"Aku... adalah dirimu sendiri." Senyum misterius mengembang di bibir pemuda berambut putih itu sambil menatap Wang Lin.
"Bualan mistis!" Dengusan Wang Lin menggema saat tubuhnya melesat bagai meteor, mengabaikan pemuda berambut putih yang iblis itu, dan menerjang ke jantung benua ajaib nan luas ini.
Namun saat Wang Lin melangkah kurang dari 100 zhang, sorot matanya berkilat. Langkahnya terhenti. Menatap ke depan, ia mengangkat tangan kanan dan menepuk angkasa di hadapannya.
Pada tepukan ini, seketika di hadapan Wang Lin, di antara langit dan bumi muncul gelombang energi yang bergelombang, membentuk penghalang seperti tirai air.
Penghalang ini mengandung energi dewa yang pekat, tidak hanya menghilangkan kekuatan telapak tangan Wang Lin tapi juga memantulkan dampak balik, secara tak kasat mata menerjang masuk ke dalam tubuh Wang Lin dari segala penjuru.
"Kau tak bisa masuk." Pemuda berambut putih yang iblis itu, di balik selaput tirai air, di atas patung Gu Yao, menggelengkan kepala sambil berbicara pada Wang Lin.
"Kau ingin tahu apa itu Tian Jie, kau ingin tahu inti dari bencana langit. Kalahkan aku, dan kau akan tahu segalanya... Jangan heran aku tahu pikiranmu, karena aku adalah dirimu sendiri." Pemuda berambut putih itu melangkah maju, rambut putihnya melayang tertiup angin, jubahnya berkibar-kibar, memancarkan aura elegan yang mengambang.
"Sepanjang sejarah, kau bukanlah Kultivator terbalik Langkah Ketiga pertama, tapi tak ada yang bisa bertahan hidup di bawah Tribulasi Inti ini... Aku sangat penasaran, bisakah kau melakukannya." Pemuda berbaju putih itu tersenyum, berkata dengan suara lembut.
"Dalam ucapannya, pemuda berambut putih ini melangkah keluar dari selaput penghalang yang bergelombang seperti tirai air. Berdiri di jarak lebih dari sepuluh zhang dari Wang Lin, ia mengulurkan tangan kanannya dan menunjuk ke arah Wang Lin."
"Berani, atau tidak!"
Sorot mata dingin Wang Lin berkedip. Tanpa basa-basi, tubuhnya melesat maju seperti meteor, siluetnya menyambar ke arah pemuda berambut putih. Tangan kanannya terangkat, lima jarinya membentuk telapak tangan, dalam sekejap sudah berada di ambang tubuh pemuda itu.
"Tribulasi Diri... Cukup menarik."
Ekspresi pemuda berambut putih tetap tenang. Ia juga berjalan menuju Wang Lin, tangan kanannya membentuk gerakan telapak tangan yang identik. Adegan ini sangat mengerikan, seandainya ada orang luar yang melihat, pasti akan mengguncang hati.
Dua sosok yang identik dalam penampilan, ekspresi, busana, dan segala aspek, melakukan jurus supernatural yang sama. Di antara langit dan bumi yang luas ini, mereka bagai dua meteor yang menderu, semakin mendekat dalam decitan angin yang meraung.
Sekejap mata, keduanya sudah berada di ambang pertemuan. Kilatan niat membunuh terpancar dari mata Wang Lin. Tangan kanannya dengan lima jarinya membentuk telapak tangan, langsung bertabrakan dengan telapak tangan kanan pemuda berambut putih itu.
Gemuruh dahsyat menggema tiba-tiba di antara langit dan bumi, menciptakan gema tak berujung yang menyebar ke delapan penjuru. Bergabung menjadi satu, seolah langit dan bumi sendiri sedang mengaum keras, suaranya memekakkan telinga bagai deru tak berkesudahan yang terus bergema tanpa henti.
Dalam gaung yang terus bergema ini, Wang Lin dan pemuda berambut putih itu melakukan gerakan identik. Saat telapak tangan mereka bersentuhan, lima jari kedua tangan itu secara bersamaan mencengkeram ke dalam dengan keras.
Deru dahsyat kembali pecah. Badai energi ganas meletus di antara mereka, membentuk angin kencang yang berpencar. Menggulung rambut putih identik mereka, menerpa jubah seragam yang sama. Bahkan pada detik ini, ekspresi muram yang memancarkan niat membunuh di wajah keduanya pun sepenuhnya serupa.
Gerakan mencengkeram ini bagai hendak menggenggam kepalan tangan, dalam proses menggenggam tersebut bahkan berusaha mencabut inti lawan. Semua ini terdengar panjang jika dijelaskan, namun sebenarnya terjadi dalam sekejap napas.
