Dirinya di masa lalu, bagai kupu-kupu ribuan tahun silam, berubah menjadi kupu-kupu jiwa di genggaman Wang Lin. Tangannya yang mencengkeram mati-matian hanya meraih kekosongan, hanya bisa menyaksikan kupu-kupu jiwa itu pelan-pelan menghilang dari pelukannya, berubah menjadi angin sepoi-sepoi yang melayang menuju cakrawala.
Dirinya di masa lalu, dalam pelukan Wang Lin, dengan pandangan enggan melepaskan, membawa kelembutan yang penuh kerinduan, wajahnya pelan-pelan menua. Setelah melalui seluruh hidup, kecantikan akhirnya berubah menjadi rambut putih dan rangka kering, menutup mata yang tak bisa dilupakan Wang Lin.
Tangan kanan yang terangkat itu, seakan ingin terakhir kali menyentuh wajah Wang Lin, namun akhirnya kehilangan segala kekuatan di udara, jatuh terkulai. Air mata yang mengalir dari sudut mata sebelum memejamkannya, mendarat di bumi, berubah menjadi bunga-bunga musim berikutnya, entah bisakah terus mekar.
Dalam sekejap mata, ribuan tahun berlalu, pergeseran zaman, hilang dalam sekejap.
Ribuan tahun waktu tak bisa disebut Langit dan Bumi Menjadi Tua, tetapi cukup untuk membuat manusia melupakan segalanya. Hanya saja, tak mampu membuat ingatan Wang Lin muncul samar, ia tetap ingat, tetap ingat...
Kini, bagai waktu yang terbalik, Wang Lin memeluk orang yang tak rela ia lepaskan. Hanya saja dirinya di masa lalu, karena Li Mawan berubah menjadi seberkas jiwa yang terkubur, tangannya tak bisa mencengkeram, hanya kosong.
Sekarang, Li Mawan meskipun ilusif, namun dalam pelukan Wang Lin, perasaannya begitu nyata, seperti memeluk seluruh alam semesta... Hanya saja, ia tak lagi memiliki tenaga, tak memiliki tubuh, untuk terus memeluknya.
Kedua tangannya, di bawah kobaran Semburan Api Hitam dalam jiwa, perlahan menghilang, menjadi transparan, menembus tubuh Li Mawan, lalu lenyap.
Wajahnya pun berubah dengan cepat, dari paruh baya melintasi waktu seketika, berubah menjadi orang tua penuh keriput, hingga transparan...
Seolah fragmen masa lalu terulang, hanya posisi mereka yang kini bertukar.
Yang tak berubah hanyalah sorot kelembutan dalam pandangan Wang Lin. Seiring lenyapnya tubuhnya, saat Semburan Api Hitam akhirnya menghapuskan semua Semburan Api Biru dan sepenuhnya berubah menjadi api karma, segala sesuatu tentang Wang Lin cepat-cepat menghilang dari langit dan bumi ini.
Hanya sorot mata yang terselimuti Semburan Api Hitam itu yang semakin menjauh, menjauhi Li Mawan.
Tubuh Li Mawan limbung terjatuh di tanah. Ia terpaku memandang sorot mata yang abadi di langit, jiwanya terguncang.
“Kau, siapa sebenarnya！！” Teriak Li Mawan dengan perjuangan, di hatinya terasa pedih yang tak diketahui asalnya, namun semakin dalam menusuk.
Api karma menyala, menghancurkan segalanya, tapi tak mampu menghancurkan Hati Jalan Wang Lin, tak sanggup memusnahkan semua ingatan di relung jiwanya!
“Api karma ini terlahir dari obsesi keduniawianku, dengan obsesi ini aku berkultivasi, seumur hidup hanya untuknya!”
“Langit dan bumi tak memiliki belas kasihan, ingin menghapus semua obsesi keduniawian, tapi obsesiku telah menjelma menjadi api karma, biarpun Langit sekalipun takkan bisa menariknya！！”
“Jika api karma ini hendak membakar tubuhku, jika obsesi ini ingin menghancurkanku, aku takkan melakukan perlawanan! Api ini adalah hasrat seumur hidupku Wang Lin, karma inilah Jalan Langit yang kujalani!”
“Jalan Langit yang kejam terhadap semua makhluk, untuk apa dijalani? Dengan obsesi sebagai jalanku, dengan hasrat membakar karma, berubah menjadi rintangan karma siklus reinkarnasi, tak perlu naik ke langit! Biarpun sembilan putaran delapan belas neraka, jika neraka ini memberi kebebasan, terjun ke bumi pun tak jadi masalah！！”
Pada saat api karma hendak menghancurkannya, teriakan Zhu Que yang menggemparkan tiba-tiba menggema!
Di dalam nyala hitam itu, seekor Zhu Que seketika termaterialisasi. Burung mitos ini berukuran raksasa dengan seluruh tubuh berwarna hitam pekat, bagaikan phoenix kegelapan yang terlahir kembali dari lautan api hitam!
