Dengan Shen Shi yang luar biasa kuat, Wang Lin hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengungkap seluruh keajaiban Xuan dari Segel Pengumpulan Petir ini. Segel ini hanya bisa digunakan oleh kultivator petir, dengan kekuatan yang berubah sesuai jumlah kekuatan petir dalam tubuh - semakin banyak petir yang dikompres, semakin dahsyat kekuatannya!
Misalnya Zhong Dahong, dengan tingkat kultivasi Transformasi Dewa-nya, bisa mengkompresi kekuatan petir dalam tubuhnya sepuluh kali lipat dalam waktu singkat untuk mendapatkan ledakan sesaat. Di Suku Kilat mungkin hal ini biasa, tapi jika di Planet Zhuque tempat kelahiran Wang Lin di wilayah dalam, cukup untuk menjadikannya ahli sejati.
Tapi ini masih sekunder. Untuk benar-benar memanfaatkan Segel Pengumpulan Petir ini, diperlukan tingkat kultivasi yang melampaui tahap pertama kultivasi, mencapai tahap kedua. Baru bisa mengambil kekuatan petir dari antara langit dan bumi, sehingga memungkinkan kompresi gila-gilaan pada segel ini, hingga ribuan bahkan puluhan ribu kali lipat!
Hasilnya, kekuatannya akan menggemparkan langit dan bumi!
Metode mengontrol petir seperti ini hanyalah salah satu kemampuan supernatural Suku Kilat. Justru karena penelitian dan eksplorasi tanpa henti selama berpuluh-puluh ribu tahun, berbagai ilmu manipulasi petir inilah yang menjadikan Suku Kilat—meski tanpa ahli Langkah Ketiga—tetap menjadi salah satu suku besar di Bintang Kuno Tai Gu!
Menarik kembali Shen Shi dari kepingan giok, Wang Lin tetap tenang, matanya menyiratkan perenungan mendalam.
"Ahli sejati Suku Kilat adalah Sang Leluhur yang telah mencapai Lima Kemerosotan Langit-Manusia. Jaraknya dengan Langkah Ketiga hanya sehelai nafas, meski seluas langit dan bumi, namun kekuatannya tak perlu diragukan. Jika Cap Pengumpulan Petir di tangannya, bukan hanya puluhan ribu kali lipat yang bisa dikompresi... Bahkan menghadapi ahli Langkah Ketiga sekalipun, ia mampu bertahan beberapa saat..."
Wang Lin merenung sambil menghafal teknik Cap Pengumpulan Petir ini. Tangan kanannya mengangkat membentuk cap, seketika deru petir menggelegar di sekitar Aula Utama. Kilat-kilat perak bagai ular-ular perak bermunculan di udara, menyambar ke telapak tangannya. Dalam sekejap, terkumpullah bola petir sebesar kepalan tangan.
Dentuman bergemuruh dari dalam bola petir itu menandakan proses kompresi gila-gilaan: sepuluh kali lipat, seratus kali lipat, seribu kali lipat, sepuluh ribu kali lipat... Hanya dalam sekejap mata, bola petir itu telah terkompresi hampir tiga puluh ribu kali lipat.
Bola petir menghilang, tak terlihat oleh mata telanjang. Hanya dengan menyebarkan Shen Shi seseorang bisa melihat di atas segel tangan kanan Wang Lin, kekuatan petir yang nyaris setara dengan debu terkompresi 30.000 kali lipat.
"Tubuh ini, meski telah kumodifikasi, maksimal hanya bisa memanfaatkan tingkat kultivasi Transformasi Dewa. Namun Jiwa Yuan Shen-ku yang raksasa tak terpengaruh oleh tubuh fisik. Bagi orang luar, mustahil mendeteksi Jiwa Yuan Shen-ku! Sebab Yuan Shen-ku telah berubah menjadi petir, setara dengan keberadaan Petir Abadi! Bahkan Sang Leluhur yang telah mencapai Kemerosotan Kelima Langit, selama ia berkultivasi dengan cap Suku Kilat dan Petir Abadi, meski tingkat kultivasinya melebihiku, takkan mencapai ketinggian petir yang kumiliki sekarang!" Wang Lin memandang kekuatan petir terkompresi yang bagai debu itu, lalu diam.
"Kompresi 30.000 kali lipat adalah batas maksimal yang bisa ditahan tubuh ini. Jika dipaksakan lebih jauh, Tubuh fisik ini akan langsung collapse total." Wang Lin menggerakkan tangan kanannya, debu terkompresi 30.000 kali itu menghilang tanpa suara di dalam aula utama.
"Zhong Dahong sendiri adalah anggota Suku Kilat, jadi meskipun tindakannya di sini menarik perhatian, tidak apa-apa. Adapun Xu Liguo, dia bukan kultivator melainkan Roh Pedang, biarkan dia bersenang-senang. Karena keberadaan Domain Petir di area luar, Suku Kilat ini mustahil dimasuki oleh orang luar, sehingga di dalam suku tidak ada prosedur pemeriksaan identitas khusus.
