Pada sekejap matanya terbuka, api sembilan warna di mata kiri Wang Lin berubah menjadi ilusif, berputar liar hingga penampilannya terlihat sangat iblis!
Bersamaan dengan membukanya kedua matanya, semburan api ilusif tiba-tiba meletus dari dalam tubuhnya. Api ilusif ini menggemparkan langit dan bumi, menyebar ke segala penjuru dengan gemuruh.
Rambut Wang Lin berkibar tanpa angin, jubahnya berkibar-kibar. Ia perlahan menarik kembali tangan dari hio pertama, lalu berbalik memandang sekeliling!
Yun Luo Dasi yang terus menatap tajam Wang Lin, pada saat ia membuka mata, jelas melihat mata kiri Wang Lin. Pada sekejap itu, mata Yun Luo terbuka lebar-lebar, sorot matanya menyempit sementara ketakutan membara meluap.
Tubuhnya gemetar, terus mundur. Jiwa bagai tersambar jutaan petir dahsyat, gemuruhnya membuatnya seakan kehilangan segala kekuatan. Raut wajaknya pucat bagai mayat!
"Sorot mata ini... Ini..." Yun Luo Dasi selamanya takkan bisa melupakan tatapan yang ditujukan padanya oleh sosok berpunggung samar yang berbalik sesaat sebelum kematiannya dalam fragmen kenangan tadi!
Sosok yang tak jelas rupanya itu, mata kirinya benar-benar berputar liar dengan sembilan warna!!
Simozi menatap tajam Wang Lin, tetap membisu.
Yang juga mengamati Wang Lin adalah Miao Yin Dao Zun, sorot matanya memancarkan kilau aneh, senyum tipis penuh ejekan menguar di bibirnya.
Zhu Que tua tertawa panjang, ekspresinya dipenuhi kehangatan, namun lebih banyak terpancar keterkejutannya atas adegan-adegan sebelumnya. Selain urusan lima inti spiritual, Wang Lin sekali lagi memberinya kejutan menggembirakan!
"Karma siklus reinkarnasi menjelma sembilan warna, membakar Api Kebangkitan keempat, mengubah Api Fisik menuju Alam Kekosongan, bagus, bagus!" seru Zhu Que tua sambil tertawa lebar.
Pria tua berkulit binatang yang duduk bersila di atas kadal raksasa itu memandang Wang Lin dengan sorot mata berbeda. Setelah berkali-kali bertarung melawan Zhu Que tua, ia sangat memahami dahsyatnya kekuatan Xu Huo. Di momen ini, menyaksikan Wang Lin justru memasuki Xu Huo, tak urung ia mulai memperhatikan.
Di belakang Lanmeng Daozun, perempuan itu diam-diam memandang Wang Lin. Ekspresinya tertangkap oleh Lanmeng Daozun yang kemudian menghela napas dalam hati.
"Seandainya dulu aku tidak menghapus ingatan Yue'er, malah menahan Wang Lin di sini dan mengerahkan sepenuhnya tenaga untuk membantunya dalam segala latihan kultivasi... Bukan hanya mewariskan tiga jurus pamungkas..." Lanmeng Daozun terdiam. Untuk pertama kalinya, penyesalan menyelinap dalam hatinya atas kejadian tahun-tahun itu.
Pandangan Wang Lin menyapu sekilas semua orang di sekitarnya. Ia menarik napas dalam-dalam. Pada setiap diri mereka, ia melihat gejolak emosi yang mengalir halus. Jika ia mau, seberkas emosi itu bisa diubah menjadi Xu Huo.
Saat pandangan Wang Lin tertuju pada Yun Luo Dasi, perempuan itu segera menundukkan kepala dan tubuhnya perlahan-lahan mundur. Namun Wang Lin masih dapat melihat bahwa gejolak emosi dalam dirinya jauh lebih pekat berlipat-lipat kali dibanding orang lain.
Menarik kembali pandangan, Wang Lin menyatukan tinju ke arah Zhu Que Tua dengan penuh hormat: "Junior ini tidak mengecewakan, telah berhasil menyadari kekuatan warisan!"
Senyum Zhu Que Tua semakin berkilauan. Ia menggerakkan tangan kanannya dan melemparkan naga api yang dicengkeramnya ke kejauhan, tertawa panjang: "Naga kecil ini kini merdeka!"
Naga api itu sudah berada di ambang kematian, hampir seluruh darahnya telah dikeluarkan. Mendengar ucapan itu, matanya tiba-tiba berbinar. Dengan mengaum keras, ia berjuang mati-matian melesat menjauh hingga menghilang di ufuk langit.
"Ujian belum berakhir. Di dalam Batang Tian Fang terakhir, ada yang menantimu. Pergilah!" Zhu Que Tua melirik Wang Lin dengan pandangan penuh makna.
