Keluar dari formasi, Wang Lin tahu Tuosen takkan melepaskannya. Meski luka parah, ia menggigit gigi melanjutkan penyerapan liar. Tak semua anggota Suku Yue adalah ahli sejati - dari 100.000 anggota, mayoritas mudah dihancurkan.
Wang Lin melesat mengaum, menelan energi tak terhitung. Luka dalam tubuhnya pulih secara mengejutkan, tulang retak terus melebur, luka fisik sembuh dengan cepat.
Seluruh domain bintang Suku Yue dilanda kekacauan besar! Para orang tua Suku Yue yang duduk bersila di planet-planet untuk mempertahankan formasi, saat collapse formasi terjadi, semua memuntahkan darah segar. Namun di momen ini mereka mengerahkan sisa tenaga, bermata merah mengeluarkan aura magis. Sebagian menyambar ke arah kabut hitam Wang Lin, sementara sisanya dipimpin orang tua berambut putih, menyerbu ke arah Tuosen!
Orang tua berambut putih itu menggeram rendah sambil menggerakkan tangan kanannya. Tubuhnya tiba-tiba mengembang, tanda bulan sabit di antara alisnya berputar liar. Dalam sekejap, tubuhnya berubah menjadi berukuran ratusan zhang (sekitar 333 meter), hampir menyamai ukuran Dewa Kuno!
Ini adalah kemampuan supernatural yang diciptakan Suku Yue selama tak terhitung tahun dalam penelitian untuk mengubah diri menjadi Dewa Kuno! Dengan terus-menerus menyerap kekuatan Dewa Kuno, mereka bisa meniru sebagian karakteristik Dewa Kuno hingga tingkat tertentu!
Yang berubah menjadi ratusan zhang bukan hanya dirinya, melainkan sembilan orang! Begitu kesembilan orang ini meniru Dewa Kuno, mereka langsung memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Di bawah gemuruh ledakan, mereka mulai bertarung melawan Tuosen!
Namun mereka sama sekali bukan tandingan Tuosen. Di bawah auman Tuosen, mereka pun bergemuruh mundur!
Para orang tua yang menyerang Wang Lin, tepat di saat mendekat, tubuh Wang Lin tiba-tiba menggoyang dan menyatu dengan langit-bumi menghilang, lalu muncul di arah lain sambil menelan dengan gila-gilaan.
Jeritan menyayat hati bergema di sepanjang jalan. Hanya dalam sekejap, lebih dari 30.000 orang telah ditelan Wang Lin. Luka di seluruh tubuhnya langsung pulih separuh. Kali ini, tanpa menunggu orang-orang tua Suku Yue datang, dia langsung menerjang!
Dari sisi Tuosen, terdengar geraman rendah.
“Hancurkan!” Gemuruh terdengar, seorang tua yang meniru Dewa Kuno, di bawah kepalan tangan Tuosen, tubuhnya meledak dengan gemuruh! Namun sebelum tubuh yang hancur itu menghilang, kabut hitam segera menyelimuti, menggulung dengan gila-gilaan—ternyata Wang Lin yang sudah memperhatikan di sini, langsung menggulung si tua itu, dan pada sekejap sebelum kematiannya, melakukan penyerapan!
Seluruh Suku Yue dalam kekacauan besar. Anggota keluarga berpencar, melesat mundur, wajah mereka menunjukkan rasa ngeri dan terguncang. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali melihat Dewa Kuno yang hidup, dan baru pertama kali menyaksikan betapa dahsyatnya kekuatan sejati Dewa Kuno!
Koordinasi antara Wang Lin dan Tuosen, meskipun baru pertama kali, sangatlah kompak. Namun keselarasan singkat ini segera hancur saat sorot mata dingin berkilat di mata Tuosen. Setelah menghancurkan si tua itu, tangan kanannya menepuk, langsung menyambar ke arah Wang Lin!
“Tidak peduli apakah yang kau katakan benar atau palsu, hari ini kau takkan bisa melarikan diri!”
