Wang Lin mengangkat kepala, menatap pria berjubah hitam yang muncul dari langit. Bagaimana mungkin ia melupakan sosok itu? Dia tak lain adalah Sang Tuan Zhang Zun!
Pemimpin Lima Dewa Tai Gu, sang perancang ulung yang mampu mengkalkulasi langit dan bumi!
Mulai dari pembunuhan generasi sebelumnya Sang Feng Zun, penghancuran empat dunia dewa, rencana melawan Qing Lin Xian Di, pengiriman Suku Fu untuk mencari Panah Li Guang, pengkhianatan Shui Daozi, penyerahan diri Simozi, hingga kematian Sang Leluhur keluarga Zhan - di balik semua peristiwa ini selalu ada bayangan Sang Tuan Zhang Zun!
Bahkan di Bintang Kuno Tai Gu, Wang Lin secara samar merasakan jiwanya dikontrol. Setelah kejadian itu, ia yakin pasti ini ulah Tuan Zhang Zun.
Dalam ingatan Wang Lin, ada sebuah ilmu supernatural yang tak bisa ia hapuskan - yaitu teknik Mengambil Bulan dari Sumur!
Teknik ini pernah ia lihat pada sosok tubuh kedua yang diduga Tuan Zhang Zun di suku Firefinch. Hingga tribulasi pembunuhan Feng Zun ini, saat melihat bumi bagai permukaan sumur, di kedalaman hatinya telah yakin bahwa di sini pun terjadi fenomena Mengambil Bulan dari Sumur!
Yang diambil adalah Planet Zhuque dan dirinya, Wang Lin!
"Mengambil Bulan dari Sumur..." Wang Lin berdiri dari permukaan air, ekspresi tenang menatap langit.
Satu-satunya Selir Dewa yang selamat dari panah itu berdiri bingung di antara mereka berdua, mundur beberapa langkah dan diam.
"Jika bukan karena belas kasihan Lan Meng, di Bintang Kuno Tai Gu, kau sudah menjadi objek di telapak tangan Lao Fu." Pria berjubah hitam itu tersenyum samar, suaranya parau bergema. Tangan kanannya meremas, anak panah itu bergetar lalu menghilang di genggamannya.
Yang ia takuti adalah kekuatan panah ini, sehingga menunda serangan. Baru setelah Wang Lin melepaskan panahnya, ia muncul.
Panah ini telah terhubung dengan busur dalam tubuh Wang Lin. Setelah menghilang, ia muncul kembali di jiwa Wang Lin melalui cara aneh. Dulu jika Li Guang tidak tewas, panah ini juga akan kembali ke tubuhnya.
"Katakan, dari mana asal darah dewamu." Setelah meremas anak panah, pria berjubah hitam itu berjalan mendekati Wang Lin dengan tangan terkunci di belakang punggung. Langkahnya lambat, namun setiap kali menginjak, jiwa Wang Lin bergetar hebat. Seluruh tubuhnya bagai dikepung tekanan tak berujung dari segala penjuru.
Yang lebih menyeramkan, di permukaan air itu juga tercermin jelas seorang pria berjubah hitam yang sedang mendekati Wang Lin.
Dari sudut pandang ini, seakan ada dua Tuan Zhang Zun, satu di langit dan satu di bumi.
Tekanan itu tiba-tiba berlipat ganda, datang serentak dari langit dan bumi yang meremas tubuh Wang Lin, membuat wajahnya pucat pasi. Pada sekejap mata itu, tubuhnya sama sekali tak bisa bergerak, seakan dibekukan oleh Teknik Pembekuan.
Tapi matanya tetap tenang. Di titik kritis ini, Wang Lin menyadari tribulasi hari ini mustahil diatasi. Hal ini telah ia ketahui sejak busur terentang dan panah terlepas.
