Mata Tuosen berkilat. Tangan kanannya yang bergulat dengan petir menggapai langit. Seketika gemuruh menggelegar di langit-bumi. Sebuah celah raksasa muncul di udara kosong. "Tombak Penghancur Dewa (Mie Shen), Muncul!"
Mencengkeram Tombak Mie Shen, Tuosen menggeram rendah dan mengayunkannya di hadapannya. Aura menggetarkan langit-bumi langsung menyelimuti area. Sapuan energinya langsung bertabrakan dengan pedang pendek biru itu.
Dentuman bum bum seketika bergema gila-gilaan ke segala penjuru. Pedang pendek biru itu tiba-tiba runtuh, berubah menjadi serpihan tak terhitung jumlahnya, namun tidak menghilang, melainkan menyambar langsung ke Tuosen.
Bersamaan dengan itu, formasi yang mengunci wilayah dalam ini kembali memancarkan cahaya. Kali ini, cahaya tersebut berkedip-kedip dengan cepat dalam tiga warna berbeda. Salah satunya adalah warna emas yang menyelimuti formasi. Cahaya emas ini tiba-tiba terkumpul membentuk sebuah golok emas raksasa sepanjang 100 zhang. Setelah terbentuk, golok itu meluncur sendiri menuju Tuosen.
Cahaya kedua berwarna ungu. Setelah cahaya emas, ia seolah terkristalisasi dari langit dan bumi, membentuk cambuk ungu sepanjang 1.000 zhang. Cambuk ini dipenuhi pola rune yang tak terhitung jumlahnya. Kehadirannya langsung membuat formasi di sekitarnya terdistorsi.
Gemuruh plak-plak bergema. Cambuk itu bagai ular sanca raksasa, dilemparkan dengan ganas ke arah Tuosen.
Cahaya ketiga, berwarna merah, menyebar seperti darah segar, membuat seluruh formasi terendam dalam cahaya darah. Rintihan kesakitan dan raungan menderu seketika bergema di antara langit dan bumi.
Seiring pengumpulan cahaya merah, sebuah palu meteor sembilan kepala tiba-tiba terbentuk. Dari sembilan kepala itu menetes darah segar, jelas roh senjata ini sangat kejam. Setelah terkontaminasi darah manusia selama ribuan tahun, begitu muncul langsung menyambar ke angkasa sepanjang sepuluh ribu zhang menuju Tuosen.
Formasi dalam wilayah terkurung ini memiliki Sembilan Jiwa. Kini lima di antaranya muncul sekaligus, semua menyerbu Tuosen!
Ekspresi Tuosen sangat serius. Tombak Penghancur Dewa di tangannya menyapu, tangan kirinya mengayun ke angkasa. Cahaya bulan tiba-tiba menyelimuti lengan kirinya, materialisasi pedang melengkung bulan purnama yang berputar di sekelilingnya, mulai menyerang para roh formasi tersebut.
Gemuruh keras seakan membuat angkasa hendak runtuh, namun formasi itu masih belum menunjukkan tanda-tanda retak sedikitpun. Geraman rendah Tuosen menggemparkan langit dan bumi, bertarung melawan lima roh senjata dengan gila-gilaan.
Tiba-tiba, tak ada kilatan cahaya di formasi tersebut, namun gelombang panas dahsyat menyapu wajah. Bersamaan dengan munculnya gelombang panas, materialisasi entitas raksasa berukuran puluhan ribu zhang terwujud di Formasi Larangan Fengjie!
Ini adalah benda yang dipenuhi aura kuno, dipenuhi jejak waktu, namun sangat mengerikan - mampu mengguncang jiwa semua yang memandangnya!
Sebuah ketapel raksasa! Di atasnya terdapat semburan api tak berwarna, tak terlihat oleh mata telanjang, namun jiwa dapat merasakan suhu panas tak terbayangkan yang terpancar darinya dengan jelas.
Gemuruh! Bola api itu terlempar dari ketapel raksasa, menyambar Tuosen. Seandainya hanya satu bola api mungkin tak masalah, tapi begitu ketapel itu melemparkan bola api, kekuatan dari langit-bumi dan formasi langsung berkumpul dengan gila-gilaan, berubah kembali menjadi semburan api, terus-menerus dilemparkan!
Benda ini, selama tak terhitung tahun, dalam setiap upaya penghancuran formasi oleh para penjaga Larangan Fengjie, jumlah korban yang mati di bawahnya sungguh tak terbayangkan!
Enam Roh muncul bersamaan, bahkan Tuosen pun jelas mulai kewalahan. Di bawah serangan simultan enam roh ini, gemuruh bergema mengguncang langit - untuk pertama kalinya, Tuosen mundur!
Ia terpaksa mundur, ekspresi seriusnya bercampur seberkas ketidakpercayaan, namun aura mengerikannya justru semakin pekat.
