Roh Lincah yang dianugerahi sihir Tao peleburan oleh Wang Lin, seluruh tubuhnya gemetar, tubuhnya perlahan tenggelam ke dasar laut. Sejak awal ia memang berbakat luar biasa, jika tidak mustahil ia bisa menginjakkan setengah kaki ke Langkah Ketiga.
Sihir Tao peleburan ini, setelah beberapa shichen telah sepenuhnya dipahami oleh Roh Lincah. Meski belum sedalam pemahaman Wang Lin, peleburan arwah warisan yang tak bertuan ini tetap bisa dilakukan.
Di dalam Tungku Tianhuanglu, samudera itu bergulung dengan keras, tiba-tiba membentuk pusaran raksasa. Pusat pusaran itu adalah Lingdong Shangren yang saat ini sorot matanya memancarkan kilau aneh, melakukan teknik Tao yang dianugerahkan Wang Lin, memulai peleburan yang cepat.
Di luar Tungku Tianhuanglu, Wang Lin tetap duduk bersila tanpa henti mengalirkan kekuatan Dewa Kuno untuk merawat sembilan belas pohon. Sekilas, pepohonan ini sudah tidak terlihat layu lagi.
Saat memancarkan vitalitas dahsyat, mulai muncul tanda-tanda daun akan tumbuh di ranting-rantingnya.
Menarik kembali pandangan, tangan kanan Wang Lin menepuk ke samping menyobek ruang penyimpanan. Dengan satu cengkeraman, ia mengeluarkan gadis suku Fengmie yang terlarang itu.
Meski rupa gadis suku Fengmie ini bukan yang tercantik, namun tetap cukup menawan. Wajah pucatnya yang cantik di bawah rambut hitam terlihat menggemaskan dengan kelopak mata tertutup rapat, memancarkan aura rapuh yang membuat siapa pun ingin melindunginya.
"Siapa namamu." Saat mengeluarkan perempuan itu dari ruang penyimpanan, Wang Lin sedikit melonggarkan segelannya, membuat gadis itu tersadar. Namun dia tetap menutup rapat kedua matanya.
Mendengar pertanyaan Wang Lin, bulu mata gadis itu bergetar halus. Perlahan dia membuka mata yang indah dengan iris hitam-putih kontras. Tapi saat ini, pandangannya dipenuhi kepanikan. Bibir bawahnya tergigit, tak berani menatap Wang Lin.
Memandangnya, wajah lain tiba-tiba terbayang dalam benak Wang Lin - wajah dengan kepanikan dan ketakutan yang sama. Yang membedakan, di balik sorot mata wajah itu tersimpan kekerasan kepala dan kebencian yang membara.
"Mirip Yao Xixue..." Mata Wang Lin berangsur dingin. Dengan suara terkendali dia berkata: "Sebutkan namamu!"
"Zhiman... Feng Zhiman..." Suara gadis dari suku Fengmie itu bergetar lemah ketika mengucapkan namanya.
"Zhi Man... nama yang cukup bagus. Kau sebelumnya mati dua kali, mengapa masih bisa bertahan hidup?" tanya Wang Lin dengan tenang. Tekanan aura alami menyebar dari tubuhnya, menutupi gadis itu.
"Aku adalah pelayan Miao Yin Dao Zun. Jika kau menahanku, Dao Zun pasti akan membunuhmu..." Gadis itu menggigit bibirnya, mengangkat pandangan ke Wang Lin. Sorot mata penuh ketakutan masih tersisa, namun dipaksanya untuk ditahan.
"Dia tidak bisa masuk ke makam kuno lagi." Wang Lin berbicara perlahan.
Mendengar ini, raut wajak gadis itu langsung semakin pucat. Sebagai orang yang cerdik, makna tersembunyi dari ucapan Wang Lang langsung ia tangkap.
"Tidak mungkin!! Tubuh kedua Dao Zun tidak mungkin dibunuh!" Dalam kepanikan, suaranya menjadi melengking.
Wang Lin memandangnya dengan dingin tanpa penjelasan. Tangan kanannya bergerak, memegang kepingan giok yang langsung dilemparkan ke dahi perempuan itu. Adegan-adegan kematian Miao Yin seketika muncul di benaknya.
"Gadis ini adalah orang dekat Miao Yin Dao Zun. Ia mengetahui banyak tentang kemampuan supernatural sang Dao Zun. Mengenai keaslian gambar dalam kepingan giok, ia bisa menilai sendiri."
Raut wajak gadis itu semakin pucat. Adegan-adegan dalam kepingan giok jelas menunjukkan kebenarannya. Dengan bergabungnya kekuatan lawan dan Da Huang Shang Ren, mustahil Miao Yin yang hanya mengandalkan tubuh kedua dan tingkat kultivasinya yang ditekan bisa bertahan hidup.