"Dupa Manusia telah hancur, Dupa Bumi terputus, tetapi Dupa Langit ini sama sekali tidak akan padam atau terputus. Dupa ini dijaga langsung oleh leluhur pertama klan kami, yaitu Kaisar Jatuh Terbalik sendiri. Yang diuji adalah potensi! Semakin lama waktu bertahan, semakin besar potensinya... Lao Fu dulu bertahan dua belas sekejap napas, generasi keempat empat belas sekejap napas... Aku ingin tahu, berapa sekejap napasmu? Jika kau bisa memberiku kejutan lagi, Lao Fu akan memberimu metode Larangan dalam tubuh naga bodoh itu. Dengan Larangan itu, saat naga ini melarikan diri dari Falling Star, kau bisa dengan mudah menemukannya.
Dengan naga ini menjagamu, Lao Fu akan tenang saat kau meninggalkan tempat ini." Ucapan Zhu Que tua itu masuk ke dalam jiwa Wang Lin, tak terdengar oleh siapa pun selain dirinya.
Wang Lin mengangguk, pandangannya mendarat di langit jauh tempat naga api itu pergi.
Naga api yang telah menerjang keluar dari Bintang Kaisar Agung itu sedang menunjukkan ekspresi gembira.
“Merdeka, akhirnya merdeka!! Mengaum!! Sang Naga akhirnya terbebas dari telapak iblis, berapa tahun, berapa tahun!!” Naga Api itu mengaum sementara matanya berkaca-kaca, ekspresinya penuh semangat. Pada momen ini, ia sama sekali tak menyadari bahwa setelah ditipu oleh Zhuque generasi pertama, ia langsung dihadiahkan kepada generasi kedua...
Menarik kembali pandangan, Wang Lin tidak memandang para hadirin. Dengan langkah tenang, ia mendekati tongkat Tian Xiang terakhir. Diam sejenak, ia menarik napas dalam-dalam lalu mengangkat tangan kanan, meletakkannya di bawah tongkat Tian Xiang itu.
"Sang Leluhur Zhuque Generasi Pertama... Leluhur klan Zhuque kami... Salah satu Empat Jenderal Besar di bawah komando Immortal Venerable zaman purba... Sosok seperti ini pasti menyimpan banyak rahasia tersembunyi..."
"Jika klan Zhuque ada di Bintang Kuno Tai Gu, mengapa masih ada suku Firefinch yang bertahan?"
"Jika klan Zhuque bisa bertahan hingga kini, tentunya klan Naga Hijau, Xuanwu, dan Harimau Putih juga masih ada. Di manakah mereka..."
“Apakah Immortal Venerable zaman purba yang disebutkan Yang Mulia Penjaga Batas itu sama dengan Sang Kaisar Dewa di zaman purba? Jika tidak, apa hubungan antara mereka berdua...”
Wang Lin diam-diam menutup matanya.
Dunia Tianfang benar-benar berbeda dengan dua dunia lainnya. Ini adalah dunia yang diselimuti awan putih. Di seluruh Tianfang, selain awan, hanya ada satu objek!
Sebuah patung raksasa yang sangat dahsyat. Dari kejauhan, patung ini hampir memenuhi separuh langit dan bumi. Tubuhnya terukir sosok tua yang menyerupai Zhu Que, dengan hidung seperti paruh burung dan sayap Zhu Que di punggungnya!
Kedua matanya terpejam, di antara alisnya terdapat semburan api sembilan warna yang menyala dahsyat.
Tangan kanan patung itu terentang dengan telapak menghadap ke atas. Dalam kilatan cahaya, siluet Wang Lin muncul di atas telapak tangan tersebut.
……
Di dalam Bintang Kuno Tai Gu, di angkasa yang hening, gelombang energi berpusar bagai ombak, perlahan menyebar ke kejauhan lalu menghilang. Tak lama sebelumnya, cahaya redup berkedip dari kehampaan, melintas sekilas di sini.
Sebelum kedatangan cahaya redup itu, terdapat sebuah Planet Wildlands di sini. Di bintang ini tak ada makhluk hidup, bahkan energi spiritual pun tiada, termasuk kategori yang telah dihancurkan.
Bahkan jika ada kultivator yang mendekat, mereka takkan meliriknya. Namun posisi Planet Wildlands ini kebetulan berada di jalur terbang cahaya redup tersebut. Pada sekejap mata saat cahaya redup itu menembus, planet ini hancur berantakan menjadi debu tanpa suara, hanya menyisakan gelombang energi yang perlahan menyebar ke sekeliling.
Anehnya, di momen ini, di lokasi Planet Wildlands yang telah hancur tersebut, muncul celah sepanjang sepuluh zhang di antara gelombang energi. Dari dalam celah ini memancarkan aura kematian yang terus menyelimuti, membuat celah tersebut semakin membesar.
Melalui celah, dapat samar-samar terlihat, di dalamnya seakan ada dunia lain yang dipenuhi tak terhitung puing-puing kecil mengambang... Di setiap puing terdapat kepala raksasa...
Ada yang Dewa Kuno, Dewa Iblis, atau Gu yao... Celah itu berhenti menyebar saat mencapai 100 zhang, mengambang diam di sana bagai mulut-mulut menganga yang menanti "makanan"...
Kemunculannya di Bintang Kuno Tai Gu ini akan menciptakan badai yang mengguncang para kultivator...
Kuburan Dewa Kuno... Buka!