“Formasi yang kuat!! Kecuali aku menelan Wang Lin, berubah menjadi Dewa Kuno Delapan Bintang dari wangsa kerajaan yang sejati, barulah ada sedikit kesempatan menghancurkan formasi ini. Formasi ini tidak hanya mengunci kultivator di wilayah dalam, jelas juga ada rencana mengunci seluruh klan Dewa Kuno kami! Tapi dari dalam formasi ini, aku bisa merasakan seberkas hawa Wang Lin. Pasti Wang Lin berada di luar formasi, di Bintang Kuno Tai Gu! Formasi ini harus kuhancurkan bagaimanapun caranya!!”
Sorot mata Tuosen memancarkan kilau merah. Saat mundur, jari kanannya tiba-tiba menunjuk ke Antara Alis. Segera di alis ketiganya meledakkan cahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, memancarkan hawa inti Langkah Ketiga kultivator dengan gila-gilaan.
“Aku akan mengerahkan sepenuhnya kekuatan untuk menerjang keluar. Tapi begitu melakukannya, pasti tak ada sisa tenaga untuk kembali. Namun semua ini bukan masalah. Wang Lin ada di luar formasi, di Bintang Kuno Tai Gu. Tinggal di Larangan Fengjie pun tak berguna. Asalkan bisa menerjang keluar dan menemukan orang ini untuk kuserap, maka pengorbanan sebesar apapun akan sepadan!!”
Tuosen memantapkan niatnya. Energi inti di bintik ketiga tiba-tiba semakin pekat, dalam sekejap napas memancarkan cahaya dahsyat yang menyelimuti seluruh kehampaan dan formasi. Samar-samar terdengar jeritan kematian menyayat dari bintik ketiganya. Namun pada sekejap mata itu, gelombang kekuatan gila-gilaan bergema - bintik ketiga itu tiba-tiba melesat keluar membentuk meteor raksasa yang menyambar formasi di depan dengan gemuruh dahsyat!
Tubuh Tuosen menyusut terus-menerus, akhirnya seukuran meteor tersebut. Dengan mengikuti jejaknya, ia menerobos keluar!
Serangan terhadap formasi!
Bintik bintang yang mengandung energi inti kultivator Langkah Ketiga membuka jalan, ditemani Tombak Penghancur Dewa dan pedang melengkung. Kekuatan maha dahsyat tiba-tiba merasuki tubuh Tuosen. Kecepatannya semakin menjadi, diiringi gemuruh yang menyelimuti ruang, menyambar lurus ke formasi!
Enam roh formasi itu menghantam dengan gila-gilaan, mencoba mencegah, terutama mangonel yang melemparkan tak terhitung bola api. Di tengah gemuruh bergema yang menggemparkan langit, kecepatan Tuosen tetap semakin cepat!
Tiba-tiba, cahaya muncul kembali di atas formasi itu. Cahaya hitam bagai warna kehampaan ini menyebar, sejenak membuat formasi itu seolah tersembunyi. Bersamaan dengan terkumpulnya cahaya hitam, muncul tombak gigi raksasa berbalut gas hitam yang langsung memancarkan hawa penarik jiwa.
Tombak gigi itu langsung menyapu sekilas, menyambar ke arah Tuosen.
Di bawah gemuruh keras, Tujuh Roh seolah menyatu, dengan paksa menghentikan kekuatan hantaman Tuosen. Gema keras itu membuat wajak Tuosen pertama kali memucat, dengan darah segar menguar di bibirnya.
"Formasi macam apa ini!! Siapa orang gila yang menyusunnya! Tempat terkutuk ini, apa selain aku masih ada penghuni lain yang bersembunyi? Jika tidak, mustahil ada formasi sekuat ini!!"
Hantaman terhambat, sorot mata Tuosen memancarkan kegilaan, tapi jiwanya tetap tenang. Sifatnya yang angkuh seumur hidup hanya takut pada Tu Si. Kini tatapannya pada formasi di depan semakin memanas dengan intensitas gila.
"Daripada mundur mencari kultivator Langkah Ketiga yang terkunci untuk mengumpulkan kekuatan, lebih baik tembak saja! Mencari kultivator Langkah Ketiga di Bintang Kuno Tai Gu akan jadi hukuman untuk kalian yang berani menghalangi keluarku dari formasi ini!" Dengus Tuosen. Tangan kanannya terangkat lagi, jarinya menekan Bintik Bintang kedua.
Tiba-tiba Bintik Bintang kedua meletus gemuruh dengan energi inti yang lebih dahsyat. Bintik itu melesat menjadi meteor kedua, membawa hantaman puluhan kali lebih kuat dari meteor pertama, menyambar formasi di depan.
“Hancur bagi Dewa ini!!” Tuosen membentak sambil menerjang, dua meteor itu berurutan membentuk kekuatan hantaman yang mampu mengguncang langit-bumi, sebuah serangan langka yang belum pernah dialami formasi ini selama berpuluh-puluh ribu tahun!
