Ribuan binatang buas humanoid, terdengar mungkin tidak banyak, tetapi ketika menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri, terutama ketika mereka menerjang keluar dari kabut ini diiringi jeritan-jeritan melengking yang menusuk, cukup memberikan dampak psikologis yang sangat kuat.
Ekspresi mengerikan, kecepatan luar biasa, ditambah penampakan mengerikan para binatang buas humanoid ini, membentuk aura kekuatan yang sangat dahsyat bergemuruh mendekat.
Dibandingkan dengan ribuan binatang buas ini, Wang Lin dan sekadar dua puluh lima orang lainnya bagai setetes air di samudera, seolah bisa tergulung kapan saja.
Tingkat kultivasi binatang buas humanoid ini bervariasi, yang tertinggi hampir mencapai level kemerosotan ketiga Surga-Manusia, sedangkan yang terendah pun memiliki kekuatan setara sempurna dari Shattering Nirvana.
Secara terpisah, tidak ada yang istimewa. Namun kini dengan ribuan yang menyebar, ditambah kecepatan yang secara iblis, menjadi agak sulit ditangani. Meski demikian, semua kultivator di sini sama sekali bukan pihak yang lemah. Saat binatang-binatang buas itu menerjang, mereka serentak mengeluarkan kemampuan supernatural dan magic treasure, berubah menjadi serangan bergemuruh yang tak terhitung jumlahnya, membantai tanpa ampun.
Wang Lin dengan ekspresi tenang, mengangkat tangan kanannya di mana sepuluh juta energi pedang meraung di ujung jarinya. Dengan sekali sapuan, energi pedang itu melesat bergemuruh, dari kejauhan terlihat berubah menjadi badai pedang yang menyapu langit dan bumi, menyedot semua binatang buas yang menyerangnya ke dalam pusaran pembantaian.
Namun tepat di saat kematian binatang-binatang buas itu, tubuh mereka tiba-tiba memancarkan cahaya merah berkedip cepat. Meski sudah hancur berkeping oleh badai pedang, mereka tetap melepaskan kekuatan penghancur langit yang dahsyat. Gemuruh ledakan dahsyat mengguncang, tubuh mereka meledak sendiri dalam kehancuran total.
Ledakan yang terbentuk dari ledakan diri memiliki kekuatan yang melebihi beberapa kali lipat tingkat kultivasi aslinya. Terutama ketika jumlahnya banyak dan meledak secara bersamaan, suara keras yang bergema itu seketika menenggelamkan segala suara, bergemuruh di dalam kabut dan menyebar tanpa batas.
Sekitar puluhan binatang buas yang dibunuh Wang Lin meledak bersamaan. Kekuatan ledakan itu setara dengan serangan penuh seorang kultivator Lima Kemerosotan Tianren. Sorot mata Wang Lin berkilat. Saat hantaman dari ledakan binatang buas itu menyapu, tiba-tiba muncul cahaya putih tak berujung di sekeliling tubuhnya yang sekejap berubah menjadi siluet cahaya raksasa di belakangnya!
Siluet cahaya ini menyelimuti tubuhnya, menyilaukan sejauh sepuluh ribu zhang. Saat hantaman bergemuruh itu tiba, kedua kekuatan bertabrakan secara frontal. Deru dahsyat yang memisahkan langit dan bumi bergema dengan gila-gilaan. Siluet itu terdistorsi hebat namun tidak hancur, malah semakin bersinar dan memantulkan seluruh energi kehancuran ke segala penjuru.
Di sekeliling Wang Lin, gelombang kedua binatang buas yang menyerang langsung terkena dampak Kekuatan Pantulan ini. Satu per satu mereka menjerit menyayat hati sebelum hancur berantakan, namun kehancuran mereka justru membentuk hantaman ledakan diri yang lebih dahsyat. Dalam lapisan demi lapisan gelombang kehancuran yang berpusat pada Wang Lin, terciptalah badai penghancuran.
Energi kehancuran dari ledakan diri yang semakin menguat bergulung-gulung menghampiri Wang Lin. Dengan ekspresi tenang, cahaya di sekeliling tubuhnya semakin terang berkilauan. Dalam kilauan tajam ini, seberkas kedipan di matanya tersembunyi rapat, membuat orang luar tak bisa melihat ekspresi Wang Lin di momen kritis ini.
Jiwa Wang Lin terguncang. Tak semua binatang buas memiliki kesempatan meledak sebelum mati. Beberapa secara fundamental tidak sempat meledak sebelum dibunuhnya. Setiap kali hal ini terjadi, semburan asap putih tiba-tiba masuk ke dalam tubuhnya. Asap putih ini bukanlah kekuatan Dewa Kuno, melainkan aliran nyawa murni.
Vitalitas ini masuk ke dalam tubuh, seketika berubah menjadi bagian dari proses pemulihan lukanya, bahkan lebih cepat daripada menyerap kultivator untuk penyembuhan. Sambil menjilat bibir, pandangan Wang Lin berkilat, tubuhnya tiba-tiba melangkah maju, meninggalkan platform tempatnya berdiri, langsung menyambar ke arah binatang buas.
