Teriakannya melengking dan menusuk telinga, mengandung ketakutan yang luar biasa. Seolah-olah patung ini pernah memberikan luka dahsyat pada perempuan berbaju perak, hingga meski ingatannya belum pulih sepenuhnya, pada sekejap mata melihat patung itu, ia tetap mengeluarkan jeritan paling mengerikan.
Perubahan drastis pada perempuan berbaju perak ini sama sekali tidak terduga oleh Wang Lin, dan belum pernah ia lihat sebelumnya pada diri sang perempuan. Pupil matanya menyempit, seluruh tubuhnya tiba-tiba bangkit berdiri. Dengan gerakan tangan kanannya yang cepat, ia segera menyimpan patung tersebut.
Perempuan berbaju perak itu kini telah mundur hingga ke ujung gua persembunyian. Sorot matanya dipenuhi ketakutan yang membara, tubuhnya bergetar sangat keras dengan wajah pucat pasi. Dari kejauhan, ia bagaikan perahu kecil yang terombang-ambing di tengah badai, terlihat sangat memprihatinkan.
Wang Lin hendak maju mendekat, tiba-tiba sang perempuan mengangkat kepala. Mata yang dipenuhi ketakutan ekstrem nan pekat itu berseru dengan suara parau: "Jangan mendekat!!"
Suara itu penuh kegelisahan dan ketidakberdayaan, serta ketidakpercayaan terhadap segala makhluk hidup di antara langit dan bumi. Bahkan terhadap Wang Lin sekalipun, seolah di momen ini tak mampu memulihkan kepercayaan sang perempuan.
Wang Lin diam-diam berdiri di tempatnya. Hatinya dipenuhi penyesalan. Ia hanya mempertimbangkan keinginan untuk mengetahui identitas patung tersebut, namun luput memperhitungkan kedalaman ketakutan yang tersimpan dalam diri perempuan berbaju perak.
Suara tangisan pelan terdengar dari perempuan itu, dua aliran air mata mengalir menuruni pipi hingga ke dagu, mengkristal menjadi butiran air mata yang jatuh ke tanah, mengeluarkan suara-suara halus.
Butiran air mata itu hancur di permukaan tanah, membentuk noda basah yang perlahan menyebar ke segala penjuru.
"Jangan mendekat... jangan kau mendekat... Aku tidak bersalah... Pintu itu bukan kubuka... Bukan aku..." Perempuan itu menggigit bibir bawahnya, kedua tangan memeluk tubuhnya sendiri, merosot perlahan menyandar ke dinding gua persembunyian. Air mata terus mengalir deras sementara bahunya gemetar halus. Pemandangan ini memunculkan rasa belas kasihan yang tak terhindarkan bagi siapa pun yang menyaksikannya.
Wang Lin terdiam. Setelah waktu yang lama, dia menghela napas lembut dan berbisik, "Maafkan aku..."
Wajah sempurna bak lukisan itu tetap terpendam dalam pelukan lengannya sendiri, tangisan yang tersisa masih menyimpan ketakutan pekat yang tak terselesaikan sedikitpun.
Wang Lin perlahan-lahan melangkah maju, perlahan mendekati perempuan itu, lalu berjongkok diam-diam di sampingnya. Tangan kanannya mengelus rambut hitam perempuan itu dengan lembut, berbisik lembut: "Jangan takut, semuanya sudah berlalu... Jangan dipikirkan, karena sudah terlupakan, biarkan saja terlupakan."
Di bawah penghiburan lembut Wang Lin, perempuan itu perlahan tenang, namun tubuhnya masih gemetar. Setelah waktu yang lama, ia perlahan mengangkat kepala. Sorot matanya memancarkan ketakutan yang pekat, gigi yang menggigit bibir bawahnya telah melukai bibir hingga mengeluarkan darah segar.
"Pintu bukan kubuka... Sungguh bukan aku..." perempuan itu bergumam, menatap mata Wang Lin. Selain ketakutan, terlihat juga seberkas kebingungan dalam pandangannya.
"Aku tahu, aku tahu..." Wang Lin berbisik pelan, namun matanya memancarkan kilau aneh. Jelas perempuan ini mengenal patung itu, bahkan sangat mungkin pernah melakukan kontak dengan orang yang diukir pada patung tersebut!
Siapa sebenarnya orang ini?! Kilatan tekad muncul dalam pandangan Wang Lin!
“Aku tahu bukan kau yang membuka pintu itu, jangan dipikirkan lagi.” Wang Lin berkata lembut.
“Semua mati… semuanya dibunuh…” Perempuan itu seolah tak mendengar kata-kata Wang Lin, sorot matanya semakin kebingungan yang terjalin erat dengan ketakutan, bergumam pelan.
