Ia melihat setelah puluhan ribu kultivator mengitari delapan penjuru, terbentang jelas delapan gunung mayat!!
Mayat-mayat bertumpuk bagai gunung!
Tak terhitung mayat itu, darah segar telah mengering, menjulang membentuk delapan gunung. Hawa mengerikan semakin pekat seiring pandangan Wang Lin yang menyapu ke luar.
Namun semua ini belum berakhir. Seiring pandangannya yang terus menyapu ke luar, ia melihat lebih banyak lagi, jiwa terguncang.
Di belakang gunung mayat, di antara langit dan bumi terdapat delapan ekor naga raksasa berukuran panjang puluhan ribu zhang. Naga-naga ini membuka mulut lebar dipenuhi aura iblis, namun saat ini telah berubah menjadi batu. Kekuatan aneh mengitari tubuh mereka, membuat delapan naga raksasa ini tetap mengambang di udara.
Kepala naga menghadap langsung ke batu altar, seolah sedang mengaum ke arah sosok yang pernah duduk di kursi atas altar tersebut di masa lalu!
Di belakang para naga, di atas tanah aula tak berujung, gerobak perang raksasa berukuran 1.000 zhang muncul dengan mencolok. Kendaraan tempur ini berbentuk sangat mengerikan dengan duri-duri mengerikan dan darah coklat pekat menyelimuti, jelas pernah menunjukkan kekuatan dahsyat di era lampau.
Di sekeliling gerobak perang, mengambang puluhan kultivator yang berdiri di atas Pedang Terbang. Tubuh mereka juga membatu namun tetap mempertahankan posisi di udara, memancarkan niat membunuh.
Di belakang mereka, pandangan sekilas ke segala penjuru mengungkapkan tak kurang dari ratusan ribu kultivator. Mereka semua mempertahankan gerakan-gerakan sebelum kematian, bagai mengamuk ingin menerjang ke depan.
Jumlah kultivator tak terhitung, tak bertepi...
Di tengah kerumunan kultivator, puluhan sosok tinggi menjulang tegak. Sosok-sosok ini membelakangi batu altar, mengibaskan kedua tangan seolah mengusir...
Lebih jauh lagi, delapan siluet raksasa setinggi aula utama muncul secara menggemparkan. Mereka membantai kultivator yang menyerbu dari depan dengan gila-gilaan.
Terus mengamati, jiwa Wang Lin semakin terguncang. Perlahan, ia melihat sosok kultivator paling unik yang tepat menghadap kursi tunggal di batu altar.
Kultivator ini memegang payung terkembang, melayang di udara. Meski seluruh tubuhnya membatu, tangan kirinya terangkat menunjuk jauh ke arah singgasana di batu altar!
Di belakangnya, seiring pandangan Wang Lin menyapu sekilas, ia melihat seseorang yang berdiri paling belakang di dalam istana ini!
Ini adalah seorang kultivator yang memejamkan mata, melayang di udara, tangan kiri terentang menggenggam kosong seolah memegang sesuatu, telapak tangan kanannya melengkung bagai sedang menarik.
Gerakan ini, seandainya ditempatkan busur di kedua tangannya, ia jelas-jelas sedang menarik panah!
Dalam keheningan istana, hanya suara redup nyala lilin yang perlahan terdengar. Setelah lama, Wang Lin menarik kembali pandangannya, menatap batu altar raksasa di bawah. Ia diam sejenak, lalu tubuhnya perlahan turun menginjak altar batu itu.
Berdiri di sini, Wang Lin mengangkat pandangannya. Di bawah, kultivator tak berujung dengan ekspresi mengerikan, sorot mata penuh niat membunuh yang gila-gilaan, seakan dalam sekejap terkonsentrasi seluruhnya pada tubuh Wang Lin.
Aura pembunuh dari delapan penjuru bagai berwujud padat, menggemuruh mendekat.
Wang Lin secara bawah sadar mundur beberapa langkah, berhenti di depan kursi tunggal itu, wajak semakin pucat.
