Utusan Kaisar Agung itu melesat dengan kecepatan tinggi menuju Wang Lin. Dalam sekejap, ia sudah berada di dekatnya. Dengan wajah penuh hormat, ia menyatukan tinju dan bersujud dari jarak sepuluh zhang sambil berkata, "Hamba menghadap Tuan Kaisar Muda!"
Bukan hanya dia yang bergerak cepat. Di belakangnya, semua kultivator yang keluar dari koridor berduyun-duyun menyusul. Mereka berhenti di jarak sepuluh zhang dari Wang Lin, dengan ekspresi hormat serempak menyatukan tinju dan berseru, "Hormat pada Tuan Kaisar Muda!"
Seluruh angkasa tiba-tiba sunyi senyap. Ratusan suku dan puluhan ribu kultivator di tempat itu serentak berubah ekspresi. Dengan pandangan takjub dan di luar kepercayaan, mereka menatap rombongan Wang Lin.
Keberadaan Shao Di! Hal ini telah diberitahukan melalui kepingan giok yang langsung dikeluarkan oleh Kaisar Jatuh Terbalik sejak bulan-bulan lalu ke semua suku, namun tidak disebutkan secara spesifik identitasnya. Karenanya, para kultivator ini baru pertama kali menyaksikan tubuh sejatinya.
"Sha... Shao Di?!" Pria paruh baya dari Suku Hunshe itu langsung pucat pasi, sorot matanya menunjukkan kengerian. Jantungnya berdebar kencang, tenggorokannya terasa kering. Butiran keringat dingin mengucur dari dahinya. Pandangannya yang tertuju pada Wang Lin membeku tak bergerak.
Bahkan Sesepuh Ketiga Belas Lolosheng Hui pun mengubah ekspresi, bawah sadarnya membuatnya mundur beberapa langkah. Jiwanya terguncang, ketakutan terpancar dari matanya. Tak disangkannya teori yang selama ini diyakininya benar-benar terwujud!
"Seharusnya aku curiga saat melihat Suku Longjia! Sesepuh Kesembilan memang dipecat oleh Kaisar Agung karena melakukan kesalahan pada orang di depannya ini!! Aku... aku malah menggunakan sosok ini untuk memperkuat wibawa..."
Kepala Suku Chuanhe ini gemetar ketakutan, menjilat bibir keringnya. Pikirannya langsung kalut bagai benang kusut.
"Mohon maaf membuat Tuan Kaisar Muda menunggu lama. Sebenarnya pembukaan koridor melalui Yuan Ci Mencabik-cabik memang membutuhkan waktu tertentu, sehingga agak terlambat." Utusan Kaisar Agung itu berulang kali menyatukan tinju sambil menjelaskan dengan hormat.
Perkataannya membuat puluhan ribu kultivator di sekeling tersadar. Waktu pembukaan koridor sebenarnya belum tiba. Jika mengikuti jadwal sebelumnya, seharusnya masih ada beberapa shichen lagi.
"Ternyata koridor dibuka lebih awal demi Shao Di ini..."
"Di Falling Star kita hanya punya dua Shao Di. Kini muncul yang ketiga!!"
"Shao Di ketiga ini jelas lebih dihargai Kaisar Agung dibanding dua sebelumnya. Buktinya, pembukaan koridor dipercepat karena kedatangannya. Hal seperti ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah!"
"Hmph, Sesepuh ke-13 itu benar-benar kurang awas berani menantang Shao Di. Mari kita lihat bagaimana dia menghadapi konsekuensinya!"
"Belum lagi Sesepuh Besar suku ular jiwa. Orang itu juga pasti akan celaka."
Dua kalimat Utusan Kaisar Agung itu telah menciptakan ombak raksasa yang membara di hati puluhan ribu kultivator. Wang Lin dengan ekspresi tenang mengangguk ringan pada beberapa kultivator yang sedang memberi hormat di hadapannya.
"Shao Di, silakan memasuki Bintang Kaisar Agung!" Utusan Kaisar Agung itu buru-buru mundur beberapa langkah sambil memberi jalan dengan sikap hormat.
