Gemuruh dahsyat menggemparkan langit, air danau tiba-tiba bergolak hebat. Gelombang energi berpusar, riak-riak menyelimuti. Sebuah lapisan permukaan danau langsung collapse total, berubah menjadi puluhan juta tetesan air rapat. Begitu tetesan-tetesan itu muncul, seketika saling bertabrakan hingga kembali hancur. Pola ini berulang beberapa kali. Hanya dalam sekejap napas, lapisan air itu menghilang sepenuhnya, berubah menjadi kabut air yang naik ke udara.
Di permukaan danau, ketinggian air langsung turun satu zhang.
Pemandangan ini terlihat biasa, tak ada yang istimewa. Jika menggunakan kemampuan supernatural, bukan cuma satu zhang air, bahkan menguapkan seluruh danau pun mudah sekali.
Tak perlu menyebut orang tua ini, bahkan Wang Lin sendiri punya puluhan metode yang bisa menghasilkan serangan terlihat lebih dahsyat dari ini!
"Biasa-biasa saja, kan?" Orang tua itu memalingkan wajah ke Wang Lin, senyum penuh makna mengembang di wajahnya.
Wang Lin mata berkilat, menatap tajam permukaan danau, dalam pikirannya terbayang fragmen telapak tangan lawan yang menghunjam tadi. Setelah meneliti, sorot matanya menunjukkan perenungan.
Melihat ekspresi Wang Lin seperti ini, orang tua itu semakin gembira. Ia tidak mengganggu, ingin melihat bagaimana pemahaman Wang Lin—apakah bisa menangkap jejak jurus ini.
"Dulu ketika aku mempelajari jurus ini dari Sang Leluhur, aku juga tak bisa memahami makna mendalamnya sendiri. Bahkan Zhu Que Generasi Keempat yang berbakat mengguncang pun juga tak mampu mencapai pencerahan, hanya bisa menyentuh pinggiran. Baru setelah Sang Leluhur menjelaskan, semua menjadi jelas. Mari kita lihat bagaimana kinerja si anak muda Generasi Keenam ini."
"Tapi menurutku bakat anak muda ini tak bisa dibandingkan dengan Zhu Que Generasi Keempat. Tingkat kultivasinya mungkin lebih karena takdir, atau ada hubungan dengan murid yang pernah ditarik oleh Zhu Que Generasi Keempat."
"Jika tidak, mustahil ada sosok mengerikan yang hanya dengan latihan dua ribu tahun lebih sudah bisa menyentuh pinggiran Xu Huo. Bahkan Sang Leluhur pun di usia segini mungkin tak mampu." Pikiran orang tua ini tiba-tiba teringat lima inti spiritual abnormal Wang Lin, membuat alur pikirannya membeku sejenak.
"Mungkinkah... anak muda ini bisa melihat?" gumam orang tua dengan nada sendu sambil memandangi Wang Lin.
Wang Lin mengerutkan kening. Di benaknya terus terbayang adegan-adegan sebelumnya. Telapak tangan lawannya tampak biasa saja, hanya menggetarkan permukaan danau hingga memercikkan tetesan air. Tetesan-tetesan itu saling bertabrakan, akhirnya hancur berantakan menjadi kabut tipis.
Tapi dari ucapan dan ekspresinya, jelas teknik ini menyimpan logika yang sangat dahsyat...
Dalam perenungan, Wang Lin berjalan ke tepi danau, berjongkok dan mengangkat tangan kanannya lalu menekan perlahan permukaan air. Ia tidak menggunakan kemampuan supernatural apapun, hanya seperti orang biasa yang meletakkan tangan di atas air.
Saat tangannya menyentuh permukaan air, Wang Lin merasakan dengan jelas-jelas kekuatan pantulan yang muncul. Kekuatan ini sangat lemah, hampir tak terdeteksi, dan seharusnya memang demikian adanya.
Meskipun permukaan air sangat lembut, namun mampu menopang daun terapung. Secara alami, saat telapak tangan menyentuh pun akan menemui sedikit penghalang. Biasanya hal ini tak akan menarik perhatian Wang Lin, dan ia pun tak akan memikirkan mengapa bisa demikian.
Namun kini, tepat di momen munculnya kekuatan pantulan itu, kedua mata Wang Lin tiba-tiba mengeraskan pandangan dengan tajam.
Di permukaan danau, gelombang energi berpusar dan riak-riak mengitari tangan membentuk lingkaran yang meluas. Seperti gejolak batin Wang Lin saat ini, gelombang demi gelombang mengguncang relung hatinya.
Ia berbeda dari orang lain, Wang Lin adalah Dewa Kuno. Klan Dewa Kuno, selain kemampuan supernatural, yang paling dahsyat adalah kekuatan tubuh fisik. Satu kepalan tangan mampu membelah langit, cukup untuk menghancurkan sebuah planet kultivasi. Kekuatan menggemparkan seperti inilah yang menciptakan kehebatan di luar imajinasi dari Dewa Kuno!