Teriakan Zhu Que bergema di seluruh penjuru langit-bumi dalam sekejap, bahkan menembus dimensi Ruang Manusia. Suaranya meledak keluar dari dupa pertama di punggung kura-kura raksasa di Arena Bintang Kaisar Agung, mengguncang seluruh Bintang Kaisar Agung!
Miao Yin Dao Zun yang berpenampilan seperti pemuda anggun, meski telah menunggu berhari-hari, sama sekali tidak menunjukkan kejemuan. Tangannya yang kanan memegang buah persik siap untuk digigit, namun tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat. Kepalanya terangkat kasar dengan tatapan menancap ke arah dupa pertama itu!
Teriakan Zhu Que terus bergema mengisi langit dan bumi!
Kedua mata Lanmeng Dao Zun tiba-tiba memancarkan kilatan sinar tajam. Sorot matanya menunjukkan cahaya aneh yang sekilas terlontar, mengandung secercah keterkejutan.
“Suara Zhu Que ini... Ini bukan Zhu Que biasa, ini...”
Suara Zhu Que tersebut memang bukan sembarangan, suaranya memancarkan keganasan, juga membawa aura ketidakrelaan dan pantang menyerah yang melawan, seolah berasal dari jurang neraka, bukan langit!
“Tidak mungkin! Sebelum Yun Luo Dasi datang, sudah dihitung bahwa bajingan kecil itu akan menghadapi tribulasi mematikan, mustahil bisa lolos!” Raut wajah Simozi berubah drastis, pupil matanya menyempit tajam, menatap mati-mati batang dupa pertama.
Yun Luo di sampingnya, wajah cantiknya juga menunjukkan keterkejutan. Tangan kanannya yang tersembunyi di balik lengan baju membentuk mantra dengan kecepatan gila hingga membentuk bayangan, namun tiba-tiba jari-jarinya bergetar hebat. Sidik jari lima jari tiba-tiba tercabik-cabik mengeluarkan darah segar, seolah ada kekuatan tak kasat mata yang mematahkan deduksi mereka dengan paksa! Atau mungkin, keadaan Wang Lin saat ini telah melampaui batas yang bisa dia deduksi!
Lao Zhuque menunjukkan ekspresi bersemangat, tertawa panjang dengan kilatan sinar tajam di matanya. Sebagai Zhuque Generasi Kedua, pemahamannya terhadap Suara Zhu Que sangat mendalam. Hanya dengan mendengarnya saat ini, ia langsung mengetahui segala kejadian di dalam Renfang Jie!
"Bagus anak muda! Kau malah mematerialisasi Zhuque di bawah api karma!! Melewati Kan ini, Tribulasi Sembilan Putaran Api Karma akan bangkit. Inilah bagian tersulit dari ujian ini!"
Hanya pria tua yang duduk di atas kadal naga itu yang tetap memejamkan mata, seolah tak ada satupun kejadian yang mampu menarik perhatiannya.
Perempuan di samping Lanmeng Daozun memandang tak berkedip ke dupa pertama yang menyala. Bibir bawahnya tergigit, air mata kompleks mengalir di pelupuk matanya.
Di dalam Renfang Jie, Zhuque hitam itu mengangkasa di antara nyala api gelap. Tubuhnya yang seperti menutupi langit dikelilingi api hitam tak berujung, memancarkan suhu panas yang tak terbayangkan. Namun panas ini sama sekali tidak menghancurkan dunia, karena seluruh energinya terpusat pada tubuh sang Phoenix.
Suara Zhu Que yang bergelombang semakin keras dan meninggi, di dalamnya terpancar gejolak yang menghantam jiwa!
Zhu Que hitam itu adalah jelmaan jiwa Wang Lin!
"Api Karma telah bangkit, bakarlah rintangan karma siklus reinkarnasi, bantu Zhu Que-ku mencapai kebangkitan keempat!" Zhu Que hitam mengaum panjang, tubuh raksasanya langsung melesat ke cakrawala. Saat mencapai puncak langit, semburan api hitam meletus gemuruh dari tubuhnya.
Dari kejauhan, api itu bagaikan obor raksasa, di pusat nyalanya terdapat Zhu Que yang menari-nari!
"Dengan obsesi keduniawian dan api karmaku..." Suara Wang Lin menggemparkan, seiring bergemanya suara itu, api di sekeliling tubuhnya langsung berubah menjadi lautan api. Lautan api ini berpusat pada Zhu Que, tiba-tiba menyebar ke segala penjuru dengan gemuruh.
Sekejap mata, seluruh langit terselimuti api hitam pekat, namun di wilayah manusia di bawahnya, tak ada satu pun makhluk hidup yang merasakannya!
Lautan api yang menutupi langit semakin menguat, dalam sesaat terlihat bagai gelombang raksasa menyapu angkasa.