Wang Lin berjalan maju dengan tenang. Di bawah sorotan ribuan pasang mata, ditemani Utusan Kaisar Agung, ia melangkah menuju koridor yang tercipta di dalam kabut terkoyak magnet Yuan.
Melihat pemandangan ini, Sesepuh Ketiga Belas dalam hati menghela nafas lega. Hatinya dilanda perasaan berhasil lolos, menyimpulkan bahwa Wang Lin bukan tipe pendendam yang akan menyulitkannya.
Bagaimanapun dirinya adalah sesepuh Lolosheng Hui. Meski lawannya seorang Shao Di, pasti akan memberi sedikit kehormatan padanya, bahkan mungkin berusaha merebut hatinya.
"Orang ini berhati lembut. Meski berstatus Shao Di, tapi mudah ditaklukkan..." Saat masih larut dalam pikiran itu, tiba-tiba pupil matanya menyempit tajam.
Tiba-tiba, Wang Lin yang baru melangkah beberapa langkah tiba-tiba menghentikan langkahnya. Ia berbalik memandang pria paruh baya dari suku Ular Jiwa di antara kerumunan kultivator.
Sorot matanya yang dingin menyapu tubuh pria itu. Seketika, tubuh pria paruh baya itu mulai gemetar, keringat semakin deras mengucur. Di persepsinya, tatapan itu bagai pedang-pedang tajam yang langsung menembus relung jiwanya, membuat seluruh tubuhnya dipenuhi hawa dingin.
Utusan Kaisar Agung di samping Wang Lin ikut berhenti. Ekspresi kebingungan terpancar saat ia ikut memandang pria suku Ular Jiwa itu, lalu raut wajahnya langsung menjadi muram.
"Tangkap orang ini!" Suara sang Utusan menggema dingin. Begitu perintah keluar, salah satu pengikutnya langsung menyambar ke arah pria paruh baya itu.
Pria suku Ular Jiwa itu tertawa getir, keputusasaan terpancar di matanya. Para anggota suku Ular Jiwa di belakangnya serentak berubah pucat, wajah mereka dipenuhi ketakutan.
"Tidak pantas dihukum mati, namun pemilihan Sesepuh Suku Ular Roh dibatalkan!" Suara Wang Lin terdatar namun jelas-jelas menggema di telinga semua kultivator yang hadir.
Langkah kultivator yang menyambar ke arah pria paruh baya itu terhenti, tanpa keraguan sedikitpun langsung mundur ke belakang Wang Lin.
Wajah pria paruh baya dari Suku Ular Roh itu pucat pasi. Tubuhnya gemetar hebat mendengar keputusan itu, sorot matanya dipenuhi keputusasaan semakin pekat. Ancaman ini bahkan lebih mengerikan berkali-kali lipat daripada sekadar Bunuh dia.
Andai mati, hanya satu nyawa yang melayang. Kini meski nyawanya selamat, ia menjadi pengkhianat seluruh klan. Dengan senyum getir, pria itu menyatukan tinju hormat ke arah Wang Lin: "Terima kasih atas pengampunan Shao Di."
Wang Lin mengabaikannya. Pandangannya beralih ke Kepala Suku He Chuan yang juga Sesepuh Ketiga Belas Lolosheng Hui.
Jiwa Sesepuh Ketiga Belas itu berdegup kencang, wajahnya pucat seperti mayat.
"Cabut gelar Sesepuh Luosheng Hui darinya! Pergi ke planet kultivasi suku Dark Scorpion, bersujud selama 100 tahun!" Wang Lin menunjuk ke Sesepuh ke-13 dengan tangan kanannya, berkata perlahan kepada Utusan Kaisar Agung di sampingnya.
Utusan Kaisar Agung itu sempat ragu, namun saat melihat kilatan dingin dalam sorot mata Wang Lin, ia segera mengangguk.
