Bersamaan dengan naiknya Makam Lapisan Wang Lin ke tingkat lima, di peta keenam, kabut di sini tidak pekat melainkan agak tipis. Namun di tempat ini terdapat kekacauan ruang tak terhitung, sedikit saja lengah akan terseret arus dan tubuh tercabik-cabik.
Di area ini berdiri Makam Lapisan raksasa setinggi 6.000 zhang. Di atasnya bertumpuk kepala-kepala manusia yang terlihat acak, namun sebenarnya membentuk formasi tengkorak!
Dalam selimutan aura berdarah, di pusat Makam Lapisan tersebut duduk bersila seorang lelaki tua.
Pria tua ini mengenakan jubah hitam, rambut hitamnya setengah sudah memutih. Wajahnya terus berganti antara tua dan muda dengan kecepatan tinggi. Di antara alisnya, terdapat simbol berbentuk bulan sabit, namun bukanlah tanda suku Yue Shi, melainkan cap iblis yang menyeramkan!
Andai tubuh kedua Miao Yin Dao Zun tidak diambil alih, melihat pria ini pasti sorot matanya akan menyempit dan hatinya waspada. Pria ini tak lain adalah salah satu dari Lima Dewa Tai Gu, Raja Iblis Sembilan Langit yang terluka parah dan melarikan diri dari Dewi Bumi Terjatuh di masa lalu!
Dalam sekejap napas, Raja Iblis Sembilan Langit yang sedang duduk bersila itu membuka matanya lebar-lebar. Dari dalam pupilnya langsung memancar cahaya hitam-putih yang berkilauan.
"Yang keenam..." gumam Raja Iblis Sembilan Langit dengan suara parau, bagai dua pedang terbang yang saling bergesekan.
Di dalam peta keempat, kabut berputar seperti pusaran, alirannya bergelombang seakan menyimpan jiwa penasaran tak terhitung jumlahnya yang mengaum pilu. Suaranya mengguncang jiwa siapa pun yang mendengar. Di area ini, kultivator sangat langka. Di tengah gulungan kabut, samar terlihat sebuah makam berukuran 5.000 zhang melesat dengan cepat.
Di atas makam itu berdiri seorang pria kekar. Tubuh bagian atasnya telanjang bulat memancarkan aura perkasa. Di belakangnya, bayangan serigala raksasa bermaterialisasi seakan menggeram rendah.
Makam itu dipenuhi darah kering. Di tubuh pria kekar itu juga terdapat beberapa luka baru. Dialah ahli Langkah Ketiga dari Suku Serigala Feng Tian yang mengejar-kejar Wang Lin hingga masuk ke makam kuno ini!
Saat makam terus melesat, raut wajak pria itu serius. Tiba-tiba sorot matanya berkilat. Tangan kanannya membentuk mantra dengan jari-jarinya lalu menekan angkasa di bawah makam. Seketika deru dahsyat menggema di kepalanya.
Setelah lama terdiam, ekspresinya menjadi sangat muram.
"Makam Lapisan lima muncul lagi! Entah kultivator besar siapa..."
Di kedalaman makam kuno ini, di atas lautan kabut mengambang tak terhitung platform tersegel. Di bawah langit redup, sebuah makam lapisan berukuran 5.000 zhang melesat cepat ke depan.
Di atas makam lapisan berdiri seorang perempuan. Perempuan itu mengenakan jubah putih, rambut hitamnya melayang tertiup angin dengan ekspresi dingin.
Tiba-tiba dalam perjalanan, alis indahnya berkerut. Setelah beberapa saat, kilatan dingin muncul di sorot matanya.
"Siapa gerangan... Mungkin Melodi Surgawi itu..." Gumam perempuan itu sejenak sebelum melanjutkan perjalanan dengan makam lapisan yang tetap melesat.
Di wilayah yang lebih dalam dari posisi mereka di Kuburan Dewa Kuno ini, tak ada kabut. Hanya aliran udara tak berujung yang mengaum melintas, seakan mampu merobek perlindungan tubuh fisik maupun harta magis.
Suara geraman rendah dan raungan samar terdengar, terlihat siluet setinggi puluhan zhang sedang melangkah besar dengan gila-gilaan ke depan. Kecepatannya sengaja ditahan, aliran udara tak berujung menghujam tubuhnya dengan gemuruh. Setiap aliran membentuk luka baru, membuat siluet itu semakin mengaum keras.
Di belakang siluet raksasa itu, mengambang Makam Lapisan sepanjang 7.000 zhang. Di atasnya duduk bersila perempuan berbaju merah muda dengan rupa yang sangat memikat, memancarkan daya tarik memikat hati!
"Kakak Tuosen harus cepat~ Nasib Adik bisa masuk ke kedalaman makam kuno ini bergantung pada Kakak." Perempuan merah muda itu menutupi mulutnya sambil tersenyum. Mata indahnya dipenuhi pesona, suaranya menggoda bagai erangan. Setiap kata yang terdengar seolah menggetarkan riak-riak gatal di telinga.