Aku juga tidak perlu terlalu bersikap rendah hati..." Sorot mata Wang Lin berkilat. Dia menghentikan perenungannya dan menutup kedua matanya, mulai mempelajari Cap Suku Kilat.
Cap Suku Kilat ini merupakan cabang dari Petir Abadi. Setiap cap adalah evolusi seberkas kekuatan Petir Abadi. Mempelajari cap suku ini sama dengan mempelajari Petir Abadi secara tidak langsung.
Cap kilat yang dipelajari Wang Lin adalah Cap Suku Yu Fei. Meskipun cap ini telah dicabik dari Yu Fei, karena telah melebur dengan jiwanya, mustahil dihancurkan hanya dengan merobek tubuh fisik.
"Semakin dipelajari, Wang Lin semakin bisa merasakan kuno dan dahsyatnya petir tak berujung itu. Hanya sebuah cap cabang, di dalamnya sudah terkandung berbagai perubahan petir. Di cap kecil ini, ternyata tersembunyi inti petir.
Hanya saja inti ini tidak bisa diserap. Di dalamnya terkandung suatu kehendak yang bagaikan tertidur lelap, namun tanpa henti akan menyerap energi kultivasi anggota Suku Kilat dari setiap cap cabang, meleburkannya ke dalam cap.
Waktu berlalu perlahan. Wang Lin sudah terjebak di aula utama ini selama lebih dari sebulan. Setelah penelitian terus-menerus, ia mulai merasakan sesuatu yang iblis.
Sorot matanya perlahan terbuka, menunjukkan kelelahan, namun memancarkan kilau aneh.
"Semua anggota Suku Kilat berkultivasi petir tak berujung. Tak terhitung tahun, dengan membuka cap suku di antara alis, mereka mendapatkan kekuatan petir tak berujung. Namun di saat tingkat kultivasi mereka naik... mereka juga terus mengorbankan nyawa dan petir yang dipelajari..."
"Hal seperti ini, dengan penyembahan murid... sangat mirip!" Sorot mata Wang Lin semakin terang.
"Jika kita menganggap Lei yang Tidak Musnah itu sebagai ahli Langkah Ketiga, maka seluruh Suku Kilat yang berkembang karenanya adalah murid-murid Lei ini... Murid-murid ini memiliki tanda, dalam latihan terus-menerus mereka mempersembahkan segalanya... namun juga mendapatkan tingkat kultivasi berbeda sesuai jumlah persembahan...
Semua ini juga mirip dengan Lei Jing dalam Daftar Kilat Suku Kilat!"
Wang Lin samar-samar merasakan telah menemukan rahasia yang menggemparkan, menarik napas dalam-dalam lalu bergumam: "Semua ras di Bintang Kuno Tai Gu memiliki tanda... Tanda ini tidak hanya terpaku di antara alis, contohnya rambut biru Suku Blue Silk juga merupakan sejenis tanda! Jika semua cap suku di Bintang Kuno Tai Gu sama seperti Suku Kilat... maka apakah... apakah..."
Wang Lin kedua pupil matanya menyempit, dengan kasar mengangkat kepala menatap ke atas. Pandangannya menembus aula utama, langsung mendarat di langit dan bumi, ekspresinya gelap bagai air keruh.
"Jangan-jangan Tai Gu Xing Chen ini adalah tempat penangkaran yang dibangun oleh makhluk aneh dengan tingkat kultivasi di luar imajinasi? Seperti saat Shui Daozi berperang denganku dulu, dia membuka satu dimensi yang berisi 2 miliar murid Sekte Shuidao dan berbagai planet kultivasi. Bagi para murid itu, Shui Daozi adalah dewa!"
Semakin dia berspekulasi, hati Wang Lin semakin dingin. Tatapannya ke langit tak bisa menembus kabut misterius itu.
"Ini semua hanya teoriku... Mungkin tidak sepenuhnya benar... Tapi dengan begitu, keberadaan Formasi Pertahanan Fengjie sepertinya tidak semata-mata untuk mengurung makhluk di wilayah dalam seperti yang dikatakan Tuhan Larangan Fengjie..."
“Ada juga perempuan berbaju perak yang pernah berkata, warisan itu beracun, merupakan sebuah tipuan... Ditambah pernyataan Lanmeng Daozun tentang Tuan Zhang Zun yang lari pontang-panting setelah terluka parah oleh teriakan seseorang di wilayah dalam... Apakah semua ini saling berkaitan? Rahasia macam apa yang menyelimuti wilayah dalam dan luar dunia ini!”
“Lalu keberadaan dunia dewa purba, apa peran sebenarnya...” Semakin Wang Lin merenung, semakin ia merasakan kengerian. Hatinya bergetar hebat, getaran jiwa yang jarang terjadi.
