Di belakang Wang Lin segera muncul kepala Daogu yang termaterialisasi. Kepala ini berukuran tak terhingga, begitu muncul langsung tampak nyata seperti wujud fisik di belakang Wang Lin, mengeluarkan raungan menggemparkan.
Raungan itu mengguncang delapan penjuru, membuat Wang Lin saat ini seolah memiliki kewibawaan ilahi. Saat Wang Lin melangkah mendekati puncak menara, ia menghantamkan kepalan tangannya.
Kepalan tangan yang dikibaskan itu diiringi raungan semakin keras dari kepala Daogu di belakangnya, bahkan disertai distorsi energi yang menggulung. Langsung melewati tubuh Wang Lin, menyatu dengan kepalan tangannya membentuk jurus Dao Gu Yi Quan yang mengguncang langit-bumi.
Gemuruh suara semakin keras bergema, hampir seketika kepalan Wang Lin menyentuh puncak menara. Bergemuruhlah ledakan dahsyat, seluruh badan menara bergetar keras.
Wang Lin mundur selangkah, sorot mata dinginnya berkilat. Dengan geraman rendah, ia melangkah lagi dan menghantamkan pukulan kedua.
Dentuman bergelombang mengguncang langit. Pagoda itu mulai gemetar, beberapa retakan halus tiba-tiba muncul di permukaannya.
"Pagoda remah begini berani menyegelku, Wang Lin!" teriaknya sambil mengepal tangan kanan. Pukulan ketiganya menghantam tubuh pagoda, gemuruh membara menggelegar. Retakan-retakan itu terkoyak dengan paksa, menyebar tanpa henti hingga meliputi seluruh struktur. Akhirnya dengan ledakan dahsyat, pagoda itu hancur berantakan sepenuhnya di bawah tiga pukulannya.
Serpihan tak terhitung berbalik arah, menyebar cepat ke delapan penjuru. Dari dalam kabut sejuta li, bisa jelas terlihat proses keruntuhan pagoda. Serpihan-serpihan itu bagai diterbangkan badai, menyebar di bawah deru lengkingan bergelombang yang memenuhi angkasa.
Bahkan terlihat jelas, di dalam reruntuhan pagoda yang hancur, di bawah tembusan cahaya emas sepuluh ribu zhang, sosok Wang Lin berambut putih melangkah keluar dengan tenang sambil tangan terkunci di belakang punggung.
Meskipun Tian Jie kuat, Wang Lin sama sekali tidak menghiraukan. Dalam pandangannya, bencana langit ini tidak mampu menghukumnya!
Tepat saat Wang Lin keluar dari reruntuhan pagoda yang hancur, dari celah sepuluh ribu zhang di langit, suara mengaum muram kembali terdengar. Bersamaan dengan itu, kilatan cahaya emas menyala-nyala, terlihat harta ketiga yang melayang keluar dari celah tersebut!
Harta ini berbentuk cincin cahaya emas. Begitu muncul, pancaran sinar emas dari celah semakin menyilaukan disertai tekanan aura yang menyebar. Kekuatan tekanan aura ini jauh melebihi dua harta sebelumnya, langsung menyelimuti wilayah kabut seluas sejuta [zhang] begitu muncul.
Di luar kabut, Situ Nan dan yang lainnya, saat merasakan tekanan aura ini, jiwanya langsung bergetar, secara samar timbul ilusi seakan menghadapi murka langit yang tak tertandingi.
Nan Yunzi raut wajaknya berubah, tubuhnya secara bawah sadar mundur ratusan zhang (sekitar 333 meter). Jika dia saja demikian, apalagi yang lain. Ribuan kultivator termasuk Situ Nan, semua langsung mundur.
Beberapa kultivator yang agak lambat mundur, terkena serangan tekanan aura itu, tubuh mereka langsung gemetar sambil memuntahkan darah segar deras, wajah pucat pasi—jiwa mereka mengalami luka parah akibat penindasan.
"Ini... Ini Magic Treasure apa?!" Nan Yunzi yang sedang mundur itu menatap dengan ekspresi di luar kepercayaan. Dengan tingkat kultivasinya, dia bisa merasakan bahwa tekanan aura ini bukan berasal dari kultivator, melainkan hawa Magic Treasure.
Di luar kabut sejuta, satu-satunya yang tidak terpengaruh tekanan aura harta ini hanyalah kakek tua Zhan di arah berlawanan. Rambut putihnya berkibar tanpa angin, sorot matanya memancarkan kilau aneh. Pandangannya yang semula tertuju pada Wang Lin di dalam kabut untuk pertama kalinya bergeser, mendarat pada cincin cahaya emas yang terlepas dari celah.
