Dengan roh tubuh kedua Tian Yunzi, menghitung posisi sesepuh abadi itu - itulah rencana Wang Lin. Dengan mata terpejam, dalam jiwanya ia melihat tubuh kedua Tian Yunzi yang terjebak dalam jerat larangan dan peleburan.
Selama bertahun-tahun ini, melalui tubuh kedua Tian Yunzi, Wang Lin berhasil beberapa kali memperhitungkan seberkas harapan di tengah malapetaka hidup dan mati. Bantuan ini sangat vital. Andai bukan karena semakin tinggi level kultivasinya memungkinkannya merasakan kehadiran Tianyun sebagai bahaya maut, Wang Lin pun enggan menantang sesepuh ini.
Bagaimanapun, dalam hati Wang Lin, aura misterius Tian Yunzi tak pernah ia temukan pada siapapun juga di dunia ini.
"Di mana sebenarnya ia berada...dan rencana licik apa yang disusunnya..." Wang Lin mengerutkan kening, menyatukan jiwanya dengan tubuh kedua Tian Yunzi, diam-diam mulai melakukan deduksi.
Waktu terus berlalu, Wang Lin duduk bersila di luar gubuk tanpa bergeser sedikitpun. Seluruh perhatiannya tertumpu pada tubuh kedua Tian Yunzi yang telah menyatu dengannya. Dalam peleburan ini, samar-samar muncul kembali ilusi seakan dirinya telah berubah menjadi Tian Yunzi.
Sensasi ini bukan pertama kalinya ia rasakan. Sebenarnya saat menghadapi bahaya Shui Daozi dahulu, Wang Lin sudah mengalami pengalaman serupa. Seiring peleburan, perlahan pikiran Wang Lin menjadi tenang. Meskipun mata tetap terpejam, benua dunia dewa di bawah tubuhnya seakan terpeta jelas dalam hatinya. Surya dan rembulan terpantul dalam penglihatannya, seluruh makhluk di langit tak luput dari perhitungannya dengan satu gerakan pikiran.
Perasaan seperti ini bisa membuat seseorang berkembang tak terkendali.
Wang Lin, seakan melupakan namanya sendiri, bagai menjadi bagian dari Tian Yunzi. Dalam peleburan yang semakin erat ini, Shen Shi-nya menyebar, mengitari luar tubuhnya, lalu berpencar ke sekeliling.
Dengan cara ini, Wang Lin berusaha menemukan Tian Yunzi melalui hubungan gaib antara tubuh asli dan tubuh kedua-nya. Namun untuk mencapainya, ia harus melebur sepenuhnya, berubah total menjadi tubuh kedua Tian Yunzi.
Metode ini bukan pertama kali digunakan Wang Lin. Ia pernah melakukan renungan mendetail tentang potensi bahayanya, tapi tak menemukan jejak apapun.
Tepat saat Wang Lin melebur dengan tubuh kedua Tian Yunzi, di Domain Bintang Sungai Panggil, sebuah meteor selebar beberapa zhang melayang perlahan di angkasa. Di dalam meteor itu, Tian Yunzi duduk bersila bermeditasi, senyuman iblis mengembang di bibirnya.
Helai rambut putihnya melayang aneh, memancarkan aura immortal. Namun kesan itu buyar oleh senyuman di sudut bibirnya, justru menimbulkan aura suram dan sulit ditebak.
Matanya perlahan terbuka, memancarkan kilauan terang. Senyum di bibirnya semakin lebar. Pandangannya seolah menembus meteor tempatnya berada, menyapu angkasa hingga ke ujungnya di dunia dewa, menatap siluet sosok yang sedang bersila bermeditasi.
"Memang pantas menjadi murid andalan Lao Fu... Kau takkan bisa lolos dari telapak tanganku... Semakin tinggi tingkat kultivasimu, semakin besar bantuanmu bagi Lao Fu, semakin banyak keuntungan yang kudapat..."
"Hah? Sudah tujuh lapisan inti... Bagus, bagus, bagus!" Tian Yunzi tersenyum sambil bergumam. Tangan kanannya terangkat, perlahan mengepal. Di sekejap mata itu, hawa inti sebab-akibat tiba-tiba menyebar dari telapak tangannya.
Ini benar-benar inti karma, tak bisa disangkal lagi!!
"Tangan kiri mengatur hidup, tangan kanan menguasai mati... Lao Fu pun akan..." Tian Yunzi meletakkan tangan kiri di lutut. Dari kedua telapak tangannya, selain inti karma, muncul dengan jelas inti kedua - kehidupan dan kematian!
"Memejamkan mata adalah ilusi, membukanya adalah kebenaran..." Dalam sorot mata Tian Yunzi, inti realitas dan ilusi mulai terkumpul.
