahsyat menggema di angkasa saat di luar tubuhnya—tepatnya di kepala patung—berkobar ribuan ular perak dan kilatan listrik, membentuk bola cahaya petir berukuran radius 100 zhang!
Wang Lin berada di dalam bola petir itu. Energi listrik yang memberontak ini mengkerut dengan gila-gilaan, menyambar ke arahnya!
Dengusan dingin terdengar. Seluruh tubuh Wang Lin dikelilingi kilatan listrik. Meski tingkat kultivasinya mungkin tak sebanding dengan kekuatan patung, Jiwa Yuan Shen-nya adalah Naga Petir kosmik! Sebagai pengendali petir langit-bumi, tak ada kilat yang berhak melawannya!
Ini bukan soal tingkat kultivasi—ini adalah pertempuran para penguasa petir!
Naga Petir Kuno Tai Gu, yang menjalankan hak mengendalikan petir atas nama Jalan Langit. Namun pada Wang Lin, ia tak percaya Jalan Langit, merebut kendali petir, menjadikan dirinya sendiri sebagai Jalan, menguasai petir langit dan bumi!
Patung batu itu adalah leluhur suku Chi Hu dari Tai Gu Zhi Min. Meski telah mati, seumur hidupnya ia menyatu dengan petir, tubuhnya hampir berubah menjadi petir yang menjelma menjadi tanda kilat di antara alis, takkan mudah menyerah! Bahkan menurut rumor, leluhur suku Chi Hu adalah jelmaan sambaran petir dahsyat yang melawan kodrat, tak tunduk pada Jalan Langit!
Siapa yang menyembahnya akan mendapat hak menguasai petir. Tapi yang melawannya, akan dihancurkan rohnya oleh amukan petir!
Tapi Wang Lin justru melawan! Mata kanannya memancarkan kilat petir, Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu kembali berhamburan keluar, mengitari tubuhnya, mengaum menghadapi bola petir yang mengkerut dengan kecepatan tinggi. Dalam auman itu, terkandung kewibawaan penguasa petir langit-bumi.
Bola petir itu terus mengkerut, tapi tepat di sezhang di depan tubuh Wang Lin, ia berhenti dengan paksa. Bergemuruh dahsyat mengguncang, namun tak bisa menyusut sedikit pun walau seinci!
Tubuh Wang Lin telah berdiri tegak, bagaikan dewa petir!
Bahkan dari tubuhnya memancar hawa Dewa Kuno, seandainya Dewa Kuno dapat bersatu dengan petir, maka dialah Dewa Petir Kuno!
"Tunduk, atau hancur!" Pikiran spiritual Wang Lin bergema. Ia tahu, kilat yang mengitari ini bukanlah hal biasa, melainkan petir yang mengandung kehendak dirinya sendiri!
Keberadaan kehendak menjadikannya roh! Petir-petir ini adalah roh petir, manifestasi kehendak sang patung batu setelah kematiannya!
Gemuruh dahsyat bergema, bola petir yang mengelilingi tubuh Wang Lin seakan gemetar. Di bawah gemuruh petir yang melingkupi seluruh tubuhnya, ditambah hantaman hawa Dewa Kuno, akhirnya mereka tunduk!
Mereka berubah menjadi aliran-aliran kilat, menyambar Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu. Sebuah raungan menggemparkan langit, Jiwa Yuan Shen Naga Petir itu tiba-tiba membesar secara drastis. Bersamaan dengan itu, patung batu itu pun bergetar hebat, seakan akan runtuh total.
Wang Lin melangkahkan satu langkah ke depan, berdiri di angkasa, lalu berbalik dengan sorot matanya berkilat menatap tajam tanda kilat yang masih belum menghilang di antara alis patung batu itu.
"Seluruh klanmu, mulai sekarang kehilangan hak mengendalikan petir di hadapanku!" Sorot mata kanan Wang Lin berkilat, Jiwa Yuan Shen Naga Petir Kuno Tai Gu mengaum, mengitari tubuhnya dan menyatu dengan kilatan petir di mata kanannya, berubah menjadi tanda kilat yang menyambar totem di antara alis patung batu itu.
Gemuruh! Kilat itu langsung menghunjam totem di antara alis patung batu. Patung itu menggigil lebih keras. Pada sekejap mata itu, saat kilat mendarat, kedua mata patung tiba-tiba memancarkan cahaya. Di dalam sorot matanya, Wang Lin melihat hamparan angkasa.
Di angkasa itu terdapat formasi dahsyat yang begitu besar hingga menyelimuti domain bintang, terkunci mati-matian. Di luar formasi, berkerumun tak terhitung orang-orang aneh dengan pakaian yang ganjil, jelas bukan kultivator! Dengan dingin mereka memancarkan ejekan dan sikap meremehkan, menatap tajam ke dalam formasi.
Di dalam formasi ini, energi dewa melingkupi dan energi Yuan bergema, namun terdapat tak terhitung petapa latihan Qi kuno dan dewa yang sedang menyerang formasi dengan gila-gilaan, berusaha menerobos keluar.
Namun formasi ini sangat iblis dan tak tertembus. Segala serangan petapa dan dewa tak membuatnya bergerak sedikitpun! Bahkan beberapa dewa rela meledakkan tubuh sendiri, tetap tak bisa mengguncang formasi. Aura keputusasaan dan kesedihan menyelimuti area dalam formasi.
Di antara formasi itu, sembilan cahaya berkilauan. Salah satunya adalah kapak pembuka cakrawala. Setiap makhluk yang mencoba melewati jalur kapak ini, semuanya hancur berantakan dan menemui ajal satu per satu.
Wang Lin bahkan menyaksikan banyak petapa latihan Qi yang memilih meledakkan diri dengan penuh kesedihan, berusaha menutupi kapak pembuka cakrawala itu. Namun pada akhirnya, semua upaya mereka gagal!
Dari sembilan cahaya tersebut, satu lagi merupakan kilat yang bergerak dengan gemuruh. Di sepanjang lintasannya, kultivator maupun dewa, semuanya binasa!
Orang-orang di luar formasi, sorot mata para pengamat dipenuhi warna ejekan dan dingin yang semakin pekat, bagai bangsawan yang memandangi rakyat jelata bagai semut kecil!
"Tidak rela!! Aku tidak rela!!! Pasti akan tiba hari, keturunan kultivator generasiku akan menghancurkan formasi ini, memusnahkan sampai habis semua makhluk luar negerimu!! Mengalirkan sungai darah di dunia luarmu!" Seorang dewa yang tersambar petir mengaum gila-gilaan sebelum mati!
