Dengan kecepatan Wang Lin, dua hari sudah cukup untuk mengelilingi seluruh area luar dunia dewa angin. Sambil mencari nyamuk gaib dalam kabut merah, Wang Lin juga menemukan beberapa Giok Surgawi di wilayah ini.
Mungkin karena keberadaan nyamuk gaib di sini yang mengurangi jumlah kultivator yang masuk, Wang Lin berhasil memperoleh cukup banyak Giok Surgawi.
Namun, alisnya semakin berkerut karena kabut kawanan Nyamuk Gaib yang tertiup angin di area luar semakin berkurang. Pada akhirnya, ia harus menunggu beberapa shichen baru bisa melihat gumpalan kabut bergulung-gulung dari ufuk langit.
Ini fenomena yang sangat tidak normal. Jika jumlah Nyamuk Gaib di Dunia Angin hanya segini, mustahil bisa membuat kultivator Yun Hai berhenti, apalagi membuat mereka berubah wajah saat mendengar nama dunia dewa ini.
Pada hari itu, Wang Lin berada melayang di udara sambil memandang ke kedalaman Dunia Angin. Dari pengamatannya selama dua hari, ia menemukan bahwa sebagian besar Nyamuk Gaib terkonsentrasi di area dalam. Sedangkan kabut merah yang ada merupakan hasil tiupan angin dari dalam dunia ini, sehingga jumlahnya tidak banyak.
“Di kedalaman dunia angin ini jumlah Nyamuk Gaib sangat banyak. Dengan demikian, pasti ada Nyamuk Gaib yang jauh lebih kuat di dalam sana, bahkan tidak menutup kemungkinan terdapat Raja Nyamuk Gaib... Dalam situasi seperti ini, kita tidak bisa sembarangan menerobos masuk.” Sambil merenung, matanya berkilauan. Dalam gelombang energi spiritualnya, Raja Nyamuk Gaib seketika mendesis lembut. Tiba-tiba, Nyamuk Gaib merah menyala di sampingnya langsung menengadah ke langit dan menderu dengan dahsyat. Suaranya mengandung kekuatan penetrasi aneh, seolah sedang menghadapi krisis hidup-mati untuk memanggil kawanannya.
Lengkingan ini membentuk gelombang energi tak kasat mata yang tiba-tiba bergema di dalam dunia dewa angin. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, meneliti ke kejauhan. Tak lama kemudian, di antara langit dan bumi mulai terdengar gemuruh dahsyat bagaikan petir. Di ujung cakrawala, kilau merah membera mengaum mendekat.
Mereka masih berada di jarak yang jauh, namun kilau merah itu menggemparkan langit dan bumi, disertai lengkingan gila-gilaan yang membuat siapapun yang mendengarnya jiwa terguncang. Bahkan langit di Dunia Angin ini pun gemetar, menampakkan banyak celah.
Wang Lin tetap tenang, namun pupil matanya menyempit. Jumlah kilau merah di ufuk sana mencapai ribuan! Ini baru gelombang pertama. Wang Lin bisa membayangkan, tak lama lagi akan datang lebih banyak Nyamuk Gaib yang mengaum mendekat, dan mungkin bukan hanya yang berwarna merah menyala—akan muncul jenis yang lebih kuat.
Beberapa saat kemudian, ribuan Nyamuk Gaib itu menerjang. Tepat saat mereka tiba, Raja Nyamuk Gaib melesat maju. Cahaya keemasan samar mengitari tubuhnya, tekanan aura dahsyat tiba-tiba menyapu area. Di antara ribuan itu terdapat puluhan Nyamuk Gaib merah gelap dan belasan merah kecoklatan yang langsung gemetar di bawah tekanan aura ini.
Di dalamnya, nyamuk-nyamuk merah menyala itu segera menunjukkan ketundukan. Sekitar seratus nyamuk merah gelap bergumul sejenak sebelum akhirnya juga tunduk. Hanya puluhan nyamuk coklat kemerahan yang langsung mundur, berusaha melarikan diri jauh-jauh.
