"Keempat hati, hati berubah maka hancur!" Jari telunjuk perempuan itu melengkung. Kata-katanya lembut tapi membawa niat membunuh yang kejam!
Wang Lin memuntahkan beberapa kali darah segar berturut-turut, tubuhnya terlempar mundur. Paru-paru ganda di dadanya langsung mati, layu dan menghilang dalam tubuh. Tanpa paru-paru, Wang Lin tak bisa mengaum. Rasa sakit luar biasa yang bergelombang itu menyebar ke seluruh tubuhnya, memaksanya mengeluarkan jerit-jerit tak sadar yang meredam.
Setelah kematian paru-paru ganda, limpa Wang Lin membusuk dalam sekejap napas. Pada saat pembusukan itu, darah segar dalam jumlah besar menyebar dari dalamnya, langsung melebur ke seluruh tubuh. Pembusukan limpa ini sangat mempengaruhi kekuatan pemulihan tubuh Wang Lin, membuat wajahnya pucat pasi dan munculnya bintik-bintik darah samar di sekujur tubuh.
Terakhir adalah hatinya yang melebur bersamaan dengan terucapnya kalimat sang perempuan.
Empat dari lima organ dalam telah hilang, nyawanya tiba-tiba terputus. Payung kuno di langit yang sebelumnya perlahan menghilang itu lenyap tak berbekas dalam sekejap mata.
"Kelima adalah hati! Tanpa hati, tak ada Jalan!" Perempuan itu memandang dengan tenang Wang Lin yang terus mundur, ibu jari terakhirnya perlahan-lahan melengkung, telapak tangan berubah menjadi kepalan.
Saat menggenggam kepalan, ia mengarahkan pukulan ringan ke arah Wang Lin yang berada di kejauhan.
Dada Wang Lin tersiksa sakit yang luar biasa. Hatinya berhenti berdetak seketika, lalu berangsur membatu. Dalam sekejap mata, organ itu telah berubah menjadi sebongkah batu! Keberadaan batu di dalam tubuhnya menimbulkan penderitaan tak terperikan. Bahkan Wang Lin pun tak kuasa menahan jeritan melengking yang keluar dari kerongkongannya.
Gemuruh dahsyat mengguncang angkasa. Seiring kepalan giok perempuan itu yang menghunjam dari kejauhan, dada Wang Lin langsung cekung ke dalam. Seluruh tubuhnya terpental mundur, jatuh menghunjam ke permukaan air yang telah kembali mencair di bawah.
"Selir Dewa!!" Dengan suara 'bum', tubuh Wang Lin menghantam permukaan air. Namun alih-alih tenggelam, dengan menahan sakit ia menepukkan tangan kanannya ke permukaan cairan. Tubuhnya terpental ke udara seperti anak panah yang dilepaskan dari busur.
Dia mencoba pergi ke celah Lautan Awan menggunakan kepingan giok transmigrasi yang diberikan perempuan misterius itu, tapi giok ini sama sekali tidak berfungsi di sini. Ia berusaha memanggil Binatang You Ming, namun area segel ini memiliki kekuatan yang tidak bisa dihancurkannya. Bahkan kontak dengan Binatang You Ming pun hilang.
"Tidak ada jalan keluar bagimu. Kali ini mustahil kau kabur. Tapi jika kau menyerah, bersujud dan memohon, mungkin aku bisa memberi seberkas harapan." Perempuan itu berkata lembut, melangkah keluar dari lapisan es tempat pemuda berbaju putih berada, mendekati Wang Lin langkah demi langkah.
Wang Lin pucat pasi, mundur beberapa langkah lagi.
"Aku Wang Lin tidak bersujud pada langit-bumi, apalagi padamu! Kau menghinaku seperti ini. Jika hari ini aku tidak mati, akan kubalas seratus kali lipat!!" Sorot mata Wang Lin memancarkan kilatan sinar tajam, tertawa keras sambil menahan napas. Dengan menahan sakit luar biasa, tangan kanannya terangkat menunjuk ke langit.
“Memanggil angin dan hujan, menebar kacang menjadi prajurit!” Seiring jarinya menunjuk, seluruh tubuh Wang Lin diselimuti cahaya emas yang memancarkan energi surgawi pekat, menyambar ke langit.
Perempuan itu sebelumnya telah melihat cahaya emas Wang Lin. Kini menyaksikannya lagi, matanya yang indah mengkerut. Keraguan memenuhi hatinya, namun dia tak berbicara. Langkahnya dipercepat, tangan kanannya terangkat hendak menekan Wang Lin sekali lagi.
Langit bergemuruh, tiga belas ekor naga hitam menembus cahaya emas. Dengan mengaum mereka menggulung udara, membentangkan hujan emas yang menyelimuti delapan penjuru. Setetes hujan pun mengandung jiwa yang pernah mati di tangan Wang Lin!
Di bawah guyuran hujan itu, terbentuklah wilayah Panggil Angin dan Hujan. Meski sebagian besar jiwa telah menghilang sebelumnya, masih banyak yang tersisa. Dengan gerakan menggulung, mereka menyambar sang perempuan.
