Orang tua dalam sinar putih itu, wajahnya yang awalnya tenang, berubah karena teriakan keras Wang Lin. Ia perlahan mengangkat kepala, pandangan penuh kesan zaman menatap Wang Lin.
"Anda adalah Feng Zun?"
Di tangan kiri Wang Lin tergenggam busur, tali busur yang awalnya putus telah pulih setelah menyatu dengan darahnya. Namun saat ditarik, sensasinya seperti menarik uratnya sendiri!
Meski kecerdikannya setara iblis, sifat alaminya tak berubah. Begitu memutuskan sesuatu, ia takkan mundur! Ia akan menyelamatkan Qing Shui, tak peduli segalanya!
Tangan kanannya mencengkeram tali busur. Urat hijau di wajahnya menonjol. Dengan geraman rendah, ia menariknya dengan kasar! Ngung! Tali busur itu terbuka lebar oleh tarikannya!
Begitu tali busur ditarik, Wang Lin langsung merasakan sensasi tarikan keras di seluruh urat tubuhnya bagai ditarik paksa. Raut wajaknya sedikit pucat, namun bola matanya dipenuhi urat darah merah.
Pada momen ini, segala kekuatan penolakan maupun siksaan tarikan tulang-otot telah terlupakan. Satu-satunya pemikirannya adalah MEMBUNUH semua yang menghalangi upaya menyelamatkan Qingshui!
"Benar atau palsu ucapanku, tanyakan pada muridmu!" Geram Wang Lin dengan suara menggetarkan. Busur itu kembali ditarik lebih dalam, memancarkan kekuatan dahsyat seakan sanggup menghancurkan langit dan bumi.
Orang tua dalam sinar putih itu menatap serius busur di tangan Wang Lin. Sorot matanya perlahan menunjukkan kebingungan—ini adalah kebangkitannya pertama kali setelah tertidur lelap tahun lalu, dipanggil oleh muridnya Chong Xuanzi. Saat bangkit, ia tak tahu konteks sebenarnya, hanya menyaksikan Wang Lin hendak menghancurkan bintang.
Ucapan Wang Lin mengguncang jiwanya. Meskipun dalam tidur panjang, ia tetap ingat statusnya sebagai praktisi wilayah dalam, tak pernah melupakan kebaikan Feng Zun di masa lalu...
Dalam keheningan, orang tua itu menunduk memandang planet kultivasi raksasa di bawahnya. Tangan kanannya mengibas ke bawah, seketika tiga siluet manusia terbungkus sinar putih terangkat paksa dari inti planet.
Tiga figur itu adalah para lelaki tua dengan raut wajah ketakutan. Salah satunya tak lain adalah Chong Xuanzi, namun wajahnya yang dahulu berparuh baya kini telah berubah menjadi renta.
Dua orang di sampingnya adalah Sesepuh Besar Aliansi Kultivasi saat ini!
Kedua Sesepuh Besar itu menggigil dalam sinar putih. Raut penuh hormat menggantikan ketakutan mereka saat segera bersujud, suara bergetar: "Hormat pada Sesepuh Tertinggi."
"Menghadap Guru." Jiwa Chong Xuanzi dipenuhi kepanikan. Ketakutannya mencapai puncak. Ucapan Wang Lin yang baru saja didengarnya membuat jantungnya berdebar kencang. Pikirannya berputar cepat menyusun alasan.
“Guru, kejadiannya tidak seperti yang dikatakan junior itu, sebenarnya...” Ia mengangkat kepala dengan gemetar, bersiap menjelaskan.
Namun Long Panzi menyapu sekilas padanya dengan dingin, pandangan itu langsung membuat kata-kata Chong Xuanzi tertelan, menggigil tak berani bicara lagi.
“Kau Zhang Xi kan... Dulu ketika Lao Fu tertidur lelap, kau adalah pelayan di bawahku.” Sorot mata Long Panzi mendarat pada pria tua di sebelah kiri dari dua orang yang tersisa.