Terutama di depan bawah tubuhnya, celah raksasa yang menjalar dari dasar batu altar dengan satu jari itu, sisa aura pembunuh membara di dalamnya bagai panah terbang yang mengaum dari kejauhan - kilau permata yang memukau - melintas dengan gemuruh melewati ribuan kultivator, gerobak-gerobak perang, dan tiga suku kuno yang berdiri di sekitarnya, akhirnya menyambar langsung ke batu altar! Menghancurkan arena itu dengan celah raksasa yang menunjuk langsung ke kursi tunggal di atas batu altar, tempat pernah duduk seseorang!
Dalam keheningan, seolah hukum tak terlihat menariknya. Dari lima kali muncul dalam jiwa Wang Lin selama peningkatan lapisan Makam sebelumnya, perlahan terbit kekuatan yang melebur ke seluruh tubuhnya. Membuatnya berdiri di samping kursi itu, lalu tubuhnya perlahan duduk di atasnya!
Pada detik tubuhnya duduk di kursi raksasa itu, tubuh Wang Lin bergemuruh hebat dan mulai mengembang dengan kecepatan tinggi. Sekejap mata, ia telah berubah menjadi tubuh sejati Dewa Kuno setinggi ratusan zhang!
Di antara alisnya, enam Bintik Bintang Dewa Kuno materialisasi dan berputar liar. Namun tiba-tiba, semburan Yao qi menyembur dari kursi, menyusuri tangan kiri Wang Lin, menerjang masuk ke dalam tubuhnya, lalu mengendap di mata kirinya membentuk enam bintik bintang ilusif.
Seketika, aura iblis membara mengaum keluar dari kursi. Dalam sekejap napas, energi ini menyambar tangan kanannya, terpusat di pupil mata kanan Wang Lin, memunculkan enam bintik bintang serupa!
Meskipun bintik di kedua matanya ilusif, saat berputar saling menjalin dengan enam bintik di antara alisnya, lintasan rotasinya terbukti identik sempurna.
Lebih lagi dalam sekejap napas ini, jiwa Wang Lin bergemuruh, bagai waktu yang berbalik dengan kecepatan tinggi di tubuhnya. Perlahan-lahan ia mulai melupakan segala sesuatu, perlahan-lahan dari tubuhnya mulai memancarkan kewibawaan - sebuah keperkasaan, kewibawaan melawan langit, sebuah momentum yang tetap memandang tribulasi dengan dingin meski langit runtuh bumi terbelah!
Ia memandang ke depan dengan tenang, ekspresinya berangsur tenang. Namun kewibawaan itu semakin menguat, terakumulasi terus-menerus hingga membuat Wang Lin di momen ini memancarkan hawa yang bahkan mampu membuat ahli Langkah Ketiga di hadapannya gemetar!
Yang pertama merasakan hawa ini adalah Roh Lincah yang berada dalam Bintik Bintang Tianhuanglu di antara alis Wang Lin. Awalnya ia sedang mengerahkan sepenuhnya kekuatan untuk menekan Zhou Jin sambil terus berkoordinasi dengan Tungku Tianhuanglu untuk proses pemurnian. Namun tepat saat energi kejam yang tak tertahankan mulai terakumulasi dalam tubuh Wang Lin, raut wajah Roh Lincah langsung berubah drastis menjadi pucat pasi. Sorot matanya memancarkan ketakutan yang dalam. Ia segera menghentikan semua aksinya, tubuhnya terusir keluar dari Tungku Tianhuanglu, terlempar dari Bintik Bintang, bahkan terdorong keluar dari tubuh Wang Lin.
Seolah jika tak segera keluar, tekanan aura ini akan dengan paksa menghancurkan tubuh fisiknya hingga binasa total baik wujud maupun roh. Bintik bintang di antara alis Wang Lin berpendar, berputar liar. Roh Lincah yang termaterialisasi darinya langsung muncul tergesa-gesa, lalu segera bersujud di platform sambil menghadap Wang Lin.
