"Sambil berbicara, orang gila itu terus mengamati ekspresi Wang Lin. Melihat Wang Lin tidak bereaksi sama sekali, ia menggaruk kepala lalu berdiri dan mendekat dengan hati-hati sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya, tersenyum nakal. 'Bicara juga boleh. Namamu siapa? Beri tahu raja, raja akan memberimu hadiah!'"
Yang menjawabnya hanyalah diam khas Wang Lin yang terus memejamkan mata dan melakukan latihan pernafasan.
"'Tidak mau bicara? Kau berani tidak bicara!! Dulu ketika Xiao Hong kutangkap, dia juga diam. Akhirnya semua bulu di tubuhnya kucabut. Tebak apa yang terjadi kemudian?' Si gila ini semakin mendekat sambil mengoceh, lalu duduk persis di depan Wang Lin dan mulai mengobrol."
"'Kau pasti tidak bisa menebak! Waktu itu raja... hahaha... raja... hahaha...' Si gila ini tiba-tiba tertawa terbahak-bahak sambil memeluk perutnya. Setelah lama tertawa, ia berhenti dan menatap tajam Wang Lin dengan tatapan garang."
"Mengapa kau tidak tertawa, apa kisahku tidak lucu?! Dulu ketika aku bicara, bahkan keluarga Li langsung tertawa mendengar. Berani tidak tertawa? Yang tidak tertawa akan kubicarakan ke kakakku! Eh... sepertinya aku belum cerita bagaimana nasib Xiao Hong. Kau tidak mau tanya apa yang kulakukan padanya?? Hmph, kalau kau tidak bertanya, justru akan kuceritakan! Waktu itu... Lho, lupa..." Orang gila ini mengerutkan kening, dengan keras mengetuk kepalanya sendiri, sorot mata menunjukkan kebingungan.
"Brengsek, kok lupa lagi!"
Begitu mulai mengoceh, si orang gila ini bagai tak ada habisnya. Begitu membuka mulut bisa berhari-hari tanpa henti, terus-menerus mengomel semakin bersemangat. Satu-satunya penyesalannya adalah Wang Lin hanya diam mendengarkan tanpa menanggapi. Tapi cukup senang sudah ada makhluk hidup yang mau mendengarnya. Ocehannya berdengung seperti ribuan nyamuk bergema di antara langit dan bumi, tak kunjung menghilang.
Wang Lin tidak mendengar setengah kata pun. Saat ini dalam tubuhnya terjadi kekacauan ekstrem: tubuh Dewa Kuno di luar, Yuan Xian menggantikan Yuan Shen di dalam, dan lebih dalam lagi, Mutiara Tian Ni berputar perlahan.
Jika diukur dengan waktu manusia biasa, Mutiara Tian Ni ini membutuhkan dua belas Shichen (24 jam) penuh untuk menyelesaikan satu putaran penuh.
Energi Yuan dalam tubuhnya telah benar-benar hancur dan lenyap. Yang menggantikannya adalah darah baru yang tercipta dalam sumsum tulangnya, mengandung energi surgawi yang pekat!
Energi surgawi ini jauh melampaui tingkat energi Yuan sebelumnya. Meskipun jumlahnya berkurang ratusan hingga ribuan kali lipat - jika energi Yuan masa lalunya diibaratkan sungai besar, maka energi surgawi ini kini hanyalah aliran kecil.
Namun demikian, aliran kecil energi surgawi ini cukup membuat jiwa Wang Lin terguncang. Ia dapat merasakan aura sangat mengerikan dan menggemparkan yang tersembunyi dalam energi ini!
Tubuh Dewa Kuno di luar Yuan Xian, karena sebelumnya runtuhnya tujuh bintang, memicu kerusakan-tribulasi kedua. Tribulasi itu belum sepenuhnya meletus, namun karena pengaruh Tian Ni, diserap oleh tubuh fisik. Dengan demikian, kekuatan tubuhnya saat ini mengandung kekuatan Dao Gu yang beberapa kali lipat lebih kuat dari sebelumnya. Setiap detak jantungnya seakan mampu mengguncang langit-bumi, bergema tak kasat mata ke delapan penjuru!
Perasaan kuat yang dahsyat meroket dengan cepat dalam tubuh Wang Lin. Bahkan ia yakin, sekalipun menghadapi kultivator tahap akhir Nirvana di depannya, mereka takkan punya kesempatan untuk melarikan diri!
Kecuali mungkin kultivator tingkat kesempurnaan Nirvana yang lebih kuat dari tahap akhir Nirvana, barulah memiliki kemampuan untuk bertarung dengannya!
Karena saat ini, ia adalah perpaduan Dewa dan Dewa Kuno—perubahan yang sangat langka di hamparan lautan bintang tak terhitung ini!