Wang Lin sudah waspada terhadap Tuosen. Di saat tangan kanan Tuosen mencengkeram, senyum dingin muncul di bibirnya. Tubuhnya melesat mundur sementara kedua tangannya membentuk mantra. Urat hijau di wajahnya menonjol, darahnya bergejolak dalam amarah sambil menggeram rendah ke arah Tuosen!
"Teknik Dewa Kuno, Xuan Bintang Dewa!" Serunya. Kedua tangan Wang Lin secara tiba-tiba menunjuk ke antara alisnya. Dengan gemuruh, enam Bintik Bintang di antara alisnya berputar liar lalu terlepas dari dahinya!
Terbentuklah pusaran raksasa. Pemandangan ini, yang menyerupai teknik penyerapan Bintik Bintang milik Tuosen, ternyata mirip secara mengejutkan!
Kemampuan supernatural Dewa Kuno ini sebenarnya tidak mungkin dikeluarkan oleh Wang Lin, karena dia tidak memiliki kekuatan Dewa Kuno yang cukup kuat untuk mendukungnya. Namun, semua ini telah direncanakan dalam strateginya. Teknik Xu Dewa Kuno yang dia gunakan sebelumnya di dalam formasi pertahanan Fengshen, telah meleburkan kekuatan Dewa Kuno dahsyat dari Tuosen. Tapi karena ilmu itu dikembangkan oleh Wang Lin, saat tulang peninggalan Dewa Kuno itu datang, dia seketika menyita separuh kekuatan Dewa Kuno dalam mantra tersebut dan menyimpannya dalam tubuhnya. Tujuannya selain membuat Tuosen terluka di bawah tulang jari Dewa Kuno, juga untuk persiapan menggunakan teknik Dewa Kuno di momen ini!
Saat Bintang Dewa Xuan ini muncul, kekuatan Dewa Kuno yang luar biasa memenuhi seluruh formasi. Ini adalah hasil peleburan total antara diri Wang Lin sendiri dengan semua kekuatan Dewa Kuno yang telah disitanya sebelumnya ke dalam satu jurus kemampuan supernatural ini!
Pukulan Tuosen bertabrakan dengan pusaran bintang ini dalam sekejap napas, mengeluarkan suara bergemuruh. Wang Lin memuntahkan darah segar, tubuhnya mundur tergesa-gesa. Tangan kanannya terangkat, pedang darah di genggaman menebas ke depan dengan keras!
Tuosen juga menderita. Luka bertubi-tubi di tubuhnya ditambah kejutan bahwa Wang Lin ternyata bisa menggunakan kemampuan supernatural Dewa Kuno. Daya hisap tak berujung dari pusaran bintang itu menyedot sebagian kekuatan Dewa Kuno di lengannya saat kepalan tangan menyentuh, mengubahnya menjadi serangan balik yang bertabrakan dengan pukulannya sendiri.
Lengan kanannya bergetar kebas, terhenti sesaat. Di momen krusial ini, pedang cahaya merah Wang Lin menyambar, mendarat di telapak tangan kanannya!
Whoosh! Jari telunjuknya terpenggal tiba-tiba! Darah segar menyembur deras. Ini menjadi luka terparah yang berhasil Wang Lin timbulkan pada Tuosen sejak pertempuran dimulai!
Sepuluh jari terhubung ke hati, kilatan niat membunuh di mata Tuosen membara bagai langit. Di momen ini bahkan tak terpikir untuk menyerap, yang ada hanya keinginan membunuh, membunuh, membunuh! Bunuh sesama klan Gu yang berdiri di hadapannya ini!
Namun bersamaan dengan pertarungan takdir antara Wang Lin dan Tuosen, para tetua Suku Yue yang terluka parah akibat serangan Tuosen segera mundur. Di antara mereka, yang paling terhormat adalah orang tua berambut putih itu. Dengan ekspresi mengerikan dan darah segar mengalir di sudut bibirnya, ia menatap tajam Tuosen. Jelas terlihat bahwa Wang Lin bukanlah tandingan Tuosen. Sekali dua Dewa Kuno ini menentukan pemenang, Suku Yue pasti binasa!
