Tubuh Shui Qing bergetar keras, duri di dadanya itu, setelah ditarik Wang Lin, langsung tercabut beberapa inci dari dagingnya. Daya hisap dari lukanya memancar, mengunci erat duri tersebut, membuat Wang Lin merasakan dengan jelas saat mencabutnya.
Di saat ia menarik duri ini, hawa iblis langsung merembes dari duri tersebut masuk ke jantung dalam tubuh Wang Lin. Pada sekejap mata itu, detak jantungnya meledak dengan kecepatan tinggi. Suara Dug... dug... dug itu bagai genderang yang keluar dengan gila-gilaan dari dalam tubuhnya.
Dug... dug... Suara detak jantung itu semakin cepat. Hanya sesaat, nyaris terhubung menjadi satu, berubah menjadi sakit yang menusuk jantung menyelimuti tubuh Wang Lin.
"Duri pertama ini menyegel hatinya!" Tepat di sekejap mata itu, suara samar-samar tiba-tiba bergema dari belakang Wang Lin.
Wang Lin menghentikan langkah, sebelumnya tidak merasakan kehadiran apapun. Tiba-tiba mendengar suara ini, pupil matanya menyempit. Perlahan-lahan ia menoleh ke belakang.
Gunung tempat Qing Shui berada mengambang di udara, terpisah dari jari telunjuk pelangi tujuh warna. Seiring pembebasan jiwanya dari Xuanwu, jari pelangi itu perlahan menghilang di dalam Dunia Pelangi.
Namun saat Wang Lin menoleh, jari pelangi yang mulai menghilang itu muncul kembali. Meski cahaya pelangi tujuh warnanya tak terlalu pekat, di bawah tatapan Wang Lin, jari itu seolah runtuh berubah menjadi partikel kristal pelangi. Bukannya menyebar, partikel itu berkumpul kembali membentuk siluet samar berwarna pelangi.
Meski samar, sorot mata siluet itu jernih. Ia menatap Wang Lin tanpa berkedip.
Wang Lin diam, Bintik Bintang Dewa Kuno di antara alisnya berputar liar. Bintang Dewa Iblis Kuno di mata kanannya juga berotasi. Tangan kirinya membentuk mantra dengan jari-jarinya, sementara tangan kanannya melepas cengkeraman pada duri mengerikan, dengan cap mantra yang samar-samar terlihat di dalamnya.
"Jangan tegang, kau boleh terus menyelamatkannya... Aku takkan mencegahmu..." Siluet pelangi samar itu bersuara lirih.
Wang Lin sama sekali tidak lengah. Pandangan dari siluet pelangi ini langsung dikenalnya - inilah sosok pelangi yang pernah dilihatnya dalam fragmen kenangan kabut darah!
Terhadap unsur pelangi, Wang Lin memiliki banyak pengetahuan. Ia memiliki patung pelangi, pernah menyaksikan Kultivator Pelangi memurnikan Dao Ling, bahkan di dalam Kuburan Kuno, ia juga melihat Kultivator Pelangi serupa di dalam ilusi.
Kini menatap siluet pelangi samar di hadapannya, ia tak bisa memastikan apakah ini sosok yang membuat bulu kuduknya merinding itu. Namun hawa yang samar-samar terpancar dari tubuh sosok ini sama sekali tidak bergejolak, sangat tenang.
“Warisan Daogu... Badan Abadi Suku Dewa... Lima inti spiritual... Rahasia di tubuhmu memang banyak.” Siluet kabur tujuh warna itu suaranya tetap samar, seolah datang dari kehampaan.
“Siapa sebenarnya Tuan ini?” Jiwa Wang Lin terguncang, namun ekspresinya tetap tenang. Jika orang ini benar seperti analisisnya, tentu tak mengherankan bisa menemukan rahasianya.
“Rahasia-rahasia ini di tubuhmu, bagi orang lain, setiap satu pun bisa disebut takdir terbesar... Tapi bagiku, untuk sementara tak berguna...” Siluet tujuh warna itu menggeleng, mengangkat tangan kanan menunjuk Qing Shui sambil memandang Wang Lin: “Teruskan, ini adalah satu kesempatan yang kuberikan padamu. Jika bisa selamatkan dia, bawa pergi. Jika gagal, tinggalkan tempat ini... Ini satu-satunya kesempatanmu.”
Wang Lin tetap diam melepas cap tangan kanan. Tanpa berbalik, ia mencengkeram duri di dada Qing Shui. Saat menyentuhnya, hawa energi yang sebelumnya menerjang jantung itu kembali menyelimuti.
Di bawah hawa yang menyelimuti ini, jantung Wang Lin tersiksa sakit yang luar biasa, namun ia berhasil menahannya. Dengan cengkeraman mati-matian pada duri-duri mengerikan itu, perlahan ia mulai menariknya keluar.