Terutama adegan dimana Da Huang Shang Ren mengambil alih tubuh, benar-benar menghancurkan khayalan terakhir sang gadis. Seluruh tubuhnya mulai gemetar hebat.
"Kesabaranku terbatas. Jika kau tak menjawab pertanyaanku, aku akan gunakan Soul Searching Technique." Suara Wang Lin semakin dingin. Ia mengetahui ke-iblis-an suku Fengmie, sehingga memilih menghancurkan jiwa lawan terlebih dahulu alih-alih langsung menggunakan teknik pencarian memori.
Sorot mata panik sang gadis semakin menguat. Ia sadar tak ada lagi kemungkinan bebas. Kematian tuannya telah memutus seluruh jalur mundurnya.
"Antara kita sebenarnya tidak ada permusuhan mendalam maupun kebencian besar. Meski kau mengejar-kejarku, tapi aku juga sudah membunuhmu sekali. Ini bisa dianggap lunas. Jika kau kooperatif, aku takkan membunuhmu, bahkan mungkin membebaskanmu!" Wang Lin berkata perlahan.
"Anggota suku Fengmie memiliki tiga nyawa..." Gadis itu diam sejenak lalu berbisik.
"Dari kemampuan supernatural apa?!" Sorot mata Wang Lin berkilat, segera bertanya.
"Bukan kemampuan. Saat bayi-bayi suku kami baru lahir, Sesepuh klan akan membawa mereka untuk ritual persembahan leluhur. Setelah ritual, seumur hidup kami memiliki tiga nyawa." Gadis itu menggigit bibir, suaranya lembut.
"Dasar tak tahu maut! Masih berani menipuku? Kau sendiri yang mencari mati, jangan salahkan Wang!" Kilatan niat membunuh muncul di mata Wang Lin. Tangan kanannya tiba-tiba terangkat, langsung menepuk ubun-ubun sang gadis.
Gadis itu mengangkat kepala dengan ketakutan tak berujung, suaranya melengking parau: "Aku tidak berbohong!! Saat lahir, dahi anggota klan kami polos tanpa cap. Cap suku baru muncul setelah ritual persembahan, barulah kami memiliki tiga nyawa!"
Tangan kanan Wang Lin berhenti tiga cun di atas ubun-ubun gadis itu, menatap tajam dengan dingin.
"Bagaimana seni penyegelan suku Fengmie dilakukan!"
"Dengan mempersembahkan nyawa, membuka cap suku, kekuatan leluhur akan merembes dari cap suku untuk melakukan penyegelan..." jawab gadis itu dengan panik penuh ketakutan.
Begitu kata-katanya terucap, tangan kanan Wang Lin menghantam ubun-ubunnya. Shen Shi langsung menerjang masuk, melakukan Soul Searching Technique. Perlawanan jiwa gadis yang sudah collapse total itu membuat semua ingatannya tersapu sekejap.
Dengan tingkat kultivasi saat ini, Wang Lin mampu melakukan Soul Searching tanpa melukai jiwa. Setelah menguasai semua ingatan gadis itu, matanya berkilat. Tangan kanannya menggesek dahi gadis yang bergetar, mencengkeram paksa cap suku dari antara alisnya.
Dengan gerakan tangan, segel menyelimuti seluruh tubuh perempuan itu. Setelah ditampung di ruang penyimpanan, Wang Lin merenung sambil menatap cap suku Fengmie di tangannya yang memancarkan cahaya redup.
Suku Fengmie adalah suku yang sangat aneh. Anggota keluarganya tidak memiliki hubungan darah, melainkan bayi-bayi yang dicengkeram dari tempat lain. Jika bisa bertahan hidup setelah ritual persembahan leluhur, mereka akan menjadi anggota suku.
Kemungkinan kematian sangat tinggi. Ditambah lagi sejak lama, altar suku Fengmie tiba-tiba menghilang. Hingga kini, anggota suku Fengmie menjadi sangat langka.
Karena cap suku dibakar sebagai jejak, kehilangan cap suku tidak menyebabkan kematian. Tingkat kultivasi juga tidak akan turun, hanya status sebagai anggota suku penyegel yang hilang.
Selain kekuatan pengurungan yang secara iblis, hal paling mengguncang dari suku Fengmie adalah teknik tiga nyawa. Teknik ini bisa direbut orang lain untuk digunakan pada diri sendiri.
Miao Yin Dao Zun memang memiliki rencana ini, sehingga melewati kerepotan yang tidak remeh untuk menemukan anggota suku Fengmie, menjadikannya dayang. Namun metode mendapatkan jurus tiga nyawa terlalu sulit, harus pergi ke altar suku Fengmie. Peluang keberhasilannya kecil, dan jika gagal akan memicu serangan balik. Ditambah altar tersebut telah hilang terlalu lama, sehingga terus tertunda.