"Diamlah!! Kalian gadis-gadis iblis terlalu menyebalkan! Jika masih berisik, dewa ini..."
Tuosen mengaum belum sempat menyelesaikan ucapannya, tertawa genit perempuan itu sudah bergema. Getaran tubuhnya saat tertawa bagai ranting bunga yang tertiup angin.
"Rumah tangga justru suka melihatmu kasar begini... Bagaimana kalau kita berhenti sebentar, biar rumah tangga beri hadiah manis untuk meluapkan amarahmu... Setuju kan..."
Urat hijau di wajah Tuosen menonjol. Dengan geraman rendah, ia mengabaikan perempuan itu dan melanjutkan langkahnya ke depan.
Kedua sosok perlahan menghilang di kejauhan, hanya tertawa nakal yang genit masih bergaung samar, tak kunjung menghilang.
……
Di peta kelima, Wang Lin merenung sejenak. Saat hendak menarik kembali jiwanya dari Makam Lapisan, tiba-tiba Shen Shi yang menyusup ke batu nisan itu berubah drastis. Suara zaman kuno yang megah bergemuruh dalam benaknya.
"Kau yang membuka makam tingkat lima, dapat membuka pintu siklus reinkarnasi, menjadi salah satu peserta ujian warisan aliran ini... Sembilan tingkat adalah akhir. Jika dari sukuku, boleh memasuki pintu reinkarnasi untuk mencari warisan aliran ini. Jika bukan sukuku, yang pertama mencapai sembilan tingkat boleh mengambil kediaman bumi aliran ini... Aliran ini... Yemo..."
Suara ini bergema dalam jiwa Wang Lin. Pada sekejap mata sebelum menghilang, tiba-tiba Shen Shi-nya menyatu dengan seluruh makam kuno ini, merasakan dengan jelas bahwa di dalam makam selain dirinya, ada empat hawa yang samar-samar terlihat!
"Daogu Yemo..." Jiwa Wang Lin bergetar. Ini kali kedua ia mendengar nama ini, pertama kali dari generasi pertama Zhu Que! Ia ingat jelas perkataan yang pernah diucapkan Zhu Que generasi pertama itu.
"Kultivasi Dewa Kuno, Lao Fu tidak terlalu paham. Namun di zaman Lao Fu, kekuatan Dewa Kuno cukup untuk menggemparkan langit dan bumi. Meskipun Daogu Yemo tidak tercatat sebagai Immortal Venerable, tingkat kultivasinya cukup membuat para Immortal Venerable waspada..."
Wang Lin diam cukup lama, matanya menunjukkan kilatan sinar tajam, lalu mulai merenung.
Dengan kecerdikan Wang Lin, tentu dia tak bisa menganalisis bahwa keempat hawa itu sama sepertinya—semuanya Makam Lapisan tingkat lima atau lebih tinggi.
"Jika aku bisa merasakan keberadaan mereka setelah Makam Lapisan-ku mencapai tingkat lima, maka pasti mereka juga telah merasakan kemunculanku saat ini..."
"Selain kemistisan makam kuno ini, apa sebenarnya 'kediaman' yang disebutkan suara tadi..."
Setelah berpikir sejenak, pandangan Wang Lin berkilauan. Dia memaksa menekan gejolak dalam hatinya akibat suara misterius itu, menatap Makam Lapisan di bawahnya. Kini dia yakin: di makam ini, Makam Lapisan adalah kunci!
"Menurut pesan dalam suara tadi, sepertinya kita harus berebut meningkatkan Makam Lapisan ke sembilan kelas secepat mungkin sebelum yang lain..." Wang Lin mengangkat pandangannya ke arah kedalaman kabut di kejauhan—sesuai tanda di peta, itulah lokasi hutan aneh itu.
“Tanlang pada masa lalu menemukan Daun Gu Xi dan patung di sana, dan pernah menyebutkan bahwa saat menyentuh patung, muncul pusaran. Ia masuk ke dalam pusaran itu dan meninggalkan makam kuno ini, muncul di luar dunia! Entah apakah pusaran itu masih ada... Bagaimanapun, hutan iblis ini pasti akan kujelajahi!”
Setelah memantapkan tekad, Wang Lin mengontrol Makam Lapisan untuk melesat maju. Sepanjang perjalanan ia duduk bersila, melakukan latihan pernafasan dengan cepat untuk memulihkan lukanya agar bisa segera pulih.
Ia bahkan menyebarkan hawa-nya, perlahan menarik banyak binatang buas humanoid yang bersembunyi dalam kabut untuk mengaum datang. Semua binatang buas yang datang, satu per satu mati dengan jeritan melengking dalam kilatan cahaya merah, berubah menjadi nyawa yang melayang masuk ke tubuh Wang Lin, memulihkan lukanya dengan kecepatan ekstrem.
Perjalanan berlanjut dengan pembantaian tak henti. Beberapa shichen kemudian, seiring kepergian Wang Lin, tersisa tak terhitung mayat binatang buas yang ditelan kabut.
Setelah lama, Makam Lapisan perlahan terhenti. Di depannya, tak ada kabut melainkan nuansa kekuningan kering yang menyelimuti, berubah menjadi distorsi.
