Angin di dunia dewa membawa energi suci yang merasuk ke hati. Saat suasana hati sedang gembira, hembusannya terasa sejuk menyegarkan di dalam dada.
Tapi bila hati sedang dilanda gejolak, seberapapun magisnya tiupan angin immortal, takkan mampu memberikan kejernihan pikiran.
Qingshui berdiri, menoleh memandang Wang Lin sejenak. Setelah diam beberapa saat, ia pergi sambil menghela napas dalam hati. Identitas Jiwa Ketiga telah ia pahami, termasuk hubungan siklus reinkarnasinya yang kini terjalin dengan Wang Lin. Ia mengerti pergumulan batin muridnya itu.
Hingga Qingshui pergi, Wang Lin masih duduk di puncak gunung itu, menatap langit dunia dewa. Pergulatan dalam ekspresinya belum menghilang.
Seandainya Jiwa Ketiga ini adalah orang asing bagi Wang Lin, maka tanpa ragu-ragu ia akan menggunakan segala metode: turun tangan, menyegel, atau bahkan menghancurkan, demi mencegah takdir tujuh roh sekunder terserap setelah tiga jiwa bersatu.
Namun kenyataannya, Jiwa Ketiga ini ternyata Xie Qing, muridnya sendiri. Membuatnya membunuh muridnya sendiri dengan tangan sendiri, hati Wang Lin terasa perih.
Setelah waktu yang lama, Wang Lin menghela napas panjang. Saat malam tiba, ia menarik kembali pandangannya yang menatap langit. Masih belum bisa memutuskan, namun dalam hati telah ada jawaban yang samar.
Namun selain identitas Jiwa Ketiga, dua masalah lain mengganggu Wang Lin, membuat kebenaran yang seharusnya jelas ini kembali menjadi kabur.
"Tian Yunzi adalah bagian dari Jalan Langit. Dalam pertempuran sebelumnya melawannya, aku memasuki siklus reinkarnasinya dan melihat di awal waktu sebelum segala zaman, ia menyerap roh sekunder ketujuh dari Immortal Venerable Pelangi!
Namun saat Immortal Venerable Pelangi collapse total, ketika tiga jiwa dan tujuh roh sekunder baru saja terpisah, aku kembali melihat roh sekunder ketujuh itu..." Wang Lin menutup mata, mengitari kilau perenungan di pupilnya.
"Aku melihat tujuh roh sekunder masuk ke siklus reinkarnasi dan menghilang. Mungkin roh sekunder ketujuh ini benar-benar telah bereinkarnasi sekali, seperti Jiwa Ketiga yang telah bereinkarnasi berkali-kali. Saat mencari tempat reinkarnasi baru setelah kematian tertentu, ia diserap oleh Tian Yunzi yang merupakan manifestasi pecahan dari Jalan Langit.
"Roh ketujuh ini berwarna ungu, mewakili amarah dan kegilaan Pelangi. Ia ditelan oleh Tian Yunzi... Seharusnya melebur menjadi satu entitas, tapi di tubuh Binatang You Ming yang telah menelan Tian Yunzi, aku merasakan sesuatu yang samar - di dalamnya tidak ada roh sekunder ketujuh Immortal Venerable Pelangi!" Wang Lin membuka mata dengan kasar, sorot mata dingin berkilat di dalamnya.
"Jika perasaanku salah mungkin masih bisa dimaklumi, tapi sekali perasaanku benar - di dalam Jalan Langit tidak ada roh sekunder ketujuh, lalu di manakah roh ini! Dan siapa lagi!!" Wang Lin mengerutkan kening.
"Sebelumnya ketika Jalan Langit gagal menyerap Empat Jenderal Perang dan kakek tua Zhan, aku sudah curiga Jalan Langit masih belum utuh. Jika tebakanku benar saat ini, ini juga bisa membuktikan Jalan Langit memang tidak utuh!"
"Masih kurang satu bagian... Mungkin bagian yang hilang itu adalah roh sekunder ketujuh! Jangan-jangan Tian Yunzi masih memiliki tubuh kedua yang belum mati!" Pupil mata Wang Lin tiba-tiba mengkerut.
“Aku hampir melupakan seorang Tian Yunzi berjubah abu-abu!!” Wang Lin menarik napas dalam-dalam.
“Mungkin bukan dia……”
Di puncak gunung itu, Wang Lin terdiam lama. Masalah pertama ini membingungkan dan tak ada jawaban. Namun dibandingkan masalah kedua, jelas masalah kedua yang mengganggu Wang Lin lebih membuat pikiran nya kacau.
“Dari tujuh roh sekunder, aku telah mengetahui enam: Qing Shui, Situ, Tanlang, Qing Lin, Mu Bingmei, San Ling Shang Ren... Di antaranya, Qing Shui dan Situ adalah roh Qicai. Aku tidak terkejut karena roh takdir mereka berdua tidak muncul dalam siklus reinkarnasi Tian Jie!
