Wilayah 1.000 zhang mengkerut dan menghilang, melebur ke dalam tubuh Wang Lin. Namun saat ini, Wang Lin hanya tertegun di angkasa, baru pulih setelah waktu lama. Ekspresinya penuh keanehan, samar-samar menunjukkan ketidakpercayaan.
Dalam diam, tubuhnya limbung dan menghilang dari angkasa. Saat muncul kembali, ia telah kembali ke puncak gunung di planet kultivasi. Duduk bersila, terpaku lama, raut wajahnya masih menunjukkan kesulitan mempercayai kenyataan.
Setengah batang dupa kemudian, Wang Lin menutup kedua matanya, menyebarkan jiwanya. Di atas Yuan Shen dalam tubuhnya, terapung sebuah bola kecil pusaran yang di dalamnya terdapat Dunia Memanggil Angin dan Hujan!
Meskipun di luar tubuh Wang Lin Dunia Memanggil Angin dan Hujan ini hanya berukuran 1.000 zhang, di dalam bola pusaran kecil di tubuhnya, ia tak bertepi! Kini di dalamnya, bagaikan sebuah dunia, terdapat berbagai benua yang mengambang - semuanya adalah pecahan dari Segel Dewa yang runtuh...
Di berbagai benua dengan ukuran berbeda itu, terdapat jiwa-jiwa perang yang tidak mengeluarkan suara melengking, melainkan duduk bersila. Sebuah hawa putih susu menyebar dari mahkota kepala mereka yang duduk bersila, melayang ke langit. Saat diserap oleh dunia ini, hawa tersebut langsung melebur ke dalam jiwa Wang Lin dan menyambar ke arah lima inti-nya.
Lima inti Wang Lin, dikelilingi oleh hawa putih susu ini, bagaikan kayu kering yang bertemu musim semi - memancarkan vitalitas yang dahsyat!
"Ini... ini..." Wang Lin hingga saat ini masih terpana. Justru karena ia mengenali hawa putih susu ini, keterkejutannya semakin keras, bagai gemuruh petir bergema dalam jiwanya, terus mengitari.
Hawa semacam ini tidak asing bagi Wang Lin. Di Daerah Yao Ling, patung tubuh kedua Gu Yao-nya yang menerima penyembahan terus-menerus dari Tiga Belas dan seluruh klan, juga memiliki hawa serupa...
Di Domain Bintang Yun Hai, dalam pertempuran melawan Shui Daozi, teknik terakhir yang digunakan Shui Daozi dengan menyerap energi, juga merupakan hawa jenis ini...
Percakapan dengan Tuhan Larangan Fengjie, pencerahan dari Lanmeng Daozun, semuanya menceritakan kunci untuk mencapai kesempurnaan besar inti spiritual dan menjadi ahli Langkah Ketiga - pemujaan murid!
Apa sebenarnya pemujaan murid itu, bagaimana cara melahirkannya, ini semua tidak dipahami Wang Lin. Namun kini, ketidaksengajaannya dalam melebur Segel Dewa dengan Dunia Memanggil Angin dan Hujan yang menciptakan pemandangan seperti ini, justru membuatnya semakin bingung.
Jiwa-jiva perang ini semuanya adalah yang pernah dibunuhnya sepanjang hidup, namun kini justru menjadi penyedia penyembahan murid baginya. Ini adalah takdir Wang Lin, warisan Tuhan Larangan Fengjie, sekaligus mutasi yang hampir mustahil terulang. Bahkan Lanmeng Daozun takkan menyangka, perubahan ini muncul dari peleburan Jalan yang ia ajarkan.
Segel Dewa dimurnikan dari benua Domain Petir. Sebagai salah satu dari empat dunia dewa, berpuluh-puluh tahun yang lalu, Tuhan Larangan Fengjie mencoba menggunakan ini untuk mencegah Formasi Pertahanan Fengjie menyerap penyembahan, agar makhluk di wilayah dalam juga bisa menciptakan penyembahan.
