Di Empat Domain Bintang wilayah dalam, pada momen ini semua penyerbu dari luar dunia telah dikuburkan dalam pusaran empat roda waktu yang terbentuk dari seluruh kekuatan wilayah dalam, lenyap berantakan.
Yang berhasil melarikan diri hanyalah sang Selir Dewa, dengan panik ia berlari dengan kecepatan tinggi melalui celah yang terkoyak. Namun, masih ada satu orang yang tidak mati dalam perputaran langit-bumi ini, orang itu adalah Yun Luo!
Yun Luo merupakan kultivator dari luar dunia yang paling waspada terhadap Wang Lin. Fragmen kenangan ilusif hasil deduksi masa lalunya telah terukir sangat dalam dalam hatinya. Hampir bersamaan dengan panah Wang Lin yang menggempur mundur Tuan Zhang Zun, tanpa ragu ia meremas hingga hancur kepingan giok jaminan keselamatan peninggalan gurunya.
Kepingan giok ini merupakan hasil penyempurnaan terakhir gurunya sebelum meninggal, menyatu dengan angkasa dan mampu berpindah tanpa batas. Ini memungkinkannya kembali sekejap ke altar sukunya di Bintang Kuno Tai Gu dari lokasi manapun, namun hanya bisa digunakan sekali sebelum hancur.
Kepingan giok ini selalu dibawa bersamanya selama bertahun-tahun, bahkan saat tubuh kedua-nya mati dulu pun tak digunakan. Hingga hari ini, benda ini menyelamatkan nyawanya.
Bicara tentang Wang Lin, saat ini hawa-nya tak stabil. Meski memiliki Tubuh fisik Dewa Kuno, luka berat dalam pertempuran besar sebelumnya berasal dari pembunuhan Selir Dewa yang tak diketahui identitas bahkan peringkatnya, juga dari upayanya menindas Orang tua berbaju hitam dan Selir Dewa lainnya menggunakan Tungku Langit Kaisar.
Tapi yang lebih berat adalah peleburan tiga inti tak bergerak roda waktu menjadi Roda Putaran Langit-Bumi. Memusatkan benda ini hampir menghabiskan seluruh tenaganya, terutama putaran keempat terakhir yang membuat Wang Lin kelelahan total.
Meski tingkat kultivasinya langsung mencapai tahap menengah Kosong Jiwa setelah masuk Langkah Ketiga, beban pada tubuhnya tetap membuatnya kehabisan tenaga.
Kini, wajahnya pucat pasi, tak lagi menunjukkan kekuatan luar biasa sebelumnya, seakan hembusan angin bisa menjatuhkan tubuhnya. Namun di matanya masih menyala kilau dingin yang teguh.
Ia tak mundur, tak runtuh. Justru mengucapkan janji untuk menjaga selama tiga tahun!
Saat kalimat Wang Lin terucap, di kejauhan angkasa, Situ Nan bersama ribuan kultivator lainnya tiba bergerak mendekat. Meski terlambat, kehadiran mereka yang tak terlibat dalam pertempuran besar itu membuat kondisi mereka tetap prima. Kini mereka menjadi penjaga yang melindungi para anggota dunia internal selama pemulihan luka, selain Wang Lin.
Wang Lin pergi tanpa sempat berbicara dengan Qingshui atau orang-orang familiar lainnya. Waktu sangat terbatas. Meski dunia internal masih tenang, hanya Wang Lin yang tahu: semua ini hanyalah sebuah permulaan.
Semua ini hanyalah tahap pertama saja.
Malapetaka sejati, dalam tiga tahun ini bahkan setelahnya, akan menciptakan kekuatan puncak yang mungkin menghancurkan seluruh dunia dalam dan luar hingga bersih tak bersisa.
Bagaimanapun, di mata penghuni Benua Xiangang, kematian semua kultivator gua persembunyian ini tidaklah penting. Dengan evolusi Jalan Langit yang menciptakan makhluk hidup, dalam puluhan ribu tahun lagi akan muncul tak terhitung organisme baru. Di antara mereka akan ada ahli Langkah Ketiga, dan juga para ahli sejati yang berjuang dalam gua persembunyian!
Namun Wang Lin sama sekali tidak rela menerima nasib ini. Ia memiliki rencananya sendiri, sebuah pikiran gila-gilaan. Dengan membawa skema ini, ia berubah menjadi cahaya panjang, menggerakkan roda waktu hasil transformasi tiga inti, melesat menuju angkasa.
Di belakangnya, Mu Bingmei memandang siluet Wang Lin yang menjauh sambil menggigit bibir bawahnya. Matanya tak lagi menyimpan keambiguan, hanya kebingungan yang tersisa. Setelah waktu yang lama, ia menunduk. Di telinganya, gema kata-kata Wang Lin tak kunjung menghilang.
