"Apa yang kau lakukan?!" Mata perempuan itu melotot tiba-tiba, menunjukkan ekspresi terguncang. Tubuhnya mundur tergesa, dalam sekejap telah menjauh ratusan zhang. Kedua tangannya membentuk mantra hingga cahaya pelangi segera menyelimuti seluruh tubuhnya, berubah menjadi tujuh pedang panjang yang berputar liar di sekeliling tubuhnya dengan suara mengaum.
Di belakangnya, muncul bayangan samar raksasa yang menyerupai bunga pelangi. Mekar dengan aura misterius, memancarkan wangi memabukkan yang datang bergelombang.
Wang Lin ekspresinya tetap tanpa perubahan. Ia berdiri tak bergerak, menatap kultivator pelangi yang datang dari lapisan ketiga. Orang ini berwajah dingin, muncul tanpa sepatah kata. Saat tangan kanannya terangkat, geladak lapisan keempat bergemuruh dahsyat. Di tangannya, muncul matahari terik yang menyilaukan!
Matahari itu tak besar, hanya seukuran telapak tangan. Namun cahaya dan gelombang panas yang dipancarkannya persis seperti matahari sejati digenggamnya. Dengan sekali kibasan ke depan, bola api itu mengaum menyambar ke arah Wang Lin.
Rambut Wang Lin seketika menyala. Dalam tubuhnya memancar suhu panas tak berujung. Rasa sakit mencabik-cabik membuat raut wajahnya terdistorsi, seolah seluruh tubuhnya akan meleleh dihancurkan sang surya yang mendekat.
Tapi sorot matanya tetap tenang, tanpa sedikitpun perubahan. Ia membiarkan bola api menggemuruh mendekat. Dari kejauhan, perempuan itu menyaksikan dengan ketidakpercayaan dan keterpanaan saat sang surya menggulung Wang Lin.
"Bagaimana mungkin... Dia gila... Dia benar-benar gila..." Namun dalam sekejap napas berikutnya, perempuan itu tiba-tiba membelalakkan mata, menatap takjub ke depan, hampir menjerit.
Di tengah cahaya matahari terik yang seharusnya mematikannya, Wang Lin justru melangkah keluar di bawah cahaya keemasan tak berujung. Rambutnya tak sedikitpun terbakar, bajunya tak ada kerusakan, ekspresinya pun sama sekali tak menunjukkan kelelahan - hanya ketenangan, ketenangan, ketenangan!
"Semua ini palsu!" Wang Lin menutup mata, mengangkat tangan kanan dan mengacungkan ke depan. Pendar tujuh warna menghilang, matahari terik lenyap, kultivator pelangi punah, geladak lapisan keempat menguap, lapisan ketiga dan kedua - semuanya luruh!
Yang terakhir menghilang adalah perempuan itu. Dengan wajah penuh ketidakpercayaan dan kebingungan, siluetnya berangsur-angsur larut di tempat itu.
Wang Lin membuka matanya. Pada sekejap mata saat kedua matanya terbuka, yang terlihat oleh pandangannya adalah kain layar yang berkibar di tiang Kapal Huanmo di lapisan pertama dek. Wajah iblis di kain layar tersebut tersenyum secara iblis.
Tubuh Wang Lin masih duduk bersila di dek lapisan pertama. Di sekeliling tubuhnya masih diliputi bayangan samar Daogu. Tidak jauh darinya, perempuan itu juga duduk bersila, kedua matanya terbuka dengan kebingungan yang mendalam di sorot matanya.
"Ternyata... kau juga tidak tahu bahwa adegan tadi adalah halusinasi..." Wang Lin memalingkan wajah ke luar kapal. Di luar, tirai pelindung berlapis-lapis masih utuh, namun tidak ada cahaya pelangi maupun siluet kultivator pelangi di baliknya.
"Bahkan dia... juga palsu..."
Dalam diam, Wang Lin berdiri. Tangannya yang kanan mengibas, menghilangkan bayangan samar Daogu. Matanya menyapu seluruh pemandangan sekitar, akhirnya mendarat di kain layar di tiang kapal.
“Apa yang terjadi…” Di momen ini, kebingungan di sorot mata perempuan itu menghilang, dengan takjub ia menatap Wang Lin, kemudian dengan kasar memalingkan kepala ke sekeliling. Setelah memahami segala sesuatu, ekspresinya langsung berubah drastis!
“Ilusi Jiwa Agung!! Ini adalah kemampuan supernatural terkuat kakakku!! Demi membunuh kultivator pelangi, ia bahkan berani memasukkan aku dalam jangkauan jurus ini!” Perempuan ini tak lain adalah Fan Shanlu. Ia berdiri, terhuyung-huyung mundur beberapa langkah, memuntahkan darah segar.