Wang Lin yang sedang duduk bersila membuka matanya, menatap distorsi di depan. Shen Shi-nya menyebar maju menyusuri, namun baru menyentuh distorsi itu langsung terpental oleh kekuatan dahsyat.
Matanya berkilat saat melihat nuansa kekuningan yang terdistorsi itu berkedip keras. Dalam sekejap, materialisasi cetakan cekungan daun muncul di dalamnya.
Cetakan cekungan itu identik persis dengan bentuk Daun Gu Xi!
Tangan kanannya mengangkat dan mencengkeram angkasa. Di genggaman Wang Lin muncul selembar Daun Gu Xi yang segera dilemparkan ke distorsi kekuningan itu, mendarat sempurna dalam cetakan cekungan.
Deru dahsyat menggema. Retakan tak terhitung muncul mengelilingi cetakan, bagai ambruk total. Sekejap mata, celah terkoyak melebar keluar.
Wang Lin tanpa pikir panjang menyimpan Makam Lapisan, tubuhnya melangkah mantap ke depan, seketika memasuki celah tersebut dan lenyap. Setelah tubuhnya masuk, celah itu perlahan mengkerut, akhirnya kembali membentuk distorsi.
Aroma layu samar menyergap, dalam hawa itu terkandung bau kematian. Saat Wang Lin muncul, pandangannya menyapu hutan tak berujung di sekelilingnya. Semua pepohonan telah mengering seperti tongkat, memperlihatkan pemandangan mengerikan bagai binatang buas.
"Di sinilah tempatnya..." Pandangan Wang Lin menyapu sekilas. Segala sesuatu di lokasi ini persis seperti deskripsi Tanlang. Wang Lin melesat maju dengan kecepatan gemuruh, menyambar langsung ke pusat hutan layu ini.
Luas hutan ini tak bertepi. Dengan kecepatan Wang Lin sekalipun, butuh waktu cukup lama baru bisa melihat area kosong di pusatnya yang tak ada pohon kering!
Di area kosong itu, mengambang sebuah pusaran yang berputar tak henti. Dalam pusaran tersebut terlihat hitam pekat, seolah menuju dimensi lain!
Wang Lin mendarat 100 zhang dari pusaran, meneliti dengan saksama. Di tanah di bawah pusaran itu terdapat area cekung, seolah-olah di masa lampau pernah ada patung... dan sebuah pohon besar yang tak layu.
"Daun Gu Xi adalah Harta Karun Tertinggi. Karena terlahir di sini, pastilah ada metode untuk melahirkannya kembali!" Wang Lin mundur beberapa langkah menuju batang pohon layu. Tangan kanannya menempel di batang, Shen Shi mengalir deras masuk sambil mengamati dengan seksama.
Namun saat Shen Shi-nya menyusup ke batang, Wang Lin mengeluarkan suara terkejut. Dengan jelas ia merasakan Shen Shi-nya menyusuri akar pohon, menembus bumi di bawahnya, dan samar melihat sesuatu yang membuatnya terguncang!
Wang Lin secepat kilat menarik kembali tangan kanannya. Tubuhnya melesat ke udara, melayang di ketinggian sambil menatap tajam ke bawah!
Bentuk hutan raksasa ini, sungguh menyerupai kepala manusia utuh!
“Begitu rupanya!” Sorot matanya menembus hutan layu ini, menyapu sekilas ke bawah tanah. Setelah melihat jelas benda yang tersembunyi di bawah tanah, sorot mata dingin berkilat di mata Wang Lin. Tanpa pikir panjang, tangan kanannya tiba-tiba menggerakkan di hadapannya. Cahaya merah membara menyala-nyala, pedang darah langsung muncul dan berubah menjadi cahaya panjang yang menyambar ke permukaan tanah di bawah!
Energi pedang mengaum, bergemuruh dahsyat!
Di momen ini, di ujung peta keempat, Makam Lapisan di bawah pria kekar Suku Serigala Fengtian melesat dengan cepat. Mengikuti jalan dalam pikirannya, mereka menerjang keluar dari peta keempat dan muncul di peta kelima.
Wajahnya menunjukkan keganasan, sorot matanya memancarkan kilatan keserakahan. Saat menginjakkan kaki ke peta kelima, tangan kanannya menggerakkan - dan di tangannya terbuka jelas selembar Daun Gu Xi!!
"Lao Fu sudah bersusah payah merebut, akhirnya berhasil mengambil satu dari dua daun. Sayangnya satunya lagi direbut Ling Dong dan tak tahu rimbanya... Daun ini terlihat biasa saja. Jika bukan karena mengejar si kultivator kecil pantas mati itu dan melihat kekuatan dahsyat serta kekuatan mistis yang menyamai suku Fengmie di tangannya, Lao Fu tak akan tahu betapa pentingnya benda ini!
Di ujung peta kelima ini ada tanda daun. Mungkin di sana ada lebih banyak benda ini!" Pria kekar itu menjilat bibirnya, mengontrol makam lapisan untuk melesat cepat ke depan.