"Suku He, batalkan hak pemilihan Sesepuh Luosheng Hui!" Setelah berkata demikian, Wang Lin memandang Kepala Suku Yun Dun di kejauhan: "Putuskan satu lenganmu sendiri! Jangan sampai terulang lagi!"
Kepala Suku Yun Dun itu tertegun, keringat dingin mengucur di dahinya. Ia tahu betapa dahsyatnya Wang Lin, sebelumnya sengaja melirik sekilas untuk mengarahkan tuduhan ke Wang Lin dan memancing orang lain menantangnya. Tak disangka trik samarnya terbongkar.
Mendengar perintah itu, dengan menggigit gigi ia mengangkat tangan kanan membentuk jurus pedang dengan dua jari. Tanpa ragu ia menusuk bahu kiri sendiri. Bum! Lengan kirinya langsung lunglai - meridian di dalamnya putus semua.
“Terima kasih Shao Di atas pengampunannya, junior ini telah menyadari kesalahan.” Ketua Suku Yun Dun itu wajahnya pucat pasi, berkata dengan suara lembut.
Dengan raut wajak yang tenang, Wang Lin berbalik menuju koridor yang terbentuk dari kabut hasil Yuan Ci Merobek.
Suasana sekitar semakin hening, puluhan ribu kultivator memusatkan pandangan pada Wang Lin. Jiwa mereka terguncang, timbul rasa segan. Namun beberapa orang memandang rendah ucapan dan tindakannya, menganggap Wang Lin hanya macan kertas yang mengandalkan pengaruh orang lain.
"Hmph, kalau bukan Shao Di, mana mungkin dia bisa begitu sombong!"
"Gelar Shao Di bukan hanya miliknya. Kali ini dia datang ke Bintang Kaisar Agung pasti untuk mengikuti Uji Coba Shao Di. Hanya yang berhasil bisa menjadi Shao Di sejati!"
"Benar! Uji Coba Shao Di itu kesulitannya sangat dahsyat. Bertahun-tahun ini, meskipun peserta berkualifikasi bukan ditunjuk langsung Kaisar Agung, tak satu pun berhasil. Bahkan jika dia ditunjuk langsung, pasti sangat sulit lulus!"
“Tugas Shao Di sangat besar, bahkan bisa menggantikan Kaisar Agung untuk memimpin semua kultivator di Falling Star. Bahkan Majelis Agung dari Bintang Kuno Tai Gu pun akan sangat menghormati Shao Di.”
Utusan Kaisar Agung itu mengikuti Wang Lin dari belakang, perlahan mendekati koridor. Begitu melangkah masuk, Wang Lin langsung merasakan kekuatan mencabik-cabik yang memenuhi sekeliling koridor. Di antara kekuatan itu, terdengar juga gemuruh daya hisap dan mundur dari magnet Yuan. Energi Yuan dalam tubuhnya agak tercerai-berai, seakan akan disedot keluar.
Hanya saja daya hisap di dalam koridor tidak terlalu kuat. Jika berada di luar koridor di area magnet Yuan yang mencabik-cabik, kekuatannya mencapai tingkat mengerikan. Shen Shi menyebar, setelah mengamati sejenak, Wang Lin mulai berjalan maju.
Namun tepat saat Wang Lin melangkah lebih dari sepuluh zhang, tiba-tiba ekspresinya berubah. Ia memalingkan wajah ke kejauhan. Suara mengaum yang menggemparkan langit dan bumi, dalam sekejap napas, bergemuruh datang dari belakang.
Suara gemuruh yang sangat dahsyat ini langsung memecah keheningan di luar Bintang Kaisar, menarik pandangan semua orang. Bahkan sang Utusan Kaisar Agung pun raut wajaknya berubah.
Namun langit dipenuhi roda raksasa berbentuk segi delapan yang menghujam dengan gemuruh. Roda selebar ratusan zhang itu memancarkan sinar menyilaukan, dipenuhi pola rune yang berkedip-kedip, menambah aura dahsyatnya.
Roda itu semakin mendekati Bintang Kaisar dalam sekejap mata. Di atasnya berdiri berdua!