Wang Lin matanya berkilat, hendak memberi isyarat pada Raja Nyamuk Gaib untuk mengejar. Namun tiba-tiba langit kembali bergemuruh dahsyat. Dari kejauhan, kawanan nyamuk gaib yang tak terhitung jumlahnya—puluhan ribu ekor—mendesak mendekat dengan deru menggelegar!
Pemandangan ini langsung membuat bulu kuduk Wang Lin merinding. Ia tahu dalam kondisi saat ini, Raja Nyamuk Gaib hampir mustahil bisa mengontrol puluhan ribu nyamuk sekaligus. Di antara kawanan itu, Wang Lin bahkan melihat hamparan cahaya biru, bahkan ada semburat sinar putih yang menyelimuti area kecil!
Tanpa pikir panjang, tubuh Wang Lin limbung. Hampir dua ribu Nyamuk Gaib segera membungkusnya rapat. Ia menyembunyikan bentuk tubuhnya sementara pikiran spiritualnya memancarkan perintah. Raja Nyamuk Gaib langsung membawa dua ribu pasukan nyamuknya terbang mundur, menghindar jauh dari kawanan raksasa yang mengerikan itu.
Untungnya setelah kawanan raksasa itu tiba, mereka hanya berputar-putar di sekeliling area. Tak menemukan musuh, mereka pun kembali. Namun pemandangan padat tak terhitung yang menyelimuti langit dan bumi itu selamanya tertanam dalam ingatan Wang Lin.
Terutama kilatan-kilatan biru di tengah kawanan Nyamuk Gaib itu - sosok-sosok nyamuk biru pekat dengan hawa setara kultivator Memurnikan Nirvana yang tak tersamarkan, membuat hati Wang Lin berdebar kencang.
Jenis Nyamuk Gaib biru ini jelas jauh melebihi yang merah. Jumlahnya mungkin tidak terlalu banyak, tapi melihat populasi raksasa spesies ini, sepertinya juga tidak terlalu sedikit.
Yang lebih membuat Wang Lin berdebar adalah nyamuk putih semi-transparan dalam sinar putih itu. Aura yang dipancarkan makhluk ini mampu membangkitkan niat serakah di hati Wang Lin!
Itu adalah aura Sui Nie (Menghancurkan Nirvana)!
Dari puluhan ribu nyamuk gaib tadi, sekitar tiga ratus di antaranya berwarna putih. Kekuatan segini saja, jika bisa dikuasai, sudah cukup untuk mengalahkan puluhan ribu nyamuk merah menyala!
"Dunia Dewa Angin bagi orang lain mungkin medan hidup-mati, tapi bagiku, di sinilah harta karun terbesar seumur hidupku!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, memaksa menekan kegembiraan di hatinya.
"Jika nyamuk gaib di sini mencapai warna ungu seperti dalam ingatan Tu Si, setara dengan kultivator level apa ya..." Gumam Wang Lin, masih ada satu hal yang tak kunjung dipahaminya.
Ia menatap Raja Nyamuk Gaib di sampingnya, makhluk ini diperolehnya dari Planet Zhuque, tetapi hingga saat ini, ia masih belum memahami mengapa Nyamuk Gaib ini bisa muncul di sana. Selain itu, ada satu hal lagi yang membuat Wang Lin cukup bingung.
Nyamuk Gaib miliknya pernah mencapai warna ungu, bahkan kini telah berubah menjadi emas. Namun dalam hal kemampuan, jauh tertinggal dibanding Nyamuk Gaib di dunia dewa angin ini. Jika bukan karena tekanan aura khas Raja Binatang yang dimilikinya, Wang Lin bahkan sempat meragukan apakah Nyamuk Gaibnya itu asli!
Masalah ini telah menghantui Wang Lin cukup lama. Saat teringat kembali di momen ini, tetap belum ada jawaban. Akhirnya ia menghentikan renungannya. Setelah kawanan besar Nyamuk Gaib pergi, ia membawa dua ribu Nyamuk Gaib di sekitarnya dan perlahan-lahan melaju menuju kedalaman dunia angin.
