Satu kepalan tangan menggemparkan, membawa gemuruh menderu bagaikan planet kultivasi yang menghantam turun. Di angkasa, tiga ahli Langkah Ketiga dari Bintang Kuno Tai Gu muncul - satu di tahap Kong Ling, sepasang pria-wanita di tahap awal Kosong Nirvana. Ketiganya telah memahami pola serangan Tuosen. Dengan raut tenang, mereka tidak berpencar. Tubuh mereka membeku sejenak sambil menepuk antara alis masing-masing.
Dalam sekejap napas, kekuatan agung semesta meledak dari tubuh mereka, berubah menjadi tiga aliran cahaya misterius yang menyambar kepalan tangan Tuosen.
Gemuruh dahsyat pada sekejap mata itu bergema di langit dan bumi, disertai suara berderak-derak, angkasa tercabik membentuk celah raksasa, sapuan energinya bagai hendak membelah kosmos menjadi dua!
Pertempuran ahli Langkah Ketiga, sanggup menghancurkan galaksi bintang!
Tuosen mendengus kesakitan, matanya memancarkan berkas kegilaan. Tiga kultivator yang mengejarnya ini selama sepuluh tahun tetap kompak, tak pernah memberi kesempatan baginya untuk memisahkan dan membunuh mereka satu per satu!
Namun kini, demi mengejar Wang Lin secepat mungkin dan tidak lagi terlibat dengan ketiganya, kegilaan mulai menyala di wajah Tuosen.
“Seumur hidup ini, Dewa ini telah membunuh beberapa ahli Langkah Ketiga! Kalian bertiga mengejarku selama sepuluh tahun, sungguh mengira Dewa ini tak bisa mengatasi kalian?! Untukku, Hancurkan Bintang!!!” Bintik bintang di antara alis Tuosen tiba-tiba berkedip kencang, salah satunya melesat keluar dengan gemuruh, memancarkan sinar menyilaukan yang memiliki kekuatan penetrasi tak terpercaya! Bahkan Wang Lin yang telah menyatu dengan langit-bumi di kejauhan, saat muncul kembali di arah lain, merasakan kekuatan Dewa Kuno yang tak terkira!
Bintang Dewa Kuno bersinar sepuluh ribu zhang, saat berkedip, raungan gila Tuosen bergema keras.
“Ledakkan!!”
Dia rela menghancurkan satu bintang demi menghentikan gangguan tiga ahli Langkah Ketiga ini, menunjukkan tekad bulatnya untuk menelan Wang Lin!
Bintik Dewa Kuno itu memancarkan kesuraman tak berujung, melepaskan kekuatan penghancuran langit-bumi yang cukup untuk menciptakan pusaran badai raksasa! Dengan lokasi ini sebagai pusat, energi menyapu ke segala penjuru!
Boom! Boom! Boom! Boom!
Suara keras itu bagaikan langit dan bumi yang terus-menerus collapse total, angkasa terkoyak deras, aliran-aliran celah raksasa menyapu sekilas dengan gila-gilaan. Sepuluh ribu li, juta li, sepuluh juta li di angkasa, semuanya tertutupi dalam jangkauannya.
Di dalamnya, tak terhitung planet kultivasi, kultivator dan makhluk hidup, tiba-tiba dihancurkan hingga debu!
Bagian kecil dari galaksi Tai Gu, hampir seluruhnya merasakan getaran angkasa dan kekuatan penghancur yang meletus dahsyat. Bahkan sisa-sisanya berubah menjadi hantaman seperti ombak, kembali bergerak maju menyapu dan bergema.
Tiga ahli Langkah Ketiga itu memancarkan seluruh energi kultivasinya, masing-masing mengeluarkan Magic Treasure, melakukan sihir Tao dan kemampuan supernatural. Namun di bawah hantaman keras ini, ketiganya terus mundur, terpaksa tercerai-berai!
Orang tua dari tahap Kong Ling itu membentuk mantra dengan jari-jarinya. Meskipun tubuhnya mundur dan raut wajaknya pucat, lukanya tidak parah. Segala kekuatan bintang hancur di hadapannya menghilang lapis demi lapis seketika menerjang.
Namun sepasang pria dan wanita itu memuntahkan darah segar, tubuh mereka mundur tergesa-gesa. Deru dahsyat terus bergema di sekeliling tubuh mereka. Dalam satu langkah mundur ini, ketiga orang pun berpencar!