Ia menarik napas dalam-dalam, seluruh dirinya diam membeku. Segala spekulasi tadi dikuburnya dalam-dalam di dasar kalbu.
“Nyata atau ilusi, warisan ini takkan kusentuh sembarangan!” Mata Wang Lin berkilat, memancarkan keteguhan baja.
Setelah beberapa hari, Zhong Dahong berhasil mendahului Xu Liguo kembali. Begitu melangkahi gerbang sekte Tianlei, dia segera mengganti ekspresinya menjadi penuh semangat dan hormat. Terutama setelah mendengar Wang Lin sedang bertapa, dia buru-buru menuju aula utama tempat pertapaan. Setelah mengomeli kultivator yang mengikutinya untuk mundur, dia sendiri berdiri di luar aula dengan punggung menghadap bangunan, wajah penuh kewaspadaan sambil memandang sekeliling—seolah menunjukkan kesetiaannya sebagai pelindung sang tuan.
Seakan-akan bahkan jika kultivator Puncak Kekuasaan datang, mereka harus menginjak mayat Zhong Dahong terlebih dahulu sebelum bisa memasuki aula.
Tak lama setelah berpose demikian, suara panggilan Wang Lin bergema di hati Zhong Dahong. Seketika semangatnya bangkit. Dia berbalik badan, lalu menepuk-nepuk jubahnya seolah menghilangkan debu dari pakaian bersihnya. Setelah merapikan diri, dia membungkukkan badan dengan sikap menjilat dan cepat masuk ke dalam aula utama.
Baru saja masuk, bahkan sebelum melihat Wang Lin, Zhong Dahong langsung bersemangat berkata: "Yang muda Zhong Dahong, tidak mengecewakan kepercayaan Senior. Perjalanan ini telah mengumpulkan berbagai benda penukar kristal petir, khusus menghadiahkannya kepada Senior." Sambil bicara, ia telah memasuki aula utama, tangan kanan menepuk tanda di antara alis, langsung mengeluarkan semua yang dikumpulkan selama berbulan-bulan, menumpuk tinggi bagai gunung di dalam aula.
Dengan raut wajah bersemangat, ia menarik napas dalam-dalam di dalam aula, semakin berapi-api melanjutkan: "Yang muda sudah berbulan-bulan tidak melihat Senior. Kini bertemu, langsung segar dan bersemangat! Bahkan menghirup hawa meditasi dan latihan pernafasan Senior, tingkat kultivasiku seolah meningkat! Hanya membenci ketidakmampuan terus mengikuti di samping Senior. Namun bekerja untuk Senior juga membuat Dahong merasa terhormat, membenci ketidakmampuan memiliki tubuh kedua tak terhitung untuk mempercepat pengumpulan semua barang."
Wang Lin dengan raut wajah tetap tenang, menyapu sekilas pandang ke Zhong Dahong, tangan kanannya menggerakkannya. Segala benda penukar kristal petir di dalam aula langsung diambil semua.
"Bagus, ini hadiah untukmu." Wang Lin menjentikkan jari telunjuknya, sebutir pil segera mendarat di tangan Zhong Dahong.
Zhong Dahong menunduk melihat, langsung jiwanya bergetar hebat, kegembiraan tak bisa disembunyikan, buru-buru berkata: "Melayani Senior adalah kehormatan hamba. Pancaran kharisma Senior laksana sinar matahari-bulan, meski tanpa hadiah pun hamba tetap tulus tunduk. Senior, tinggal beberapa hari lagi hari penukaran Kristal Petir, Balai Kristal Petir juga akan dibuka. Apakah kita berangkat sekarang untuk menukar sebagian dulu?"
Wang Lin merenung sejenak, memandang Zhong Dahong dengan senyum samar, lalu mengangguk.
Melihat persetujuan Wang Lin, Zhong Dahong langsung bersemangat. Dengan sengaja mendahului Xu Liguo kembali, tujuannya agar bisa berdua dengan Wang Lin untuk mengembangkan jurus tak terkalahkan, sekaligus menemani perjalanan ke Balai Kristal Petir sehingga Xu Liguo takkan bisa menemui mereka saat kembali.
“Heh heh, Xu Liguo, sekarang aku Zhong Dahong akan berperang melawanmu! Aku tak percaya tidak bisa mengalahkanmu! Asalkan Sesepuh mau menerimaku, sekadar barang penukar Kristal Petir bukanlah masalah. Dengan berada di samping Sesepuh, pasti akan ada banyak keuntungan bagiku! Dari penampilan Sesepuh, jelas beliau bersiap merebut Papan Kristal Petir. Saat itu terjadi, statusku juga akan ikut naik! Siapa tahu di kemudian hari, Suku Kilat ini akan memiliki posisi untuk Zhong Dahong!”
Ambisi Zhong Dahong inilah perbedaan terbesar antara dirinya dengan Xu Liguo.