Keduanya secara bersamaan mencengkeram dan menarik dengan kasar. Pemuda berambut putih itu segera memuntahkan darah segar, tubuhnya terlempar ke belakang. Darah mengalir dari tujuh lubang wajahnya, mata kiri memancarkan totem api ilusi sedangkan mata kanan menyimpan tanda kilat. Dalam tubuhnya, sebab-akibat, hidup-mati, serta inti realitas dan ilusi bergetar hebat hingga menyebar keluar dari tujuh lubangnya, seolah hendak dicabut. Akhirnya semua itu berubah menjadi kabut energi chaos yang tergenggam di tangan Wang Lin.
Wang Lin sendiri juga memuntahkan darah segar. Ekspresi dan getaran inti spiritualnya sama persis dengan kondisi pemuda berambut putih saat ini. Dari tujuh lubang wajahnya, inti spiritualnya juga telah tergenggam erat dalam kepalan tangan kanan sang pemuda berambut putih.
Tubuhnya mundur, keduanya sama-saya terhuyung mundur sejauh 100 zhang tanpa sedikitpun perbedaan!
Dalam mundur, bahkan pemikiran berdua pun identik, mereka secara bersamaan menempelkan inti lawan yang telah dicabut dengan cap sebab-akibat ke antara alis dengan telapak tangan, meleburkannya ke dalam tubuh untuk memulihkan kerusakan inti sebelumnya.
"Tidak perlu verifikasi lagi! Pikiranmu adalah pikiranku, kemampuan supernaturalmu adalah kemampuanku. Aku adalah dirimu! Teknik penyelidikan ini mungkin efektif untuk orang lain, tapi tak berguna bagiku!" Pemuda berambut putih itu menghapus darah di bibirnya, tersenyum secara iblis ke arah Wang Lin.
"Jika masih tak percaya, akan kubuat kau yakin." Ucapnya sambil melangkah mantap ke depan, siluetnya berubah menjadi cahaya panjang yang menyambar ke arah Wang Lin dalam sekejap.
Tangan kirinya terangkat mengeluarkan asap putih yang menderu menyelimuti, membentuk kabut putih. Tangan kanannya mengangkat Gas Hitam yang pekat bagai tinta, kedua telapak tangan terangkat bersamaan. Dalam sekejap mata, pemuda ini telah berada di ambang Wang Lin, menekankan kedua telapak tangan ke depan.
"Cap Hidup-Mati!"
Sebuah hawa hidup dan mati yang paling perkasa, pada sekejap ini meletus dari dalam tubuh pemuda berambut putih. Tangan kirinya mengandung kehidupan, seolah menyimpan semua makhluk hidup langit dan bumi. Tangan kanannya menggenggam kematian, bagai menguasai awal dan akhir takdir!
Di ambang jarak, tangan kirinya terlebih dahulu menekan ke arah Wang Lin. Kabut putih mengaum dan menyambar untuk menelan Wang Lin. Kabut putih ini adalah nyawa yang seharusnya tak berbahaya. Namun Wang Lin paham: nyawa dalam kabut putih ini merupakan bagian dari Cap Hidup-Mati. Sekali masuk ke tubuh, saat kabut kematian tiba, Cap itu akan terbentuk.
Dengan ekspresi muram, Wang Lin mendengus keras sambil mengangkat tangan kirinya. Nyawa menyebar membentuk kabut yang menyelimuti sekeliling. Di balik selubung kabut itu, tangannya menembus langsung melalui kabut, dan dengan jelas bertabrakan dengan telapak tangan nyawa dari pemuda berambut putih itu.
Gemuruh! Tubuh keduanya bergetar bersamaan. Aliran kehidupan masing-masing menerjang masuk ke tubuh lawannya, langsung mengacaukan hawa dalam tubuh. Darah segar dimuntahkan, tapi tak ada yang mundur. Tangan kanan mereka kembali terangkat, saling bertabrakan dengan keras.
Deru dahsyat bergema. Langit dan bumi berubah warna. Seluruh Kuil berguncang. Wang Lin dan pemuda berambut putih itu mundur sambil memuntahkan darah. Namun di sekejap mundur itu, geraman rendah keluar dari mulut mereka.
"Cap Hidup-Mati!"
"Cap Hidup-Mati!"
Bergemuruh! Tubuh Wang Lin menghunjam ke bumi. Ia terus mundur dengan langkah terhuyung. Setiap jejak kakinya mengguncang bumi. Seratus langkah terpaksa dilalui sebelum akhirnya berhenti, wajahnya pucat pasi.
Kekacauan melanda tubuhnya. Cap Hidup-Mati meletus. Andai bukan karena pencerahannya akan dualitas hidup-mati, pastilah luka parah tak terhindarkan dari cap maut itu.
Pemuda berambut putih itu juga mundur, tubuhnya bahkan menabrak tirai air penghalang. Setelah menembus masuk, ia menginjak puncak patung Gu Yao. Begitu kakinya menginjak, retakan tak terhitung seketika menyebar dari bawah kaki pemuda berambut putih itu, langsung menyelimuti seluruh patung.
Gemuruh! Patung itu collapse total. Setelah kekuatan hantaman menghilang, darah mengalir di sudut bibir pemuda berambut putih. Raut wajaknya mengerikan, namun senyuman iblis tetap terpancar dari bibirnya.