Tapi roh takdir keempat orang lainnya justru ada dalam siklus Tian Jie itu... Ini seharusnya menjadi metodedaku untuk mengidentifikasi roh Qicai, namun sekarang justru kontradiktif!” Wang Lin mengusap pelipisnya, tak mampu memahaminya.
"Di dalam siklus reinkarnasi Tian Jie terdapat roh takdir, ini menunjukkan mereka adalah makhluk yang berkembang biak di dalam dunia kediaman. Jika demikian, bagaimana keempat orang ini bisa menjadi tujuh jiwa pelangi... Ada yang tidak beres di sini!"
Wang Lin mengangkat kepalanya, menatap malam di dunia dewa. Sorot matanya menunjukkan perenungan. Tangan kanannya menepuk antara alis, seolah menyentuh Binatang You Ming sebesar partikel di dalam tubuhnya.
"Tidak bisa memahami... Tapi aku samar-samar merasakan, hal ini sangat krusial, bahkan mungkin menjadi metode akhir untuk menyelesaikan peleburan tiga jiwa pelangi..."
"Jika semua yang kulihat di dimensi ilusi bukanlah kenyataan, maka tidak bisa dijelaskan..."
"Jika yang kulihat nyata, Qing Shuang dan tiga lainnya memang bagian dari tujuh roh sekunder, maka keberadaan roh takdir dalam siklus reinkarnasi Tian Jie menjadi tidak bisa dijelaskan..." Mata Wang Lin perlahan dipenuhi urat darah. Ia seakan masuk ke dalam simpul mati, tidak mampu memahami maupun keluar.
Di belakang Wang Lin yang tidak terlalu jauh, Xuan Luo Mahadewa membuka matanya. Ia terus mengamati Wang Lin, baik saat bermimpi kembali ke Zhu Que maupun saat mencari Jiwa Ketiga tadi, ia terlibat di dalamnya dan melihat segalanya.
"Ia masuk ke dalam siklus pikiran yang berulang, dalam jangka pendek tidak bisa memahaminya. Sebenarnya hal ini sangat sederhana..." Xuan Luo mengangkat tangan kanannya, tiba-tiba menunjuk ke arah Wang Lin.
Saat jari itu diarahkan, tubuh Wang Lin tiba-tiba bergetar. Ia tidak menyadari keberadaan Xuan Luo, tapi pada sekejap mata itu, pikirannya bergemuruh seakan petir menyambar merobek pikirannya, membawanya pada sebuah pikiran aneh!
"Ketidakpastian!! Ini adalah ketidakpastian!!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, matanya memancarkan kilauan terang. Pada sekejap mata itu, pikirannya menjadi jernih seperti belum pernah terjadi sebelumnya, seakan segala hal di langit dan bumi tidak bisa lolos dari aliran pikirannya.
"Qing Lin juga baik, Tanlang juga, atau Mu Bingmei, San Ling Shang Ren, keempat orang ini mungkin pada awalnya, dalam Tian Jie dan siklus reinkarnasi itu, sama seperti Situ dan Qingshui, tidak memiliki roh takdir di dalamnya!
Namun dalam siklus reinkarnasi yang berulang kali, karena suatu perubahan aneh, keempat orang ini menjadi individu sejati, sama sekali berbeda dengan Immortal Venerable Pelangi. Inti mereka mungkin pernah menjadi bagian dari pelangi, tapi sekarang, di bawah perubahan aneh ini, mereka telah menjadi penghuni sejati dunia kediaman.
Siklus demi siklus, perubahan demi perubahan, peleburan demi peleburan, hingga kini mereka telah benar-benar menjauhkan diri dari Immortal Venerable Pelangi. Mereka pernah menjadi roh pelangi, tapi sekarang, BUKAN!!
Ini adalah kekuatan takdir! Ini adalah kekuatan inti yang paling mendekati Jalan Langit yang misterius! Ini adalah ketidakpastian! Keempat orang ini, di bawah ketidakpastian inilah, memunculkan kejadian-kejadian samar yang membingungkanku!" Wang Lin bergumam. Pikiran ini datang tiba-tiba, namun berhasil menghancurkan kebingungannya.
“Sedangkan Situ dan Qingshui, belum sepenuhnya berubah di bawah ketidakpastian ini menjadi individu independen... Mungkin jika menunggu beberapa puluh ribu tahun lagi, setelah mengalami beberapa kali siklus kematian dan reinkarnasi, mereka akhirnya akan terpisah sepenuhnya dari Immortal Venerable Pelangi melalui proses asimilasi di bawah takdir Jalan Langit ini!”
Wang Lin menarik napas dalam-dalam, kebeningan dalam pikirannya membuatnya mampu menganalisis segala persoalan dengan lancar bagai mata air yang mengalir deras.