“Benar, junior ini memang Zhang Xi!” Pria tua itu menunjukkan kegembiraan di matanya, tak menyangka sang guru masih mengingatnya.
“Katakan padaku, apakah perkataan orang ini tadi benar atau dusta!” Suara Long Panzi tenang, namun memancarkan kewibawaan.
Keraguan terpancar dari sorot mata Zhang Xi, dalam ketakutannya tanpa sadar melirik Chong Xuanzi.
"Si sampah tak berguna!" Long Panzi mendengus keras, tangan kanannya langsung menepuk ke depan. Sinar putih menggemparkan langit menyambar si tua itu. Dalam jeritan kesakitan, seluruh tubuh pria tua itu collapse total dengan gemuruh, percikan darah dan daging mengotori Chong Xuanzi dan sesepuh lainnya.
Wang Lin memandang dengan dingin pemandangan ini, tali busur yang ditariknya di tangan kanan kembali meregang sedikit.
Setelah membunuh Zhang Xi, pandangan Long Panzi yang tertuju pada Chong Xuanzi memancarkan kepedihan yang pekat. Ia mendesah panjang, tangan kanannya mengangkat dan mencengkeram angkasa. Sesepuh lain itu langsung menjerit ketakutan saat telapak Long Panzi menekan ubun-ubunnya. Energi spiritual dahsyat menerjang masuk ke dalam pikiran, menyapu bersih semua isinya. Raut wajak Long Panzi semakin berubah muram.
“Anak durhaka!! Kau benar-benar berani!!” Long Panzi meremas tangan kanannya. Di bawah jeritan memilukan orang tua itu, seluruh tubuhnya hancur berantakan, hancur baik tubuh maupun jiwa. Long Panzi dengan kasar memalingkan wajah, menatap tajam Chong Xuanzi, sorot matanya memancarkan amarah.
Wajah Chong Xuanzi pucat pasi, bawah sadarnya membuatnya mundur beberapa langkah. Dalam ketakutan, ia bersujud di tanah dengan suara yang sudah terdistorsi, berbicara terburu-buru.
“Guru, maafkan nyawaku! Maafkan nyawaku!! Masalah ini ada alasan tersembunyi! Kultivator Bintang Kuno Tai Gu dari luar dunia telah melakukan invasi besar-besaran. Wilayah dalam sama sekali bukan lawan mereka! Sekalipun murid melawan, tidak akan ada gunanya!”
“Murid harus menjaga Aliansi! Demi kelangsungan Aliansi, terpaksa membuat perjanjian dengan pihak luar dunia... Majelis Agung dari luar dunia sudah berjanji akan menjamin kelangsungan Aliansi kami selama sepuluh ribu tahun!!”
Guru, selama Guru tertidur lelap ini tidak mengetahui, ribuan tahun yang lalu, Domain Bintang Luo Tian pernah mengerahkan pasukan besar untuk bertempur melawan Aliansi kita. Dalam pertempuran ini Aliansi terpecah belah, hanya markas besar yang tersisa. Saat itu murid pernah memanggil Guru, tapi Guru tidak merespons...
Murid tidak memiliki ikatan emosional dengan wilayah dalam. Jika mereka bisa menyerang Aliansi kita, atas dasar apa Aliansi kita tidak boleh membantu kultivator dunia luar!
Lagipula, Dunia Pelangi itu juga ditemukan oleh Guru sendiri dulu. Saat itu sudah ada kultivator dunia luar yang muncul, meskipun dibantai oleh Guru lalu menyegel Dunia Pelangi, dan mendirikan markas besar Aliansi Kultivasi di sini untuk menindas dunia ini. Tapi Guru, selama Guru tertidur lelap ini, Guru sama sekali tidak tahu perubahan yang terjadi...
Bahkan jika kita menindas dunia ini untuk wilayah dalam, apa gunanya!! Kekuatan Tuan Zhang Zun dari luar dunia itu, bahkan Guru pun mungkin bukan lawannya! Dengan apa kita harus melawan!