Lebih mengguncang lagi, di pupil mata kiri Tian Yunzi, semburan api berkobar dahsyat. Di mata kanannya, kilat dan guntur membelah cakrawala melintasi pandangannya.
"Semua ini juga bisa kulakukan... Inti pembantaian, Lao Fu juga memilikinya..." Di antara alis Tian Yunzi, muncul pusaran samar-samar perlahan. Di dalam pusaran itu, dengan jelas terlihat sosok Tian Yunzi lain berbaju jubah abu-abu!
"Bagus... Semua ini telah kuterima. Tinggal inti ketujuh yang belum..." Sorot mata Tian Yunzi berkilat. Pupil matanya segera dipenuhi urat-urat darah yang dalam sekejap memenuhi seluruh bagian pupilnya. Perlahan, mulai muncul jejak-jejak Larangan.
Hanya saja sistem Larangan dalam urat darah pupilnya masih membutuhkan waktu untuk sepenuhnya melebur ke semua urat darah. Saat ini sedang berkembang perlahan, diperkirakan tak lama lagi Tian Yunzi akan mencapai pencerahan menyeluruh terhadap inti Larangan.
"Mengubah urat darah di mata menjadi hukum alam semesta, menjadikan kehendak diri sendiri sebagai hukum kosmis... Murid, kau benar-benar membuat gurumu terkejut. Metode seperti ini belum pernah terpikirkan sepanjang sejarah... Bagus, pantaslah kau disebut 'anak yang melawan kodrat' hasil deduksi tak terhitung zamanku!
Rencanaku akan terselesaikan melalui dirimu, pasti akan tercapai!" Tian Yunzi menjilat bibirnya, matanya berbinar-binar kegembiraan - ekspresi yang sangat langka terlihat pada sosoknya yang biasanya tenang!
"Aku memiliki sebatang pohon, ditanam sejak dua ribu tahun lalu, sudah berbunga... Namun sekarang belum saatnya memetik buahnya, masih perlu diberikan pupuk..."
Sorot mata Tian Yunzi berkilat. Larangan dalam urat darah matanya mulai menyebar, dalam waktu singkat telah menjangkau tiga puluh persen jaringan mata, terus meluas.
Namun pada sekejap mata itu, tiba-tiba ekspresinya mengeras. Senyumnya lenyap seketika, bahkan larangan yang sedang menyatu cepat-cepat di matanya pun terhenti mendadak.
Di dunia dewa baru, di puncak gunung tempat gubuk Wang Lin berdiri, tubuh Wang Lin yang telah bersila bermeditasi selama lima hari di luar gubuk tanpa bergerak sedikitpun, tiba-tiba membuka matanya pada momen ini, memaksa diri memisahkan diri dari peleburan dengan tubuh kedua Tian Yunzi.
Raut wajaknya muram, menunjukkan kecurigaan di pandangannya sambil menunduk mengamati tubuhnya sendiri, keningnya berkerut sangat kencang.
"Aneh, mengapa aku merasa inti seolah berkurang saat melebur dengan tubuh kedua Tian Yunzi..." Wang Lin merenung sambil memeriksa ketujuh inti-nya dengan cermat, namun bagaimanapun dilihat, inti tak berkurang sedikitpun. Ini membuatnya agak lega, tapi keraguan tetap menyelimuti jiwanya.
"Inti tidak berkurang... Tapi mengapa aku merasakan hal itu... Mungkinkah ini ilusi..." Wang Lin diam sejenak, kemudian kembali menyatukan jiwanya dengan tubuh kedua Tian Yunzi. Perlahan-lahan peleburan terjadi, namun tepat sebelum proses menyatu sepenuhnya, tiba-tiba tubuhnya limbung. Dengan kasar ia memutus peleburan dan berdiri tegak.
Ekspresinya muram bagai es musim dingin yang mematikan. Wang Lin menatap langit, sorot mata dinginnya memancar tajam.
"Tidak benar!! Perasaan ini mustahil ilusi! Tubuh kedua Tian Yunzi pasti bermasalah!" Tangan kanan Wang Lin menepuk antara alisnya lalu menarik keras. Segumpal asap tipis berbentuk jiwa tercabut dari dahinya, berubah menjadi sosok Tian Yunzi di telapak tangannya.
Roh tubuh kedua Tian Yunzi itu duduk bersila, tak bergerak bagaikan patung.
“Di mana letak masalahnya sebenarnya...” Menatap tajam jiwa tubuh kedua Tian Yunzi, Wang Lin menyebarkan Shen Shi-nya untuk memeriksa jiwa tersebut dengan cermat. Namun hingga akhir, tak ditemukan petunjuk apapun. Hal ini semakin memperdalam keraguannya.
