Di tengah collapse langit dan bumi ini, Wang Lin tetap bersujud di sana, bagai kehancuran kosmik di hadapannya tak mampu menyentuh perhatiannya sedikitpun. Gemuruh terus bergema, lama kemudian, Wang Lin mengangkat kepala. Air mata masih membasuh wajahnya, namun sorot mata telah memancarkan kejernihan.
"Di sini... Dunia Pelangi... Kau paksa aku mengingat kenangan pahit! Aku akan membuatmu membayar dengan pengorbanan nyawa!" Suara Wang Lin lembut, namun setiap katanya bagai sambaran petir niat membunuh yang membara!
Saat ujung suaranya menghilang, gemuruh langit-bumi di sekitarnya semakin keras. Collapse total pun terjadi - langit tercabik, biru nan luas sirna, digantikan oleh langit Dunia Pelangi!
Bumi bergetar hebat, lapisan demi lapisan runtuh. Akhirnya muncul reruntuhan terbakar lautan api, menjadi tanah Dunia Pelangi!
Di depan Wang Lin, orang tua berambut putih itu dadanya berlumuran darah segar. Bibirnya masih mengucurkan darah segar, pupil matanya tercerai-berai, penuh ketidakpercayaan dan keterkejutan! Sebenarnya, saat melakukan sihir Tao dan melihat Tian Ni dalam ingatan Wang Lin, sihir Tao-nya sudah collapse total, nyawanya punah total. Hatinya terguncang bagai sejuta gemuruh petir di telinganya, memenuhi dirinya dengan ketakutan dan kepanikan yang tak terjelaskan.
Kemudian, dalam proses sihir Tao-nya collapse total, ia kembali menyaksikan Wang Lin mengeluarkan kekuatan Ekstrem. Langsung memuntahkan darah segar, tubuhnya lunglai seketika. Seluruh sosoknya bagai kehilangan daya pikir. Pertarungan kali ini telah berubah menjadi perang antara sihir Tao melawan Ekstrem, perang antara sihir Tao dan Tian Ni. Ia sama sekali tak mungkin menang!
Saat Wang Lin mengangkat kepalanya dan mengucapkan kata-kata penuh niat membunuh yang membara, tubuhnya segera melesat seperti kilat menyambar orang tua itu. Kedua jarinya membentuk pedang, tiba-tiba mendarat di antara alis orang tua itu, menusuk dengan jari!
Tubuh orang tua itu terguncang dahsyat. Darah segar mengalir dari belakang kepala, tengkoraknya retak. Wang Lin tak berhenti, menusuk lagi berturut-turut enam kali!
Dentuman bergelombang menggemparkan langit dan bumi. Kedua lengan orang tua itu hancur menjadi daging dan darah, kaki-kakinya remuk bertebaran di tanah. Tubuhnya dalam sekejap bum! berubah menjadi kabut darah.
Dalam kabut itu, Yuan Shen-nya menjerit kesakitan. Cahaya pelangi tujuh warna segera mengitarinya, melesat cepat mencoba kabur ke kejauhan.
Wang Lin dengan wajah penuh niat membunuh langsung mengejarnya. Dalam pengejaran, tangan kanannya berulang kali menusuk ke depan. Setiap tusukan membuat cahaya pelangi itu bergetar keras, di dalamnya Yuan Shen orang tua itu terus-menerus meraung kesakitan, semakin melemah.
Dalam pengejaran mati-matian, Wang Lin sudah lama tidak merasakan kegilaan ingin membunuh seseorang seperti saat ini. Semua yang memicu kenangannya bagaikan menyentuh sisik terbaliknya, harus mati!
Dalam pengejaran, Yuan Shen orang tua yang diselimuti cahaya pelangi itu menyambar gunung untuk kabur. Saat ini hatinya dipenuhi kepanikan, terus-menerus berteriak dalam batin.
"Sesepuh Sejati, selamatkan aku!! Sesepuh Sejati, selamatkan aku!!"
"Beku!" Sorot mata kegilaan di matanya semakin pekat. Tangan kanannya tiba-tiba mengibas ke depan, cahaya pelangi itu langsung membeku sesaat. Dalam jeda ini, seluruh tubuh Wang Lin menerjang, dua jarinya bagai pedang menusuk langsung ke dalam cahaya pelangi, mendarat di Yuan Shen pria tua berambut putih.
Gemuruh! Yuan Shen orang tua itu hampir hancur. Tapi sebagai kultivator dengan kekuatan besar tahap akhir Sui Nie, dalam kondisi terluka parah dia tidak mati. Dengan jeritan menyakitkan, dia berjuang lebih ganas untuk melarikan diri.
Dalam pengejaran, Wang Lin mengangkat kepala dan mengaum keras, mata kirinya memancarkan semburan api biru yang tiba-tiba berkedip-kedip. Mantra penutup langit di atasnya langsung muncul sambil gemetar, namun akhirnya collapse total di bawah hantaman semburan api biru!