Kekalahan wilayah dalam sudah takdir yang tak terelakkan, Guru! Dengan tingkat kultivasi Guru yang mulia, jika kita bergabung dengan dunia luar, pasti bisa memperoleh takdir. Mengapa bersusah payah untuk wilayah dalam ini!"
"Kau!!" Long Panzi menatap Chong Xuanzi, sorot matanya memancarkan kepedihan yang lebih dalam. Ia tak menemukan banyak informasi dari ingatan orang tua itu, segalanya hanya pura-pura belaka. Namun Chong Xuanzi yang tak menyadari hal ini, dalam ketakutan, mengungkapkan semua rahasia.
"Urusan dalam dunia ini, sekalipun terjadi pertumpahan darah sehebat apapun, tak ada hubungannya dengan luar dunia. Selama mereka belum menyerbu ke sini, Lao Fu takkan bangun dari tidur. Kejayaan dan keruntuhan Aliansi mengikuti takdir langit. Tujuan Lao Fu mendirikan Aliansi Kultivasi dahulu bukan untuk menguasai Kunxu, melainkan meningkatkan tingkat kultivasi praktisi Kunxu di bawah lingkungan kejam itu! Semua ini demi persiapan Pertempuran Luar Dunia!" Long Panzi mendesah panjang.
"Aliansi Kultivasi, Aliansi Kultivasi... Alasan pihak luar dunia bekerja sama denganmu adalah karena mereka melihat Lao Fu telah melebur dengan planet kultivasi ini! Pasti kau jadikan eksistensi Lao Fu sebagai modal untuk menukar takdir!!"
Long Panzi terlalu memahami muridnya ini. Ia menatap Chong Xuanzi yang wajahnya pucat pasi, samar-samar seakan melihat kembali masa sebelum Aliansi Kultivasi terbentuk. Di sebuah pegunungan di planet kultivasi, seorang pelayan pengemis dengan tekad baja merangkak perlahan menuju puncak gunung. Setelah tujuh belas hari berdarah-darah, akhirnya ia berhasil melihat sang dewa di puncak.
Semua ini hanya karena si pelayan ingin mempelajari seni immortal. Di kampung halamannya beredar rumor: siapa pun yang bisa memanjat gunung ini dan memiliki jodoh surgawi, akan bisa bertemu dewa.
"Song'er, di masa kecilmu kau pernah berkata, cita-cita terbesarmu adalah bisa pulang ke kampung halaman dengan kemakmuran..." Sorot mata Long Panzi memancarkan jejak kenangan, suaranya perlahan berubah lembut.
Namun ekspresi ini justru memicu keputusasaan dalam diri Chong Xuanzi. Tubuhnya gemetar, ia mengaum dengan suara melengking.
"Guru, murid awalnya juga tidak berniat menghancurkan segel Dunia Pelangi!! Dulu Immortal Lord Qing Shui itulah yang menyerbu ke sini, dialah yang memaksa murid membuka segel Dunia Pelangi!! Dialah yang membuka Dunia Pelangi!! Semua ini bukan salah murid, dialah biang keladinya!!"
Wang Lin mengeraskan pandangannya, menatap tajam Chong Xuanzi. Di belakangnya, Yan Lei Zi menunjukkan kebencian membara di pandangan, bahkan tarikan napasnya menjadi tersengal-sengal.
Long Panzi seakan tidak mendengar perkataan ini, sorot matanya pada Chong Xuanzi semakin lembut.
"Dulu kondisi tubuhmu buruk, tak bisa berkultivasi. Guruku kasihan melihat keteguhan hatimu, merawat tubuhmu, mengambil lima meridian langit dan bumi untuk dimasukkan ke tubuhmu, memberimu tulang Jalan... Tapi kini, kau telah kehilangan Hati Jalan..." Kilasan ingatan masa lalu terbayang di mata Long Panzi. Ia mendesah panjang, mengangkat tangan kanan dan mengibaskan lengan bajunya, segera badai putih bergemuruh bangkit.