“Tak ada jejak, inti pun tak berkurang sedikitpun. Semua hanyalah perasaanku. Jangan-jangan memang persepsi saya yang salah... Tubuh kedua Tian Yunzi ini dengan tubuh aslinya memiliki hubungan tertentu. Sebenarnya ini adalah metode yang saya gunakan untuk melacak Tian Yunzi, tapi kini, saya mulai merasa bahwa hubungan ini—atau mungkin tubuh kedua ini sendiri—seolah sudah termasuk dalam perhitungan Tian Yunzi...” Jiwa Wang Lin bergetar. Ia tak sanggup mempercayai teorinya sendiri.
“Dulu di Daerah Yao Ling, saya menggunakan Jurus Senja Patah untuk membunuh tubuh kedua Tian Yunzi dan mengambil alihnya. Jangan-jangan peristiwa itu pun merupakan rencana Tian Yunzi? Ini... Ini benar-benar tak terbayangkan!” Di benak Wang Lin terbayang adegan-adegan di Daerah Yao Ling. Bahkan kini saat mengingat kembali, ia sama sekali tak menemukan jejak kesengajaan Tian Yunzi dalam peristiwa tersebut.
Memandangi roh tubuh kedua Tian Yunzi, ekspresi Wang Lin berubah-ubah, semakin muram. Ia tak kunjung paham. Dalam keheningan, kilatan sinar tajam menyala di kedua matanya. Tubuhnya limbung seketika menghilang dari tempatnya.
Siluetnya muncul kembali di selatan dunia dewa, di kaki pegunungan menjulang tinggi ke awan. Seluruh permukaan gunung itu putih tertutup salju—sebuah gunung bersalju.
Angin dingin mengaum, membawa butiran kristal salju yang menusuk tulang. Di kaki gunung, Wang Lin melompat tinggi menyambar puncak. Desiran angin menerpa wajahnya, namun tak sedikitpun mampu menghalangi geraknya.
Saat mendekati lereng gunung, Wang Lin melihat Qing Shuang. Sosoknya mengenakan jubah putih, memandang langit dan bumi di depan dengan sorot mata penuh kesepian, seakan bergulat dengan kenangan yang mengusik.
Di belakangnya, Zhou Yi seolah berbisik sesuatu, pandangannya pada Qing Shuang dipenuhi kelembutan dan cinta. Mereka tak menyadari kedatangan Wang Lin, yang juga tak mengganggu mereka. Dengan satu goyangan tubuh, Wang Lin melintasi sisi mereka dan mencapai puncak gunung.
Di sana, berdiri paviliun putih yang diselimuti energi dewa. Di langit, energi itu berubah menjadi pusaran raksasa yang menyapu ke delapan penjuru, terlihat jelas bahkan dari jarak jauh.
Di luar paviliun, tubuh Wang Lin muncul dari kehampaan.
Pintu paviliun membuka tanpa suara. Qing Lin yang mengenakan jubah biru tampak seperti sarjana, tersenyum menyambut Wang Lin.
"Saudara Wang jarang berkunjung ke sini. Urusan apa yang membuatmu mencari Qing?"
Meskipun Qing Lin pernah menyatakan akan menerima Wang Lin sebagai murid di masa lalu, namun seiring perjalanan waktu, pernyataan tersebut perlahan tidak lagi disebutkan. Terlebih dengan tingkat kultivasi dan identitas Wang Lin saat ini, Qing Lin secara alami telah mengubah sebutannya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap rekan sejalan.
"Sejak dulu aku mendengar Senior Qing Lin ahli dalam perhitungan. Wang membutuhkan bantuan Senior untuk melindungi dan membantu melakukan deduksi serta kalkulasi!" Wang Lin menyatukan tinju dengan ekspresi serius, menatap Qing Lin.
"Baik, Qing akan mengerahkan seluruh kemampuannya! Katakan saja apa yang perlu dilakukan." Melihat raut wajah Wang Lin yang kaku, Qing Lin segera menyimpan senyumnya dan berbicara dengan suara berat.
"Roh yang kumiliki ini adalah roh tubuh kedua Tian Yunzi dari Kunxu. Tian Yunzi sangat ahli dalam kalkulasi, dan kini keberadaannya tak diketahui. Aku khawatir akan terjadi masalah padanya, sehingga ingin mencari melalui roh tubuh kedua ini... Tapi..." Setelah menjelaskan kejadian sebelumnya, Wang Lin menggerakkan tangan kanannya dan menampilkan roh tubuh kedua Tian Yunzi.
Mendengar perkataan Wang Lin, raut wajah Qing Lin menjadi serius. Setelah Wang Lin selesai berbicara, matanya memancarkan kilatan sinar tajam, menatap tajam roh tubuh kedua Tian Yunzi.
"Apa! Ada hal seperti ini!! Biarkan aku periksa roh ini terlebih dahulu!" Qing Lin mengangkat tangan kanannya, mencengkeram roh tubuh kedua Tian Yunzi, lalu meneliti dengan saksama.