Semakin ditarik, jantung Wang Lin semakin perih tertusuk, seakan ada tangan yang mencekik jantungnya dan hendak meremukkannya! Untunglah tubuh fisiknya adalah tubuh Dewa Kuno dengan kekuatan pemulihan yang mengguncang. Di momen ini, seiring serangan rasa sakit itu, proses penyembuhan luka pun berlangsung dengan kecepatan tinggi.
"Tubuh warisan Daogu memang tak mengecewakan... Dulu Yemo mengorbankan 3.000 tetes darah segar untuk menyimpan benih warisan, tidak sia-sia..." ujar siluet samar bercahaya pelangi itu sambil menatap Wang Lin, perlahan membuka dialog.
Pada saat rasa sakit di jantungnya mencapai puncak, cahaya emas menyala di mata Wang Lin. Tangan kanannya dengan kasar melemparkan duri pertama itu keluar dari dada Qingshui hingga tercabut sepenuhnya! Qingshui menggigit giginya, tubuhnya terus-menerus gemetar, namun tak mengeluarkan suara sedikitpun. Wajahnya yang tertutup rambut kusut telah menonjolkan urat hijau, ekspresinya terdistorsi oleh kesakitan.
Darah segar membanjiri dada Qingshui, hendak menyembur keluar. Wang Lin segera membentuk mantra dengan jari-jari tangan kirinya, dengan kecepatan yang sangat tinggi langsung menunjuk titik luka tersebut. Sebuah tanda magis berkilat, darah pun perlahan menghilang.
Wang Lin tetap diam. Kekuatan penolakan dalam tubuhnya berputar gemuruh. Persilangan energi surgawi dan kekuatan Dao Gu menciptakan suara beruntun dalam tubuhnya. Di bawah pengaruh kekuatan penolakan ini, duri-duri di sekeliling tubuhnya satu per satu collapse total.
Hanya duri-duri yang menancap dalam di daging, bagai telah menyatu dengan tubuh, berakar mati-matian di dalamnya.
Pada saat punggung Xuanwu yang membatu retak, 100.000 duri-duri mengerikan menerjang langsung ke arahnya, Wang Lin melakukan Guang Ying Dun dan melakukan teknik perlindungan Dewa Kuno. Semua ini tersembunyi di antara duri-duri yang memenuhi angkasa, tak terlihat oleh orang luar.
Meskipun demikian, tetap tidak bisa sepenuhnya menghalangi hantaman duri-duri ini, hanya mampu memperlambat sedikit saja.
Berdiri di sana sambil beristirahat sejenak, setelah rasa perih di jantungnya perlahan menghilang, Wang Lin melirik siluet samar bercahaya pelangi itu. Ia melemparkan duri di tangannya, lalu menekan duri kedua yang menancap di leher Qingshui, mencengkeramnya dengan keras.
"Duri kedua ini menyegel uratnya!"
Sorot mata Wang Lin berkedip hampir tak terlihat, suaranya berat: "Daogu Yemo 3.000 darah segar, tidak tahu apa maksud Tuan dengan perkataan ini!"
Siluet pelangi itu seakan tersenyum, menggelengkan kepala: "Jika kau bisa mencabut tiga duri, aku akan memberitahumu sebuah rahasia tentang Daogu..."
Wang Lin tidak dapat memahami pikiran sosok pelangi kabur ini. Sosok itu telah memantau Qing Shui sejak lahir sebagai orang biasa, mengubah seluruh hidupnya, membuatnya terus-menerus dilanda kemarahan dan keputusasaan, lalu menyusun formasi di sini semata untuk inti pembantaian.
Namun kini, dengan kemunculannya, ucapan bergelombang, serta ekspresi yang seakan acuh tak acuh, Wang Lin mulai meragukan teori berbeda yang sebelumnya ia yakini.
Ketidakterikatan dalam Shen Shi-nya sosok pelangi ini, menurut Wang Lin, bukanlah kepura-puraan—melainkan ketidakpedulian yang sesungguhnya...
"Apa sebenarnya tujuannya..." Dalam keheningan, Wang Lin mencengkeram duri kedua di tenggorokan Qing Shui. Dengan satu tarikan keras, semua urat dalam tubuhnya meregang bak tubuh yang ditarik tak terhingga. Rasa sakit seperti ini pernah ia alami saat membuka busur. Meski nyeri luar biasa, ia masih bisa menahannya.
Dengan kasar menariknya, bum! Duri kedua itu berhasil dicabutnya!
Qingshui menggigit giginya mati-matian, mendengus kesakitan. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat, menahan rasa sakit yang tak terkira.
Wajak Wang Lin memucat. Tangan kanannya menekan duri ketiga yang mengerikan di lengan kiri Qingshui.