Segel menghilang, seketika seluruh tubuh Wang Lin diselimuti lautan api. Dengan gerakan menunjuk ke depan, semburan api yang membara menyergap, menggulung jiwa Yuan Shen Orang tua berambut putih yang terbungkus pendar tujuh warna.
Jerit kesakitan kembali terdengar. Kali ini, jiwa Yuan Shen Orang tua berambut putih berada dalam kondisi sangat lemah. Empat cahaya dari pendar tujuh warna di sekelilingnya langsung menghilang.
Kecepatan gerak kedua pihak sama-sama mencapai tingkat ekstrem, namun jarak di antara mereka semakin dekat!
Di saat kritis ini, tanda kilat di mata kanan Wang Lin termaterialisasi. Mantra penutup langit di atasnya juga muncul, namun hanya bertahan selama beberapa sekejap napas sebelum retak dan meledak! Kilat tanpa segel langsung menerjang, menari-nari di tengah lautan api!
Langit dan bumi bergemuruh, petir tak berujung mengaum, di bawah kendali mental Wang Lin, langsung menyambar Yuan Shen orang tua itu!
Gemuruh dahsyat mengguncang langit, tiga cahaya tersisa di luar Yuan Shen orang tua itu langsung hancur berantakan, berubah menjadi ribuan cahaya kristal yang berbalik arah. Yuan Shen yang tak terlindungi itu sepenuhnya terekspos di bawah Semburan Api Biru dan petir yang memenuhi langit!
"Tidak!! Sesepuh Sejati, selamatkan aku!!" Ekspresi ketakutan hidup-mati terpancar dari wajah orang tua itu, Yuan Shen-nya mengeluarkan deruan mencekam!
Saat ini ia telah melaju ke gunung di kedalaman Dunia Pelangi, namun tepat di detik ia mendekati gunung tersebut, dengan geraman penuh niat membunuh dari Wang Lin, Semburan Api Biru langsung meledak keluar, menyusul Yuan Shen dan membungkusnya dengan erat.
Dari kejauhan, sosok orang tua itu sudah tak terlihat lagi, yang ada hanyalah lautan api biru. Sementara itu, gemuruh petir memekakkan telinga datang dari segala penjuru, seolah semua petir di antara langit dan bumi terkonsentrasi serempak, menyambar langsung ke Jiwa Yuan Shen orang tua yang terkepung di tengah lautan api.
Pada sekejap mata saat semua petir itu menghantam, lautan api di angkasa tiba-tiba mengkerut, berkonsentrasi menuju Jiwa Yuan Shen orang tua yang terkurung itu.
Semua ini terjadi secepat kilat, begitu cepatnya hingga tak terpercaya. Namun langit dipenuhi lautan api yang tiba-tiba mengkerut, bergemuruh menyusut menjadi satu titik! Petir yang terkonsentrasi pun menyatu dengan serangan api.
Pemandangan ini bagai dua lingkaran yang mengerut: satu lautan api biru, satu petir langit-bumi. Saat kedua lingkaran ini bertumpuk dan menyatu menjadi satu titik, langit-bumi pun berguncang!
Deru dahsyat yang menggemparkan langit-bumi menggantikan segala kebisingan, membuat Dunia Pelangi kembali collapse total!
Jeritan menusuk telinga, menghilang di bawah deru dahsyat. Satu tiang api biru melambung ke langit, langsung menembus langit ketujuh bagai penopang angkasa! Di dalam dan sekitar semburan api biru ini, kilat tak terhitung menyelimuti, membentuk pilar petir yang bertumpuk dengan pilar api, sama-sama melesat ke langit!
Pemandangan ini terlihat jelas dari sudut manapun di Dunia Pelangi!
Di dalam Dunia Pelangi, Chen Tianjun nyaris tuli. Gemuruh menggemparkan memenuhi telinganya, tubuhnya gemetar, Jiwa Yuan Shen-nya pun bergetar. Gejolak batin antara keterkejutan dan ketakutan menyelimuti seluruh tubuhnya, tak kunjung sirna.
Ia terpaku memandang pilar petir-api yang menjulang di kejauhan, tenggorokannya terasa kering, wajahnya pucat pasi.
"Membunuh kultivator tahap akhir Sui Nie... Nama orang ini pasti akan termasyhur di Domain Bintang Yun Hai. Kehormatan besar bagiku Chen Tianjun bisa menyaksikan kemampuannya di momen ini!"
Di kejauhan, wanita tua berjubah hijau itu pucat pasi, terpaku memandangi petir-api yang menjulang ke langit. Sorot matanya menunjukkan ketakutan mendalam. Dengan tingkat kultivasinya, ia merasakan dengan sangat jelas setiap adegan tadi. Dalam hati ia mengakui, menghadapi salah satu dari dua orang itu pasti akan membuatnya mati tanpa ampun!