"Feng Ming Huan! Benda inilah harta ketiga dalam ingatannya yang dulu menciptakan Tian Jie... Bahkan di Benua Xiangang, benda ini cukup termasyhur. Sayang ia menjadi bencana langit, sayang tubuhku..." Kakek tua Zhan menggeleng, menghela napas dalam hati. Namun segera, sorot matanya berkilat.
"Jika Wang Lin bisa menaklukkan harta ini, kemungkinannya sebagai yang ketiga akan melonjak! Hanya saja... untuk menaklukkan harta ini, ada tingkat kesulitan tertentu..."
Tekanan aura yang terpancar dari cincin cahaya emas ini juga dirasakan Wang Lin dengan jelas. Sorot matanya berkilat, untuk pertama kalinya menunjukkan ekspresi ketertarikan.
Pada saat pandangan Wang Lin tertuju, cincin cahaya emas tiba-tiba membeku. Tekanan aura di atasnya meledak dengan gemuruh, meningkat sangat dahsyat dan menjadi liar. Peningkatan eksplosif tekanan aura ini langsung membuat kabut sejuta berguling-guling gemuruh, memaksa ribuan kultivator wilayah di luar untuk mundur sambil berubah warna.
Bersamaan dengan itu, cincin cahaya emas ini - di tengah aliran keluar tekanan aura liar - berkilat dan menyambar ke arah Wang Lin.
Saat bergerak maju, cincin cahaya emas ini secara iblis mengembang. Dalam sekejap mata, ia berubah menjadi ratusan zhang, dengan kecepatan di luar imajinasi langsung menyelimuti tubuh Wang Lin. Di atas kepalanya, cincin itu bergerak turun dengan kasar, menyelubungi Wang Lin sebelum mengkerut dengan kecepatan tinggi.
Mata Wang Lin memancarkan kilau aneh, ia tidak menghindar sama sekali. Dengan tenang ia berdiri menanti penyusutan benda ini. Dalam sekejap napas, cincin cahaya emas yang awalnya berukuran 100 zhang itu menyusut menjadi beberapa chi, membentuk lingkaran kecil yang langsung melilit dahi Wang Lin. Dengan kasar mengencang, terbenam mati-matian ke dalam daging bagai segel berbentuk bulat!
Segel bulat ini menempel erat di kulit dahi Wang Lin, meninggalkan cekungan dalam. Bersamaan itu, gelombang energi tak kasat mata merasuk ke dalam tubuhnya, menembus daging dan darah, langsung membentuk cincin serupa pada Jiwa Yuan Shen-nya, menyegel inti spiritualnya.
Bahkan ini belum berakhir! Setelah menyegel Yuan Shen, gelombang itu kembali merasuk. Karena sifatnya yang tak kasat mata, ia memasuki jiwa Wang Lin, mengurung unsur spiritualnya!
Inilah Cincin Feng Ming!
Wang Lin menutup kedua matanya, ekspresi tenang, seakan semua yang terjadi di dahinya sama sekali tidak ada, tidak memiliki sedikitpun kesadaran. Namun di balik kelopak mata yang tertutup itu, tersembunyi kilatan logika deduksi yang berkedip-kedip.
Ia mengincar Magic Treasure ini. Dengan mengerahkan energi spiritual, ia mempelajari struktur harta ini, mencari celah dan kemampuan untuk merebutnya. Cara tercepat adalah dengan merasakannya langsung melalui tubuhnya sendiri.
Di tengah hantaman Tian Jie, tanpa menghindar, membiarkan Magic Treasure Tribulasi menyelimuti tubuhnya untuk mencari metode perebutan - hal seperti ini sepanjang sejarah, hanya Wang Lin yang bisa melakukannya dengan tenang!
Sejak awal ia memang pemberani, pengalaman hidup dan mati tak terhitung membuatnya memahami terlalu banyak hal. Kini dengan mata terpejam, seluruh langit dan bumi terasa palsu. Dalam kepalsuan ini, sirkulasi energi spiritualnya mencapai tingkat yang sangat mengerikan.
Ini adalah kekuatan perhitungan mengerikan yang terbentuk dari gabungan pemahaman terhadap Dewa Kuno, kultivator, lima inti spiritual, pengalaman hidup 2000 tahun lebih berkultivasi, serta kebijaksanaan luhur seorang sastrawan besar generasinya.