Di kejauhan, kultivator-kultivator lain berduyun-duyun melawan, namun beberapa yang tidak waspada terkena dampak energi ledakan diri binatang buas, memuntahkan darah segar dengan gemuruh. Saat tubuh mereka mundur, mereka dikepung binatang buas. Baru hendak melawan, tiba-tiba kawanan binatang buas yang mengepung itu kembali meledak, berubah menjadi hantaman yang lebih dahsyat, hingga menghancurkan manusia dengan paksa.
Yang paling santai adalah wanita berjubah putih itu. Ekspresinya tetap tenang, tanpa terlihat menggunakan kemampuan supernatural apapun. Dengan tenang ia berdiri di tempat. Segala binatang buas yang mendekatinya, begitu sampai di ambang tubuhnya, seketika seluruh badan mereka memancarkan Gas Hitam tak berujung, darah mengalir dari tujuh lubang wajah, menjerit kesakitan sambil mundur.
Wang Lin siluetnya bagai kilat, menjadi kultivator pertama di antara 25 orang yang menerjang masuk ke dalam kawanan binatang buas. Gerakannya ini langsung menyedot perhatian semua orang dalam pertempuran sengit ini!
Wang Lin mengabaikan pandangan-pandangan yang menyapu ke arahnya. Saat melangkah, ia sudah mendekati sekelompok binatang buas yang menyerbu. Tangan kanannya menebas dengan sepuluh juta energi pedang yang meraung, langsung merobek-robek tubuh fisik para binatang itu. Energinya menerobos masuk ke dalam tubuh mereka, deru dahsyat bergema. Sebelum mereka sempat meledak sendiri, sebagian telah dihancurkan Wang Lin. Aliran-aliran asap putih menyambar ke arah Wang Lin, seluruhnya diserap masuk ke dalam tubuhnya.
Nyawa yang melimpah itu diserap oleh Jiwa Yuan Shen-nya di dalam tubuh, lukanya langsung membaik sedikit. Merasakan keuntungan ini, Wang Lin memanfaatkan kekuatan hantaman untuk mundur. Dengan sekali goyangan, ia muncul di dekat sekelompok binatang buas yang sedang mengepung seseorang. Tangan kanannya terangkat, dua jarinya membentuk pedang, langsung menusuk tubuh seekor binatang buas. Sesaat sebelum binatang itu hancur, tubuh Wang Lin telah meliuk seperti ikan menghindar.
Gemuruh keras terus bergema, dalam sekejap, puluhan binatang buas itu punah semua. Kultivator yang terkepung binatang buas dan sudah putus asa itu segera bersemangat, pandangan penuh rasa syukur tertuju pada Wang Lin.
Wang Lin tidak menghiraukan, berbalik lalu menyambar ke kejauhan.
Waktu berlalu dengan kecepatan ekstrem. Gerakan-gerakan Wang Lin membuat semua kultivator di tempat ini tak bisa tidak terus memandang. Di mana pun dia muncul, semua binatang buas segera dibantai dengan kecepatan yang sangat tinggi, kemudian dia berpindah ke area lain.
Kultivator paruh baya yang memegang kendi anggur di tangan kiri dan pedang di tangan kanan itu, cahaya pedangnya berkilat saat mencabut dari antara alis seekor binatang buas. Dengan tawa panjang menggema ke langit, dia menghadapi serbuan lebih dari seratus binatang buas sambil menempelkan kendi anggur ke mulut dan meminumnya sebanyak satu tegukan besar, bersiap melakukan teknik supernatural.
Sinar putih menyilaukan tiba-tiba datang. Siluet Wang Lin bagai kilat langsung mendekat. Setelah beberapa kilatan disertai gemuruh yang bergema, hampir seratus binatang buas itu sebagian besar mati. Setelah menyerap nyawa, Wang Lin melangkah pergi.
Kultivator paruh baya itu mengerutkan kening, bergumam beberapa patah kata. Tiba-tiba matanya mengeras, seolah melihat sesuatu yang tersembunyi. Bukan hanya dia, banyak kultivator lain yang juga licik dan berpengalaman mulai menyadari alasan di balik gerakan Wang Lin setelah mengamati dengan saksama.
"Jika binatang buas humanoid ini dibunuh sebelum meledak sendiri, nyawa akan masuk ke tubuh! Nyawa ini tidak hanya menyembuhkan luka, tapi juga meningkatkan tingkat kultivasi, setara dengan latihan pernafasan dan meditasi selama berhari-hari!"
Saat mereka menyadari hal ini, hampir seribu dari ribuan binatang buas telah mati di tangan Wang Lin. Tiga puluh persen lainnya tewas akibat ledakan spontan dalam pertarungan. Sisanya yang sekitar seribu ekor membentuk formasi padat. Siluet Wang Lin bergerak seperti kilat, mendahului kultivator lain untuk menyambar kawanan binatang buas ini.