"Akhirnya terpisah!" Tuosen rela menghancurkan satu bintang demi memisahkan mereka. Begitu terpisah, ia tak lagi gentar. Kini dengan cemberut kejam, tubuh raksasanya melangkah maju. Hanya satu langkah saja menggetarkan langit-bumi. Dalam sekejap mata, ia telah mendekati kultivator pria Langkah Ketiga tingkat Nirvana yang berpencar. Bintik bintang di antara alisnya berputar liar, sisa beberapa bintang langsung berhamburan membentuk pusaran raksasa yang menyambar sang kultivator Nirvana!
“Simozi, mundur!” Raut wajah tua ber-Kong Ling berubah drastis, berteriak panik. Tubuhnya bergoyang, seketika angkasa di sekelilingnya bagai permukaan air yang dilanda gelombang energi, membuat kecepatannya mendadak berderu dahsyat, menyambar ke arah Simozi yang sedang ditutupi pusaran Bintik Bintang Tuosen!
Simozi yang berparuh baya itu sorot matanya memancarkan cahaya redup. Saat pusaran Bintik Bintang Tuosen menerjang, kedua tangannya membentuk mantra sambil melantunkan geraman rendah: "Segel yang Mengurung Jalan Langit, semua makhluk harus menempuh tribulasi tak terhingga. Lepaskan obsesi keduniawian dari penjara dalam, semua makhluk pun pada zaman tak terhingga lalu, lepaskan kebingungan dunia kini, bebaskan diri dari takdir langit, ambil jalan kehidupan berikutnya, kunci nasib Tianyun yang punah, cap fajar dunia bawah. Semua yang tak mencapai Jalan Sejati, akan tenggelam dalam lautan penderitaan, kehilangan Jalan Sejati selamanya. Feng Zhi Xiuzhen Xing..."
Suaranya terdengar iblis, namun saat bergema, raut wajah Tuosen berubah seketika. Tangan kanannya mengepal, menghantam kasar ke arah orang tua beraura kosong yang mendekat. Saat menghalangi langkah sang tua, Tuosen justru membiarkan Simozi pergi. Dengan langkah gesit, ia melintasi orang tua itu dan dalam sekejap mata telah muncul di sisi ahli Langkah Ketiga lainnya.
Sosok ini adalah seorang perempuan. Cedera yang dideritanya akibat serangan Bintang Hancur Tuosen membuatnya terus melesat mundur. Tatkala pupil matanya menyempit, ia langsung menyadari kedatangan Tuosen.
Saat hendak mengaktifkan teknik supernatural, kepalan Tuosen telah menghunjam dengan gemuruh. Ledakan "bum bum" menggema sementara perempuan itu memuntahkan darah segar. Di detik ia terlempar mundur, pusaran bintang dari antara alis Tuosen telah mengitari tubuhnya. Dengan gerakan menggulung, tubuh perempuan itu tersedot kembali ke antara alis Tuosen, tersegel di dalam Bintang Kedua!
"Semua ini terjadi secepat kilat!" Tuosen mengurung perempuan itu, tangan kanannya menyobek angkasa, seluruh tubuhnya langsung menerobos masuk dan menghilang di angkasa.
"Dewa ini masih punya beberapa bintang belum hancur, tunggu kalian berdua mengejar!" Meski Tuosen menghilang, suara mengerikannya bergema di angkasa.
Orang tua tahap Kong Ling itu matanya berkilauan, bertukar pandang dengan Simozi. Bibir mereka menampakkan senyuman iblis, meski terselip secercah iri, berubah menjadi cahaya panjang dan segera meninggalkan tempat ini.
"Orang yang dikejar Tuosen itu juga mengeluarkan hawa Dewa Kuno, juga dari wangsa kerajaan..."
"Dewa Kuno wangsa kerajaan di antara langit dan bumi ini, mungkin hanya tersisa dua ini. Tuosen sudah tak terluka, sedangkan yang satunya lagi bukan target buruan kita..."
"Hanya saja tak diketahui, apa sebenarnya efek Dewa Kuno wangsa kerajaan bagi mereka? Mengapa harus melalui berbagai kesulitan... Dan..."
“Hal ini termasuk rahasia tertinggi. Sebelumnya aku pernah mendengar sedikit kabar, namun tak tahu kebenarannya. Konon, Dewa Kuno wangsa kerajaan memiliki esensi spiritual dari masa awal terbentuknya langit dan bumi zaman purba, yang mampu...”
Saat melesat, keduanya saling menyampaikan pikiran spiritual. Namun ucapan terakhir si orang tua beraura kosong itu belum selesai, tiba-tiba ekspresinya berubah dan diam seribu bahasa.
Si Mo Zi di sampingnya juga memandang ke depan.
Di angkasa di depan mereka, perlahan muncul seorang perempuan berjubah putih. Rupanya samar-samar, menghampiri tanpa suara, seolah mampu menempuh jarak tak berujung.