Saat ini ia tak segan membantu Wang Lin, karena ini juga merupakan kesempatan terakhir bagi sukunya!
“Para anggota suku, hancurkan Roh Bulan kalian, untuk persembahan Suku Yue kami!” Ucapannya tergesa-gesa. Beberapa orang di sekitarnya menunjukkan kesedihan di wajah, namun tanpa keraguan sedikitpun. Mereka saling membentuk mantra dengan jari-jari di antara alis, seluruh tubuh collapse total dengan gemuruh. Tanda bulan sabit di antara alis mereka yang hancur beterbangan, menyatu ke dalam tubuh orang tua berambut putih.
Tubuh orang tua itu langsung mengembang. Kedua tangannya menunjuk ke bawah dengan keras, teriaknya parau: “Aku mohon lagi Harta Karun Tertinggi Suku Yue, Tulang Peninggalan Dewa Kuno!”
Saat ucapannya bergema, seluruh tubuhnya memancarkan cahaya bulan membara. Tulang jari raksasa Dewa Kuno yang tertancap dalam di permukaan tanah itu bergemuruh, sekejap napas melesat ke udara, mengunci Tuosen, lalu menekan dengan dahsyat!
Kecepatan tulang sisa Dewa Kuno ini terlalu ekstrim, tiba-tiba sudah mendekat. Tuosen terkepung dari segala arah, seorang diri melawan semua musuh. Saat ini, karena jarinya dipotong Wang Lin, amarahnya berkobar. Sambil mengarahkan moncongnya ke langit dan mengaum keras, ia mengayunkan kedua lengannya, menyambar tulang jari raksasa itu. Seluruh tubuhnya urat-urat hijau menonjol, seolah tak sanggup menahan kekuatan dahsyat tulang jari itu. Dengan gemuruh ia mundur, sambil di antara alisnya bintik-bintang berputar liar. Terutama salah satu bintang di antara alis itu, tempat kultivator Langkah Ketiga yang tersegel, dalam sekejap mata meledak tanpa ragu-ragu!
Berubah menjadi gelombang energi gemuruh yang langsung mengalir deras ke seluruh tubuh Tuosen. Gerak mundurnya tiba-tiba melambat. Dengan raungan keras, enam bintang di antara alisnya berputar membentuk pusaran raksasa!
"Rupanya ini bukan tulang jari Dewa Kuno sembilan bintang, tapi mendekati tanpa batas! Telan!!!"
Ia, ternyata ingin menjadikan tulang sisa Dewa Kuno yang hampir sembilan bintang ini seperti ahli Langkah Ketiga, menyedotnya ke dalam Bintik Bintang! Saat ini, di enam bintiknya hanya ada kultivator wanita Langkah Ketiga Bintang Kuno Tai Gu yang baru diserap, tak ada orang lain!
Pemandangan ini membuat bahkan Wang Lin terpana, tak kuasa menahan ketakutan akan kegilaan Tuosen. Ia pernah melihat orang gila, tapi tak pernah menjumpai orang segila Tuosen!
Hawa dalam tulang jari Dewa Kuno itu bagai matahari terik, mustahil diserap. Sekalipun sesama Dewa Kuno, akan terasa seperti semut kecil dalam hawa tersebut!
Sorot mata Wang Lin tiba-tiba berkilat, menunjukkan kilau aneh.
"Dia bisa menyerap, aku juga bisa!" Wang Lin menggigit gigi, tak mau melewatkan kesempatan langka seribu tahun ini, terutama saat tulang jari Dewa Kuno sedang diserap Tuosen!
Karakter Wang Lin yang tegas, begitu memutuskan langsung tanpa ragu-ragu. Alih-alih mundur, tubuhnya menerjang keluar berubah menjadi bayangan panjang cahaya. Dalam sekejap, tangan kanannya yang memegang pedang darah terangkat, menghantam tulang jari Dewa Kuno raksasa itu dengan keras!
