Simozi telah pergi...
Yun Luo Dasi yang menyertainya, di bawah pandangan Wang Lin, meninggalkan Bintang Kaisar Agung hingga siluet mereka lenyap di kejauhan.
Pertempuran ini tak berakhir dengan keputusan jelas, mengejutkan semua kultivator di lokasi. Bahkan Zhu Que tua pun tak menduganya, namun dengan tingkat kultivasi yang luar biasa, ia seolah menangkap petunjuk tersembunyi.
Meski demikian, hal ini tak mengurangi reputasi sehebat Wang Lin yang mulai bangkit di Falling Star! Di mata puluhan ribu kultivator, adegan-adegan pertarungan tadi cukup menjadikannya ahli sejati yang mampu bertarung melawan ahli Langkah Ketiga!
Pemilihan Sesepuh Lolosheng Hui yang sempat terhenti kini dilanjutkan, namun semua ini tak lagi berkaitan dengan Wang Lin.
Di wilayah Falling Star, Planet Wildlands tempat Liu Jinbiao dan Xu Liguo berada, telah digeledah dengan cermat oleh anggota suku Firefinch selama periode ini.
Bagi suku Firefinch, uji coba yang digelar di Bintang Kaisar Agung merupakan kesempatan yang sangat luar biasa.
Di bawah pencarian teliti itu, anggota suku Firefinch menemukan Liu Jinbiao yang bersembunyi di kedalaman Planet Wildlands sambil bertapa dan latihan pernafasan, bersama roh penjaganya Xu Liguo.
Setelah pertempuran sengit, Liu Jinbiao berhasil ditangkap dan diam-diam dikirim keluar dari Falling Star untuk bertemu dengan Sang Leluhur suku Firefinch di area luar.
Sepanjang perjalanan, raut wajak Liu Jinbiao tetap muram dan membisu. Namun dari dirinya memancar aura seorang guru besar, serta kewibawaan tak kasat mata layaknya penguasa yang bisa memusnahkan ribuan nyawa dengan satu perintah.
Di wilayah Bintang Kuno Tai Gu di luar Falling Star, tatkala Liu Jinbiao dibawa keluar oleh anggota suku Firefinch, Sang Leluhur yang selama ini berhati-hati tak berani melangkah setengah langkah pun langsung memancarkan sorot mata penuh kegembiraan liar.
Tubuhnya melesat maju, mengabaikan penghormatan para anggota suku. Tangan kanannya mengangkat membentuk semburan api, lalu langsung menampar Liu Jinbiao!
Liu Jinbiao sama sekali tidak menunjukkan kepanikan, sorot matanya memancarkan kesan zaman yang tak berujung, menatap tajam dengan dingin pada Sang Leluhur Suku Fire Sparrow yang semakin mendekat!
Pandangan tenangnya yang mendarat di mata Sang Leluhur Suku Fire Sparrow itu justru membuat jiwa leluhur tersebut bergetar hebat!
"Tidak mungkin salah, aura dan tekanan seperti ini hanya dimiliki oleh mereka yang lama menduduki posisi tinggi. Jika orang ini benar-benar Zhu Que, memang seharusnya begini!"
Dengan dengusan keras, tangan kanan leluhur itu mendarat gemuruh di tubuh Liu Jinbiao. Energi apinya menerjang masuk ke dalam tubuh Liu Jinbiao, menyapu habis segala penjuru sebelum akhirnya ia mengerutkan kening.
"Suku kecil Fire Sparrow, menyerang diam-diam saat Lao Fu masih dalam masa pemulihan luka parah akibat bertapa. Persis seperti leluhur kalian dulu, sekadar badut rendahan!" Liu Jinbiao membuka mulut dengan tertawa dingin.
Orang tua dari suku Firefinch mata berkilat, keraguan dalam hatinya mulai menghilang. Setelah pengamatannya sebelumnya yang menemukan energi api dalam tubuh lawan tidak banyak, mendengar perkataan ini masih belum sepenuhnya menghilangkan keraguannya. Tangan kanannya menepuk, langsung lengan kanan Liu Jinbiao gemuruh hebat, sebuah luka tiba-tiba muncul mengeluarkan darah segar dalam jumlah besar.
