Begitu lolongan orang gila itu terdengar, Binatang You Ming yang dipanggil Wang Lin langsung kaget, sorot matanya terpaku memandang si gila di bawah, perlahan mengenali bahwa orang gila itu adalah sosok dari peristiwa pertama.
Begitu mengenali, gemuruh mengaum langsung bergema dari jiwa Binatang You Ming. Tubuhnya bergetar ketakutan, lolongannya semakin menjadi-jadi.
Lolongan ini membuat si gila semakin panik, tubuhnya mundur tergegas sementara raut wajaknya seketika memucat.
Seandainya Wang Lin tidak berada di sini, Binatang You Ming pasti akan langsung melarikan diri tanpa ragu-ragu. Namun sisi lain karakternya membuatnya, setelah ketakutan singkat, memutar perlahan mata yang tadinya takjub. Ekspresinya langsung berubah mengerikan sambil mengaum rendah ke arah si orang gila. Tubuh raksasanya sepenuhnya termaterialisasi, lalu menyambar maju dengan kasar!
Jeritan kesakitan si orang gila kembali terdengar. Tubuhnya mundur dengan kecepatan tinggi, namun semakin ia mundur, Binatang You Ming justru semakin mengerikan. Terus-menerus menyambar mendekat, hampir menyentuh tubuh si orang gila.
Dua sulur raksasa diayunkan tanpa henti, mengeluarkan dentuman bergelombang. Saat ini jiwa Binatang You Ming dipenuhi kegembiraan dahsyat. Sepanjang hidupnya ia selalu ditakuti orang, hampir tak pernah merasakan kesenangan menakuti orang lain. Perasaan yang kini dialaminya bahkan membuat inti jiwanya bersemangat!
Suara auman semakin keras, Binatang You Ming ini kembali menyambar. Karena jaraknya terlalu dekat, salah satu sulurnya yang sedang dikibaskan menyentuh orang gila itu. Dengan gemuruh, orang gila itu menjerit sambil mundur.
Demikian pula, karena sulurnya menyentuh lawan, tubuh Binatang You Ming ini bergetar. Ia mundur beberapa langkah, menjaga jarak tertentu sebelum kembali mengaum dengan wajah mengerikan untuk menakut-nakuti.
"Merah, cepat selamatkan aku!! Kau yang harus dimakannya, jangan makan aku! Aku benar-benar tidak enak, sungguh!!" Orang gila ini menggigil di seluruh tubuhnya, nyalinya telah remuk sepenuhnya.
"Jia, Jia!! Pahlawan mana yang berani datang melindungi??" Orang gila ini sudah tak karuan ucapannya. Saat mundur, tubuhnya terjatuh ke tanah. Sambil gemetar, ia terus merangkak mundur, ekspresi pedihnya menunjukkan betapa ia telah diteror habis-habisan oleh Binatang You Ming.
"Saat keputusasaan menyelimutinya, Wang Lin melangkahkan seluruh tubuhnya maju dan berdiri di hadapan si orang gila. Siluetnya dalam sekejap mata membuat si orang gila itu merasa sosoknya sangat megah!"
"Kau memang yang terbaik! Pengabdianmu pada Yang Mulia melebihi saudaraku sendiri! Cepat halangi binatang buas ini! Ia ingin memakan Yang Mulia yang tidak enak rasanya ini..." Sorot mata si orang gila memancarkan antusiasme. Tak disangka di saat genting ini Wang Lin justru membela dirinya. Kesetiaan ini nyaris membuatnya lupa segalanya.
Dalam pandangannya, Wang Lin kini telah menjadi sandaran hidup satu-satunya.
"Yang Mulia akan memberimu hadiah! Xiao Hong untukmu! Jalan Perak Kecil untukmu! Bahkan gadis pelangi pun akan kuserahkan! Empat puluh ribu selir di harem semuanya menjadi milikmu!!"
Wang Lin tetap membisu. Tangan kanannya terangkat melakukan gestur penekanan, sementara dari kedalaman hatinya memancarkan proyeksi kesadaran spiritual. Binatang You Ming itu tertegun, kecerdasannya yang terbatas seolah tak mampu memahami maksud pesan spiritual Wang Lin, membuatnya terdiam merenung.
Meski sedang berpikir, tubuhnya secara bawah sadar ingin menyerbu ke arah Wang Lin, menggunakan kepala besarnya untuk bertabrakan. Semua ini di mata si orang gila, jelas terlihat sebagai Binatang You Ming raksasa yang bergemuruh menyambar ke arah Wang Lin.
Dalam sekejap napas, binatang itu telah menyentuh tubuh Wang Lin. Raut wajanya berubah, langsung memuntahkan darah segar. Tubuhnya mundur beberapa zhang, menangkap si orang gila dan mundur dengan kecepatan tinggi.
Mundurnya Wang Lang membuat Binatang You Ming tertegun, menatapnya dengan pandangan takjub sambil menunjukkan ketidaktahuan di pandangannya. Ia tak mengerti mengapa tuan mereka mundur? Seolah tabrakan tadi belum benar-benar terjadi...