"Titik, Hio Manusia Fang!!" Geraman rendah Wang Lin berubah menjadi Suara Zhu Que, pada sekejap mata itu menghantam gila-gilaan ke ujung langit. Di saat yang sama, lautan api tiba-tiba mengkerut menyambar ke arah Zhu Que yang merupakan wujud Wang Lin, membentuk semburan api vertikal yang melesat ke atas dengan gemuruh dahsyat.
Di atas tubuh Zhu Que hitam yang terbakar api, bayangan arwah Wang Lin tiba-tiba terkristal kembali. Ia menatap langit sambil mengangkat kedua tangannya.
Boom! Boom! Boom! Boom!
Gemuruh dahsyat seketika menggema di angkasa, membentuk kekuatan mencabik-cabik yang seolah hendak merobek langit.
Pada momen yang sama, di Bintang Kaisar Agung, asap hitam tiba-tiba muncul di puncak hio pertama pada punggung kura-kura raksasa!
"Tersulut!!"
"Hio Gerbang Pertama telah menyala!!"
"Mari lihat berapa lama ia bisa bertahan!" Puluhan ribu kultivator di sekeliling yang telah menunggu berhari-hari awalnya tidak sabar. Andai bukan karena tak berani pergi, mungkin mereka sudah lama berhamburan. Namun saat asap hitam tipis itu mulai mengepul, keriuhan pun pecah.
Asap hitam itu awalnya masih berupa helaian tipis, namun dalam sekejap mata berubah menjadi gulungan asap pekat yang menyelubungi cakrawala. Suhu panas tak berujung menyebar ke sekeliling, membuat dupa raksasa ini menyala dahsyat!
Pembakaran itu sangat dahsyat. Dari kejauhan, semburan api yang membara itu seperti menelan segala di bawahnya dengan gila-gilaan. Kecepatan pembakaran dupa ini tak terkira - hanya sekejap mata, lebih dari separuhnya telah berubah menjadi abu!
Dibandingkan dengan dua dupa lainnya, pemandangan ini benar-benar mengguncang jiwa!
Pada detik ketika sebagian besar puluhan ribu kultivator di sekelilingnya mengira dupa pertama ini akan habis terbakar dalam sekejap, nyala apinya tiba-tiba membeku!
Pembekuan ini bagai melebur ke dalam jiwa semua kultivator di tempat ini, membuat hati mereka juga bergetar!
Simozi menatap tajam Dupa Renfang itu tanpa berkedip.
Yun Luo Dasi di sampingnya terlihat pucat, sorot matanya menyiratkan kegelapan.
Di dalam dunia Renfang, Wang Lin yang berdiri di atas punggung Zhu Que hitam dengan seluruh tubuhnya diselimuti api hitam tak berujung, menghela napas dalam-dalam. Matanya menatap lembut ke arah gunung di kejauhan dimana sosok lemah itu masih limbung duduk memandang langit, berbisik pelan:
"Namaku Wang Lin!" Setelah mengucapkan kata terakhir pada Li Mawan, ia dengan kasar mengangkat kepala.
"Tribulasi Sembilan Putaran, datanglah!"
Sembilan Tribulasi Api, merupakan ujian api karma. Zhuque generasi pertama dahulu hampir tewas dalam tribulasi api ini. Jika bukan karena perlindungan Immortal Venerable zaman purba, pasti jiwanya telah lenyap.
Di momen ini, Wang Lin sebagai Zhu Que generasi keenam, tanpa perlindungan siapapun, harus menyendiri menghadapi Sembilan Tribulasi Api ini!
Di antara langit dan bumi, merah, jingga, kuning, hijau, hijau muda, biru tua, ungu, ditambah putih dan hitam di atas-bawah, disebut sembilan warna. Setiap warna mewakili satu putaran. Sembilan tribulasi ini dimulai dari Semburan Api hitam dan berakhir dengan Semburan Api hitam, itulah siklus reinkarnasi.
Jika semua berhasil dilalui, maka karma reinkarnasi akan menyala, melalui terobosan ini, Zhu Que akan mengalami kebangkitan keempat, transformasi Shi Huo, melangkah ke alam Xu Huo!
Sembilan Tribulasi Api, datang!
Semburan Api hitam di sekeliling tubuh Wang Lin, dalam sekejap napas seakan disapu angin kencang, tiba-tiba berubah sepenuhnya menjadi kemerahan seperti darah. Sinar merah itu menerangi, mengubah bumi menjadi dipenuhi cahaya merah.
Gemuruh menggemparkan langit, api merah menyala tak berujung yang mengitari Wang Lin tiba-tiba berbalik arah, dari segala penjuru menyambar ke arah Wang Lin sambil membakar dahsyat!
Dupa pertama di Bintang Kaisar Agung juga membeku sesaat, kemudian kembali menyala dengan gemuruh ke arah bawah.
Sejak dinyalakan hingga kini, waktu yang dibutuhkan persis sekejap napas!