Di bawah perhitungan jiwanya, dalam pandangannya, tubuhnya telah lenyap. Segala sesuatu tentang dirinya menghilang, yang tersisa hanyalah cincin cahaya emas itu. Cincin ini memancarkan cahaya emas tak berujung yang terdiri dari miliaran mantra. Putaran liar mereka yang berkecepatan ekstrim membuat cincin ini seolah berwujud padat.
Setiap mantra mengandung hawa yang unik. Miliaran hawa berbeda ini justru menyatu harmonis saat berputar. Dalam rotasinya, mereka bisa menyegel tubuh fisik, mengurung Jiwa Yuan Shen, lalu akhirnya menjerat jiwa. Begitu semua tersegel, nyawa seseorang pun terkunci selamanya.
Harta ini sangat mirip dengan kekuatan penyegelan suku Fengmie, namun memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Segala hal ini terdengar lambat, namun sebenarnya bagi Wang Lin, hanyalah sekejap putaran pikiran, ia telah memahami banyak hal.
"Harta ini adalah barang setengah jadi... Entah siapa yang memasukkan kekuatan kemampuan supernatural ke dalam Tian Jie ini, memanfaatkan bencana langit untuk menyempurnakannya secara terus-menerus. Kini jarak menuju kesempurnaannya sudah sangat dekat, mungkin dalam sepuluh ribu tahun lagi akan selesai... Menarik, tentang Tian Jie, sepertinya aku mulai mengerti sesuatu." Senyum mengembang di bibir Wang Lin.
Namun tiba-tiba, raungan mengerikan dari celah sepanjang sepuluh ribu zhang di langit semakin jelas, seolah terdengar di telinga. Bersamaan dengan itu, siluet raksasa sepanjang 1.000 zhang muncul secara gemuruh di dalam celah. Saat muncul, hawa Dewa Kuno menyebar dengan dahsyat.
Pada detik tubuhnya melangkah keluar dari celah, terlihatlah wujud utuhnya - seorang Dewa Kuno! Di antara alisnya terdapat delapan Bintik Bintang Dewa Kuno yang berputar liar, ekspresinya mengerikan, namun kedua matanya kosong seolah kehilangan kecerdasan.
Bintik Bintang Dewa Kuno di antara alisnya juga berbeda dengan Wang Lin, sedikit meredup seolah ada segel di dalamnya.
Dewa Kuno ini menerjang keluar dari celah, mengaum dengan suara menggemparkan, langsung menyambar ke arah Wang Lin yang menutup mata.
Di belakang Dewa Kuno itu, lolongan kembali bergema dari celah. Tiga Dewa Kuno setinggi 1.000 zhang melangkah keluar, kulit kasar mereka dipenuhi jaringan parut tak terhitung, menyerang Wang Lin dengan penampilan mengerikan.
Gemuruh suara teredam di dalam celah. Sebelum satu tarikan napas berlalu sejak keempat Dewa Kuno itu muncul, aura iblis yang dahsyat bagai tinta menyebar membentuk empat Dewa Iblis. Keempatnya memiliki delapan bintang iblis, dengan cemberut kejam yang haus darah, menyusul Dewa Kuno menyerbu Wang Lin.
Tak berakhir, setelah keempat Dewa Iblis itu melangkah keluar, Yao qi menggemparkan menghamburkan aura iblis di bawah lengkingan keras, dalam rajutan Yao qi yang merajalela, empat Gu yao delapan bintang dengan tubuh seperti asap tipis terdistorsi secara iblis. Wujud mengerikan, kuku tajam, dan kulit hijau membuat keempat Gu yao ini terlihat mengejutkan.
Empat Dewa Kuno, empat Dewa Iblis, empat Gu yao - dua belas anggota Suku Kuno delapan bintang ini, dalam sekejap mata ini, mengitari Wang Lin dari segala penjuru sambil mengaum mendekat.
Semakin mendekat!
Wang Lin masih menutup matanya, masih mendeduksikan struktur dan celah cincin cahaya di dahinya. Jiwa-nya menerobos melintasi puluhan miliar mantra di pusat area. Setiap mantra yang berhasil dikendalikannya akan membuat cahaya emas mantra itu menghilang.
Dalam waktu singkat ini, tiga puluh persen dari miliaran mantra telah dikontrol Wang Lin. Kehilangan cahaya mereka membuat cincin cahaya emas itu tampak mulai meredup.
Ia seolah tak menyadari, di luar tubuhnya saat ini, niat membunuh dari dua belas kultivator Suku Kuno yang mendekat dalam sekejap napas. Yang pertama mencapai hadapan Wang Lin adalah Dewa Kuno yang muncul paling awal.