“Tao Yun mati… Zi Luo juga tewas… semua sudah tiada…”
“Dia yakin kitalah yang membuka pintu itu… semua mati, aku pun sudah mati…”
Wang Lin diam sejenak, memandangi perempuan yang gemetar di hadapannya. Setelah lama, tiba-tiba bertanya: “Dia, siapa?”
“Dia adalah…” Perempuan berbaju perak itu tubuhnya gemetar hebat, ketakutan di matanya tiba-tiba memekat berkali-kali lipat. Bersamaan dengan itu, ekspresinya mendadak terdistorsi, seolah ada rasa sakit dahsyat yang tumbuh liar dari dalam tubuhnya, berubah menjadi ombak raksasa yang menggulungnya dalam gemuruh.
Di bawah siksaan rasa sakit ini, perempuan itu kembali menjerit melengking, seolah tak ingin mengingat, tak mau merenungi segala informasi tentang "dia" itu.
Di tengah rasa sakit yang luar biasa ini, wajah perempuan itu langsung diselimuti asap hijau yang melingkupi, seakan berenang di bawah kulit, dalam sekejap mata membentuk tanda iblis yang sepenuhnya menguasai seluruh rupa perempuan itu, mengubah perempuan cantik ini tiba-tiba menjadi seperti Rakshasa.
Dengan kasar ia angkat kepala, ketakutan dan kebingungan di matanya langsung menghilang, berganti dengan kedinginan dan kematian tanpa emosi. Persis saat kepalanya terangkat, kekuatan bagaikan badai meletus dengan dahsyat dari dalam tubuh perempuan itu.
Jiwa Wang Lin bergetar, langsung merasakan bahaya yang sangat dahsyat. Tanpa ragu-ragu seluruh tubuhnya mundur. Persis saat ia mundur, tangan kanan perempuan itu menepuk ke arah Wang Lin dengan keras!
Telapak tangan ini menekan, tidak menggerakkan energi Yuan langit dan bumi sama sekali, namun membuat seluruh planet kultivasi bergemuruh hebat! Angin dan awan di langit berbalik arah. Semula langit cerah dengan cuaca tenang, namun dalam sekejap mata itu seakan terkotori tinta, langit seketika berubah menjadi hitam!
Kegelapan ini menutupi cahaya matahari, memisahkan langit dan bumi, mengubah seluruh planet kultivasi menjadi gelap gulita! Di tengah kegelapan itu, langit hitam pekat bergemuruh bukan suara petir, melainkan suara yang jauh lebih dahsyat dari guntur! Di bawah suara ini, langit tercabik-cabik paksa membentuk celah raksasa!
Celah ini sama sekali berbeda dengan celah dimensi biasa, lebih dalam! Di kedalamannya, segala langit, bumi dan angkasa tak bisa menyebar. Seakan celah yang tercipta ini adalah jalan menuju ruang misterius tak terduga di lapisan terdalam domain bintang ini!
Pada detik celah itu muncul, asap hijau menerjang keluar dari dalamnya, langsung menyambar ke gua persembunyian Wang Lin dalam sekejap napas! Larangan di luar gua persembunyiannya sama sekali tidak mampu menghalangi, langsung ditembus oleh asap hijau yang kemudian mengitari telapak tangan kanan perempuan itu!
Semua ini terdengar panjang jika diceritakan, namun sebenarnya terjadi secepat kilat! Hampir bersamaan dengan gerakan perempuan itu mengangkat tangan kanan, asap hijau sudah tiba!
"Ini bukan energi spiritual, bukan energi surgawi, bukan energi Yuan langit dan bumi, juga bukan aura Dewa Iblis atau Gu yao, bahkan bukan kekuatan Dewa Kuno!!" Sorot mata Wang Lin menyempit, tubuhnya mundur terburu-buru.
Telapak tangan kanan perempuan itu tiba-tiba menghunjam ke bawah. Asap hijau yang mengitarinya langsung terkumpul membentuk cap tangan hijau, menggema gemuruh mengejar Wang Lin!
Sekejap mata, cap tangan itu sudah di ambang. Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya, seluruh energi Yuan mengalir deras bagai awan. Dengan mengayunkan kedua tangannya ke luar, terbentuklah pusaran raksasa di sekeliling tubuhnya yang langsung bertabrakan dengan cap tangan itu.
Gemuruh! Pusaran collapse total. Cap tangan itu tetap utuh tanpa kerusakan sedikitpun, menerjang langsung ke arahnya.
Tubuh Wang Lin terus mundur. Memanfaatkan momentum hantaman dari collapse-nya pusaran, dia langsung melesat keluar dari gua persembunyian. Petir berkilat di mata kanannya—dengan gemuruh, diagram petir raksasa materialisasi di hadapannya!