Adegan sebelumnya yang menarik puluhan ribu nyamuk gaib telah memutuskan niatan Wang Lin untuk terus memancing kedatangan nyamuk gaib. Metode seperti ini jika terjadi kesalahan, pengorbanan yang terlalu besar harus dibayar. Apalagi faktor tak terduganya sama sekali tak bisa dikontrol maupun diantisipasi. Setelah mempertimbangkan matang-matang, Wang Lin memutuskan untuk perlahan memasuki wilayah dalam dunia dewa angin sambil menunggu kesempatan untuk bertindak.
Pada Hari kelima setelah memasuki dunia dewa angin, meski Wang Lin sudah merangsek cukup dalam, posisinya saat ini masih berada di area luar dunia dewa angin, hanya sedikit lebih dekat ke pusat area saja.
Tiba-tiba di depan mata muncul serpihan benua yang mengambang. Begitu mendekati wilayah itu, tiba-tiba sebuah cahaya biru berkedip melesat cepat. Wang Lin mengeraskan pandangan, ekspresinya langsung bersemangat. Ia melihat dengan jelas di dalam cahaya biru tersebut terdapat seekor nyamuk gaib!
Nyamuk gaib itu seluruh tubuhnya berwarna biru, memancarkan hawa khas tahap awal Memurnikan Nirvana!
Ia tidak bergerak dalam kelompok, melainkan sendirian. Saat sedang terbang tiba-tiba Nyamuk Gaib Raja di bawah tubuh Wang Lin melengking panjang. Nyamuk Gaib biru di kejauhan seketika menghentikan langkahnya, berbalik menatap tajam kedatangan Wang Lin beserta Sang Raja di bawahnya, sorot mata menunjukkan kebingungan dan pergulatan.
Pada saat itu, lengkingan Sang Raja Nyamuk Gaib kembali terdengar. Berubah menjadi cahaya panjang keemasan samar yang menyambar langsung ke arah Nyamuk Gaib biru. Dalam sekejap sudah mendekat, mulut raksasanya menyapu sekilas, mencabut dengan kasar tubuh Nyamuk Gaib biru itu.
Makhluk itu menjerit kesakitan namun tak berani mengelak. Terhempas keras hingga 100 zhang jauhnya baru berhenti. Sorot matanya perlahan memudar pergulatannya, namun masih tersisa. Tiba-tiba ia melengking keras sambil memutar tubuh, berubah menjadi kilatan biru berusaha kabur ke kejauhan.
Sorot mata Wang Lin berkilauan, tubuh Nyamuk Gaib di bawahnya memancarkan cahaya keemasan samar yang seketika menyebar, lengkingan mengaum yang lebih nyaring menggema. Pada sekejap gemaannya, semua Nyamuk Gaib merah di sekitarnya gemetar ketakutan, sorot mata mereka memancarkan rasa takut dan segan.
Di kejauhan, tubuh Nyamuk Gaib biru itu kembali membeku. Seolah ada dua kehendak yang bertabrakan dalam tubuhnya di bawah tekanan aura. Perlahan, Nyamuk Gaib biru yang gemetar itu berhenti mencoba kabur, melainkan melaju perlahan mendekati Raja Nyamuk Gaib. Di hadapan sang raja, ia menunjukkan sikap tunduk.
Kilatan sinar tajam menyorot dari kedua mata Wang Lin. Seluruh tubuhnya melesat dari punggung Raja Nyamuk Gaib, dalam sekejap sudah berada di samping Nyamuk Gaib biru. Nyamuk Gaib biru itu seketika menampakkan wajah mengerikan, sorot matanya memancarkan hawa Yin Han dingin. Meski telah tunduk pada rajanya, terhadap Wang Lin, aura iblisnya tetap membara bagai samudera.
Namun di saat kepala binatang biru itu menyorotkan mata dingin dan tiba-tiba menyapu ke arah Wang Lin, siluet Wang Lin sama sekali tak terhenti. Dengan dengusan keras, tangan kanannya menunjuk ke depan. Seketika tubuh nyamuk gaib biru itu bergetar hebat, membeku tak bergerak seolah diikat mantra.