Darah segar ini langsung disapu Sang Leluhur Firefinch, berubah menjadi bola darah yang dipegangnya. Setelah menciumnya, sorot matanya semakin menunjukkan sukacita. Dengan sedikit keraguan, ia menelan bulat-bulat.
Darah segar yang masuk ke perut segera berubah menjadi energi api yang sangat dahsyat, meletus dalam tubuh Sang Leluhur Firefinch. Samar-samar, di belakang leluhur ini terbuka dengan jelas sebuah layar ilusif.
Namun langit dipenuhi ilusif, seekor burung api yang seluruh tubuhnya memancarkan semburan api, membentangkan sayap dan berkicau panjang. Di hadapannya, terdapat Zhu Que yang sedikit lebih kecil. Zhu Que ini bentuknya samar, sepertinya belum pulih dari luka parah, kilau spiritualnya meredup. Saat ini sedang bergulat dengan burung api itu, dan segera ditelan bulat-bulat masuk ke dalam tubuh oleh burung api tersebut.
Setelah penyerapan, semburan api di seluruh tubuh burung itu tiba-tiba menjadi semakin pekat, bentuknya perlahan mulai mengalami perubahan, semakin menyerupai Zhu Que.
"Bagus! Ternyata memang Zhu Que!!" Sorot mata Sang Leluhur Suku Firefinch menunjukkan kegembiraan liar. Dengan tawa panjang, tangan kanannya tiba-tiba terangkat dan langsung mendarat di kepala Liu Jinbiao.
Sang Leluhur Suku Firefinch ini tingkat kultivasinya mencapai langit. Mampu berlatih hingga tingkat seperti ini, kecerdikan alami yang tinggi ditambah sifat sangat curiga dan tidak pasti. Setelah melakukan pemeriksaan berulang kali, meskipun sudah yakin, tetap saja melakukan Teknik Soul Searching.
Di matanya, segala sesuatu di antara langit dan bumi bisa saja palsu, hanya Soul Searching Technique inilah yang paling nyata. Tangan kanannya menekan ubun-ubun Liu Jinbiao, energi apinya meledak keluar, dalam sekejap mata teknik pencarian jiwa pun dikembangkan.
Adegan-adegan ingatan terbayang dalam jiwanya. Beberapa saat kemudian, orang tua dari suku Firefinch ini menunjukkan ekspresi puas. Meski masih ada keraguan, namun tak mungkin salah bahwa orang di hadapannya adalah Zhu Que generasi keenam.
Dengan mengibaskan lengan bajunya, Sang Leluhur suku Firefinch menggulung Liu Jinbiao, melintasi anggota sukunya, lalu menggoyangkan angkasa dan menghilang tanpa jejak - menggunakan kemampuan supernatural besar untuk segera kembali ke markas besar suku Firefinch.
Bersamaan dengan kepergian Sang Leluhur suku Firefinch, di Bintang Kaisar Agung, Wang Lin yang sedang duduk bersila di tepi danau tempat Zhu Que tua memancing naga, tiba-tiba membuka kedua matanya, memancarkan kilatan sinar tajam.
“Ilmu Jalan Penipuan Liu Jinbiao ini benar-benar mengagumkan, bahkan Sang Leluhur Firefinch pun berhasil ditipunya tanpa meninggalkan celah... Kini saatnya mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail, tinggal menunggu Liu Jinbiao dibawa ke Tanah Suci Firefinch!” Sorot mata Wang Lin berkilat-kilat, kedua tangannya tiba-tiba membentuk mantra dengan jari-jari, mengubahnya menjadi rangkaian tanda mistis yang menyelimuti sekujur tubuhnya.
Lapisan Larangan semakin bertambah banyak. Setelah waktu yang cukup lama, di sekeliling tubuh Wang Lin terbentuk sebuah formasi transmigrasi yang siap mengantarkannya kabur melalui metode khusus begitu diaktifkan.
"Sang Leluhur, hamba masih memiliki seorang pelayan di Falling Star bernama Zhong Dahong. Mohon Sang Leluhur berkenan menjaganya." Saat senja tiba, Wang Lin membuka matanya dan berkata dengan tenang.