Gemuruh! Tulang jari itu bergetar dahsyat, bahkan di bawah pedang darah muncul celah-celah. Di tengah kegilaan Tuosen, benda itu terbelah menjadi dua tepat di tengah!
Ketajaman pedang darah ini nyaris sangat mengejutkan!
Tulang jari itu akhirnya terputus. Pada saat patah, gelombang hantaman dahsyat meledak dari dalamnya. Mayoritas kekuatan menghantam Tuosen yang menjerit kesakitan. Tubuhnya terlempar jauh oleh benturan itu sambil memuntahkan sejumlah besar darah segar. Separuh tulang jari itu dengan paksa melebur ke dalam pusaran Tuosen, masuk ke salah satu bintangnya!
Namun Tuosen saat ini terluka terlalu parah, darah segar terus memancar dari mulutnya. Tapi dia tetap tak menyerah mengejar Wang Lin, berusaha menghentikan gerak mundurnya. Tiba-tiba bintik bintang di antara alisnya yang menyegel kultivator wanita Langkah Ketiga dari Bintang Kuno Tai Gu, menyemburkan sinar menyilaukan.
Seluruh tubuh Tuosen tertegun, seketika berubah drastis. Dia malah meninggalkan Wang Lin, berubah menjadi cahaya panjang sambil memuntahkan darah dan melarikan diri dengan panik!
Gelombang kejut dari hancurnya tulang itu menyapu sekeliling. Orang tua berambut putih dari Suku Yue terkena hantaman, seluruh tubuhnya bergemuruh dentuman, langsung memuntahkan darah segar. Tubuh fisiknya collapse total, sementara Jiwa Yuan Shen-nya yang lemah berusaha kabur sejauh mungkin.
Para anggota Suku Yue di sekitarnya yang belum sempat menjauh terlalu jauh, terkena sapuan gelombang kejut bagai telapak tangan raksasa. Bunga-bunga darah bermekaran, korban jiwa berjatuhan tak terhitung!
Dan Wang Lin, juga memuntahkan darah segar. Jaraknya terlalu dekat dengan hantaman itu. Meskipun sebagian besar kekuatan hantaman tertuju pada Tuosen, tak sedikit pula yang mengarah ke Wang Lin.
Dengan kondisi tubuhnya, mustahil menahan ini. Namun saat hantaman itu datang, Wang Lin menggeram dan dari dalam tubuhnya tiba-tiba memancarkan semburan api biru, sambaran petir pembuka cakrawala, disertai hukum sebab-akibat yang berputar, siklus hidup-mati yang saling berganti, serta ilusi yang sulit dibedakan!
Lima inti sekaligus muncul di hadapannya, berubah menjadi pusaran yang bergemuruh melawan hantaman. Pada saat yang sama, mata Wang Lin berkedip cahaya merah - Ekstrem melesat keluar!
Dentuman bergelombang tak henti. Tubuh Wang Lin terus mundur sambil memanggul tulang jari Dewa Kuno sebesar separuh planet kultivasi. Dalam proses mundur yang menyatu dengan langit-bumi, ia bersiap menggunakan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci untuk melarikan diri.
Namun sekejap sebelum pergi, meski urat darah memenuhi matanya yang lelah, sorot dingin tetap berkilat. Dalam gelombang energi spiritualnya, sebatang cambuk segera tercipta di sekeliling tubuhnya!
Bian Kunji!
Begitu cambuk itu muncul, langsung memanjang tak terhingga, menggulung dengan gemuruh Jiwa Yuan Shen orang tua berambut putih yang sedang kabur dalam kondisi lemah. Dengan tarikan keras, bersama Wang Lin dan tulang raksasa yang dipanggulnya, mereka menghilang dari domain bintang Suku Yue!
Pulang dengan hasil melimpah!