Karena alasan inilah, pemahaman Wang Lin terhadap kekuatan jauh berbeda dengan kultivator yang hanya mengandalkan ilmu dan kemampuan supernatural, atau bergantung pada teknik kultivasi tingkat tinggi.
"Saat kecil membaca, aku pernah menemukan deskripsi 'tetesan air menembus batu'. Air yang terlihat sangat lembut ini, sebenarnya adalah benda paling keras. Setetes air jatuh, menghantam batu dan pecah menjadi tak terhitung tetesan yang berpencar. Tapi pada saat bersentuhan dengan batu, muncul kekuatan pantulan. Meskipun kekuatan pantulan ini sangat lemah, tetesan air yang jatuh berkali-kali, getaran tahun demi tahun, cukup untuk menembus batu!
"Bukan hanya batu biasa, bahkan jika Dewa Kuno terbaring di sana, setelah waktu yang berlalu, tubuh fisik yang tak tertembus oleh ilmu supernatural pun akan tertembus oleh tetesan air ini!" Sorot mata Wang Lin menunjukkan pencerahan, ia berdiri dan menatap orang tua itu.
Ekspresi orang tua itu langsung berubah serius, menunjukkan secarik keterkejutan. Ia tak menyangka Wang Lin bisa meraba-raba tepian Teknik Rahasia ini hanya dengan kemampuannya sendiri!
"Bakat anak ini tak bisa dibandingkan dengan Generasi Keempat Zhu Que, bagai langit dan bumi. Namun pemahamannya tentang hukum kosmos sungguh menggetarkan, bahkan mampu menutupi kekurangan bakat hingga mencapai tingkat pencerahan Generasi Keempat Zhu Que di masa lalu! Pantas saja ia memiliki lima inti spiritual yang menyimpang ini, mungkin ini bukan sekadar kebetulan takdir..." Orang tua itu menarik napas dalam-dalam, pandangannya pada Wang Lin dipenuhi apresiasi yang semakin pekat. Setelah mengangguk, ia hendak menjelaskan - menurutnya pencapaian pemuda ini sudah sangat luar biasa, mungkin telah mencapai batas maksimal dan tak bisa melihat lebih dalam lagi.
"Tapi sebelum sempat ia membuka mulut, Wang Lin tiba-tiba mengeluarkan kilatan sinar tajam di matanya, berkata perlahan:
"Ini masih sebatas permukaan..."
Orang tua itu tertegun.
"Air terkandung kekuatan lentur sekaligus kokoh. Saat terkumpul membentuk danau, permukaan air secara alami juga memiliki kekuatan pantulan... Semakin besar tenaga yang kugunakan pada telapak tangan, semakin dahsyat pula kekuatan pantulan itu! Saat kepalan tangan menghantam permukaan air, sesungguhnya dalam sekejap mata itu kekuatan pantulan yang terpancar dari permukaan air sama dahsyatnya dengan pukulan yang kulepaskan!
Dengan demikian, seolah dua kekuatan saling menjalin dalam sekejap napas, melahirkan kekuatan ledakan yang sangat mengerikan. Makanya saat Senior mengayunkan telapak tangan tadi, puluhan ribu bahkan ratusan juta butir air saling bertabrakan seketika, membuat lapisan air danau itu hancur berantakan sepenuhnya!
Kehancuran ini adalah perubahan wujud, dari keadaan cair langsung berubah menjadi uap kabut! Terlihat sederhana, namun sesungguhnya menyimpan kekuatan menggemparkan yang luar biasa!"
"Kekuatan untuk mengubah wujud dasar makhluk hidup!" Sorot mata Wang Lin semakin berbinar seiring penjelasannya, pikirannya jernih bagai kristal. Berbagai pemikiran mengalir deras di hatinya, memutar ulang adegan tepukan orang tua di permukaan danau ribuan kali dalam benaknya.
"Seharusnya seperti ini. Telapak tangan Senior tadi mengandung prinsip ini - satu kepalan tangan membelah langit. Meski mampu menghancurkan planet kultivasi, namun saat kekuatan pantulan menyebar, planet itu sudah hancur duluan. Kekuatan penghancur planet kultivasi bukan hanya berasal dari diri sendiri, tapi juga meminjam kekuatan pantulan ini!"
"Tapi air berbeda. Kelenturan air bisa dibilang mencapai puncak langit-bumi, terutama saat terkumpul hingga membentuk danau atau lautan. Daya tampungnya sungguh mengagumkan. Kepalan tangan yang sama jika diarahkan ke laut, kekuatan pantulannya cukup membuat seseorang collapse total!"
Raja Zhu Que Tua menatap tajam Wang Lin dengan mata terbelalak. Sorot matanya perlahan memunculkan kembali ekspresi terkejut yang sebelumnya timbul akibat lima inti spiritual Wang Lin.
"Pencerahan akan langit dan bumi seperti ini, Lao Fu seumur hidup tak pernah melihatnya pada orang kedua! Kekuatan pencerahan ini, jauh melebihi segala bakat biasa, bahkan berkali-kali lipat lebih dahsyat! Lima inti spiritual anak muda ini, jelas bukan hasil kebetulan!!" Lao Zhu Que menarik napas dalam-dalam, pandangannya pada Wang Lin semakin dipenuhi keanehan.