Di hadapannya, Zhu Que tua masih duduk di tepi danau memegang pancing. Sebuah kendi arak tergeletak di sampingnya. Ia menoleh memandang Wang Lin dengan sorot mata penuh kelembutan.
"Sudah siap semuanya?"
Wang Lin mengangguk pelan.
“Masih ada beberapa Magic Treasure yang perlu disempurnakan, tinggal menunggu segel sebelah sana dibuka.”
Zhu Que tua meletakkan pancing, mengambil kendi anggur di sampingnya dan meminumnya sebanyak satu tegukan. Suaranya berat: "Metode mengontrol Naga Api sudah kuberikan padamu. Kini kau akan pergi, perjalanan ini penuh bahaya, tak tahu kapan kita akan bertemu lagi... Jika ada permintaan lain, sampaikanlah."
Wang Lin terdiam, memandang sang tetua. Meski interaksi mereka hanya berhari-hari, bantuan tulus dan sifat protektif Zhu Que tua memberinya kehangatan yang jarang dirasakan. Di ambang perpisahan ini, ada nestapa yang mengendap di hatinya.
Sorot mata Zhu Que tua semakin lembut menyaksikan diamnya Wang Lin. Ia tersenyum: "Jika ada jodoh, kita masih akan bertemu lagi di kemudian hari. Jangan seperti anak kecil yang tak rela melepas. Saat kita bertemu nanti, kuharap kau bisa membuatku terkagum-kagum lagi."
Wang Lin memandang Sang Zhu Que tua, menarik napas dalam-dalam lalu mengangguk. Suaranya berat: "Sang Leluhur, junior ingin memperoleh metode latihan Larangan Arwah Kuno di arena itu!"
"Kau ingin Larangan Arwah Kuno itu?" Sang Zhu Que tua merenung sejenak, lalu berbicara perlahan: "Larangan itu dulunya direbut oleh Sang Leluhur generasi pertama. Bahkan aku pun tak memiliki metodenya... Cukup! Kuberikan larangan ini untuk perlindungan diri. Pelajarilah saat ada waktu, mungkin dengan pemahamanmu, kau bisa memperoleh sesuatu."
Sang Zhu Que tua mengangkat tangan kanannya mencengkeram langit. Dari kejauhan, gemuruh dahsyat mengguncang bumi. Langit tiba-tiba berubah warna, angin dan awan berbalik arah. Seluruh cakrawala seketika dipenuhi kilauan cahaya redup.
Perlahan-lahan, sosok makhluk kura-kura raksasa muncul di udara. Makhluk itu menyorotkan pandangan dingin, menundukkan kepala memandang Sang Zhu Que tua.
Lao Zhu Que dengan tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, menunjuk ke arahnya. Naga kura-kura raksasa itu kembali memancarkan cahaya redup yang berkedip-kedip dengan cepat. Dalam sepuluh ribu zhang, tubuhnya tiba-tiba menyusut. Semakin kecil ukurannya, cahaya redup itu semakin menyilaukan. Dalam sekejap napas, kura-kura raksasa yang kolosal ini berubah menjadi sepotong cangkang kura-kura sebesar telapak tangan!
Cahaya redup bagai bulan purnama, menyelimuti langit dan bumi.
Setelah menggerakkannya, Lao Zhu Que langsung mengirim cangkang itu ke arah Wang Lin.
Wang Lin menerimanya, melirik sebentar lalu menyimpannya. Ia menyatukan tinju hendak berbicara, namun diinterupsi oleh Lao Zhu Que.
"Jangan berterima kasih. Sudah menjadi kewajiban senior memberikan hadiah kepada junior. Jika kau benar-benar berterima kasih, lebih baik bantu lao fu menyelesaikan satu urusan..." Ekspresi Lao Zhu Que menjadi serius. Ia membersihkan tenggorokannya lalu berkata.
"Silakan Sang Leluhur perintahkan! Selama junior sanggup, pasti akan dilaksanakan!" Suara Wang Lin tidak keras, namun terdengar tegas menghujam bak besi terpatri.