Tangan kanan Wang Lin mendarat di kepala makhluk itu. Shen Shi-nya menyebar masuk, menyisir setiap sudut. Berbekal pemahaman mendalam tentang nyamuk gaib dan tingkat kultivasi yang luar biasa, ia dengan mudah menemukan ingatan makhluk biru itu lalu menelusurinya perlahan.
Setelah lama, Wang Lin mengangkat tangan. Matanya menunjukkan renungan mendalam.
Tubuh nyamuk gaib biru itu kembali lepas. Aura iblisnya meletus lagi hendak melawan, namun lengkingan Raja Nyamuk Gaib seketika membuatnya menunjukkan kepatuhan. Ia berpindah ke tengah kawanan nyamuk gaib merah di sekitarnya.
Begitu ia mendekat, seluruh kawanan Nyamuk Merah langsung berpencar, tak berani mendekat sedikitpun.
"Hanya seekor Nyamuk biru muda yang terpisah dari kelompoknya saja sudah sangat sulit dikendalikan. Jika jumlahnya lebih banyak, mungkin akan semakin sulit membuat mereka patuh... Ini terkait dengan fakta bahwa nyamuk peliharaanku tidak tumbuh di sini. Selain itu, dari ingatan Nyamuk biru muda itu terlihat bahwa di depan sana ternyata ada sosok Raja Nyamuk Gaib... Luasnya dunia angin ini seharusnya memiliki beberapa Raja Nyamuk meski tidak banyak... Menurut kebiasaan Nyamuk Gaib, jika Sang Raja Binatang itu mati dan diserap oleh nyamuk peliharaanku, kita bisa mengambil alih kendali penuh atas seluruh pasukan nyamuknya!"
Sorot mata Wang Lin berkilat, muncul sebuah ide. Hanya saja ide ini... terbilang sangat berani...
Dengan tatapan mata berkilat penuh perhitungan, Wang Lin menatap tajam ke kejauhan. Setelah lama merenung, ia menggigit giginya keras-keras. Tubuhnya melesat turun langsung ke daratan serpihan Jejak Dewa di bawahnya.
Di sekelilingnya, dua ribu nyamuk gaib itu mengaum, turun bersama Sang Raja Nyamuk Gaib dan mengitari area sekitarnya. Dengan demikian, posisi pusat tempat Wang Lin berada terlihat diselimuti awan merah. Bahkan jika ada kultivator yang datang ke sini, sulit untuk mendeteksi keberadaan seseorang di dalamnya.
Duduk bersila di atas tanah, Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya. Dengan mata terpejam, ia tiba-tiba menyentuh titik antara alisnya. Seketika tubuhnya bergetar, Bintang Hukum dari Lapisan Spiritual di antara alisnya berkedip dalam sekejap, berputar liar lalu melesat keluar dari dahinya dan langsung menghunjam ke tubuh Sang Raja Nyamuk Gaib.
Bersamaan dengan itu, Jiwa Yuan Shen Wang Lin keluar dari tubuh, berubah menjadi cahaya hijau zamrud yang melebur ke dalam Bintang Hukum di tubuh nyamuk gaib. Sang Raja Nyamuk Gaib gemetar hebat, sorot matanya memancarkan kilatan sinar tajam sambil mengeluarkan lengkingan rendah.
Cahaya keemasan samar di tubuhnya perlahan memudar, akhirnya tersembunyi sepenuhnya. Tak lama kemudian, pancaran cahaya biru samar materialisasi, menyelubungi seluruh tubuh Sang Raja Nyamuk Gaib.
Saat ini, penampilannya bagaikan Nyamuk Gaib biru biasa tanpa keunikan, bahkan tekanan aura sebagai Raja Binatang pun telah sepenuhnya disegel oleh Jiwa Yuan Shen Wang Lin, tak bocor sedikitpun.
Beberapa saat kemudian, Raja Nyamuk Gaib itu melengking panjang, tubuhnya tiba-tiba langsung melesat ke udara mengitari langit. Dengan lengkingan, ia Tinggalkan perintah untuk melindungi Tubuh fisik Wang Lin, lalu berubah menjadi cahaya biru menyambar ke kejauhan!