Namun di bawah pengaruh pikiran spiritual Wang Lin, Binatang You Ming ini akhirnya memilih untuk patuh. Dalam persepsinya, ini adalah permainan yang dimainkan sang tuan dengannya. Begitu terpikir ini, ia segera menjadi bersemangat. Di antara geraman rendah dan raungan yang bergelombang, makhluk itu mengejar Wang Lin. Gerakan tubuh raksasanya mengubah warna langit dan bumi, deru dahsyat bergema ke delapan penjuru, aura yang menggentarkan!
"Ah, dia datang lagi, datang lagi!! Dia pasti ingin memakanku, dia takkan melepaskanku!!" teriak orang gila yang dicengkeram Wang Lin tak henti-hentinya.
Sorot mata Wang Lin dipenuhi lebih banyak penyesalan, namun semua itu disembunyikannya, tidak ditunjukkan sama sekali.
"Pahlawan selamatkan aku, pahlawan selamatkan aku... Aku akan meminta kakakku mengangkatmu sebagai raja, akan kusuruh dia memberikan semua selirnya padamu, pahlawan, selamatkan aku!!"
“Binatang ini sangat dahsyat, bahkan aku pun bukan lawannya. Makhluk ini paling suka memakan manusia, langsung menelan bulat-bulat, mengunyah perlahan-lahan, lalu terus menggerogoti. Jika tubuh fisik korbannya rapuh mungkin masih mending, dalam sekejap langsung menemui ajal...
Yang paling mengerikan adalah jenis dengan tubuh fisik yang sulit dihancurkan. Mereka akan terus dikunyah, terus digerogoti, hingga ribuan hingga sepuluh ribu tahun lamanya, sampai akhirnya menemui ajal!" Wang Lin mencengkeram si orang gila sambil mundur tergesa, namun tetap tak mampu mengungguli kecepatan Binatang You Ming. Jarak mereka semakin sempit, hampir seperti sulur-sulur binatang itu sudah menyentuh kelopak mata.
Jarak sedekat ini menciptakan tekanan luar biasa bagi si orang gila, membuatnya dilanda ketakutan yang mencekam.
“Bagaimana ini, bagaimana ini! Lebih baik kau yang dimakannya, kalau dia kenyang, mungkin aku tidak akan dimakan…” Orang gila itu gemetar seakan hendak menangis, matanya mulai berkaca-kaca.
Wang Lin terpancing amarah oleh ucapannya, memalingkan wajah dan menatap tajam si orang gila, berkata kata demi kata: “Lihat tubuh raksasanya itu, apa makan satu orang bisa kenyang?”
Si orang gila tertegun, benar-benar mengamati dengan seksama Binatang You Ming yang mengejar gila-gilaan di belakang mereka, wajaknya langsung pucat pasi, menggoyangkan kepala dengan kasar.
“Sayang sekali tingkat kultivasi-ku tinggi tapi tak ada kemampuan supernatural yang bisa dimanfaatkan, Ah, seandainya ada kemampuan itu, mungkin binatang ini bisa diusir…” Wang Lin mendesah panjang.
“Iya, bagaimana, bagaimana… Aku akan mati, aku akan dimakan, habis sudah habis…” Gemetar si orang gila semakin menjadi, matanya memancarkan keputusasaan.
“Sejak kecil aku takut pada binatang buas, apalagi yang sebesar ini.”
Pada saat itu, dua sulur Binatang You Ming tanpa sadar menyapu sekilas tepat di depan mata si orang gila, angin kencang menerpa wajahnya membuatnya kembali menjerit ketakutan.
"Aku bisa jurus supernatural, ya aku bisa! Benar, seperti ini! Aku terlalu jenius! Cepat pelajari, setelah bisa usir binatang besar itu!" Teriak si orang gila panik tiba-tiba matanya berkilat, buru-buru berseru keras.
Tanpa ragu-ragu, ia langsung mengucapkan Mantra Pembuka Payung Kuno Pembakar Dunia beserta segala detailnya secara serentak.
Ekspresi Wang Lin tetap tenang, namun jantungnya berdegup kencang. Dengan seksama ia menghafal setiap kata mantra dan detailnya, kilatan tekad di matanya sambil terus memverifikasi kebenarannya dalam hati.
Semakin diverifikasi, raut wajaknya semakin serius. Mantra ini sangat akurat, persis seperti teknik dewa sejati yang bahkan Tuan Zhu Que di masa lalu hanya bisa mencuri ilmu tanpa pernah benar-benar menguasainya secara utuh!
Namun kemampuan supernatural tingkat ini bukanlah jenis yang bisa langsung dikuasai, memerlukan retret bertapa bertahun-tahun disertai pencerahan terus-menerus sebelum benar-benar bisa dimanfaatkan.
Wang Lin menggerakkan jari-jari tangan kirinya membentuk mantra, seketika sejuta mantra larangan bermaterialisasi. Dengan gemuruh, payung kuno pembakar dunia yang dipelajari secara diam-diam itu muncul di antara langit dan bumi.