Zhu Que tua merona merah, meletakkan pancingannya lalu menggosokkan tangan, berkata dengan suara rendah: "Empat kali kebangkitan Zhu Que-mu, sebenarnya sudah bisa memberikan Tanda Zhu Que kepada anggota keluarga. Lao Fu berharap saat memilih Zhu Que generasi ketujuh... Ini..."
Wang Lin menatap Zhu Que tua, menunggu dengan tenang sampai yang tua selesai bicara.
"Ini... Harus pilih kandidat yang baik... Ehm... Jangan sampai pilih orang yang tidak bermoral, kamu paham?" Zhu Que tua mengedipkan matanya.
Wang Lin mengerutkan kening, tidak sepenuhnya mengerti. Setelah merenung sejenak, ia mengangguk dan berkata: "Sang Leluhur tak perlu khawatir, junior pasti akan mempertimbangkan dengan hati-hati calon Zhu Que generasi ketujuh. Peristiwa Zhu Que generasi ketiga pasti tidak akan terulang!"
"Lao Fu bukan maksudnya begitu..." Zhu Que tua kembali menggosokkan tangannya, menggigit gigi berkata: "Maksud Lao Fu, kandidat Zhu Que generasi ketujuh yang kamu pilih jangan sampai orang yang suka bermain cinta! Ah, bagaimana kamu masih belum mengerti?? Bukannya pemahamanmu cukup tinggi?!"
Wang Lin tertegun, ekspresinya menunjukkan keraguan, lalu mengangguk dan berkata: "Baik, junior pasti tidak akan memilih orang yang suka bersenang-senang sebagai Zhu Que generasi ketujuh. Bagaimanapun, jika terlalu serakah akan kecantikan, tidak akan ada manfaatnya untuk kultivasi."
Sorot mata Lao Zhu Que tiba-tiba melotot, ia membentak dengan suara rendah: "Bukan sekedar tidak boleh terlalu serakah, tapi tidak boleh sedikitpun terikat! Jangan sampai menyentuhnya! Ah, kemana perginya pemahamanmu?? Haruskah kujelaskan secara gamblang? Yang kumaksud adalah ketenangan batin yang luar biasa... Eh, lebih baik kau pilih calon Zhu Que ketujuh dari anak kecil, biar setelah dewasa Jiwa Yuan Shen Yang-nya tidak hancur, sehingga bisa mempelajari teknik kultivasiku! Begitu saja, pilihlah dari anak-anak, lalu serahkan padaku saat kita bertemu lagi!
Harus diingat baik-baik, Jiwa Yuan Shen Yang-nya harus belum hancur!! Bukan maksudku merendahkan, lihatlah dirimu, di usia muda begini, ketenangan batinmu masih kalah dengan senior sepertiku. Ketahuilah, selama puluhan ribu tahun ini, Jiwa Yuan Shen Yang-ku sama sekali tidak terkikis! Sungguh tak kumengerti kalian junior-junior ini, apa bagusnya teknik Kultivasi Ganda? Aku sendiri tak pernah melakukannya, setiap hari penuh semangat, kebahagiaanku tak terkira."
Wang Lin terdiam di sana, terpaku menatap Zhu Que tua, lama tak bisa berkata. Dengan senyum getir, ia mengangguk.
Di dalam hati, Zhu Que tua merasa lega. Ia menaruh seluruh harapannya pada Wang Lin. Melihat anggukan Wang Lin, ia berdehem dan berkata, "Kemampuan supernaturalku hanya bisa dimaksimalkan oleh mereka yang Yuan Yang-nya masih utuh! Ini bukan soal hobi aneh, sebagai imbalan, kuajarkan padamu satu jurus supernatural!
Jurus ini adalah salah satu dari Tiga Teknik Terkuat klan Zhu Que, warisan Immortal Venerable zaman purba. Meski Yuan Yang-mu sudah hancur, tetap bisa kau pelajari. Karena kekuatannya yang dahsyat akan membakar Umur, jangan sembarangan digunakan! Jadikanlah sebagai teknik jaminan keselamatan terakhir!"