Raut wajah Chong Xuanzi berubah drastis, mundur dengan gila-gilaan, teriakan melengking keluar dari mulutnya.
"Guru, maafkan nyawaku! Jangan bunuh muridmu!!! Guru!!! Murid salah, murid mengakui kesalahan, Guru!!!" Dalam keputusasaan saat mundur, di saat badai gemuruh menerjang, ia tersenyum getir dan berhenti mundur, menutup kedua matanya.
Gemuruh! Badai menyambar tubuhnya, namun tak melukai sedikitpun. Dengan sekali lilitan, tubuhnya terseret ke belakang Long Panzi, menghindari jangkauan busur Wang Lin yang telah dibidikkan secara gaib.
"Kau telah melakukan kejahatan besar, menciptakan malapetaka. Kau kehilangan Hati Jalan sebagai kultivator wilayah dalam... Tapi, kau tetap muridku... Sebagai guru, aku bertanggung jawab atas kesalahan murid... Biarkan gurumu yang menebus dosa-dosamu..." Pandangan lembut Long Panzi menyapu Chong Xuanzi yang membeku di sampingnya, sebelum berbalik memberi penghormatan dalam-dalam kepada Wang Lin.
"Sang Feng Zun, semua kesalahan yang ia perbuat, aku Long Panzi yang akan menanggungnya!" Ia mengangkat tangan kanan dan menepuk keras dadanya sendiri. Tiba-tiba, Long Panzi memuntahkan semburan nafas Jiwa Yuan Shen. Dengan ekspresi yang meredup, planet kultivasi raksasa di bawahnya runtuh berantakan disertai gemuruh dahsyat! Di atasnya, abu-abu kematian menyelimuti. Rumput-rumput layu, pegunungan ambruk, sungai-sungai menguap. Parit-parit lebar bermunculan. Seluruh planet kultivasi itu langsung terpecah belah menjadi empat bagian!
Dalam keruntuhan itu, asap putih mengepul membentuk aliran-aliran, semua melebur ke dalam tubuh Long Panzi. Pada sekejap mata itu, semburan api tiba-tiba menyala-nyala di tubuh ilusifnya.
"Dengan telapak tangan ini, Lao Fu telah memutus nyawa, menukarnya dengan pembakaran Jiwa Yuan Shen. Dengan tingkat kultivasiku, Bisa meletus kemampuan tahap awal Kong Xuan... Aku akan membunuh semua kultivator luar dunia yang ada di dalam wilayah... Menghancurkan semua Dunia Pelangi kecuali tempat ini. Sungai Panggil yang telah jatuh, akan kutarik kembali. Dengan ini, kutebus nyawa Chong Xuan..." Long Panzi menyatukan tinju ke arah Wang Lin, memalingkan wajah dengan pandangan lembut menatap Chong Xuanzi yang tertegun.
"Guru!!!" Chong Xuanzi tersadar, bersujud di tanah terus-menerus membungkukkan kepala, sorot matanya menunjukkan kesedihan Ekstrem dan penyesalan yang pekat...
"Pergilah..." Long Panzi mendesah pelan, mengangkat Chong Xuanzi lalu berjalan menuju ke kejauhan.
"Aku mengerti muridku, dia selalu membuat persiapan terbaik. Alasan Immortal Lord Qing Shui tak terluka adalah karena Chong Xuan meninggalkan jimat pelindung untuk menjamin nyawanya sendiri..."
Saat ucapannya masih bergema samar-samar, sebuah badai putih muncul di udara kosong, menyambar celah berwarna darah di bawah planet kultivasi yang runtuh itu. Dengan deru dahsyat, celah itu dililit badai hingga terkoyak secara besar-besaran. Cahaya merah menghilang, memperlihatkan kilauan cahaya pelangi tujuh warna di bawahnya!
Air Jernih, ada di sana!