Meski akhirnya empat dunia dewa hancur, benua di dalamnya tetaplah bahan terbaik di antara langit dan bumi untuk melahirkan penyembahan! Andai hanya ini belaka, penyembahan takkan muncul. Tapi serpihan dunia dewa ini mengalami pemurnian melalui Tian Jie di masa lalu, seolah Jalan Langit sedang menyuling harta pusaka untuk Wang Lin, dengan paksa menyuling serpihan benua itu menjadi Harta Karun Tertinggi!
Segala sesuatu yang terkait dengan lahirnya kekuatan persembahan di dalamnya, justru terkonsentrasi di bawah Tian Jie ini, dan mengalami proses penyempurnaan ulang.
Terlebih karena Wang Lin tanpa sengaja menggunakan benda ini untuk menebar kacang menjadi prajurit, terciptalah siklus hidup-mati di dalamnya, berubah menjadi Delapan Belas Neraka yang menyerap semua jiwa yang pernah dibunuhnya sepanjang hidup. Jiwa-jiwa ini terjerat dalam siklus reinkarnasi, terkurung di sana. Seiring berjalannya waktu, mereka perlahan diselimuti oleh kekuatan persembahan yang lahir dari benua tersebut.
Namun, semua ini membutuhkan sebuah kunci untuk mengaktifkannya. Tanpa itu, perlahan-lahan semuanya akan menghilang. Wang Lin pun takkan menyadari anomali pada jiwa-jiwa perang ini. Mereka hanya akan terus diselimuti kekuatan persembahan tanpa memancarkan sedikitpun energi tersebut.
Kunci itu adalah bantuan Lanmeng Daozun dalam meleburkan teknik Memanggil Angin dan Hujan menjadi satu dunia! Bagai menemukan akar bagi tanaman air yang tak berakar!
Ditambah dengan upaya Wang Lin mencoba meleburkan teknik Menebar Kacang Menjadi Prajurit dan Segel Dewa dengan dunia ini, terjadilah mutasi, munculah kunci tersebut, dan terciptalah pemandangan seperti ini!
Meskipun kini jiwa perang di wilayah ini tidak banyak, kekuatan persembahan juga sangat lemah, jauh tertinggal dibanding dua miliar murid Shui Daozi, namun ini adalah persembahan sejati, kunci menuju Langkah Ketiga, sekaligus harta karun Jalan yang diperebutkan secara gila-gilaan oleh kultivator Langkah Ketiga!
Ekspresi Wang Lin tampak aneh. Setelah membuka mata, ia diam sejenak. Tak lagi memikirkan hal ini, mengingat bahaya dari luar Suku Blue Silk masih belum teratasi. Sekalipun secara tak sengaja mendapatkan harta karun seperti ini, benda itu takkan berguna jika krisis dari wanita berjubah putih belum diselesaikan.
Mata Wang Lin berkilat. Tangan kanannya mencengkeram angkasa, membuat celah penyimpanan muncul di hadapannya. Sebuah tulang jari raksasa perlahan-lahan meluncur keluar dari celah itu, melayang di udara seperti benua raksasa!
Tulang jari lengkap Dewa Kuno itu setara dengan sebuah planet kultivasi. Meski kini hanya separuh, kewibawaan yang terpancar tetap pekat. Di bawahnya, Wang Lin merasakan dengan jelas.
Di dalam tulang jari ini terkandung hawa Dewa Kuno yang sangat pekat, hampir memadat menjadi wujud nyata. Namun mustahil diserap, karena dalam hawa tersebut tersirat suatu kehendak yang tak mengizinkan penyerapan.
Menatap tajam setengah potong tulang jari itu, Bintik Bintang Dewa Kuno di antara alis Wang Lin mematerialisasi, berputar perlahan dalam upaya penyerapan. Namun akhirnya tetap gagal.
"Tuosen menggunakan Bintik Bintang-nya untuk menyerap tulang jari. Teknik ini sangat dahsyat, bahkan bisa menelan ahli Langkah Ketiga untuk memperkuat kekuatan Bintik Bintangnya... Tapi tulang jari Dewa Kuno ini mengandung kehendak, pasti Tuosen pun akan kesulitan menelannya... Lagipula, aku bukan tak punya cara..." Kilatan tekad muncul di mata Wang Lin, tangan kanannya kembali menyambar celah dimensi.