"Diam saja? Tak apa. Akan kuambil jawaban dari tubuhmu." Pria berjubah hitam itu menggelengkan kepala. Langkah demi langkah, tangan kanannya yang kering terangkat, menunjuk tajam ke arah Wang Lin dari kejauhan.
Pada satu jari ini, langit biru tiba-tiba kehilangan seluruh cahayanya. Yang menggantikan, jelas terlihat kilauan cahaya emas sepuluh ribu zhang. Cahaya emas ini berasal dari matahari keemasan yang tiba-tiba muncul di langit, menyebar dari sang surya yang mendadak hadir itu.
Kemunculan matahari terik itu sangat mendadak, tergantung di langit. Aroma inti Taichu yang berdenyut-denyut menyelimuti delapan penjuru. Silauan cahaya mentari itu membuat siluet Tuan Zhang Zun meredup. Seiring langkahnya maju, lingkaran aura cahaya perlahan mengelilingi jubah hitamnya.
"Selain panah itu, kau tak punya senjata melawan Lao Fu... Sejak awal penciptaan langit-bumi, telah ada cahaya. Cahaya ini adalah salah satu inti pemahamanku, sumber hukum Tai Chu... Di bawah kekuatan Taichu ini, segalanya milikmu - ras Gu dan dewa, terpisahkan!" Suara Tuan Zhang Zun sarat kesan zaman. Saat jarinya menunjuk, seluruh cahaya dari matahari terik itu tiba-tiba berubah menjadi pilar cahaya raksasa, menyelimuti tubuh Wang Lin.
Di bawah kekuatan mutlak, Wang Lin tak bisa melawan. Pilar cahaya itu menyelimuti tubuhnya, berbagai sakit yang luar biasa bergelora keluar dari dalam tubuh. Cahaya keemasan dalam pilar itu membawa panas membara dan kekuatan Taichu yang familiar bagi Wang Lin, membakar segala sesuatu dalam tubuhnya termasuk hantu pengembara yang terproyeksi.
Kekuatan Taichu ini sangat melukai para hantu pengembara. Dalam lengkingan melengking penuh penderitaan, hanya dalam sekejap napas, semua hantu pengembara dalam tubuh Wang Lin lenyap berantakan.
Tanpa hantu pengembara, tubuh Wang Lin di bawah kekuatan penolakan dan selubung pilar cahaya itu mengalami collapse total. Bersamaan dengan kehancurannya, kekuatan Taichu menyusup jauh ke dalam daging dan darahnya yang hancur, memaksa masuk untuk memisahkan unsur Gu dan dewa dalam dirinya.
Secara samar-samar, dapat dilihat dengan jelas pada tubuh yang mulai terkristal kembali setelah collapse-nya Wang Lin. Dalam kedipan cahaya emas, seolah kekuatan besar itu hendak menerjang keluar dalam skala luas dari tubuhnya.
Rasa sakit akibat dipisahkan secara paksa ini, bahkan lebih menyiksa daripada saat peleburan spiritual dulu, membuat ekspresi Wang Lin terdistorsi. Namun tak sepatah katapun keluar darinya. Ia hanya menatap tajam sang Tuan Zhang Zun, menatap mati-matian. Ia harus mengingat segalanya, mengukir Tribulasi Besar hidup dan mati yang menimpanya hari ini dalam ingatan!
Jika ada kehidupan berikutnya, jika ia bisa selamat hari ini, maka segala penderitaan ini akan ia tebus pada lawannya sepuluh kali lipat, seratus kali lipat, ribuan bahkan puluhan ribu kali lipat!!
Masih ada satu senjata pamungkas yang belum digunakannya!
Senjata pamungkas ini mungkin tak sepenuhnya bisa dikontrolnya, tapi saat ini Wang Lin tak peduli. Namun ia masih menunggu, menanti momen paling krusial ketika jarak lawan cukup dekat, untuk mengeluarkan senjata rahasia yang mungkin bisa mengubah segalanya ini!