Formasi pengunci wilayah dalam ini, sejak pertama kali terbentuk, tak pernah bisa ditembus. Kini hantaman Tuosen menciptakan aura menghancurkan langit dan bumi yang bergemuruh mendekat.
Tujuh Roh yang muncul terus berusaha mencegah, gemuruh ledakan menjadi satu-satunya suara yang terdengar. Namun saat Tuosen memanfaatkan dua Bintik Bintang, Tombak Penghancur Dewa, dan kekuatan pedang melengkung yang semakin mendekat, formasi itu kembali memancarkan cahaya berkedip.
Melihat pancaran cahaya ini, bahkan Tuosen yang perkasa pun jiwa-nya bergetar, kecepatan serangannya semakin menjadi.
Dalam sekejap napas, cahaya itu terkumpul membentuk sebuah kapak raksasa!
"Hawa Dewa Kuno yang sarat kesan zaman tiba-tiba menyelimuti area. Saat kapak itu muncul, Tuosen tertegun sejenak sepenuhnya! Selama tak terhitung tahun, ia telah menghadapi banyak peristiwa, namun belum pernah sehebat ini membuatnya terpana."
"Ini... mustahil!! Bagaimana mungkin benda ini menjadi Arwah Formasi tempat ini!!"
Begitu kapak raksasa penuh hawa Dewa Kuno kuno itu muncul, langsung menghujam ke bawah dari langit ke arah Tuosen dengan aura tak terperikan, menebas dengan paksa!
Sabetan ini seakan tak ada makhluk hidup di antara langit dan bumi yang bisa lolos, tak ada yang bisa melawan!
"Leluhur Wang punya senjata pusaka!!! Masuk, takkan ada yang bisa halangi aku membuka formasi ini!" Sorot mata Tuosen memerah darah. Bintik Bintang pertama di antara alisnya meletus mengeluarkan inti energi, bahkan Bintik Bintang ketiga pun melesat bagai meteor, menyatu dengan dua meteor di depannya hingga menjadi satu kesatuan!
Tubuh Tuosen melesat ke depan, seluruh tubuhnya melebur ke dalam meteor. Pada saat kekuatan inti ketiga kultivator Langkah Ketiga meledak, dan kekuatan tiga Bintik Bintang Dewa Kuno bergemuruh, dengan Tombak Penghancur Dewa dan pedang melengkung sebagai ujung tombak - mengabaikan serangan roh senjata dan tebasan kapak - langsung menyambar ke arah formasi!
Dalam sekejap mata, serangan Tujuh Roh secara bersamaan menghantam meteor di sekeliling tubuh Tuosen. Tak lama kemudian, kapak raksasa itu pun menebas ke bawah, langsung menghujam meteor tersebut.
Meteor itu hancur berantakan disertai gemuruh. Dari dalamnya, Tuosen memuntahkan darah segar dengan ekspresi mengerikan, namun kecepatannya justru semakin meningkat. Saat kapak itu menebas untuk kedua kalinya, seluruh tubuhnya menghantam formasi!
Hantaman ini menggemparkan langit dan bumi! Hantaman ini menggoncang empat dunia dewa di wilayah dalam! Hantaman ini membuat para penjaga formasi yang sedang bergegas dari luar dunia, terdiam tak berkutik!
Formasi yang tak pernah terpecahkan ini, pada saat itu bergetar sangat keras, bagai hendak runtuh! Namun akhirnya, tetap tak hancur! Tuosen terus menerus menghantam dengan gila-gilaan, formasi itu semakin bergetar hebat.
"Teknik Pemisahan Jiwa Aliran Tinta!" Menyaksikan kapak itu terus-menerus menghunjam, setiap kali membuat Tuosen memuntahkan darah segar, ia tetap nekat mempertaruhkan Teknik Pemisahan Jiwa Aliran Tinta yang belum sempat diselesaikan Tu Si semasa hidupnya!
Pada sekejap mata itu, kabut hitam tiba-tiba menyelimuti seluruh tubuh Tuosen. Di bawah kabut ini, kapak raksasa itu seakan ragu, gerakannya terhenti sesaat.
Memanfaatkan momen ini, kabut hitam itu merasuk ke dalam formasi!
"Ledakkan! Ledakkan! Ledakkan!" Teriakan Tuosen menggema mengguncang langit-bumi. Meteor yang mengitarinya meledak dengan gemuruh, melepaskan kekuatan penghancur langit yang tak terbayangkan, menghantam formasi hingga retakan pertama muncul!
Pada detik celah itu muncul, Tuosen menerobos keluar!
Dalam tawa liar, Tuosen memuntahkan darah segar. Tiga bintik bintang redup kembali ke antara alisnya. Tiba-tiba salah satunya hancur berantakan.
"Wang Lin, Sang Dewa datang!! Kali ini kulihat kemana kau bisa lari!!"