Sembilan petir pendamping mengitarinya, membuat diagram petir ini menggemparkan langit dan bumi. Ribuan petir menyambar-nyambar, menyelimuti sekeliling sambil berputar liar, membentuk tameng yang menghalangi cap tangan itu!
Deru yang jauh lebih dahsyat bergemuruh kali lipat dibanding sebelumnya. Mengguncang kosmos, suara retakan bergelombang terdengar. Diagram petir terpental mundur. Cap tangan itu bergetar—asap hijau di permukaannya menghilang separuh—lalu kembali melanjutkan pengejaran!
Wang Lin memicingkan matanya, sorot mata dingin berkilat. Kaki kanannya menapak ke belakang, tubuhnya membeku di udara. Alih-alih mundur, tangan kanannya menggapai angkasa—cahaya merah membara menyelimuti segalanya. Pedang Darah seketika muncul di genggamannya.
Menggenggam erat pedang darah, tepat saat cap tangan menembus Peta Petir dan menghampiri—Wang Lin mendengus keras. Tangan kanannya mengayunkan pedang berdarah itu dengan garang ke bawah!
Cahaya merah menyilaukan seketika, bagai lautan darah yang menggulung langit. Bilah pedang berwarna darah menghujam langsung ke cap tangan itu. Deru dahsyat bergema—pedang berhenti sejenak sebelum membelah cap tangan menjadi dua!
Cap tangan itu hancur berantakan disertai gemuruh. Namun asap hijau di dalamnya tak lenyap—berkumpul membentuk bola, melesat ke udara, hendak kembali ke celah raksasa di puncak langit.
Wang Lin dengan kasar mengangkat kepala, terasa rasa asin di mulutnya. Darah segar mengalir dari tenggorokannya, tapi ia tahan. Ekspresinya dingin, sambil membawa pedang darah ia langsung melesat ke udara. Saat bola kecil asap hijau itu terbang menuju celah langit, Wang Lin mengangkat tangan kanannya dan mencengkeram ke atas dengan keras!
"Turun sekarang!"
Seluruh Kuil... berguncang! Telapak tangan ilusif raksasa muncul di antara langit dan bumi, mencengkeram asap hijau itu dan langsung menggenggamnya!
Saat asap hijau berhasil ditangkap Wang Lin, celah besar di langit bergemuruh menutup hingga akhirnya menghilang. Kegelapan langit juga cepat sirna, kembali normal. Bumi kembali diterangi cahaya terang.
Wang Lin dengan raut wajak muram memegang bola asap hijau itu, tubuhnya limbung dan muncul di dalam gua persembunyian bawah. Begitu melihat ke dalam, keningnya segera berkerut.
Perempuan berbaju perak itu telah pingsan di tanah, raut wajak kelabu mati, tubuhnya gemetar tanpa sadar, bibirnya masih terus bergumam lirih.
"Bukan aku... bukan aku yang membuka pintu... bukan aku..."
Dengan wajak muram, Wang Lin mendekati perempuan itu. Setelah mengamati seksama, jari-jari tangan kirinya membentuk mantra Larangan yang berlipat-ganda, satu per satu menancap di tubuh perempuan itu.
Usai semua ini, keningnya berkerut. Pandangannya tertuju pada gumpalan asap hijau yang tergenggam di telapak tangan kanannya!
"Ini adalah kekuatan di luar energi Yuan langit dan bumi! Bukan kekuatan persembahan, juga bukan inti spiritual, tapi sangat mirip dengan sumber asal! Apa sebenarnya ini... Apakah terkait dengan patung itu... Terlalu banyak rahasia tersembunyi di tubuh perempuan perak ini... Siapa sebenarnya identitasnya!!
Delapan Selir Kuno..." Wang Lin tak mampu menebak lebih jauh.
“Perempuan ini pernah berkata, warisan itu beracun. Dulu kupikir maksudnya secara garis besar adalah dia pernah berkultivasi warisan di masa lalu, lalu terluka karenanya hingga berakhir seperti ini... Tapi kini terlihat, ternyata tak sesederhana itu!
Mungkinkah perempuan ini, bahkan sebelum berkultivasi warisan, sudah tahu bahwa warisan itu beracun?”
Sorot mata dingin Wang Lin berkilat, menatap tajam perempuan tak sadarkan diri itu. Setelah lama merenung, tangan kanannya menepuk langsung ubun-ubun perempuan itu, menggunakan Teknik Pencarian Shen Shi yang selama ini tak pernah ia terapkan padanya!
"Kita tak bermusuhan, aku juga tak berniat melukaimu. Tapi rahasia yang kau simpan sangat berguna bagiku. Dengan tingkat kultivasiku, penggunaan Teknik Pencarian Shen Shi secara hati-hati takkan melukai jiwamu!"
Wang Lin menutup kedua matanya, Shen Shi-nya mengalir melalui tangan kanan langsung masuk ke ubun-ubun perempuan itu.