Saat ini ia belum tahu, jika Wang Lin mempelajari Larangan Arwah Kuno itu, akan ada secercah harapan untuk meleburkan pemahaman tentang Larangan hingga puncaknya, mencapai tingkat Xu, sehingga mungkin akan melahirkan inti spiritual keenamnya - Inti Xu!
Tentu saja, kemungkinan ini sangat kecil, tetapi tetap ada.
"Serangan telapak tangan Senior ini bermaksud mengajari junior cara memanfaatkan kekuatan pantulan, sehingga saat kepalan tangan diayunkan, dengan meminjam kekuatan pantulan untuk menghabisi musuh, kekuatan ledakan meningkat drastis! Bahkan mengubah bentuk materi! Meski ini bukan kemampuan supernatural, namun metode ini layaknya jurus legendaris! Senior, apakah penjelasan junior ini benar?" Sorot mata Wang Lin berkilau, kegembiraan terpancar jelas. Penerapan kekuatan ini mungkin tak berguna bagi kultivator biasa yang bertarung dengan mantra, tapi bagi Wang Lin sang Dewa Kuno, ini setara dengan segala kemampuan supernatural!
Dalam ingatan Dewa Kuno Wang Lin, tidak ada teknik pemanfaatan kekuatan seperti ini. Ajaran Zhu Que Tua kali ini sungguh sangat berarti baginya!
Terutama ketika mengingat pertempuran melawan Tuosen, jelas terlihat Tuosen jauh melebihi Wang Lin dalam hal ini. Dibandingkan dengan Tuosen di masa lalu, Wang Lin bagaikan anak kecil yang menghadapi pria dewasa!
Ungkapan "Dewa Kuno cuma mengandalkan kekuatan kasar" sama sekali bukan hiperbola!
Monster Tua Zhu Que menelan ludah, memaksakan ekspresi kehangatan. Sebagai monster yang telah hidup terlalu lama, tidak sulit baginya tampil misterius. Ia mengangguk penuh apresiasi, lalu perlahan berkata: "Benar. Semua yang kau katakan adalah logika sederhana, persis seperti yang ingin Lao Fu sampaikan padamu."
Meski begitu, dalam hati Zhu Que sangat hati-hati. Ia berpikir: "Brengsek, jangan sampai bocah ini menyadari celah. Jika ia tahu bahkan dulu Lao Fu pun tak mencapai pencerahan, muka tua ini akan ternoda... Seharusnya kuajarkan teknik rahasia Suku Harimau Putih atau Naga Hijau. Benda itu bukan untuk manusia! Dengan kemampuan pencerahannya, makhluk iblis ini seharusnya menyibukkan diri dengan hal-hal semacam itu."
Zhu Que buru-buru batuk kering, mengalihkan topik. Matanya melotot saat menghardik: "Cukup! Teknik rahasia sudah kau kuasai. Ikutlah uji coba. Setelah itu, kita akan mencabut jiwa Simozi untuk memperkuat wibawa!"
Ia mengibaskan lengan bajunya, seketika menggulung Wang Lin dan berubah menjadi api ilusif Xu Huo, menyambar ke arah barat laut.
Di dalam api ilusif itu, Wang Lin mengamati dengan seksama, gemetar ketakutan dalam hati.
"Inikah Xu Huo... Tak ada panas yang terpancar, tapi memberi ilusi seolah jiwa akan terbakar!"
Dengan tingkat kultivasi Sesepuh Zhu Que, dalam sekejap mata mereka tiba di medang selebar 1.000 li di barat laut. Di arena itu, dua kultivator sedang bertarung sengit merebut posisi sesepuh.
Puluhan ribu kultivator mengitari arena, semua meneliti dengan seksama. Di udara, terdapat beberapa area yang tak berani didekati siapapun.
Salah satunya adalah lokasi Simozi dan peramal Yun Luo Dasi dari Majelis Agung!
Di sisi lain, terdapat sepasang ayah dan anak perempuan yang seluruh tubuhnya diselimuti cahaya biru!
Masih ada satu lokasi lain yang hanya diisi satu orang. Orang ini mengenakan baju biru kehijauan, terlihat seperti pemuda tampan. Ia berbaring di atas awan, memandang malas ke dua petarung di bawah sambil menguap. Tangan kanannya bergerak seolah mengambil persik, lalu menggigitnya.
Lokasi terakhir diisi seekor kadal raksasa yang melayang-layang. Tubuh binatang ini hitam pekat dengan penampilan sangat mengerikan. Di punggungnya, duduk bersila seorang lelaki tua berpakaian kulit binatang.
Wajah orang tua ini dipenuhi bekas luka seperti kawah, dengan anting-anting hitam sebesar kepalan tangan di kedua telinganya. Bahkan di bibirnya tertancap empat jarum merah yang menembus langsung, bagai disegel!
Pada sekejap mata itu, semua orang di area-area terlarang ini serentak mengubah ekspresi, berduyun-duyun menengadah ke atas!