"Meskipun bukan kecantikanku Wang Lin, tapi dia adalah ibu dari putraku Wang Ping..." Mu Bingmei mengangkat wajah sempurna bak lukisan, kebingungan di matanya menghilang digantikan keteguhan baja. Tubuhnya melesat seperti elang biru, mengejar ke arah Wang Lin yang pergi.
Dari kejauhan, Jiwa Yuan Shen Qingshui kembali ke posisinya. Ia membuka mata, memandang perempuan berbaju merah muda di sampingnya yang masih menatap kosong ke langit tempat Wang Lin menghilang. Dengan desahan pelan, ia mulai berbicara.
"Kau dan dia... sudah lama saling mengenal, bukan?"
Perempuan berbaju merah muda itu diam sejenak. Sorot matanya yang tajam beralih ke Qingshui. Perlahan ia mengangguk.
"Sepanjang hidupnya hanya ada kepedihan dan kesepian. Jika kau ingin menemaninya, jangan ragu... Dalam hidup manusia, sekali kau ragu pada suatu hal, mungkin kesempatan itu akan hilang selamanya. Jangan seperti diriku dulu..." Kilatan kenangan muncul di mata Qingshui.
"Mengapa... mengapa kau menyelamatkanku?" Suara lirih perempuan berbaju merah muda itu pecah setelah lama terdiam, kepalanya masih tertunduk.
Qingshui diam membisu, lama sekali, wajahnya menunjukkan ekspresi pahit. Ia menggelengkan kepala tanpa bicara. Ada kata-kata yang tak sanggup diucapkannya. Seandainya bisa, sejak dulu saat menyadari bahwa perempuan itu adalah putrinya sendiri, pasti sudah diungkapkannya. Namun ia tak tahu cara menyampaikan kebenaran itu.
Setelah menunggu lama, perempuan berbaju merah muda itu membungkuk hormat pada Qingshui. Matanya menunjukkan ekspresi kompleks. Tak mampu memahaminya, ia menghela napas pelan lalu berbalik menuju angkasa, mengikuti arah kepergian Wang Lin.
Di kejauhan, Qing Lin bangkit dari posisi duduk bersilanya. Memandang langit berbintang, ia perlahan menutup kelopak mata.
"Dia mungkin telah mengetahui sebagian kebenaran... Seperti perkataan Sang Guru padaku dulu tentang berbagai peristiwa itu... Kala itu, aku tak sanggup mempercayainya. Hanya bisa memilih melupakan untuk menipu diri sendiri... Tapi dia lebih kuat. Daripada berbohong, dia memilih menghadapi kenyataan."
Saat Mu Bingmei dan perempuan berbaju merah muda itu berubah menjadi cahaya panjang yang melesat, cahaya ketiga tiba-tiba meluncur dari sebuah planet kultivasi yang belum hancur, mengikuti di belakang mereka.
Di dalam cahaya panjang itu, terdapat seorang perempuan. Namanya adalah Xizi Feng.
Setelah pertempuran besar ini, kultivator wilayah dalam yang tersisa tidak mencapai 50.000 orang. Dari Pertempuran Pertama Lautan Awan 97 tahun lalu yang melibatkan hampir 500.000 kultivator wilayah dalam saat itu, dalam 97 tahun terakhir, sembilan puluh persen telah menemui ajal.
Yang tersisa sekarang adalah seluruh kekuatan kultivator wilayah dalam.
Pertempuran yang bertahan hampir seabad ini memiliki tingkat kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa kultivator berlevel tinggi yang memang langka di wilayah dalam pun banyak yang gugur. Yang selamat pun berduyun-duyun membawa luka di tubuh mereka.
Tanpa warisan yang cukup, proses pemulihan mereka pun berjalan sangat lambat. Bahkan sangat mungkin, seumur hidup takkan bisa mencapai puncak lagi.
Dari formasi bintang di Domain Bintang Luo Tian ini, hanya tersisa 19 planet kultivasi setelah pertempuran. Kesembilan belas planet ini menjadi tempat memulihkan luka bagi hampir 50.000 kultivator tersebut.
Tempat ini pun menjadi dunia baru bagi wilayah dalam - Dunia Kultivasi baru!
Di bawah perlindungan Situ Nan dan yang lain, semua orang memilih untuk duduk bersila satu per satu di 19 planet kultivasi ini, memulihkan luka dan melakukan latihan pernafasan. Beberapa kultivator yang ahli dalam meracik pil eliksir, meski terluka, ditemani kelompok penjaga yang dibentuk dari ribuan kultivator pimpinan Situ Nan, pergi ke tiga domain bintang lainnya yang lebih luas untuk mencari tanaman obat. Mereka akan meracik pil untuk mempercepat pemulihan yang lain.
Segalanya tampak hening. Puluhan ribu kultivator ini mulai berkultivasi dan memulihkan diri, meski tetap waspada karena pertempuran ini belum benar-benar berakhir.
