Kilau di mata Hong Shanzi semakin terang. Ia menarik napas dalam-dalam, tubuhnya bergemuruh dentuman. Kabut merah menyembul dari pori-porinya, berubah menjadi jubah darah yang menyelimuti tubuhnya.
Ia menatap Wang Lin, lalu memberi penghormatan dengan menyatukan tinju.
“Terima kasih Feng Zun!” Dengan mengangkat kepala lalu berbalik, Hong Shanzi menatap tajam Pemimpin Kuil Hukuman Langit itu, sorot matanya memancarkan kilatan kebijaksanaan.
“Qin Jiuyan, meskipun kau bakar tingkat kultivasimu, hari ini kau takkan bisa lolos! Kau takkan mati, Lao Fu akan menyulingmu menjadi Tubuh Darah, menjadi mitra penting bagi wilayah dalam!” Saat berbicara, Hong Shanzi melesat maju, berubah menjadi bayangan merah menyambar ke depan.
Orang tua berbaju hitam itu wajahnya pucat pasi. Meski dia kultivator berlevel tinggi, tapi tetap manusia. Kini menghadapi empat lawan, dia sama sekali tak berdaya. Pada sekejap mata saat Hong Shanzi mendekat, orang tua ini langsung mundur tergesa.
Tapi di belakangnya, Long Pan Zi dengan tenang mengangkat tangan kanan. Gulungan Lanskap Gunung dan Sungai bergemuruh, menggulung delapan penjuru.
Qing Shui dengan ekspresi dingin mengangkat tangan kanan lalu menunjuk ke arah orang tua berbaju hitam. Seketika lima celah di wajak tua itu kembali mencabik-cabik! Teknik Bulan Gelap Memiliki Kejernihan bagaikan duri dalam daging, dengan metode khususnya terus menerus meletuskan kekuatan mengerikan.
Wang Lin tetap tenang. Saat ketiga orang itu bertindak, tangan kanannya mengangkat, sorot matanya berkilau keemasan. Cahaya keemasan mengalir ke ujung jari tangan kanannya, mengarah jauh ke arah orang tua berbaju hitam.
“Beku!”
Ini adalah pertempuran tanpa teka-teki. Dunia Pelangi collapse total, Pemimpin Kuil Hukuman Langit Qin Jiuyan akhirnya terjatuhkan, dijerat larangan oleh Hong Shanzi dan dibawa pergi.
Jiwa Long Pan Zi yang menyala akhirnya menunjukkan tanda-tanda padam dengan bantuan Hong Shanzi. Dengan luka-luka, ia diam-diam pergi bersama muridnya Chong Xuan, menanti pertempuran besar berikutnya antara dalam dan luar dunia.
Hong Shanzi mendesak Wang Lin ke Arena Pertempuran Lautan Awan. Di sana, dengan nama Feng Zun, menjadi jiwa perang yang tersisa untuk memimpin praktisi wilayah dalam melakukan perlawanan akhir.
Wang Lin menolak. Ia telah memperoleh tiga buah jalan suci. Kini yang terpenting adalah sebelum kekuatan penolakan dalam tubuhnya meletus sepenuhnya, menyempurnakan tiga inti hingga kesempurnaan besar, menghancurkan Pintu Kosong dengan paksa untuk membuktikan Jalan!
Qingshui pergi, jubah hijau melayang di angkasa, membawa kesedihan dan kesepiannya, diam-diam meninggalkan segalanya. Ia pergi mencari putrinya, mungkin akan menemukan, mungkin juga seumur hidup takkan bertemu.
Namun bagaimanapun, hanya dengan satu kata dari Wang Lin, meski berada di ujung dunia sekalipun, ia pasti akan kembali. Antara dia dan Wang Lin tak perlu banyak kata-kata, berbagai pengalaman yang dilalui takkan pernah dilupakan Qingshui.
Di angkasa ini, bagi Qingshui kini hanya tersisa dua orang yang ia pedulikan. Salah satunya adalah adik seperguruannya, Wang Lin.
Kebebasan Hong Shanzi membawa semangat baru bagi praktisi wilayah dalam. Penaklukan Sungai Panggil bahkan membuat sisa-sisa praktisi wilayah dalam seolah melihat harapan!
Kematian Tian Zhao Shang Shi, bergabungnya Long Pan Zi, serta ditangkapnya Pemimpin Kuil Hukuman Langit dan segala peristiwa lainnya, menyulut kembali keyakinan para praktisi wilayah dalam.
Di wilayah dalam kini, Dunia Pelangi telah tiada, tak tersisa celah sama sekali. Terutama setelah puluhan tahun pertempuran besar ini, setiap kultivator kini telah memiliki darah panas siap mati demi tujuan mulia. Mereka harus terus berperang. Sekali gagal, satu-satunya jalan adalah menemui ajal.
Terutama ketika Hong Shanzi mengumumkan: "Feng Zun muncul kembali!" Satu perintah ini membuat para praktisi wilayah dalam serentak mengangkat kepala yang tadinya tertunduk. Sorot mata mereka kini dipenuhi lautan api perang yang semakin pekat.