“Kedatangan kultivator pelangi itu palsu. Mungkin ia benar-benar mengejar, namun tidak muncul di hadapan kita.” Sorot mata Wang Lin tetap tertuju pada wajah iblis yang secara iblis tersenyum di kain layar itu, berkata perlahan.
"Saudari-saudari kalian sangat menarik. Kau mengira semua ini adalah hasil perhitunganmu, membawaku ke sini dengan ancaman dua lapis terang-gelap untuk memaksaku menyerahkan Darah Sumpah... Sementara kakakmu lebih licik lagi. Sejak aku muncul di sini sekejap mata, dia telah mengubah segalanya menjadi Dunia Ilusi, mematerialisasi pengejaran cahaya pelangi yang berkoordinasi dengan perhitunganmu, hingga membawa kita ke tempat ini.
Lebih dari itu, dia bahkan menyembunyikan rencananya darimu. Di saat aku hendak mempelajari sistem Larangan di sini, dia melakukan ilusi dalam ilusi yang tak bisa kupahami, di dalam ilusi ganda itu hampir benar-benar memaksaku menyerahkan Darah Sumpah...
Luar biasa! Dalam seluruh hidupku, Wang Lin telah bertemu tak terhitung orang, hanya satu yang membuatku merasa misterius dan memiliki ketakutan dalam hati. Kini bertambah satu lagi - kakakmu!" Ekspresi Wang Lin tetap tenang, bahkan nada bicaranya tak mengandung gejolak sedikitpun.
Fan Shanlu wajahnya pucat pasi, dalam keheningan ia memikirkan kembali seluruh kejadian sebelumnya dengan seksama. Perlahan ekspresinya menjadi sangat muram. Ia telah yakin, perkataan Wang Lin itu benar - dirinya benar-benar terjebak dalam ilusi kakak perempuannya!
"Kakakmu yang mampu menguasai kemampuan supernatural ilusi sehebat ini, pastinya Sekte Dahumen dari Benua Xiangang terkenal dengan jurus ilusinya. Ilusi, ilusi..." Wang Lin menarik napas dalam-dalam.
"Yang paling termasyhur dari Dahumen memanglah ilmu ilusi. Teknik ini bukanlah bisa dipelajari sembarang orang. Kakakku memiliki bakat bawaan untuk mempelajarinya, dan telah berlatih hingga mencapai tahap ilusi ganda!"
"Ilusi dalam ilusi yang kau sebutkan sebelumnya adalah bentuk ilusi ganda. Jika bisa melangkah lebih jauh mencapai tri-ilusi, kita pasti takkan bisa keluar." Fan Shanlu diam sejenak, berkata lirih dengan ekspresi yang menunjukkan perasaan kompleks.
"Sepertinya pernyataanmu sebelumnya tentang kakakmu yang diklaim tewas di tangan Immortal Venerable Pelangi namun dihidupkan kembali oleh gurumu, itu juga dusta. Sebenarnya dia tidak pernah mati sama sekali. Sangat mungkin semua itu adalah ilusinya yang berhasil menipu Immortal Venerable Pelangi...
Bahkan peristiwa yang terjadi antara pasangan kultivasi itu di Benua Xiangang dahulu kala, mungkin tidak seperti yang baru saja kau ceritakan...
Tapi semua ini tidak menarik minatku!" Tubuh Wang Lin melangkah mantap ke depan, langsung mendekati layar kapal di tiang. Sorot matanya memancarkan kilau dingin, tangan kanannya dengan garang merobek layar itu hingga terlepas sepenuhnya.
"Harta ini, kuambil!"
Pada sekejap mata itu, di Benua Xiangang, di pegunungan yang terbeku es, perempuan yang sedang bermeditasi dalam balok es itu tiba-tiba membuka mata. Darah segar memancur dari mulutnya, sorot matanya memancarkan keterkejutan.
"Dia bahkan berhasil menghancurkan Jurus Ilusi Besar Jiwaku!!"
Pada saat yang sama, di dalam ruang aneh tempat Kapal Roh Iblis ini berada, di arah lain, cahaya pelangi tujuh warna berkedip-kedip. Kultivator Pelangi duduk bersila di tengah kerangka binatang buas, ekspresinya terus berubah, terkadang menunjukkan kesakitan, terkadang kegembiraan. Ekspresi iblis seperti ini sangat langka terlihat padanya.
Jelas, bahkan dirinya pun, sekejap setelah masuk ke sini, langsung tenggelam dalam halusinasi. Atau mungkin, ia sengaja membiarkan diri tenggelam di dalamnya. Sebab dengan tingkat kultivasinya, meski tak sehebat Fan Shanmeng, keluar dari halusinasi ini seharusnya bukan hal mustahil.
Hanya, mengapa ia rela tidak bangkit dari halusinasi, hanya dirinya sendiri yang tahu.