"Duri ketiga ini, serta duri keempat di lengan kanannya, menyegel Shen Shi-nya!" Ucap figur pelangi itu perlahan, nada bicaranya tenang tanpa terburu-buru.
Wang Lin menggeram rendah. Begitu tangan kanannya mencengkeram duri ketiga, ia langsung menariknya dengan kasar. Saat itu juga, Shen Shi-nya dihantam gemuruh oleh kekuatan dahsyat yang memancar dari dalam duri, seakan-akan jiwanya tercabik-cabik saat mencoba merasakan sekitarnya.
Darah segar memancar dari mulutnya. Dengan ekspresi mengerikan, Wang Lin berhasil mencabut duri ketiga. Tanpa jeda, ia langsung mencengkeram duri keempat di lengan kanan Qingshui dan kembali menariknya dengan kekuatan penuh.
Dengan tarikan ini, Shen Shi Wang Lin yang terluka parah kembali dihantam kekuatan dahsyat dengan keras. Di dalam jiwanya deru dahsyat bergema, tubuhnya gemetar sambil kembali memuntahkan darah segar. Kekuatan penolakan dalam tubuhnya menggulung, membuat tubuhnya terus-menerus bergemetar.
Kedua lengannya terkulai, Qing Shui dengan kasar mengangkat kepala memandang Wang Lin. Pandangannya seolah tak melihat orang bercahaya pelangi itu, hanya ada Wang Lin. Dalam pandangan itu terlihat kesedihan, kehangatan, dan kegembiraan.
Wang Lin menyeka darah segar di bibirnya, tersenyum tipis pada Qing Shui. Namun segera, ekspresinya mengeras. Pupil Qing Shui memantulkan segala sesuatu di sekitar Wang Lin, namun di dalamnya, Wang Lin hanya melihat siluetnya sendiri, tanpa cahaya pelangi.
"Dia tidak bisa melihatku... Di sini, hanya kau yang bisa melihat. Kau adalah kultivator roh yang sangat menarik, seperti kultivator kecil dulu yang memuja Sumber Pertempuran hingga membuatku terkejut. Kalian berdua adalah anomali di tempat ini... Jika saja aku tidak yakin kau tak ada hubungan denganku, mungkin aku akan sulit mempercayai betapa indahnya karya Takdir." Siluet pelangi itu seakan menghela nafas penuh kekaguman.
"Dia bilang aku dan dia tidak punya hubungan... Apa maksud perkataan ini... Memuja Sumber Pertempuran? Jangan-jangan yang dia maksud adalah Zhan Konglie yang sudah mati, atau mungkin... Kakek tua Zhan!" Wang Lin tak bisa menembus rahasia siluet pelangi ini, matanya berkilat saat perlahan bertanya: "Darah 3.000 marga Daogu, tidak mengerti apa maksudnya!"
Sosok pelangi itu tersenyum, menatap Wang Lin sejenak sebelum mulai berbicara dengan seberkas kenangan di suaranya.
"Di sini awalnya tidak ada kultivator Kerajaan Kuno, apalagi Daogu Yemo... Tapi dia tetap datang. Sebelum kematiannya, dia menyebarkan tiga ribu tetes darah sukunya - seribu menjadi Dewa Kuno, seribu menjadi Dewa Iblis, seribu menjadi Gu Yao. Seiring waktu, darah-darah ini ada yang melebur, ada yang diencerkan.
Inilah asal usul tiga suku kuno kalian di sini."
Jiwa Wang Lin bergetar. Dia tidak sepenuhnya percaya perkataan lawannya, tapi penjelasan ini sangat mirip dengan apa yang pernah dikatakan jiwa terfragmentasi Gu Yao dalam genderang perang saat dia mencapai Puncak Kekuasaan di Daerah Yao Ling!
Gu Yao Bello pernah berkata: Gu adalah Kultivator Terbalik generasi pertama yang mati melawan Jalan Langit. Setelah kematiannya, suku Gu terbelah menjadi Dewa Kuno, Gu Yao, dan Dewa Iblis!
Tiga suku kuno ini adalah Kultivator Terbalik generasi kedua!
Meski berbeda dengan penjelasan orang pelangi tujuh warna ini, jika kedua versi digabungkan, kebenaran menjadi jelas!
“Daogu Yemo dipancing oleh Immortal Venerable atau orang pelangi di hadapan ini, pertempuran besar itu sebenarnya adalah perang melawan Jalan Langit yang disebut Gu Yao Bello!
3.000 darah segar itu akhirnya berubah menjadi tiga suku kuno, yang memiliki lebih banyak darah peleburan adalah wangsa kerajaan! Tapi, apakah pernyataan ini benar atau palsu!” Wang Lin menarik napas dalam-dalam.