Di dalam Domain Bintang Kunxu, tepat di area yang menghubungkan Lautan Awan, Sungai Panggil, dan Luotian, terdapat sebuah planet kultivasi. Tempat ini secara bertahap berkembang menjadi pasar transaksi raksasa selama perang.
Planet kultivasi semacam ini—terutama di area persilangan batas Empat Domain Bintang—mulai bermunculan. Kultivator dari keempat domain bintang saling bertransaksi sumber daya yang dibutuhkan di planet-planet ini.
Hal ini membuat Empat Domain Bintang perlahan mulai melebur menjadi satu kesatuan.
Di momen ini, di planet kultivasi bernama Kunxu Yiling, pasar dipenuhi kultivator dari berbagai domain bintang. Keramaian tak henti-hentinya bergemuruh bagai ombak, menciptakan suasana yang sangat meriah.
Di antara kultivator tersebut, yang paling termasyhur adalah kultivator wanita Sungai Panggil. Meskipun Sungai Panggil telah jatuh dengan banyak nyawa melayang, tak sedikit kultivator wanita yang berhasil menerobos kepungan dalam perlawanan tahun itu.
Kini, meski Sungai Panggil baru saja direklamasi, seiring kembalinya banyak kultivator wanita dari domain bintang lain ke tanah air, perlahan-lahan hawa kebangkitan mulai menyala di sana.
Jumlah kultivator wanita Sungai Panggil yang melimpah, ditambah wajah-wajah mempesona dan aroma kewanitaan yang semerbak dari tubuh mereka, membuat kultivator lajang dari tiga domain bintang lain kerap mengerahkan seluruh kemampuan untuk mencari pasangan kultivasi seumur hidup atau sekadar teman embun sesaat.
Kehadiran kultivator wanita Sungai Panggil menambah kemeriahan pasar tersebut.
Di pasar ini terdapat beberapa penginapan yang menyediakan tempat meditasi dan latihan pernafasan bagi kultivator yang melakukan transaksi. Setiap kamar penginapan berisi banyak batu spirit dan sedikit Giok Surgawi.
Bahkan di penginapan berlatar belakang kuat terdapat Yuan Giok yang menyediakan energi Yuan untuk pemulihan Monster Tua.
Saat ini di bagian timur pasar yang menyelimuti seluruh planet kultivasi, terdapat sebuah penginapan skala menengah. Di aula utamanya terlihat banyak meja-kursi dengan kultivator yang duduk memenuhinya.
Meski kultivator bisa melakukan Biggu, namun kehadiran buah surgawi, arak pilihan, atau bahkan makanan dunia fana sederhana bisa membangkitkan kenangan masa sebelum berkultivasi. Alhasil penginapan selalu penuh sesak.
Di sini, akibat pertempuran besar di luar dunia, terbuka kesempatan berkenalan dengan Rekan Tao dari berbagai aliran. Saling bertukar ilmu supernatural, bahkan perjumpaan singkat bisa menjadi benih pertemuan kembali di medan perang nanti.
Di area utara penginapan ini, beberapa kultivator duduk di sekitar meja dan kursi. Di antara mereka terdapat seorang sarjana paruh baya yang sedang berbincang sambil tersenyum dengan rekan Tao di sebelahnya.
"Tadi sudah kukatakan, aku pernah berkenalan dengan Feng Zun. Kalian tetap takkan percaya."
Berhadapan dengan sarjana itu, duduk dua perempuan. Keduanya memiliki rupa cantik meski usia terlihat berbeda. Perempuan berjubah pink dengan rambut terurai yang lebih muda bertanya penuh rasa ingin tahu dengan suara lembut:
"Di mana Kakak Zhou pernah bertemu Feng Zun?"
Di sampingnya, perempuan berjubah ungu yang lebih tua dengan wajah berkesan zaman hanya duduk tenang, tak mengucapkan sepatah kata pun sejak tadi.
"Nona Xu, jangan percaya omongan Zhou ini. Setiap ketemu kultivator wanita Sungai Panggil, dia selalu mengulang cerita yang sama. Telinga Lao Dao ini sudah kapalan mendengarnya," seloroh seorang tua yang duduk di sebelah sarjana itu.
“Di Planet Zhuque, Feng Zun saat itu masih jauh dari tingkat kultivasi sekarang. Kuingat waktu itu dia masih seorang kultivator kecil di tahap Pembentukan Inti. Sungguh tak kusangka dia bisa menjadi Feng Zun seperti sekarang!” Sarjana paruh baya itu tersenyum tipis, tak menghiraukan ucapan orang tua tadi, sorot matanya menunjukkan kedalaman perasaan.
Perempuan itu berkedip, menunjukkan ketertarikan. Ia memalingkan wajah ke perempuan berbaju ungu di sampingnya, lalu berkata dengan lembut.