Memegang cap suku Fengmie, Wang Lin diam sejenak lalu menyimpannya. Mengenai gadis suku Fengmie itu, Wang Lin tidak berencana membunuhnya. Gadis ini tidak memiliki dendam dengannya. Setelah mengambil cap sukunya dan keluar dari makam kuno, ia akan melepaskannya.
Baru saja menyimpan cap suku Fengmie, tiba-tiba ekspresi Wang Lin berubah. Ia mengangkat kepala memandang sembilan belas pohon yang dipelihara oleh kekuatan Dewa Kuno. Pepohonan ini memiliki kehidupan yang dahsyat, dipenuhi hijau rimbun, dan di atasnya muncul tak terhitung jumlah daun!
Hanya saja semua daun ini, tidak satu pun yang merupakan Daun Gu Xi. Wang Lin tidak terburu-buru. Kekuatan Dewa Kuno terus-menerus melebur. Tiba-tiba di salah satu pohon, seolah musim gugur tiba, daun-daun itu berduyun-duyun jatuh dari ranting. Namun ada satu helai daun yang tetap bertahan tanpa terlepas.
Dengan demikian, seluruh kekuatan Dewa Kuno yang melebur ke pohon itu tiba-tiba menyambar ke helai daun ini. Wang Lin memandang tanpa berkedip. Di bawah sorot matanya, daun itu menyerap banyak kekuatan Dewa Kuno. Cahaya di permukaannya berkedip-kedip cepat, namun tetap seperti daun biasa tanpa hawa Daun Gu Xi!
Bahkan dalam sekejap napas, akar daun itu mulai goyah halus seakan akan jatuh seperti daun lainnya. Kedua mata Wang Lin membeku. Persis saat itu, daun tersebut terputus sepenuhnya dari pohon. Cahayanya perlahan menghilang, mendarat di tanah dan berubah menjadi daun biasa.
Pohon itu tak lagi menyerap kekuatan Dewa Kuno, perlahan-lahan layu dan akhirnya berubah menjadi abu yang menghilang.
Wang Lin mengerutkan kening. Delapan belas pohon sisanya mulai menjatuhkan daun-daun mereka secara berturut-turut, bentuknya sangat mirip dengan pohon sebelumnya. Jika terus berlanjut, usaha Wang Lin selama berhari-hari dan kekuatan Dewa Kuno yang dikeluarkan mungkin akan sia-sia!
"Mengapa bisa begini... Mungkinkah penilaianku sebelumnya salah... Daun Gu Xi... Gu... Xi..." Tiba-tiba sorot mata Wang Lin berpendar, seolah menemukan petunjuk penting.
Dengan kasar ia berdiri, menatap tajam ke delapan belas pohon di depannya. Menarik napas dalam-dalam, tiba-tiba ia menghembuskan hawa yang berubah menjadi angin menderu menghantam pohon-pohon itu - angin yang mengandung hawa Dewa Kuno!
Ditiup angin menyapu sekilas, dedaunan di delapan belas pohon berdesir berguguran, hanya delapan belas helai daun yang masih menempel di batang. Ditiup hawa Wang Lin, seolah menyerap energinya, memancarkan sinar sepuluh ribu zhang.
Sorot mata Wang Lin menunjukkan kegembiraan, tangan kanannya mencengkeram angkasa. Seketika delapan belas daun itu melepaskan diri dari pohon, tiba-tiba terbang mengitari hadapannya.
Daun Gu Xi!
Kegembiraan belum sirna, datanglah sukacita baru. Dari dalam Tianhuanglu di dunia racun laut bergemuruh, seluruh perairan menghilang berubah menjadi sembilan tetes racun yang mampu mengguncang Da Huang Shang Ren!
Setiap tetes mengandung tak terhitung arwah warisan, bahkan racun kosmik langit-bumi!
Tiga kejutan kembali datang! Di dunia lain dalam Tungku Tianhuanglu, Lingdong Shangren berhasil melebur 40% arwah warisan dari Laut Ungu. Dengan lolongan dahsyat yang mengguncang langit, akhirnya ia melangkahkan setengah langkah krusial itu! Kini ia benar-benar menjadi ahli Langkah Ketiga sejati! Pusaran Laut Ungu berputar gemuruh, Lingdong Shangren menerjang keluar dari dalamnya. Sorot matanya memancarkan semangat membara, aura kekuatan luar biasa meledak dari sekujur tubuhnya!
Ribuan arwah warisan bagai sutra ilusif menyelimuti tubuh Lingdong Shangren samar-samar - ciri khas tak terbantahkan dari level Langkah Ketiga!
Usai tiga kejutan, masih ada kejutan keempat!
Di hamparan langit-hutan yang dipenuhi debu magis ini, deru dahsyat bergema di angkasa. Di balik distorsi energi yang berlapis-lapis, Makam Lapisan sepanjang 5000 li menerobos separuh masuk. Di atas makam itu berdiri pria kekar yang tertegun - tak menyangka akan bertemu Wang Lin di sini!