Di depan terdapat perempuan berambut panjang yang terurai. Rambut hitamnya berkibar-kibar, wajahnya sangat cantik dengan sorot mata seperti cahaya bulan yang memancarkan kilau aneh membuat semua kultivator terpukau.
Keberadaannya bagaikan bidadari surgawi. Jubahnya berkibar lembut berirama bersama rambut indahnya.
Di sampingnya berdiri seorang pria paruh baya dengan raut wajah muram. Siluetnya kokoh bagaikan gunung, sementara tekanan aura yang sangat mengerikan secara alami menyebar. Tekanan aura ini bagaikan badai, menyebar dan membuat semua kultivator di sekitarnya berubah raut wajah drastis, serentak menarik diri.
Di sekeliling tubuh pria itu, mengitari asap tipis yang samar-samar. Dalam asap tersebut terkandung wajah-wajah ilusif yang terdistorsi, memancarkan jeritan pilu tanpa suara yang bergelombang.
Dengan kepadatan yang tak terhitung, wajah-wajah ilusif itu jelas-jelas berjumlah tak kurang dari jutaan!
"Kekuatan persembahan! Ahli Langkah Ketiga!!!" Seru beberapa kultivator di sekitar yang langsung mengenali asap itu, ekspresi mereka berubah drastis.
"Wan'er Yun Luo, atas nama Majelis Agung memberi hormat kepada Kaisar Agung, memenuhi undangan untuk menyaksikan ritual Sesepuh Lolosheng Hui. Salam untuk semua Rekan Tao Falling Star." Perempuan berambut panjang itu berkata dengan suara lembut, senyum rapuh menghias wajahnya sambil membuka percakapan dengan lirih.
“Simozi, memberi hormat pada Kaisar Agung!” Pria paruh baya di samping perempuan itu dengan raut dingin, pandangannya tertuju pada Bintang Kaisar. Namun seketika, matanya menyipit tajam, niat membunuh berkedip-kedip!
Ia melihat Wang Lin di koridor luar Bintang Kaisar!
Wang Lin juga melihat Simozi!
Pandangan mereka yang terpisah jarak pendek, bagai dua cahaya pedang yang mampu menghancurkan langit dan bumi, tiba-tiba bertabrakan!
“Bajingan kecil!!” Sorot mata Simozi menunjukkan keganasan, suaranya seolah dikerat dari celah gigi, dipenuhi aura pembunuh yang pekat.
“Pecundang yang kukalahkan! Hanya bisa menggonggong, tak layak disebut kultivator besar!” Wang Lin dengan ekspresi tenang, perlahan membuka mulut.
“Kau! Berani lawan aku!!” Luka terbesar Simozi adalah kematian tubuh kedua-nya. Kini diungkit Wang Lin, aura pembunuhnya langsung membara!
Wang Lin tertawa panjang, matanya menyiratkan cemoohan, “Berani masuk kabut terkoyak magnet Yuan ini? Hancurkan tingkat kultivasi-mu ke Kemerosotan Kelima Tianren, baru lawan aku!”
Begitu kata-kata itu terucap, sekeling langsung riuh rendah!
Simozi membeku di tengah kalimat, bahkan tak bisa melanjutkan bicara, namun raut wajaknya sudah mencapai titik paling muram!
Ia, tak berani!
"Rekan Tao ini bicara sangat tajam, tapi bolehkah Yun Luo mengetahui nama kehormatanmu?" Perempuan berambut panjang itu tersenyum, pandangan bak cahaya bulan itu tertuju pada Wang Lin. Namun bagi Wang Lin, senyum itu penuh kepura-puraan yang membuat muak.
"Para Tetua Majelis Agung, terlepas dari tingkat kultivasinya, mewarisi tradisi sejak zaman kuno. Gadis bau susu yang belum genap ribuan tahun berlatih ini berani menyamakan diri sebagai Rekan Tao denganku? Tak tahu tata krama senior-junior! Begitukah gurumu mengajarimu menanyakan nama senior?!" Ekspresi Wang Lin tetap dingin, nada bicaranya semakin menusuk.
