"Setelah menerjang keluar dari Dunia Kabut Binatang Buas, Wang Lin menginjakkan kaki di Domain Bintang Tingkat Delapan. Sorot kegembiraan terpancar dari matanya saat menoleh ke belakang. Sejenak sebelumnya, ia merasakan aura mengerikan binatang buas tingkat tiga belas dari wilayah itu."
“Bauraq ini yang membuatnya menghentikan pengejaran terhadap lipan, sebab urusan terpenting saat ini adalah menuju Dunia Dewa Angin!”
“Nebula Hewan Liar ini memang termasyhur, tentu ada alasannya!” Setelah merenung sejenak, tubuh Wang Lin limbung dan melesat ke kejauhan.
Setelah memasuki domain bintang tingkat delapan, Wang Lin tak lagi menerjang sembarangan seperti dulu. Ia tahu di sini pasti banyak Monster Tua berkemampuan supernatural besar, contohnya orang tua yang mengamatinya bertarung dengan lipan dalam kabut tadi, jelas salah satunya.
Dengan tingkat kultivasinya meski belum pulih total, dengan berbagai kemampuan supernatural dan magic treasure, bersikap sombong di domain bintang tingkat enam-tujuh masih bisa dimaklumi dan memang layak. Tapi di domain tingkat delapan ini, ia harus lebih berhati-hati.
Karenanya Wang Lin menyamarkan siluet tubuhnya, memperlambat kecepatan sembari mempelajari rute ke dunia dewa angin dengan cermat. Alih-alih menyerbu sekte, ia menghindari dan memutar, langsung menyambar menuju dunia angin.
Dibandingkan dengan dahsyatnya domain bintang tingkat delapan, siluet Wang Lin bagaikan ikan di lautan. Dengan upaya penyembunyian yang matang, ia perlahan bergerak mengikuti arah dunia dewa angin yang telah diperolehnya.
Berhari-hari berlalu, sejak keberangkatan Wang Lin dari wilayah bintang kelima hingga kini, hampir sebulan telah terlewati. Kabut di domain tingkat delapan begitu pekat. Dengan langkah hati-hati yang tak tergesa, pada suatu hari ia akhirnya mendekati pintu masuk yang rusak ke dunia dewa angin di wilayah ini, tanpa sepengetahuan siapa pun.
Dunia dewa angin di Lautan Awan sempat dirusak parah di masa lalu. Namun pendudukan oleh Nyamuk Gaib justru membuat puing-puing berdarah di dalamnya terjaga utuh. Tempat ini jarang dikunjungi kultivator, meski tak sepenuhnya sepi. Hampir tiap periode tertentu, selalu ada kelompok kultivator yang datang ke area luar dunia dewa angin, berusaha menangkap Nyamuk Gaib yang terpisah dari kawanannya.
Untuk memasuki Dunia Angin, tidak diperlukan Kuali Angin. Pintu masuk Dunia Angin bagaikan celah raksasa yang terkoyak, asal berani menerjang kawanan Nyamuk Gaib yang begitu padat di dalamnya, seseorang bisa masuk.
Namun yang benar-benar mampu melakukan ini sangat sedikit. Hanya kelompok besar dengan kultivator berkemampuan supernatural di dalamnya, atau beberapa Monster Tua berkemampuan supernatural yang bersekutu, yang berani mencoba masuk. Kebanyakan kultivator di sini hanya beraktivitas di area luar, karena di luar celah pintu masuk Dunia Angin, sesekali masih muncul binatang buas. Di dalam tubuh makhluk ini terkandung energi dewa yang sangat langka. Seiring waktu, bisa lahir kristal berisi energi dewa.
Meskipun jumlahnya sedikit, lebih baik ada daripada tidak sama sekali.
Saat ini, di luar celah Wind Realm, terdapat belasan kultivator yang tampak sedang menunggu seseorang, bersiap untuk memasuki celah Wind Realm bersama. Dari kejauhan, Wang Lin perlahan muncul dari kabut, sehelai rambut putihnya yang mencolok langsung menarik perhatian puluhan tatapan terpusat dari kultivator di tempat itu seketika ia muncul.
Sementara itu, di wilayah bintang kelima, tepatnya di Sekte Gui Yuan di Benua Moro, Lü Yanfei berdiri di puncak gunung tempat dia pertama kali berbicara dengan Wang Lin. Rambut hitamnya tertiup angin, membuatnya bagai bidadari surgawi.
Di wajahnya yang cantik luar biasa, terpancar seberkas melankolis.
Perayaan sekte induk semakin dekat. Kompetisi besar cabang-cabang sekte telah tiba waktunya. Para peserta dari Sekte Gui Yuan telah siap sepenuhnya, menunggu formasi teleportasi sekte induk dibuka untuk segera melangkah masuk dan tertransmigrasi ke sekte induk.
Formasi teleportasi yang dibangun di berbagai cabang sekte tidak dapat digunakan tanpa sekte induk secara proaktif mengaktifkannya terlebih dahulu.