Saat ini, cahaya panjang keempat melesat dari sebuah planet kultivasi menuju lokasi menghilangnya Wang Lin. Di dalam cahaya itu terdapat perempuan berbaju ungu dari Sungai Panggil, seorang kultivator berlevel tinggi Kosong Xuan!
Asal-usulnya misterius. Di dalam wilayah ini, hanya segelintir orang yang mengetahui identitas aslinya. Namun tindakannya dalam serangkaian pertempuran besar ini telah mendapatkan rasa hormat semua orang.
30 tahun yang lalu, adik perempuannya tewas dalam pertempuran. Sejak itu, sosok yang memang pendiam ini tak pernah lagi mengucapkan sepatah kata pun.
Kehidupan dalam dunia terbenam dalam keheningan, diam-diam melewati tiga tahun ini.
Wang Lin dengan tubuh penuh kelelahan mendorong roda waktu yang tercipta dari tiga sumber asal, melesat melalui angkasa menuju Lautan Awan. Celah di Lautan Awan itu adalah celah formasi penyegel, menjadi ancaman terbesar dunia ini selama tiga tahun.
Untuk memberikan dunia ini tiga tahun terakhir pemulihan, bukan hanya celah itu harus ditutup rapat, tapi Wang Lin juga harus menjaga tempat itu sendirian selama lebih dari seribu siang dan malam.
Sebenarnya dia bisa saja tak melakukan ini. Dia bisa menipu dirinya sendiri, mencari tempat asing untuk menghabiskan sisa hidup dalam kesepian. Tapi dia tidak bisa, dan tidak mau.
Dalam perjalanannya, gemuruh memecah langit menggema di angkasa - suara roda waktu ciptaan tiga sumber asalnya. Sorot mata Wang Lin menyembunyikan kelelahan di wajahnya, sementara tangannya terus mendorong roda waktu itu bergemuruh melaju.
Tak lama kemudian, ia tiba di perbatasan menuju Lautan Awan. Di sana, ia melangkahkan satu langkah maju, siluetnya bagai cahaya yang sekilas menghilang.
Di angkasa Yun Hai, kabut dari masa lalu telah lama sirna. Area ini tak lagi samar, melainkan sangat jelas-jelas terlihat. Aroma anyir darah menyelimuti area, dengan puing-puing kecil yang hancur mengambang di sekeliling, menyerupai reruntuhan.
Wang Lin mendorong tiga roda besar itu, melesat dengan cepat di antara reruntuhan Lautan Awan. Perlahan, di depannya muncul medan Pertempuran Pertama Lautan Awan - salah satu area berkabut yang tersisa di wilayah ini. Namun saat Wang Lin tiba, disertai gemuruh dahsyat, angin kencang yang menyapu keluar dari roda inti langsung menerjang.
Di bawah sapuan angin kencang ini, kabut di luar celah formasi penyegel Lautan Awan mulai bergerak-gerak cepat. Kabut pekat yang awalnya ada di hadapan Wang Lin itu sepenuhnya menghilang, memperlihatkan celah selebar 1.000 zhang yang terlihat jelas di depan mata.
Celah ini bagai jaringan parut, berdiri mengerikan di dalam formasi penyegel yang terbuka. Hampir seratus tahun berlalu, ia tak kunjung sembuh total. Para praktisi wilayah dalam pernah mencoba memperbaikinya, namun akhirnya satu per satu pergi dengan kekecewaan. Retakan ini tak lagi bisa diperbaiki, sebab Pertempuran Besar Larangan Fengjie yang mengunci wilayah dalam dan luar, di bawah gempuran pertempuran ini, telah berada di ambang kehancuran total.
Formasi Pertahanan Fengjie, tak diketahui siapa penciptanya. Di hari ini setelah tak terhitung tahun, di bawah hantaman energi kehancuran yang berulang kali, melalui celah selama seratus tahun ini, ia menjadi rapuh bagai makhluk yang sedang sekarat.
Berdiri di tepi celah itu, Wang Lin terdiam membisu. Ia memandang Formasi Pertahanan Fengjie, menyapu sekilas dengan Shen Shi-nya. Di sana ia bisa merasakan keberadaan roh-roh senjata formasi penyegel satu per satu. Namun bahkan mereka pun, hawa energinya telah meredup, menunjukkan tanda-tanda akan menghilang seiring melemahnya Formasi Pertahanan Fengjie.
"Formasi ini, telah mati..." Wang Lin menghela napas dalam hati. Ia berbalik memandang ke belakang. Di angkasa di belakangnya, sebuah cahaya panjang ungu membawa hawa ahli Langkah Ketiga mengaum mendekat.
Di dalam cahaya ungu tersebut, terdapat kultivator wanita berbaju ungu dari Sungai Panggil yang terakhir keluar namun pertama menyusul Wang Lin!