Dalam gemuruh yang bergema, Wang Lin tak memedulikan hasil serangan. Terus mundur ia sementara kilau dingin memancar dari matanya. Jarinya kembali menunjuk langit.
"Gunung runtuh bumi retak!" Teknik bumi retak belum sepenuhnya dipahami Wang Lin, namun dengan tingkat kultivasinya saat ini, ia bisa menirunya. Saat jarinya menunjuk, deretan gunung berapi raksasa bermaterialisasi. Gemuruh dahsyat mengguncang langit dan bumi, terlebih setelah diinfusikan energi dewa emas Wang Lin, membuat kemampuan supernatural Bai Fan ini berubah menjadi seni immortal sejati!!
Semua ini tidak cukup untuk melawan Selir Dewa yang menguasai ilmu organ dalam. Wang Lin juga tidak berniat mengusir lawannya dengan seni-seni immortal ini. Yang ia targetkan adalah meluncurkan jurus pamungkas setelah serangkaian teknik Bai Fan ini!
Yin Yue You Qing!!
Yin Yue You Qing hanya pernah sekali disaksikan Wang Lin, yaitu saat Immortal Lord Qing Shui menggunakannya di Dunia Pelangi Sungai Panggil. Keduanya adalah saudara seperguruan, sama-sama mempelajari sihir Enam Jalan tiga lapisan Bai Fan.
Wang Lin tidak memiliki kesempurnaan Qingshui, tidak bisa langsung mengangkat tangan dan mengeluarkan jurus terkuat terakhir Yin Yue You Qing. Tapi melalui penggunaan paksa setelah mengaktifkan kemampuan supernatural lainnya, Wang Lin berhasil memaksa jurus ini keluar!
Dengan sekali kesaksian, ditambah tingkat kultivasi saat ini dan kekuatan pencerahan selama 2000+ tahun latihan, hal ini bukanlah hal mustahil baginya!
Di bawah deru jurus-jurus immortal seperti Memanggil angin dan hujan, menebar kacang menjadi prajurit, perempuan itu melangkah tenang. Semua jurus ini tak berpengaruh padanya.
Tapi tepat saat langkahnya melangkah, Wang Lin mendongak ke langit mengeluarkan geraman rendah!
"Yin Yue You Qing!!" Dalam geramannya, tangan kanan Wang Lin menunjuk tajam ke arah perempuan itu!
Saat jari itu mengarah, wajah perempuan itu tiba-tiba disinari rembulan purnama! Di detik itu juga, ekspresinya berubah, langkahnya terhenti untuk pertama kalinya.
“Sekte Yin Yue, gerakan pertama kemampuan supernatural pembuka... Benar, Bai Fan dulunya adalah pengkhianat Sekte Yin Yue sebelum direkrut oleh si tua sialan itu sebagai pengikut...”
Bulan Yin di wajah perempuan itu berubah dari samar menjadi cepat menguat, disertai aliran-aliran celah yang meledak keluar seolah hendak menghancurkan wajahnya. Celah-celah mengejutkan itu dipenuhi darah segar yang menyelimuti.
Perempuan itu mendengus kesakitan, sorot mata dingin yang dahsyat memancar dari kedua bola matanya.
"Andai kau menguasai gerakan kedua Yin Yue Tak Berhujan dan gerakan ketiga Yin Yue Angin Dingin, mungkin hari ini kau bisa lolos dari maut. Tapi kini, dengan cuma gerakan pembuka ini—asalkan kubunuh kau—semuanya akan berakhir!" Ucap perempuan itu sambil menahan sakit luar biasa di wajahnya, melangkah mantap ke arah Wang Lin.
Dia paham betul teknik Sekte Yin Yue. Ilmu sesat mereka sangat kejam—tidak langsung membunuh, tapi melukai terus-menerus dengan intensitas yang kian meningkat. Semakin lama ditunda, semakin sulit dihancurkan!
Di momen ini, langkahnya menyambar ke arah Wang Lin, dalam sekejap mata sudah mendekat! Tangan kanannya membentuk cakar, menghantam keras ke langit di atas Wang Lin!
Sorot mata Wang Lin memancarkan kegilaan, tangan kanannya terangkat. Setelah mengaktifkan Yin Yue You Qing, kepalannya menghujam ke arah perempuan itu!
Pukulan ini mengandung kekuatan Dao Gu, namun sekaligus juga merupakan jurus terkuat Xuanwu yang dipelajari Wang Lin dari Lao Zhu Que di wilayah Falling Star!
Gelombang energi bergetar di kepalan Wang Lin, bangkit dengan gemuruh. Dari kejauhan, riak-riak di antara mereka berdua seakan membentuk permukaan air.
Keduanya berada di dua sisi "permukaan air" ini, dalam sekejap napas—BERTABRAKAN!