Jiwanya terpana, rasa takut terlambat menyergap. Terutama ketika teringat permusuhannya sebelumnya dengan mereka, gemetar ketakutan menyelimutinya. Tak ada kultivator yang tak menghargai kehidupan, apalagi dirinya.
"Harus secepat mungkin berdamai dengan orang ini, memulihkan konflik sebelumnya. Jika terus bermusuhan, di Domain Bintang Yun Hai ini tak akan ada tempat bagiku! Untung perseteruan kami belum dalam, belum ada dendam tersembunyi..." Wanita berjubah hijau itu menarik napas dalam-dalam, tekadnya membaja.
Di kejauhan, Yun Hunzi dengan ekspresi pahit, jelas-jelas merasakan pertempuran tadi. Saat ini hatinya dipenuhi perasaan rumit, ketakutan yang semakin memuncak bagai semburan api membakar jiwanya.
"Bagaimana mungkin dia... dia bisa sekuat ini!!" Yun Hunzi hingga kini masih tak percaya, ketakutan menyelimuti hatinya. Selama terperangkap di lembah ini, setiap hari ia hidup dalam kegelisahan, membenci Wang Lin hingga ingin melahap daging dan darahnya.
Namun setelah menyaksikan pertempuran itu, ia terpana namun menolak kenyataan. Diam sejenak, senyum getir merekah di wajah Yun Hunzi sementara sorot matanya memancarkan niat membunuh yang gila-gilaan.
“Orang ini pasti takkan melepaskanku, dan setelah bertarung dengan kultivator tahap akhir Sui Nie itu, pastilah dia juga terluka parah. Dengan demikian, bukan tak ada kesempatan bagiku! Kini jika tingkat kultivasinya pulih, aku di Dunia Pelangi ini pasti mati. Tapi jika kumanfaatkan lukanya untuk bertarung habis-habisan dengannya, bukan tak ada peluang menang!
"Begitu kubunuh dia, segala sesuatu di Dunia Pelangi ini akan menjadi milikku, Yun Hunzi!" Hati Yun Hunzi berdegup kencang. Sebelum masuk ke Dunia Pelangi ini, dia yakin bisa membunuh Wang Lin. Tapi kini, bahkan saat berhadapan dengan Wang Lin yang dianggapnya terluka, rasanya bagai makhluk biasa hendak membunuh dewa, membuatnya tegang.
Perubahan ini jelas menunjukkan dalam hati Yun Hunzi, di alam bawah sadarnya, rasa takut dan kehadiran Wang Lin. Dengan menggigit gigi, Yun Hunzi menyambar ke depan.
Pilar cahaya petir-api perlahan menghilang. Jiwa Yuan Shen orang tua berambut putih di dalamnya musnah sepenuhnya dari antara langit dan bumi. Sampai akhir hayatnya, Sesepuh Sejati yang selalu disebutkannya tak kunjung muncul...
Memandang gunung di depan, Wang Lin diam. Setelah petir-api di langit dan bumi menghilang, semua suara lenyap, suara rintihan demi rintihan mulai terdengar samar dari puncak gunung.
Rintihan penuh kesakitan itu seolah menggambarkan keengganan dan raungan sebelum meninggal, namun pada akhirnya tetap tak bisa lolos dari keputusan takdir.
Samar-samar, Wang Lin bisa merasakan tanda Pertempuran dalam tubuhnya bergetar, seakan ada sesuatu di puncak gunung yang membuatnya bersemangat... Setelah lama, Wang Lin mengangkat langkah dan mulai berjalan maju.
Dengan kecepatan yang sengaja ditahan, ia perlahan menginjak lereng gunung, secara bertahap mencapai area di luar mulut gua di puncak. Berdiri di sini, bagai berada di titik tertinggi Dunia Pelangi, seluruh wilayah itu seakan tercakup dalam pandangannya.
Di posisi ini, rintihan dari dalam gua terdengar semakin jelas, seolah ada tak terhitung orang di dalamnya yang sedang menghadapi penderitaan tak tertahankan.
Di saat ini, di dalam Bintang Kuno Tai Gu, aula utama yang mengambang di angkasa, cahaya lilin membakar dengan suara plak-plak. Jari renta yang layu di dalamnya perlahan-lahan ditarik kembali.
"Waktunya telah tiba... Hanya saja api ini tidak cocok untuk Penanaman Dao... Karena belum mendidihkan jiwa..." Suara penuh kesan zaman perlahan terdengar dari balik cahaya lilin.
"Seorang anggota klan Feng palsu telah mati, takkah kau sedikit pun curiga akan alasan kematiannya?" Suara dingin bergema.
"Mengapa harus curiga... Setelah Penanaman Dao, aku akan mengetahui semua jawaban. Ini akan lebih menarik... Ketidaktahuan adalah bumbu terindah di dunia ini... Penantian adalah penyelamat abadi di antara langit dan bumi. Maka, biarkan apinya mengamuk dulu..."