Lü Yanfei telah berdiri di sini selama satu shichen, pandangannya tetap tertuju ke langit, berharap bisa melihat siluet yang seratus tahun lalu itu muncul. Namun, setelah menanti sepuluh tahun, lima puluh tahun, seratus tahun, hingga kini, sosok itu tak kunjung tampak.
Lama berselang, bumi bergetar halus. Semburan cahaya menyilaukan muncul dari dalam Sekte Gui Yuan, disusul gelombang kekuatan alam semesta yang dahsyat terkumpul di area sekte. Semua ini tak menarik perhatian sedikitpun dari Lü Yanfei. Ia menggigit bibir bawahnya, terpaku memandang langit dengan sorot mata penuh kepedihan.
"Mengapa... Kau pernah berjanji, kau bilang akan datang..."
"Guru, sekte induk telah membuka formasi teleportasi. Paman Sepenguruan menyuruhku mengundang Guru... Kita... harus segera berangkat." Xu Yun yang tiba di belakangnya dengan menginjak angin sepoi-sepoi, diam sejenak sebelum berkata lembut.
Sebuah erangan melankolis, Lü Yanfei menarik kembali pandangannya dari langit. Melankolis di wajahnya menghilang, digantikan oleh wajah penuh keteguhan hati. Ia menatap Xu Yun dengan lembut: "Setelah perjalanan ini, hubungan guru-murid kita akan berakhir. Bakatmu sangat baik, di cabang manapun, kau pasti akan segera menjadi Murid Inti..."
"Guru!" Air mata mengalir di pelupuk mata Xu Yun, ia hendak membuka mulut.
"Tak perlu berkata lagi. Keputusanku sudah bulat!" Lü Yanfei menatap Xu Yun dalam-dalam, lalu melangkah turun dari gunung.
Di luar formasi teleportasi Gui Yuan Zong, tiga saudara senior Lü Yanfei berdiam diri. Hawa tertekan melingkupi mereka. Dengan pandangan penuh kerinduan, mereka memandang sekeliling untuk terakhir kalinya.
Saat Lü Yanfei tiba, semua orang melangkah masuk ke dalam formasi. Begitu formasi teleportasi diaktifkan, siluet mereka menghilang menuju sekte induk di domain bintang tingkat delapan - Wu Ji Zong. Pada sekejap itu, dari sudut mata Lü Yanfei dalam formasi, mengalirlah air mata kristal.
“Mungkin saat kau kembali, akan kau temukan bahwa Sekte Gui Yuan... sudah tiada......”
Pada saat yang sama, di domain bintang sembilan kelas, di medan perang celah aneh di luar Sekte Iblis, gelombang pasang binatang buas yang terus dihalau melalui pertempuran sengit tampak mulai mereda, memberi kultivator Lautan Awan jeda sejenak.
Di antara para kultivator tersebut, Li Qianmei dengan rambut birunya menjadi fokus pandangan semua orang. Ia membersihkan darah binatang dari pedangnya dengan ekspresi letih, namun tetap tenang.
Memandang ke kejauhan, Li Qianmei diam-diam meninggalkan medan perang di sekitar celah, menuju gerbang sekte cabang Sekte Iblis di wilayah ini.
"Aku akan pergi selama tiga bulan." Di aula utama Sekte Iblis, Li Qianmei memandang siluet samar yang duduk bersila di kedalaman aula, berkata lembut. Suaranya halus tapi mengandung keteguhan.
Aula utama sunyi sepi, siluet samar itu perlahan mengangkat kepala. Dua kilatan sinar tajam memancar dari dalamnya, mendarat di tubuh Li Qianmei.
Ekspresi Li Qianmei tetap tenang, tanpa perubahan sedikit pun.
Sangat sedikit yang bisa tetap seperti ini di bawah pandangan yang merebut jiwa ini, bahkan sang pemilik pandangan itu pun tak bisa menahan apresiasi.
"Tidak boleh!"
"Aku hanya memberitahumu." Li Qianmei berbalik, melangkah menuju pintu keluar aula utama.
"Gelombang pasang skala lebih besar akan segera tiba. Kepergianmu di saat ini adalah aib bagi Sekte Pemecah Langit-mu!" Siluet samar itu seakan mengerutkan kening, suaranya bergoyang tak menentu.
Li Qianmei tidak menjawab, terus melangkah keluar dari aula.
"Jika kau melangkah setapak lagi, akan kuhukum sebagai pembelot!" Suara itu masih bergoyang, namun memancarkan energi Yin Han yang membuat langit-bumi membeku.
Tubuh Li Qianmei berhenti. Setelah diam sejenak, tanpa menoleh ia berkata lembut: "Aku harus pergi selama tiga bulan."
Setelah berkata, dia mengangkat kaki dan melangkah ke depan tanpa ragu-ragu.
Aula utama diliputi keheningan.