Gemuruh dahsyat mengguncang langit. Wang Lin menembak habis-habisan! Di detik pukulan maut ini, seluruh kekuatan pantulan terkonsentrasi. Ledakan daya menghancurkan bertubrukan dengan tangan giok sang perempuan di udara!
Seluruh tubuhnya terasa sakit yang luar biasa seakan akan runtuh, kabut darah tiba-tiba menyembur dari tubuh Wang Lin. Seragam putihnya berubah menjadi merah terang. Lengan kanannya berderak-derak dan hancur dari persendian, tubuhnya terpelanting ke belakang.
Kekuatan penolakan dalam tubuhnya mengalir deras, membuat Wang Lin hampir tak tahan. Namun masih bisa sedikit ditekan.
Perempuan itu juga tak luput dari penderitaan. Darah mengalir di sudut bibirnya, tubuhnya mundur terhuyung-huyung puluhan zhang. Saat tubuhnya bergetar, simbol Yin Yue raksasa di wajahnya muncul lebih banyak celah. Saat simbol itu menyebar, jelas terlihat menyelimuti Leher perempuan itu perlahan-lahan.
Seiring penyebarannya, teknik Sekte Yin Yue ini menunjukkan seluruh kekejamannya. Kerusakan terus-menerus dan rasa sakit yang semakin hebat membuat perempuan itu mendengus kesakitan. Saat ini wajahnya sudah benar-benar rusak, terlihat bagai siluman ganas!
Luka dari Yin Yue You Qing membuat perempuan itu memuntahkan darah segar, tubuhnya kembali mundur puluhan zhang. Dengan kasar ia mengangkat kepala, ekspresi mengerikan, menatap tajam Wang Lin. Tangan kanannya mengibas ke depan, seketika materialisasi kecapi kuno muncul dan melayang di hadapannya.
Perempuan itu menatap dalam-dalam ke arah Wang Lin, kedua tangannya mengelus lembut kecapi kuno tersebut.
Derrr! Alunan kecapi bergema di antara langit dan bumi. Hampir seketika muncul, suara itu terus bersambung membentuk aura pembunuhan yang mengguncang kosmos!
Derrr derrr derrr! Suara itu semakin mendesak. Masuk ke jiwa Wang Lin seakan gelombang energi tak kasat mata menghantam dahsyat. Tubuhnya terlempar mundur ratusan zhang, darah mengalir dari tujuh lubang wajah!
"Alunanku pernah didengar Immortal Venerable di masa lampau. Kau beruntung bisa mendengarnya sebelum mati. Dengarkan lagu pemakamanku 'Zang Huang Quan'..." Suara dingin perempuan itu menyayat sementara jemarinya semakin cepat menari di atas kecapi kuno.
Alunan kecapi menyelimuti, bagai benih iblis yang mengitari pikiran Wang Lin. Di bawah deru tak terhitung benih iblis itu, mereka berusaha merobek jiwa Wang Lin. Dengan senyum getir, darah mengalir di sudut bibirnya, namun ia justru tertawa terbahak.
"Bagus sekali lagu pemakaman Sungai Kuning!" Dalam tawa liarnya, Wang Lin mundur lalu berbalik kasar. Kilatan cahaya merah menyambar—pedang darah yang sebelumnya redup langsung termaterialisasi. Pada sekejap ia berbalik, senjata itu melesat menderu ke belakangnya.
Sekonyong-konyong, di belakang Wang Lin muncul perempuan lain tanpa suara. Perempuan berjubah ungu itu baru saja muncul ketika pedang darah menyambar ke arahnya.
Ia tak terkejut Wang Lin bisa mendeteksinya. Jika sampai tak mampu melakukan hal sederhana ini, tentu Feng Zun di hadapannya takkan sampai perlu dijebak untuk dibunuh.
Membiarkan pedang darah itu menembus tubuhnya, perempuan ini terlihat ilusif—seperti hanya ada dalam pandangan Wang Lin, tanpa wujud fisik nyata. Ia tersenyum lembut.
"Ucap kuno berkata 'Senyuman satu tatapan melahirkan seribu pesona', meski perempuan itu tidak menoleh, namun senyumannya seakan menerangi langit dan bumi, kecantikan yang tak terlukiskan."
"Alunan kecapi Kakak sudah lama tak kudengar, hari ini bisa mendengarnya, aku berutang budi padamu."
Pedang darah tak mempan, tergulung kembali dan mengitari Wang Lin. Sementara melemparkan pedang darah, tubuh Wang Lin telah menarik diri. Dentingan kecapi masih bergema, aura pembunuhan yang pekat melingkupi langit-bumi seiring alunan yang semakin cepat.
"Sungguh agak enggan membunuhmu..." Perempuan tanpa wujud nyata itu menatap Wang Lin, tangan gioknya terangkat lalu menunjuk perlahan ke arahnya.
"Aku meramal dewa-dewi, memprediksi kematianmu dalam 3 tarikan napas... Ramalanku, dengan jiwaku sebagai medium, kini menjelma nyata." Perempuan itu tersenyum sambil mengangguk pada Wang Lin.