Begitu payung itu muncul, Binatang You Ming langsung membeku. Sorot matanya memancarkan ketakutan, pikiran tumpulnya tak mampu memahami mengapa tuannya menggunakan jurus sakti ini terhadapnya.
Namun baru saja materialisasi payung itu muncul, tiba-tiba collapse total. Wang Lin menarik si gila mundur terburu-buru sambil berujar, "Masih belum cukup!"
"Hah? Kurang?! Aku punya jurus busur penghancur langit Klan Li! Kuajarkan padamu, cepatusir binatang besar ini..." Si gila gemetar ketakutan, segera melantunkan mantra jurus busur tersebut.
Setelah berkata, seolah masih tak yakin, pada saat sulur Binatang You Ming menyapu sekilas di sampingnya, si orang gila ini segera berkata dengan panik: "Ada juga teknik pelangi, akan kuberitahu, yang lainnya tak bisa kuucapkan, bahkan jika ditelan binatang besar ini, tetap takkan kuungkapkan!"
Wang Lin juga tak tega memaksa orang gila ini terlalu keras. Andai bukan karena berbagai kemampuan supernatural itu sangat berpengaruh besar baginya, dia takkan bertindak seperti ini. Saat ini penyesalan di hatinya semakin dalam, namun di saat yang sama, dalam hati Wang Lin telah tertanam prinsip sebab-akibat. Segala interaksinya dengan si orang gila ini, meski terkesan tak tahu malu, di kemudian hari Wang Lin akan melunasinya berlipat ganda!
Seorang pendeta kultivasi, sekali membuat keputusan, takkan ragu lagi. Wang Lin adalah tipe orang seperti ini. Kebaikan si orang gila ini telah terukir kuat dalam hatinya, takkan terlupakan sedikitpun. Bahkan jika di masa depan ini menimbulkan malapetaka, dia akan tetap tanpa ragu memilih jalan ini! Semuanya karena empat kata dalam karakternya: "Membalas budi adalah kewajiban!"
Setelah mengingat tombak cahaya pelangi dan seni panah Klan Li, tubuh Wang Lin tiba-tiba terhenti. Tangan kirinya terangkat dan langsung menghunjam ke arah Binatang You Ming di belakangnya.
Gemuruh dahsyat bergema. Wang Lin melepaskan tangan kanannya dan melemparkan si orang gila ke permukaan bumi. Sambil itu, tangan kanannya dikibaskan menebarkan kabut pekat menyelimuti langit, mengurung dirinya bersama Binatang You Ming agar tak terlihat oleh si gila.
Deru menggelegar tak henti bergema dalam langit dan bumi. Si gila mendarat di tanah, gemetar sambil menatap ke langit kabut dengan ekspresi bersemangat.
"Kau bukan pejuang, kau penyelamatku! Kakakku pernah bilang, hutang budi harus dibalas. Tenanglah, setelah kau mati akan kubalas jasamu. Sekarang halau binatang besar itu!" Teriak si gila sambil buru-buru merangkak bangkit. Tanpa menoleh, ia berlari menjauh.
"Tuan, semoga tenang di perjalanan! Aku takkan lupa janji ini, pasti akan kubalas..." Suaranya semakin lirih seiring larinya yang kian cepat. Dalam sekejap, sosoknya telah menghilang di kejauhan.
Gemuruh di langit semakin keras, namun tak bertahan lama. Begitu dentuman dahsyat bergema, kabut menghilang. Wang Lin melangkah keluar, menyapu sekilas pandang ke arah si orang gila di kejauhan, lalu berjalan maju.
Binatang You Ming yang mengerikan itu mengikuti di belakang Wang Lin, mengejar dengan garang.
Si orang gila yang berlari menoleh ke belakang, langsung menjerit melengking lagi sambil bergumam pelan, "Hancur... hancur... Kali ini pasti dimakan..."
Dalam ketakutan, ia menggigit giginya lalu menutup mata keras-keras, menjulurkan leher sambil meraung, "Makanlah! Makanlah! Apa susahnya? Makan saja!"
Namun setelah menunggu lama, tak ada sensasi dimakan yang muncul. Dengan gemetar, si orang gila perlahan membuka matanya dan tertegun di sana.
Ia melihat binatang buas yang ditakutinya itu menunjukkan ekspresi keakraban, menggesek-gesekkan badan di samping Wang Lin. Tangan kanan Wang Lin menepuk-nepuk dengan lembut tubuh makhluk besar itu.
“Kau berhasil menaklukkannya? Kau... kau... kau bahkan bisa menaklukkannya!!” Orang gila itu tertegun sejenak, matanya tiba-tiba memancarkan kefanatikan, menatap tajam Wang Lin.
“Kakakku bilang di Alam Semesta Yu Xing ini banyak ahli sejati, pasti kau salah satunya. Binatang ini bisa membuatku begitu ketakutan, mungkin bahkan kakakku pun tak bisa menaklukkannya. Wahai ahli sejati, terimalah aku sebagai murid! Kau harus menerimaku sebagai murid!!”