"Mengapa kau begitu nekat! Apakah ada hal yang lebih penting daripada bertarung melawan gelombang pasang, mencegah Lautan Awan terkontaminasi?!" Suara itu terdengar bernuansa amarah.
"Ada satu hal yang bagiku, lebih penting dari semua yang kau sebutkan!" Suara Li Qianmei semakin menjauh.
Hingga lama setelah Li Qianmei pergi, aula utama menggema hela napas panjang. Suara melayang itu tak lagi mengandung Yin Han maupun amarah.
"Jika kau memang sebegitu teguh, ambillah Giok Jadeku dan gunakan formasi teleportasi. Ini akan menghemat waktumu." Sinar kelembutan melesat ke depan, mendarap di tangan Li Qianmei yang telah keluar dari gerbang Sekte Iblis.
Li Qianmei memegang kepingan giok sambil memandang ke kejauhan, berbisik lembut: "Dia yang menghilang 100 tahun ini... seharusnya akan membantu Sekte Gui Yuan dalam kompetisi besar cabang-cabang sekte... Akankah dia datang..."
Di dalam Domain Bintang Yun Hai, terdapat sebuah benua liar yang mengambang di tengah kabut. Dingin yang menusuk menyelimuti wilayah ini, seolah segala makhluk hidup yang berada di sini akan membeku kaku.
Di bagian timur benua liar ini, terdapat gua persembunyian di gunung. Mu Bingmei duduk bersila di sana, sesekali membuka matanya dan diam-diam memandang ke luar. Di tanah asing ini, ia menelan sendiri kepahitan kesepian dan keterasingan.
Lukanya sangat parah. Pemulihan tubuh fisiknya mustahil tercapai dalam jangka pendek. Ia menunggu, menanti kepingan giok warisan kuno Kunxu yang dilemparnya saat tiba di Domain Bintang Yun Hai ini - pusaka yang hanya boleh dimiliki oleh Perawan Suci generasi berikutnya.
Dalam meditasinya, Mu Bingmei sering merenungkan seluruh hidupnya. Kehidupannya yang suram hampir seluruhnya dihabiskan di Kunxu. Kebahagiaan terbesarnya justru datang dari pengalaman setiap tubuh keduanya, yang selalu membuatnya terhisap masuk seolah menyaksikan kehidupan alternatif dirinya sendiri.
"Liu Mei adalah tubuh kedua yang paling unik di antara semua tubuh kedua-nya. Keunikannya tercipta karena seseorang. Pada momen itu, Mu Bingmei bahkan sempat kebingungan menentukan apakah dirinya adalah Liu Mei atau Mu Bingmei..."
"Dia bagaikan seorang penonton yang menyaksikan adegan-adegan kehidupan Liu Mei. Perlahan-lahan, dia terserap dalam alur cerita itu, seolah dari luar panggung, dia melangkah masuk ke dalam drama tersebut."
"Sembari merenung, air mata mengalir dari sudut mata Jiwa Yuan Shen-nya. Namun air mata ini bukanlah air mata sesungguhnya, melainkan manifestasi dari hati yang tersayat-sayat."
"Tak terasa berapa lama waktu berlalu, suara lembut dari luar gua persembunyian menyentuh jiwanya. Mu Bingmei segera tersadar, namun raut wajahnya tetap tenang seolah telah mengantisipasi kedatangan ini."
"Apakah Yang Mulia Shengnyu Kunxu Mu Bingmei sedang berada di dalam kediaman?"
"Silakan masuk." Mu Bingmei berkata lembut.
Seorang perempuan berbaju gaun kuning pucat melangkah masuk dari luar gua. Meski kecantikannya tak mampu menyaingi kesempurnaan wajah Mu Bingmei, namun ketika berdiri berdampingan, aura cantik bersahajanya justru tak kalah mencolok.
Perempuan itu memandang Mu Bingmei, berkata dengan penuh penyesalan: "Setelah menerima kepingan giok, Guru saya awalnya ingin datang sendiri, tapi terjadi beberapa hal tak terduga. Jadi beliau menyuruh saya untuk menjemput Kak Mu kembali ke Sekte Dewa. Belum memperkenalkan diri, saya Wang Shan-shan."
"Marga Wang..." Sorot mata Mu Bingmei menunjukkan seberkas kesepian, ia mengangguk lalu berkata lembut: "Terima kasih, Adik Shan-shan."
Perempuan bernama Wang Shan-shan yang berperawakan lembut itu mengeluarkan beberapa pil, lalu berkata dengan lembut: "Kak Mu sangat cantik, seumur hidup saya belum pernah melihat perempuan secantik ini."
Senyum Mu Bingmei terlihat pahit, ia tak bersuara.
"Kak Mu, kebetulan perjalanan kembali ke Sekte Dewa ini bertepatan dengan Kompetisi Besar sekte tingkat delapan di Domain Bintang Yun Hai. Bagaimana kalau kita mampir melihat di perjalanan? Saya tidak ingin buru-buru pulang."
Mu Bingmei menatap perempuan di hadapannya, lalu mengangguk.