Di belakangnya, selain wanita dari suku Fengmie yang tetap tak berani meninggalkan platform dan wanita berjubah putih yang ekspresinya tenang tak tergoyahkan, selebihnya berduyun-duyun terkagum. Di mata mereka, ribuan binatang buas ini telah berubah menjadi pil-pil bergizi. Saat ini mereka bergegas keluar, berubah menjadi dua puluh lebih cahaya panjang, berusaha mendahului Wang Lin untuk berebut porsi!
"Rekan Tao berjubah putih, karena kita ditakdirkan dalam satu kelompok, ribuan binatang buas ini tentu tak bisa kau hadapi sendirian. Mari kita hadapi bersama!"
"Rekan Tao, perlahan! Jika ribuan binatang buas ini meledak sendiri, kekuatannya akan menggemparkan langit. Harus ekstra berhati-hati!"
"Kultivator berjubah putih itu! Yang lain tak kuperdulikan, tapi 300 binatang buas ini harus kau tinggalkan untukku!"
Seruan rendah itu berdatangan mendesak. Kecepatan dua puluh lebih kultivator itu meledak, langsung mengejar Wang Lin!
Wang Lin raut wajak tetap tenang, tertawa dingin. Di ambang serangan ribuan binatang buas itu, Bintik Bintang Dewa Kuno di antara alisnya memancarkan kilatan cahaya redup yang hampir tak terlihat dari bintang pertama.
Kedua tangan Wang Lin membentuk mantra dengan jari-jarinya, lalu menggerakkannya ke luar.
Tianhuanglu tiba-tiba muncul di antara langit dan bumi, menutupi seluruh ribuan binatang buas yang mengaum itu. Tungku raksasa yang ilusif ini memancarkan hawa zaman bak badai yang mengitari tubuh, berubah menjadi pusaran menggemparkan yang menggulung segala arah!
"Leyan!" teriak Wang Lin saat para kultivator itu hampir mendekat.
Begitu satu kata terucap, Tungku Tianhuanglu bergemuruh. Di dalamnya, ribuan binatang buas langsung menjerit melengking kesakitan. Sebelum sempat meledak sendiri, tiba-tiba bagian dalam tungku menjadi keruh. Hawa Dewa Kuno bergelombang memenuhi ruang. Dalam sekejap mata, di hadapan dua puluh lebih kultivator yang terdiam tak berkutik, tungku raksasa itu seakan berwujud padat. Di bawah deru langit dan bumi, tiba-tiba menyusut drastis menjadi cahaya redup yang menghilang ke antara alis Wang Lin.
Semua ini terjadi secepat kilat. Hanya dalam sekejap napas, Wang Lin telah menyita seluruh binatang buas itu tanpa menyisakan satu pun!
Sambil berbalik, Wang Lin dengan ekspresi dingin menyapu sekilas para pengejar. Di dalam tubuh mereka, ia melihat gejolak emosi yang pekat. Dengan satu langkah mantap, ia kembali ke platformnya. Lengan bajunya dikibaskan, melepaskan tingkat kultivasi yang luar biasa untuk mengintimidasi sekeliling.
Kedua puluh lebih kultivator itu memandang dengan sinis, namun masih khawatir akan tingkat kultivasi Wang Lin. Dalam keheningan, tak ada yang berani memulai serangan. Di kejauhan, gadis dari klan Fengmie tergerak hatinya, melihat kesempatan emas ini. Ia menggigit bibirnya erat dan hendak melangkah maju. Tapi tiba-tiba, tatapan dingin Wang Lin mendarap di tubuhnya.
Gadis itu jiwa bergetar, raut wajah langsung pucat. Langkahnya terhenti di tempat, tak berani bergerak sedikitpun.
Beberapa saat kemudian, kedua puluh lebih kultivator itu satu per satu kembali ke platform masing-masing. Untuk sementara mereka melewati insiden ini, namun pandangan yang sesekali mereka lemparkan ke Wang Lin tetap penuh kebencian.
Hanya wanita berjubah putih itu yang menunjukkan seberkas apresiasi di matanya. Ia mengangguk ringan ke arah Wang Lin sebagai isyarat.
Persis di saat itu, platform tempat semua orang berdiri bergemuruh hebat. Setelah jeda singkat tadi, platform-platform itu melesat cepat ke depan. Deru dahsyat bergema di telinga. Kedua puluh lebih platform ini dengan kecepatan ekstrem langsung menerjang masuk ke dalam kabut di depan, lalu lenyap tak berbekas.
"Binatang buas humanoid ini sangat penting untuk pemulihan lukaku, tak seorang pun boleh merebutnya!" Wang Lin berdiri tenang di platform, ekspresinya tak menunjukkan sedikitpun pikiran. Namun sorot mata dingin berkilat di antara alisnya, dari Tungku Langit Kaisar memancarkan gelombang nyawa dahsyat yang terus menerjang masuk ke dalam tubuh, membuat lukanya pulih dengan kecepatan yang sangat tinggi.
"Saatnya memperkuat wibawa..." Nyala api ilusif di mata kirinya menyala hampir tak terlihat, perlahan membesar.