Meski telah pergi, hampir dua ribu Nyamuk Gaib itu tetap taat mati-matian pada perintah sang raja. Sekalipun harus menemui ajal seluruhnya, mereka akan tetap melindungi Tubuh fisik Wang Lin.
Terutama Nyamuk Gaib biru itu, kini menjadi ahli sejati tertinggi di antara semua pasukan. Meskipun aura iblisnya masih menyala-nyala terhadap Wang Lin, namun saat ini ia justru paling dekat dengan tubuh fisiknya, menjaganya dengan ketat.
Jiwa Yuan Shen Wang Lin melebur dengan bintang hukum, membakar jejak spiritual pada tubuh Raja Nyamuk Gaib yang berubah menjadi cahaya biru melesat cepat di dunia dewa angin. Sang Nyamuk Gaib terlihat sangat bergembira, kecepatannya menggema dahsyat, sesekali mengeluarkan lengkingan. Namun di bawah segel Wang Lin, suara itu tak lagi mengandung tekanan aura. Kini Raja Nyamuk Gaib itu tampak seperti nyamuk biru biasa tanpa keistimewaan.
Setelah berjam-jam melaju tiba-tiba di depan mereka, di antara langit dan bumi muncul lebih dari seratus nyamuk biru mengaum mendekat. Penampilan mereka sangat mengerikan, terutama mulut raksasa mereka yang memancarkan aura iblis pekat.
Bahkan di antara kerumunan itu, Wang Lin melihat seekor nyamuk dengan cahaya biru lebih gelap. Dari tubuhnya terpancar hawa dahsyat setara kultivator tahap menengah Memurnikan Nirvana.
Mereka menerjang lewat di samping Raja Nyamuk Gaib tanpa sedikitpun jeda, hanya nyamuk gaib berwarna agak pekat itu yang menoleh tajam sekejap saat melintas, sorot matanya memancarkan kebingungan.
Wang Lin mengontrol Raja Nyamuk Gaib untuk terus melaju tanpa henti ke depan. Perlahan, sepanjang perjalanan ia menyaksikan tiga gelombang kawanan nyamuk gaib biru (masing-masing berjumlah ratusan) yang menerjang lewat, hatinya sangat terguncang.
"Tak heran bahkan Tu Si di masanya harus compang-camping melarikan diri! Nyamuk gaib jenis ini tidak kuat jika sendirian, tapi jumlah mereka benar-benar kolosal! Ini baru di area luar dunia angin, jika sampai ke bagian dalam...sekali muncul nyamuk gaib biru atau putih dengan jumlah masif, maka kultivator yang sedang mengalami Kemerosotan Langit-Manusia pun mungkin tulang-belulang tak tersisa di sini! Peluang untuk menerobos keluar hampir nihil!"
Wang Lin terbang bersama Raja Nyamuk Gaib sambil memandang langit dan bumi di sekelilingnya. Di sini sama sekali tidak tercium hawa kultivator, jelas menunjukkan jarang ada kultivator yang bisa mencapai tempat ini apalagi tinggal berlama-lama.
Di sini adalah dunia Nyamuk Gaib!
Seiring Nyamuk Gaib perlahan mendekat, setelah beberapa shichen, terhampar di depan mata Wang Lin sebuah pegunungan raksasa di area pinggiran benua. Pegunungan ini menjulang tinggi menyentuh langit, tampak gagah dari kejauhan.
"Di sinilah tempatnya!" Jiwa Yuan Shen Wang Lin menarik diri mengitari bintang hukum, mulai mengamati dengan saksama.
Di luar pegunungan, ribuan Nyamuk Gaib merah menyala berputar-putar terbang. Di antara mereka terdapat ratusan Nyamuk Gaib biru yang sangat dahsyat. Setiap kali bertemu Nyamuk Gaib merah dalam penerbangan, Nyamuk Gaib merah itu segera mengelak memberi jalan.
Di kedalaman yang lebih jauh, di langit yang semakin mendekati pegunungan, Wang Lin juga melihat dua nyamuk putih. Mereka tidak terbang, melainkan mencengkeram tebing pegunungan. Mulut raksasa mereka terus-menerus menggesek batu karang, mengeluarkan suara menusuk telinga yang bergelombang.