Perubahan ini baik atau buruk, Wang Lin tidak tahu, namun kini, di dalam tubuhnya terus-menerus muncul rasa sakit yang luar biasa. Penolakan antara tubuh fisik dan Yuan Xian, meski berada dalam keadaan peleburan, tetap saja ada!
Bahkan Tian Ni pun sepertinya tidak bisa sepenuhnya mencegah atau mengubah penolakan ini. Ia hanya bisa memaksa peleburan antara bagian dewa dan tubuh Wang Lin, namun tidak bisa menghilangkan akar rasa sakit yang menderanya dari dalam.
Kekuatan penolakan ini jika tidak bisa dihancurkan sepenuhnya, maka Wang Lin tidak akan bisa memanfaatkan seluruh kemampuannya. Setiap kali mengalirkan energi surgawi, selain menimbulkan rasa sakit hebat, juga akan dihalangi oleh kekuatan Dao Gu tubuh fisiknya. Yang bisa dikeluarkan hanya sekitar dua tael saja.
Tapi dua tael ini sudah cukup baginya untuk menghancurkan kultivator berlevel tinggi tahap akhir Nirvana! Jika dilepaskan seluruhnya, seberapa kuat sebenarnya? Wang Lin tidak tahu. Tapi ia yakin satu hal: Senior seperti Nan Zhao sebelumnya, bahkan dengan kekuatan penuh sekalipun, bukanlah lawannya!
Demikian pula, kekuatan tubuh fisiknya juga akan dihalangi oleh Yuan Xian dalam tubuh saat digunakan!
Jika hanya ini mungkin cukup, namun yang paling membuat Wang Lin khawatir adalah kekuatan penolakan ini semakin menguat secara samar, seolah setiap saat bisa meledak ke tingkat ekstrem, menghancurkan tubuh fisiknya, memusnahkan tubuh Yuan Xian-nya, bahkan dalam kehancuran ini, jiwanya dan segala yang dimilikinya akan menemui ajal total!
Kekuatan penolakan ini bagaikan golok kematian yang menggantung di atas kepala, siap menghunjam kapan saja!
Wang Lin yang duduk bersila itu pikirannya berputar kencang. Segala metode telah dicobanya untuk menghancurkan kekuatan penolakan ini, namun akhirnya, tidak ada sedikitpun petunjuk yang didapat.
Meskipun Tanda Leluhur Dewa di antara alisnya tampak hancur, sebenarnya hanya Wang Lin yang tahu: tanda ini tidak runtuh. Seperti tubuh dan Yuan Xian-nya, tanda itu melebur, menyatu dengan tujuh Bintik Bintang Dewa Kuno. Inilah yang membuat Bintik Bintang Dewa Kuno-nya memancarkan Bintang Kuno berwarna emas—fenomena yang belum pernah terjadi dalam sejarah Suku Gu!
Setelah beberapa hari, di tengah ludah beterbangan si orang gila yang kelelahan namun masih bersemangat, Wang Lin membuka matanya. Saat sorot mata berkedip itu, dua pancaran emas melesat dari pupilnya langsung menembus pandangan si gila.
Tertegun oleh sorot mata emas yang melotot itu, si gila tiba-tiba diam. Ia menatap takjub ke mata Wang Lin, menggaruk-garuk kepala dengan ekspresi bingung. Dengan gaya khasnya yang konyol, ia bertanya: "Hah! Kok matamu bisa berwarna emas seperti sukuku? Tapi masih keemasan muda, tidak boleh! Lihat punyaku ini..."
Si orang gila ini langsung menahan napas sekuat tenaga, membuat pipinya menggembung sangat tinggi. Bahkan tubuhnya seakan diterjang aliran udara yang masuk ke dalam tubuh dalam sekejap mata, langsung mengembang.
Dalam kondisi menggembung ini, sorot matanya yang meredup tanpa cahaya tiba-tiba menjadi tajam. Dua pancaran cahaya keemasan meledak keluar dari kedua matanya.
Di bawah sorotan mata keemasan ini, si orang gila seakan berganti persona, dipenuhi kewibawaan yang menggemparkan langit tak terperikan!
"Gimana? Hebat kan raja ini!" Begitu si orang gila membuka mulut, kewibawaannya langsung lenyap berantakan.
"Kau tunggu saja, Aku, Raja ini masih bisa lebih hebat lagi!" Si gila dengan wajah penuh kesombongan, menarik napas kasar hingga tubuhnya semakin mengembang. Suara retakan berderak-derak terdengar saat tubuhnya bertambah besar dengan cepat. Tubuh kurus keringnya mulai menunjukkan daging dan darah yang bergerak-gerak, perlahan menjadi kekar sementara aura kewibawaan mulai terpancar samar!
Tiba-tiba terdengar suara 'pu' bergemuruh seperti petir! Aliran udara menyembur langsung dari pantat si gila. Tubuhnya langsung mengempis seperti balon bocor... Cahaya emas di matanya pun menghilang seketika, kembali menjadi kosong.