Di bawah tatapan tajam Wang Lin, pria berjubah hitam yang tak terlihat perubahan ekspresinya itu menarik kembali jari telunjuk tangan kanannya, perlahan membuka keempat jari lainnya membentuk telapak tangan utuh. Setelah membekukan tubuh Wang Lin dan memisahkan Dao-nya dengan Gu menggunakan kekuatan Taichu, sambil terus mendekat, tangan kanannya terangkat menyentak ke arah Wang Lin.
"Di dalam sumur, menggapai bulan!" Saat pria berjubah hitam itu bertindak, siluet yang terpantul di permukaan air juga mengangkat tangan melakukan gerakan menggapai yang sama ke arah Wang Lin.
Yang ingin direnggutnya adalah kekuatan darah keturunan dewa dalam tubuh Wang Lin yang telah melebur lalu dipisahkan secara paksa!
Gerakan ini membuat rasa sakit seperti dicabik-cabik menjalar dalam tubuh Wang Lin. Rasa sakit yang hampir membuatnya melengking keras itu ditahannya dengan urat hijau di wajah menonjol dan mata penuh urat darah merah, tatapannya tetap menancap mati pada Tuan Zhang Zun!
"Sedikit lebih dekat lagi..."
Cahaya emas dalam jumlah besar menyebar dari dalam tubuh Wang Lin, darah segar keemasan tak berujung membanjir keluar dari pori-pori di seluruh tubuhnya. Bahkan di sumsum tulang dalam tubuhnya - sumber utama produksi darah dan kekuatan keturunan - cairan sumsumnya pun merembes deras melalui tulang-tulangnya yang retak, menyembur keluar dari celah-celah halus dan lubang yang sebelumnya muncul.
Hanya dalam sekejap napas, di tengah siksaan sakit yang tak tertahankan, darah Wang Lin menyembur deras. Segala sesuatu termasuk cairan sumsum, darah dewa warisan si orang gila, serta takdir yang diberikan padanya, meledak keluar dari tubuhnya tanpa sisa.
Dari kejauhan, pemandangan ini mengguncang jiwa. Darah emas yang menyembur itu berkumpul di sekeliling tubuhnya, berubah menjadi sosok manusia - persis seperti wujud Wang Lin sendiri!
Bagai jiwa yang terbelah, tubuh Wang Lin seakan terbagi dua pada momen ini. Siluet yang diselimuti cahaya emas perlahan terpisah dari dalam tubuhnya, melayang setinggi tujuh chi di atas badan. Garis-garis emas yang menyambung makin menipis!
Seiring melesatnya siluet keemasan, Bintik Bintang Dewa Kuno di antara alis Wang Lin berubah wujud—cahaya emasnya sirna. Bahkan Bintik Bintang Dewa Iblis di mata kanannya pun kehilangan kilauan keemasan!
Sorot mata pria berjubah hitam memancarkan kilatan sinar tajam. Dengan gerakan keras ke atas, ia menyentak semua garis emas yang terhubung dengan siluet keemasan hingga terputus sama sekali. Darah dewa itu pun terpisah sepenuhnya!
Begitu terpisah, siluet bercahaya emas itu bergerak-gerak. Sekejap mata, ia terkumpul menjadi setetes darah yang memancarkan cahaya sepuluh ribu zhang!
Di dalam setetes darah ini, mantra setengah sempurna dari tubuh abadi dewa berkedip-kedip. Inilah hasil pemurnian takdir yang diberikan si orang gila kepada Wang Lin!
Dalam tubuhnya tak ada darah dewa, tak ada lagi kekuatan penolakan. Wang Lin seakan kembali ke masa sebelum bertemu orang gila. Dari dalam tubuhnya terdengar suara bum bum, kembali menjadi tubuh fisik Dewa Kuno.