Cahaya redup berkilat dari dalam, Bian Kunji menggulung Yuan Shen orang tua berambut putih dari suku Yue Shi keluar, mendarap di hadapan Wang Lin.
Yuan Shen pria tua berambut putih itu terpejam, tanda bulan sabit di antara alisnya berkedip redup dalam cahaya bulan, bertarung melawan Bian Kunji.
“Tulang jari Dewa Kuno ini sejak dimiliki suku Yue Shi, pastinya mereka memiliki beberapa metode untuk memanfaatkannya...” Pandangan Wang Lin mendarat di Yuan Shen orang tua berambut putih.
Tingkat kultivasi orang ini sangat tinggi, setara dengan Sang Kaisar Suci Naga Hijau yang pernah lolos dari Dunia Hujan dulu. Samar-samar tingkat kultivasinya mencapai tahap Kemerosotan Keempat Langit. Jika Wang Lin menghadapinya sendirian, pasti bukan tandingannya.
Namun orang ini jelas kalah dalam serangan dahsyat Tuosen, akhirnya malah terluka parah oleh Tuosen. Di detik tulang jari itu hancur, kekuatan Dewa Kuno yang meledak dari dalamnya menghancurkan tubuh fisiknya hingga musnah.
Bahkan Yuan Shen-nya pun mengalami luka berat, baru memberikan kesempatan pada Wang Lin untuk menangkapnya!
Hanya saja si orang tua ini memiliki tingkat kultivasi sangat dahsyat, Yuan Shen-nya bahkan telah berubah menjadi substansi nyata yang setara dengan tubuh fisik. Jika bukan karena keanehan Bian Kunji yang memiliki serangan mematikan terhadap jiwa dan tubuh spiritual, Wang Lin juga takkan bisa menyegelnya.
Menatap tajam Yuan Shen Orang Tua berambut putih, Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menunjuk ke depan. Bian Kunji langsung mengkerut secepat kilat, memancarkan cahaya keemasan gelap. Yuan Shen orang tua itu langsung gemetar, wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan sambil membuka mata dan menatap dingin ke arah Wang Lin.
"Sekadar Dewa Kuno enam bintang, di masa lalu suku Yue Shi kami sudah membunuh banyak! Meski kau cengkeram Yuan Shen Lao Fu, apa yang bisa kau lakukan? Yuan Shen-ku sudah berwujud padat, abadi tak termusnahkan!" Orang tua itu tertawa sinis, dengan sengaja menutup kedua matanya dan berhenti memandang Wang Lin. Ia mencoba mengalirkan energi Yuan, namun di dalam Bian Kunji, segala sesuatu telah tersegel sepenuhnya.
Wang Lin tidak berbicara, melainkan menggerakkan tangan kanannya. Kabut cahaya merah menyelimuti, pedang darah berkilatan muncul di tangannya. Dengan keras ia menusukkannya ke arah Yuan Shen Orang Tua berambut putih.
Gemuruh, pedang darah langsung menembus Jiwa Yuan Shen orang tua berambut putih itu. Orang tua itu menjerit kesakitan, tiba-tiba membuka matanya dan menatap tajam Wang Lin. Saat jeritannya, Wang Lin menyangga pedang darah itu, langsung membelah terbuka dari dalam Jiwa Yuan Shen orang tua itu.
Esensi vital Jiwa Yuan Shen dalam jumlah besar mengalir keluar, diserap Wang Lin dan ditelan masuk ke dalam tubuhnya.
"Aku tak bisa membunuhmu? Orang Kaum budak, berani sombong!" Suara Wang Lin dingin menusuk. Saat bicara, tangan kanannya mengayunkan pedang darah lagi, menyambar langsung melalui Jiwa Yuan Shen orang tua berambut putih. Jeritan orang tua itu semakin menjadi, seluruh tubuhnya gemetar. Matanya menatap pedang darah di tangan Wang Lin, menunjukkan ketakutan.