“Shijie, kuingat dulu kau pernah bilang berasal dari Planet Zhuque. Pernahkah kau bertemu Feng Zun?”
Begitu kalimat itu terucap, seluruh orang di sekitar termasuk sarjana paruh baya itu langsung hening. Semua mata tertuju pada perempuan berbaju ungu itu, sorot matanya menunjukkan keterkejutan dan kekaguman, disertai nuansa penghormatan yang samar.
Bahkan kultivator di meja-meja lain di penginapan itu yang mendengar ucapan ini, berduyun-duyun berhenti bicara. Pandangan mereka serempak mengarah ke perempuan berbaju ungu itu dengan ekspresi penuh hormat.
Sarjana paruh baya yang berbicara sebelumnya buru-buru berdiri, menyatukan tinju dan memberi penghormatan kepada perempuan berbaju ungu sambil berbisik: "Hamba Zou Dongde, salam kepada Rekan Tao dari Planet Zhuque. Ucapan sebelumnya hanyalah ilusi, harap Rekan Tao jangan tersinggung."
Bukan hanya dia, bahkan orang tua itu dan semua kultivator di sekelilingnya - baik yang berasal dari Luotian maupun Kunxu - semuanya berdiri dan menyatukan tinju memberi penghormatan.
Terutama beberapa kultivator dari Lautan Awan, mereka bahkan mendekat lebih jauh dan memberi penghormatan dengan menyatukan tinju.
Hal seperti ini memang tidak umum di Empat Domain Bintang, namun telah terjadi beberapa kali. Nama gemilang Feng Zun bukanlah kemuliaan pribadi, melainkan diperoleh melalui serangkaian peristiwa besar yang membangkitkan semangat seluruh wilayah dalam! Dalam hati kultivator wilayah dalam, Feng Zun adalah jiwa wilayah ini!
Karena Feng Zun berasal dari Kunxu, kultivator Kunxu seringkali mendapat penghormatan samar dari rekan Tao tiga domain bintang lainnya. Meski sedikit, penghormatan itu ada. Fakta bahwa Feng Zun berasal dari Planet Zhuque di Kunxu telah diketahui semua orang, sehingga planet ini menjadi terkenal di kalangan semua kultivator.
Bagi kultivator Planet Zhuque, tentu ada rasa hormat!
Namun Planet Zhuque hanyalah wilayah sebesar kelereng, jumlah kultivator yang bisa muncul darinya sangatlah sedikit. Karena itu, pertemuan dengan mereka jarang terjadi.
Justru karena itu, begitu diketahui seseorang berasal dari Planet Zhuque, tingkat penghormatan yang diterima akan sangat mendalam.
Taoisme berkata: "Sekali seseorang mencapai pencerahan, ayam dan anjingnya pun terbang ke langit." Planet Zhuque karena Wang Lin seorang, mendapat penghormatan dari seluruh praktisi wilayah dalam. Hal ini bukanlah kebetulan.
Perempuan berbaju ungu itu tampak kurang nyaman dalam situasi ini. Wajak memerah, tangan gioknya mengangkat rambut hitam di dahinya ke belakang telinga. Satu per satu ia membalas salam rekan Tao yang datang memberi hormat, menjawab pertanyaan adik juniornya dengan suara lirih.
"Aku... aku sepertinya pernah bertemu dengannya..." Sorot matanya menunjukkan jejak kenangan. Ucapan ini langsung menarik perhatian semua orang di sekeliling.
"Hanya saja aku tidak yakin, apakah orang yang kulihat itu benar-benar dirinya..." Perempuan itu mendesah pelan.
“Saudari Zhou, cepat ceritakan dong.” Perempuan berbaju merah muda itu mendorong sang shijie di sampingnya dengan suara mendayu.
“Saat itu, ia bernama Ma Liang... Waktu itu, sepertinya baru mencapai tahap Pembangunan Fondasi. Sangat dingin, agak tak segan bertindak... Di Medan Perang Luar Wilayah, ia kembali bersama kami ke Huofen Guo. Jika ia benar-benar Feng Zun, maka pertemuannya dengan Li Mawan pasti terjadi di sana... Li Mawan sendiri dulunya adalah sahabat dekatku...” Perempuan berbaju ungu itu terdengar ragu, berkata dengan suara lirih.
Kultivator di sekitarnya menyimak dengan seksama. Hal seperti ini jarang bisa didengar langsung dari mulut kultivator Planet Zhuque.
Hanya seorang pemuda berbaju hitam yang duduk menyendiri di meja jauh di belakang, diam-diam meneguk arak dari tangannya. Ekspresinya dingin, hawa beku menyelimuti sekelilingnya seolah mengusir semua yang berani mendekat.
“Guru... di manakah engkau...” Pemuda ini menenggak arak, terpaku memandang ke luar penginapan, menunjukkan kerinduan di pandangan. Namun sekejap mata, tubuhnya bergetar. Matanya menatap tak percaya dan bersemangat ke arah pria berbaju putih yang mengangkat cadar dan masuk ke dalam penginapan.