“Kekuatan yang terkandung dalam Jalan Langit ini, jika mampu mengubah tujuh roh sekunder, seharusnya bisa juga mengubah tiga jiwa. Jika aku bisa menguasai kekuatan ini, maka Jiwa Ketiga akan menjadi independen. Sekali Jiwa Ketiga merdeka, proses peleburan tiga jiwa takkan mungkin terjadi lagi!
Jika tiga jiwa tidak bisa melebur, maka semua masalah akan terpecahkan!! Hanya saja, apa sebenarnya hakikat kekuatan ini...” Meskipun pikirannya jernih, Wang Lin tetap tidak bisa membayangkan inti misterius dari Jalan Langit ini.
Jalan Langit-nya masih belum utuh, atau bisa dikatakan, ia belum memahami Jalan Langit yang dikuasainya ini—mengapa ia muncul, bagaimana bisa berkembang biak semua makhluk, dan menciptakan hukum dan hukum kosmis!
Kebeningan dalam pikirannya, seiring malam yang perlahan mulai memutih, berangsur menghilang dari tubuh Wang Lin. Xuan Luo yang berdiri tak jauh di belakangnya, menghela napas pelan.
"Jalan Langit... Keajaiban benda ini, bukan hanya dia, bahkan aku pun masih banyak yang tak tersadar. Hanya karena serangkaian kebetulan di masa lalu, saat menjadi Mahadewa, barulah sedikit paham... Tapi jika ingin sepenuhnya mengerti, kecuali tingkat kultivasiku bisa naik satu tingkat lagi..." Kilau aneh terpancar dari mata Xuan Luo.
"Sembilan Matahari pun terus mencari jalan untuk melangkah lebih jauh, namun hingga kini tak satu pun berhasil. Mereka hanya bisa merenung saat terpaksa bereinkarnasi berulang kali... Jalan Langit, benda ini awalnya berasal dari Dunia Dewa Tai Gu. Kedalaman metafisika Dunia Dewa Tai Gu itu, entah kapan akan ada yang benar-benar memahaminya... Ah." Tangan kanannya menepuk, sorot mata Xuan Luo mendarat di jari telunjuk. Di sana, terukir tanda bulat berwarna hitam bagai lubang hitam, berputar perlahan sambil memancarkan hawa khas Jalan Langit.
Pagi buta, cahaya keemasan mengusir gelapnya malam. Saat sinar pertama menyapu ufuk langit, Wang Lin menghentikan renungannya. Ia menarik napas dalam-dalam lalu berdiri. Tatapannya yang terangkat memancarkan kerumitan perasaan. Satu langkah mantap diayunkannya, siluetnya bagai sungai panjang yang menyambar langit ketujuh di detik-detik fajar merekah.
Pada momen itu, wujudnya seakan bersaing gemilang dengan cahaya fajar pertama. Dalam sekejap napas, siluetnya menerjang langit-langit galaksi perak, menerobos formasi pertahanan angkasa, lalu melesat liar menuju Luotian di hamparan bintang!
Gelombang energi berpusar, siluet Wang Lin melebur dalam kehampaan dan menghilang. Saat muncul kembali, ia telah berdiri di angkasa Domain Bintang Luo Tian, di luar dunia dewa.
Satu langkah mengubah langit dan bumi!
Setelah muncul, Wang Lin tidak menyebarkan persepsi spiritual. Ia menutup mata. Xie Qing adalah muridnya; hubungan sebab-akibat di antara mereka memungkinkannya merasakan keberadaan sang murid tanpa perlu menggunakan shen shi.
Setelah lama, Wang Lin membuka mata dan memandang ke timur. Sorot matanya semakin pekat dengan kompleksitas. Ia merasakan Xie Qing berada di kedalaman timur Luo Tian, di sebuah planet kultivasi—seolah menunggu kedatangannya...
"Apakah kau benar-benar menungguku...?" Wang Lin mendesah pelan. Langkahnya menyusup ke kehampaan, menghilang tanpa bekas saat ia bergerak ke timur.
Di saat yang sama, Empat Jenderal Perang mengaum melesat di Domain Bintang Luo Tian. Di depan mereka, binatang kabut raksasa menggoyangkan kepala besarnya. Setiap langkahnya memancarkan cahaya redup terang, seakan telah menemukan jejak yang dicari.
Kakek tua Zhan mengikut di belakang Empat Jenderal Perang, sorot matanya saat ini sangat kuat. Ekspresi binatang kabut itu menunjukkan informasi yang ia pahami!
Di Domain Bintang Luo Tian yang sama, di area yang terhubung dengan Sungai Panggil, kultivator pelangi melangkah masuk. Ia telah menyisir seluruh Sungai Panggil tanpa menemukan petunjuk, dan kini mulai melakukan pencarian ketat di wilayah Luo Tian.