"Bagaimana?! Cap sebab-akibat, Cap Hidup-Mati, bahkan segala kemampuan supernatural dan sihir Tao yang kau kuasai - semuanya juga kumiliki! Dengan cara apa kau bisa membunuhku? Dengan apa kau akan membunuhku?!" Tertawa liar pemuda itu semakin menjadi-jadi, akhirnya meletus dalam kegilaan.
Terhalang oleh selaput penghalang tirai air, Wang Lin dengan raut muram menatap tajam pemuda berambut putih di balik penghalang itu, lalu menutup kedua matanya.
Pada sekejap mata saat matanya terpejam, raut wajak pemuda berambut putih berubah drastis. Ia segera menutup kedua matanya juga.
Keduanya serentak memejamkan mata, Jalan Nyata-Ilusi bangkit. Dalam Jalan Nyata-Ilusi, mata tertutup adalah ilusi. Segala sesuatu di langit dan bumi dalam hati sepenuhnya palsu. Hanya dengan getaran hati, transformasi nyata-ilusi menjadi tak terduga.
Serempak tertutup, seakan langit-bumi dan dunia ini, dalam jiwa Wang Lin dan si pemuda berambut putih, sama sekali tiada. Semuanya ilusif. Keilusifan ini bukanlah kesamaran, melainkan telah tertembus intinya oleh mereka berdua, tercerahkan segala sesuatu.
Dalam sekejap napas, mata Wang Lin tiba-tiba terbuka. Pada sekejap mata itu, sorot mata pemuda berambut putih serentak berkedip. Kilatan dingin memancar dari mata mereka. Dalam Jalan Nyata-Ilusi, mata terbuka adalah realitas. Segala kepalsuan sebelumnya, saat mata terbuka, kembali menjadi nyata. Dalam transformasi ilusi-nyata ini, segala sesuatu dapat tertembus.
Mata yang baru terbuka itu seketika kembali terpejam serempak.
Pada detik penutupan ini, tangan kanan Wang Lin menepuk ke luar dengan ayunan kasar.
"Jalan Nyata-Ilusi! Segala sesuatu adalah kepalsuan total! Ikuti getaran hatiku - dunia kembali ke dunia, tanah kembali ke tanah, semua lenyap berantakan!"
Pemuda berambut putih itu juga mengibaskan tangan kanannya ke luar, mengucapkan kata-kata yang sama persis.
Keduanya menggunakan getaran hati untuk meleburkan realitas dan ilusi, menghapus segala sesuatu. Jika dilakukan sendirian, kekuatan teknik ini akan sangat dahsyat. Namun kini mereka saling mengarahkannya ke lawan. Saat tangan kanan mereka sama-sama mengibas, tubuh keduanya langsung terguncang hebat. Deru dahsyat menggemparkan langit dan bumi. Darah segar deras dimuntahkan dari mulut mereka saat tubuh terpelanting ke belakang.
Tapi baru tiga langkah mundur, Wang Lin langsung menghentikan gerakannya dengan paksa. Dengan memutar balik kekuatan dalam tubuh, tubuhnya melesat maju seperti panah menuju pemuda berambut putih yang melakukan gerakan serupa.
Gerakan pemuda berambut putih itu serupa persis dengan Wang Lin, melangkah cepat untuk menyambarnya.
Jarak mereka semakin dekat, hampir sekejap mata mereka sudah bertemu di titik pusat luar selaput penghalang. Bersamaan mereka mengulurkan tangan kanan, menunjuk ke arah lawan, dan meneriakkan tiga kata yang sama:
"Teknik Penenangan Hati!"
"Satu jari menetapkan tubuh!" Saat tiga kata itu terucap dari mulut Wang Lin, jari telunjuk tangan kanannya bertemu dengan jari telunjuk tangan kanan pemuda berambut putih. Tubuh keduanya bergetar hebat secara bersamaan.
Menenangkan hati, bukan sekadar membekukan tubuh. Yang dibekukan bukan hanya tubuh mereka, tetapi juga Jiwa Yuan Shen, seluruh aliran energi dalam tubuh, bahkan aliran waktu langit-bumi dan hukum perputaran ribuan zaman - semua terhenti sepenuhnya oleh Teknik Penenangan Hati yang dikerahkan Wang Lin dan pemuda berambut putih dalam sekejap mata itu!
Di bawah pengaruh Teknik Penenangan Hati, tubuh keduanya langsung membeku tak bergerak. Secara bersamaan mereka terjatuh dari langit menuju bumi. Selama jatuh, Wang Lin terus melakukan deduksi dan perhitungan dalam pikirannya.
"Seharusnya beginilah caranya..."
Segala tindakan Wang Lin sebelumnya sebenarnya telah direncanakan sejak awal pertemuan dengan pemuda berambut putih dalam tabrakan sebab-akibat. Namun dia tidak berani merenungkannya - menurut analisisnya, jika dia berpikir maka lawan mungkin akan merasakannya.