"Tubuh abadi dewa... Ini benar-benar tubuh abadi dewa... Dari mana kau dapatkan!!" Pria berjubah hitam itu menatap darah emas yang mengambang di atas kepala Wang Lin, sorot matanya dipenuhi kefanatikan dan bersemangat. Namun di balik semangat itu, tersembunyi ketakutan yang pekat.
Sang Tuan Zhang Zun jarang kehilangan kendali diri seperti ini. Hanya darah inilah yang bisa membuatnya demikian! Ia bisa mengetahui segala sesuatu tentang Wang Lin, tapi tak mampu menembus kejadian yang dialami Wang Lin di dalam Binatang You Ming.
Di momen yang menggetarkan ini, Tuan Zhang Zun melangkah mantap ke depan. Tangan kanannya terangkat, siap mencengkeram darah emas itu.
Pada saat itu, sorot mata dingin yang dahsyat memancar dari mata Wang Lin. Ia menggigit ujung lidah hingga berdarah, memuntahkan darah Daogu yang langsung berubah menjadi pedang darah. Pedang ini membuka celah penyimpanannya, dan dari dalamnya tiba-tiba meluncur sebuah paviliun hitam raksasa!
Begitu paviliun itu muncul, langit dan bumi langsung gelap. Darah Daogu Wang Lin yang dimuntahkan tadi mendarat di salah satu dari tiga jendela paviliun, mengubah seluruh permukaan jendela itu menjadi merah.
"Atas nama Daogu Wang Lin, Aku membebaskan segelmu, memberimu kebebasan, dan memintamu membantu menghabisi musuh!!" Dengan tingkat kultivasi Wang Lin saat ini, ia hanya bisa membuka satu jendela, melepaskan satu jiwa terkuat yang dikurung oleh Yemo di dalamnya!
Saat suaranya terdengar dan darah itu jatuh, jendela paviliun hitam langsung bergetar. Suara berderak-derak yang menggemparkan langit menggema, lalu collapse total dengan gemuruh. Jeritan gila penuh kegembiraan yang pekat langsung meledak dari jendela paviliun yang hancur itu.
"Yemo terkutuk, kau telah mengurung jiwa merahku selama ribuan zaman! Hari ini Lao Fu merdeka!!" Bersamaan dengan lolongannya, bayangan merah menyambar keluar dari jendela. Siluet merah itu tak bisa dikenali wajahnya, hanya lautan darah segar. Kehadirannya diiringi aura menggemparkan yang bangkit dengan gemuruh.
Tuan Zhang Zun yang terlalu dekat langsung bertabrakan dengan tubuh siluet darah itu saat kemunculannya. Ia mundur puluhan zhang, tudung jubah hitamnya berbalik arah, memperlihatkan wajah yang selama ini tersembunyi.
"Chihunzi!!"
Bayangan merah ini tertawa panjang tanpa memandang Tuan Zhang Zun maupun Wang Lin. Dengan goyangan, ia langsung menyambar ke arah Selir Dewa yang raut wajaknya berubah drastis di kejauhan. Saat melilit tubuhnya, Selir Dewa itu menjerit kesakitan dengan seluruh tubuh diselimuti darah. Bersamaan dengan aliran darah tersebut, sosok tubuh indahnya meleleh dan menghilang, ditelan hidup-hidup.
Siluet Darah ini tertawa liar, langsung menerjang masuk ke langit. Dengan tabrakan keras, cahaya biru di langit berkilat disertai gemuruh, membentuk lubang raksasa. Siluet Darah itu langsung menerobos keluar melalui lubang tersebut.
Pada momen ini, di Planet Zhuque asli yang berada di dalam wilayah utama, seorang orang gila memegang setengah kaki ayam berminyak, duduk di antara gerombolan pengemis. Di bawah tatapan iri para pengemis, ia menggigit dengan puas lalu menatap langit dengan tatapan kosong.
"Brengsek, dia ternyata tidak ada di sini. Dia meninggalkan Wang... Tidak boleh! Aku harus mencarinya. Dia tidak boleh meninggalkanku... Hah?"