Dengan canggung menggaruk kepala, si gila yang wajahnya memerah sedikit menggesekkan tangan sambil terkikik: "Ehh... Kecelakaan, ini cuma kecelakaan..."
Wang Lin memandang si gila di hadapannya dengan ekspresi kompleks. Di bawah tatapannya, si gila semakin malu. Tangan kanannya menutupi pantat sambil terus mundur beberapa langkah.
"Kecelakaan, sudah kubilang ini cuma kecelakaan... Kenapa kau masih memandangiku seperti itu? Aneh, Wang jarang kempes seperti tadi. Jangan-jangan ada yang merindukanku?" Orang gila itu bergumam pelan, tangan kanannya mengusap pantat lalu tanpa sadar menghirup aroma di telapak tangannya.
Wang Lin menghela napas dalam hati. Si gila ini pernah memberinya takdir, namun di sisi lain takdir itu hampir membunuhnya. Seandainya tidak ada Cap Leluhur Dewa itu, tubuh Wang Lin pasti tidak akan seperti ini. Meskipun tetap ada kekuatan penolakan, namun pasti tidak akan sedahsyat sekarang.
"Cukup, percuma berdebat dengan orang gila..." Wang Lin menggeleng. Kekhawatiran terbesarnya kini adalah meningkatnya kekuatan penolakan. Setelah merenung sebentar, ia menarik kembali pandangan lalu mengangkat tangan kanan mencengkeram angkasa. Seketika celah penyimpanan materialisasi muncul. Saat dicengkeram, aura iblis meledak dengan gila-gilaan.
Terlihat Dewa Iblis yang diperolehnya dari makam kuno itu tiba-tiba muncul di hadapannya.
Tubuh fisik Dewa Iblis ini awalnya telah membatu, namun berubah ketika Wang Lin mendapatkan warisan Daogu. Kini kondisinya sudah persis seperti tubuh asli, dengan enam bintang iblis di mata kanannya yang berputar samar-samar. Namun Dewa Iblis ini tetap tak bernyawa, hanyalah mayat belaka.
Menatap tajam Dewa Iblis berelevel enam bintang itu, rencana awal Wang Lin sebenarnya adalah memurnikan roh iblis agar makhluk ini menjadi tubuh kedua. Tapi karena bahaya kekuatan penolakan dalam tubuhnya kini, ia mengubah keputusan.
Mata Wang Lin berkilat. Tangan kanannya menepuk ke depan, langsung membuat seluruh tubuh raksasa Dewa Iblis itu bergetar keras. Dalam getarannya, tubuh raksasanya mulai layu dengan cepat, menyusut drastis. Seluruh daging dan darah serta segala sesuatu di tubuhnya berubah menjadi aliran aura iblis yang menyambar ke bintang iblis di mata kanan.
Hanya dalam sekejap napas, tubuh fisik Dewa Iblis ini sepenuhnya menghilang, seluruhnya terkonsentrasi dalam enam bintang iblis tersebut. Tangan kanan Wang Lin mencengkeram, melesat cepat menuju mata kanannya.
Dalam sekejap mata, enam bintang iblis ini melebur ke dalam mata kanan Wang Lin, membakar jejak di bawah kilat emas itu!
Saat bintang iblis masuk ke tubuhnya, Wang Lin menarik napas dalam-dalam. Kedua tangannya membentuk mantra dengan jari-jarinya, tubuhnya bergetar. Tujuh Bintik Bintang Dewa Kuno emas di antara alisnya seketika memancarkan aliran cahaya emas yang berkedip cepat, seolah melebur ke mata kanannya, bersatu dengan enam bintang iblis dengan kecepatan tinggi!
Si orang gila mundur dan berdiri tak jauh, terpaku memandang fragmen ini. Ia mengusap matanya keras-keras, bergumam pelan: "Menggunakan Dewa Kuno sebagai inti, Dewa Iblis sebagai cabang - ini adalah garis keturunan Daogu dari Tiga Wangsa Agung Negeri Kuno..."
Tiga marga besar Negeri Kuno, Jigu menggunakan iblis sebagai dasar, Shigu menggunakan iblis sebagai inti... Aneh, dia jelas orang dari suku dewa kami, bahkan memiliki tubuh tak musnah yang hanya dimiliki keluarga kerajaan yaitu aku dan kakakku. Bagaimana mungkin dia kultivator Negeri Kuno? Aneh, sangat aneh... Hmm, siapa yang berani memberi kultivator Negeri Kuno tubuh tak musnah suku dewa kami! Jika hal ini sampai diketahui kakakku, pasti akan membuatnya murka setengah mati!
Tidak boleh, raja ini harus menyelidiki, bajingan mana yang berani seperti ini!" gumam si gila dengan ekspresi serius.