Perempuan itu memancarkan hawa mengambang tak berwujud, seakan bukan penghuni dunia fana, melainkan berasal dari Xianyu.
"Terima kasih kepada kalian berdua." Suaranya bergema tak menentu. Tangannya kanan bergerak, dua sinar putih berpendar dan mendarat di tangan Si Mo Zi dan rekannya.
"Ini dao ling kelas enam yang dijanjikan." Ucapnya singkat. Tubuhnya tak berhenti melintas di samping mereka, lalu perlahan menjauh ke kejauhan.
Orang tua Kong Ling melirik sinar putih di tangannya, mengangguk ringan, lalu menatap Simozi. Keduanya tetap tak bersuara, berubah menjadi cahaya panjang dan menghilang di angkasa.
Seluruh langit dan bumi seolah hanya menyisakan wanita berjubah putih itu. Ia melangkah tenang, setiap jejak kakinya membuat galaksi bintang berhamburan, perlahan mendekati wilayah yang dikejar Tuosen.
Siluet Wang Lin terus-menerus Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci, semakin mendekati domain bintang Suku Yue dalam ingatannya. Raut wajaknya muram, gejolak hawa Dewa Kuno yang terdeteksi sebelumnya di angkasa membuatnya mulai menyusun teori.
Tapi kini bukan saatnya berpanjang akal. Setelah berkali-kali menyatu dengan langit dan bumi, Wang Lin muncul di domain bintang yang diselimuti cahaya bulan lembut. Cahaya ini berasal dari planet-planet di sekelilingnya, menyelimuti seluruh area hingga menciptakan pemandangan sangat dahsyat keindahannya bagai mimpi.
“Di sinilah tempatnya!” Sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin, suku Yue dalam ingatannya memang berlokasi di sini!
Tiba-tiba, suara gemuruh datang dari belakangnya. Wang Lin tidak menoleh, tubuhnya limbung melesat ke depan sambil merobek jalan. Shen Shi-nya menyebar, langsung merasakan area dipenuhi hawa Dewa Kuno di depan domain bintang ini!
“Mengundang tuan masuk ke dalam tempayan!” Wang Lin tersenyum dingin. Bersamaan, suara gemuruh retakan angkasa bergema di domain bintang yang dipenuhi cahaya bulan, mengguncang langit.
Celah angkasa terkoyak, Tuosen melangkah keluar dengan wajah lesu.
Anehnya, suara keras bergema ini sama sekali tidak menarik perhatian Suku Yue. Suasana kembali hening.
“Kau takkan bisa kabur!” Suara Tuosen bergemuruh bagai petir. Sorot mata dinginnya berkilat, tangan kanannya mengepal menghantam ke arah Wang Lin yang sedang melesat di depan!
"Aku juga tidak akan lari lagi!" Wang Lin melanjutkan perjalanan menuju area yang dipenuhi hawa Dewa Kuno. Sekilas ia melihat beberapa patung Dewa Kuno raksasa tegak berdiri di sana, mengeluarkan aura Dewa Kuno yang pekat dan terus menyebar.
Dengan kasar ia berbalik, kilau dingin memancar dari sorot matanya. Dentuman bergelombang bergema dalam tubuhnya—sekejap napas seluruh tubuhnya berubah menjadi setinggi 1.000 zhang! Enam Bintik Bintang Dewa Kuno di ubun-ubunnya berputar liar, kekuatan Dewa Kuno yang agung meletus gemuruh dari tubuhnya.
Tangannya kanannya menggerakkan pedang darah yang tiba-tiba muncul dalam genggaman, berubah menjadi pedang sepanjang 100 zhang! Dengan kecepatan kilat, pedang itu menebas pukulan jarak jauh yang dilancarkan Tuosen!
Tubuhnya melangkah menginjak area sekitar patung Dewa Kuno. Dengan sekali tarikan, hawa Dewa Kuno di lokasi ini langsung terkumpul liar menuju tubuhnya. Saat memasuki tubuh, disertai geraman rendah Wang Lin, semua energi itu menghujam ke luka di dadanya. Kekuatan kapak raksasa sebesar langit yang tersisa di luka itu dihantam oleh hawa Dewa Kuno yang dahsyat, bersinergi dengan kekuatan Dewa Kuno dalam tubuh Wang Lin, langsung memicu deru dahsyat bergema.
Dentuman bergelombang terdengar! Bayangan kabur sebuah kapak raksasa terpental keluar dengan paksa dari luka di dada Wang Lin!
Tanpa sisa kekuatan kapak raksasa sebesar langit, luka di dada Wang Lin langsung menyembuh, tak tersisa sedikitpun cedera!