Hingga setelah bersujud, tekanan aura itu baru sedikit menghilang, namun tetap dahsyat, bagai tak terhitung gunung menindih tubuhnya. Padahal ia bukan ahli Langkah Ketiga, melainkan orang biasa. Gemetar ketakutan, bahkan kepalanya tak berani diangkat.
Di dalam Tianhuanglu, masih ada ahli Langkah Ketiga Zhou Jin yang berkarakter angkuh. Semula takkan tunduk, proses pemurniannya pun akan sangat sulit. Bukan karena tekanan Ling Dong, bukan karena delapan tetes racun di sekitarnya yang memaksa, pasti ia takkan mudah menyerah.
Namun kini, tekanan aura yang terpancar dari tubuh Wang Lin membuat pria kekar Suku Serigala Feng Tian itu wajahnya pucat mendadak, sorot mata penuh kengerian tak percaya. Tekanan aura menyelimuti, hingga delapan tetes racun di luar tubuhnya mulai goyah, dua puluh helai Daun Gu Xi yang tersegel pun menunjukkan celah!
Pada saat semuanya goyah, tubuh Zhou Jin limbung, langsung menyerang keluar dari Tianhuanglu yang terkurung dengan gemuruh, muncul secara kilat dari antara alis Wang Lin.
Begitu muncul, tekanan aura menggemparkan yang berasal dari tubuh Wang Lin menghujam ke Zhou Jin, membuat raut wajaknya berubah drastis, bawah sadar mundur beberapa langkah, sorot matanya menunjukkan ketakutan maha dahsyat.
Hawa ini membuatnya ketakutan, menggemetarkan tubuhnya, bahkan menciptakan perasaan bahwa hanya dengan satu pikiran sang lawan, dirinya akan langsung hancur berantakan. Seolah di hadapannya, meski sebagai kultivator Langkah Ketiga Nirvana, Zhou Jin hanyalah semut kecil!
Perasaan ini bahkan tak bisa ditimbulkan oleh Lima Dewa Tai Gu sekalipun!
Seakan di hadapan pemilik aura kejam ini, segala makhluk hidup di langit dan bumi harus gentar, gemetar, dan bersujud! Yang tak tunduk, akan menemui ajal!
Tekanan aura yang terus terakumulasi dari tubuh Wang Lin, di momen ini belum meletus. Hanya dalam akumulasi gila-gilaan ini, telah mencapai tingkat yang tak terkira, kejam tiada tara, bagai raja segala petir!
Bahkan langit pun seakan harus tundukkan kepala di hadapannya!
Bahkan bumi di hadapannya pun harus berbalik arah dan menyembah!
Tubuh Zhou Jin gemetar, darah mengalir di sudut bibirnya. Ia mundur beberapa langkah dengan bunyi "deng deng deng". Tekanan aura yang datang membuat kedua kakinya bergemuruh, seolah kekuatan tak terlihat menekan kedua bahunya, memaksanya bersujud dan menyerah!
Tapi dia bukan boneka yang lincah. Tubuhnya tak termurnikan. Sebagai ahli Langkah Ketiga, leluhur Suku Serigala Feng Tian, ia tak pernah sujud pada langit-bumi, tak menghormati dewa-hantu. Semakin besar tekanan ini, semakin gigih perjuangannya. Dengan geraman rendah, mata pria kekar ini memerah darah, dengan upaya ekstrim ia bertahan untuk tidak bersujud!
Ia tahu persis bahwa lawannya mustahil memiliki hawa sekuat ini dalam waktu sesingkat itu. Dengan sekali pandang ia langsung mengenali bahwa hawa ini bukan milik lawan, melainkan kekuatan pinjaman dari orang di depannya!
Dari kursi iblis ini, kekuatan pinjaman itu!
Aura ini, tekanan aura ini bisa menghilang kapan saja. Namun jika ia menyerah sebelum energi itu lenyap, Hati Jalan-nya akan menyisakan celah