"Ini... Pedang apa ini!!!"
Wang Lin sama sekali tidak menjawab ucapan orang tua berambut putih itu, dengan ekspresi dingin, tangan kanannya terus-menerus mengibaskan pedang darah menusuk Yuan Shen orang tua tersebut. Suara melengking sang tua semakin melemah seiring waktu, ia mulai menyadari rencana Wang Lin, menunjukkan ketakutan yang pekat di pandangannya.
Wang Lin tidak membunuhnya, melainkan terus melemahkan, terutama di bawah cambukan Kunji, Yuan Shen orang tua ini tak bisa pulih. Ia hanya bisa menyaksikan esensi vital Jiwa Yuan Shen-nya terkikis dalam kepanikan, bahkan upaya meledak sendiri pun tak mampu dilakukan.
Setelah beberapa shichen, tubuh tua ini telah mencapai batas kelemahan maksimal. Energi Yuan dalam tubuhnya menyusut drastis, luka-luka menyelimuti seluruh tubuhnya. Terutama pedang darah yang mengandung daya hisap - setiap kali menyapu tubuhnya, nyawa dalam jumlah besar terserap, membuatnya tersiksa dalam sakaratul maut.
Pada saat itu, sorot mata Wang Lin berkilat. Saat dia menyimpan pedang darah, tangan kanannya mengangkat dan menekan keras ke arah Yuan Shen Orang tua berambut putih. Shen Shi-nya meledak keluar, menyambar langsung ke Yuan Shen sang tua, mengaktifkan Teknik Pencarian Shen Shi!
Jeritan kesakitan sang tua yang lemah tiba-tiba menjadi lebih melengking. Tubuhnya gemetar, mata menunjukkan perlawanan gila-gilaan. Tepat di saat perlawanannya, Wang Lin menggerakkan tangan kiri. Pedang darah muncul lagi, menembus langsung dari dalam Yuan Shen pria itu dengan gemuruh.
Tubuh sang tua terguncang dahsyat. Daya tahan di matanya hancur berantakan. Sorot mata menjadi kosong, seluruh tubuh perlahan transparan, seolah-olah bisa menghilang kapan saja.
Setelah waktu yang lama, Wang Lin mengangkat tangan kanannya. Ekspresinya berubah menjadi sangat serius.
Yuan Shen Orang tua berambut putih benar-benar transparan, perlahan menghilang. Tepat di saat penghilangannya, cahaya merah berkilat! Pedang darah langsung menghunjam dari ubun-ubunnya, membentang menyeluruh, menghancurkannya sepenuhnya!
Pada detik kematiannya, dalam dunia Hu Feng Huan Yu di tubuh Wang Lin, di atas sebuah benua, jiwa orang tua berambut putih itu termaterialisasi, duduk bersila di sana. Dari kepalanya memancarkan asap putih yang sangat dahsyat...
"Klan Yue Shi sangat raksasa! Yang kami hancurkan bersama Tuosen hanyalah satu suku saja. Di Bintang Kuno Tai Gu, masih ada tiga suku Yue Shi... Bahkan di suku sebelah timur tepat, ada seorang leluhur Yue Shi. Orang ini adalah... ahli Langkah Ketiga!
Dan dalam ingatan orang tua ini, seumur hidupnya ia bahkan belum pernah melihat Tuan Zhang Zun. Hanya tahu bahwa Tuan Zhang Zun dulu sepertinya terluka parah saat ekspedisi ke wilayah dalam dan kabur kembali. Sejak itu terus bertapa di suatu tempat misterius untuk memulihkan lukanya!
Menyambungkan ucapan Lanmeng Daozun, bahwa Tuan Zhang Zun kabur pontang-panting karena teriakan kekuatan seorang penghuni wilayah dalam—pernyataan ini bisa dipercaya! Tuan Zhang Zun bertapa karena luka parah... Yang belum diketahui adalah seberapa banyak lukanya sudah pulih..." Sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin. Ia mengangkat kepala memandang langit.
"Sudah saatnya pergi... Wanita berjubah putih itu pastinya masih menunggu di luar..."
