Xuan Luo mengeluarkan suara terkejut. Menurut pengamatannya, sekejap mata tadi pandangan Wang Lin bersilangan dengan matanya seolah saling mengunci tatapan. Penemuan ini sangat mengguncang Xuan Luo.
Namun segera, pandangan Wang Lin menyapu sekilas seperti biasa, seakan hanya kebetulan yang tak disengaja.
Wang Lin bernapas dengan datar. Saat ini, tidak hanya lukanya telah pulih, namun dalam tubuhnya terdapat kekuatan langit dan bumi. Seolah dengan mengepal tangan, ia bisa menghancurkan kehampaan. Kekuatan Dao Gu ini bergema dalam tubuhnya, mengguncang lima organ dalam dan enam organ penyimpan, membuat Wang Lin merasa sangat nyaman.
Inilah warisan sejati. Jika setiap proses warisan harus sangat menyakitkan, jelas tidak sesuai.
Kekuatan Dao Gu bergema di setiap sudut tubuhnya, mengaliri setiap inci tulang dan seberkas daging-darah. Wang Lin merasakan kepuasan seolah menggenggam langit. Jiwa Yuan Shen-nya, berkat getaran organ dalam, seakan mendapat nutrisi cukup. Dalam tubuhnya memancarkan cahaya lembut yang siap meledakkan kemampuan supernatural hasil peleburan dengan intinya kapan saja.
Efek setetes darah segar mungkin tak sekuat ini. Tetapi jika setetes ini adalah tetes terakhir yang mencapai kesempurnaan, segalanya menjadi sangat berbeda.
Merasakan perbedaan dalam tubuhnya, Bintik Bintang di antara alis dan sorot mata Wang Lin tetap delapan untuk ketiga suku. Meski tidak bertambah, namun menjadi lebih padat. Saat berputar, cahaya redup semakin pekat, seperti proses penguat dasar.
Dalam persepsi Wang Lin, ia kini samar-samar merasakan panggilan yang muncul dari kedalaman langit-bumi yang terbeku ini. Panggilan ini mirip dengan sensasi lengan kanan Yemo yang pernah dirasakannya di Lautan Awan dulu.
Sebelum melebur setetes darah segar itu, Wang Lin sama sekali tidak menemukan hal ini.
Seiring stabilnya kekuatan Dao Gu dalam tubuh Wang Lin sehingga hawa energinya tak lagi bocor, Dewi Kuno yang bersujud di hadapannya perlahan-lahan berdiri. Sorot matanya pada Wang Lin dipenuhi rasa segan.
Sesaat tadi, Wang Lin bagaikan Leluhur tiga suku kuno, membuat jiwa sang dewi terguncang.
"Terima kasih, permintaanmu sebelumnya, jika Wang bisa menemukan pintu sejati, pasti akan membantumu meninggalkan tempat ini!" Wang Lin berdiri, menyatukan tinju ke arah perempuan itu.
Dewi Kuno itu mengangguk perlahan, tak berbicara.
"Di sana, apa yang disegel?" Tangan kanan Wang Lin menunjuk ke arah sumber panggilan yang dirasakannya.
"Di sana terdapat gunung belakang Sekte Dong Lin, tempat Dong Lin Chi berada. Namun kolam ini diciptakan berdasarkan ingatan Sang Tuan, tak memiliki kekuatan nyata." Dewi Kuno itu mengangkat pandangan, raut wajahnya menunjukkan kebingungan.
Mata Wang Lin berkilat, menatap lokasi tersebut. Setelah merenung sebentar, tubuhnya melayang ke udara.
"Wang harus pergi ke sana. Tentang urusan hari ini, sekali lagi terima kasih. Aku tegas memisahkan permusuhan dan kebaikan - dendam telah hilang, kebaikan masih kuingat. Pasti akan kubantu kau keluar dari sini!" Wang Lin menyatukan tinju ke Dewi Kuno, tanpa jeda langsung berbalik dan melangkah menembus lapisan es menuju sumber panggilan itu.
Lapisan es dikelilingi hawa dingin, namun tidak menghalangi langkah Wang Lin. Bekuan di tempat ini hanya berlaku bagi orang lain, bagi Wang Lin, bagaikan berjalan di tanah datar.
Menerobos dalam lapisan es, hawa dingin menyapu wajah. Meski Wang Lin pun merasakan kedinginan, cukup dengan memutar tingkat kultivasi dalam tubuhnya, hawa itu pun menghilang dengan sendirinya.
Permukaan es bagaikan cermin, dalam perjalanannya siluet Wang Lin tercermin samar. Di belakang bayangannya, muncul ilusi kabur yang terdistorsi. Wang Lin menyapukan pandangan sekilas, lalu melanjutkan perjalanan dengan raut wajah tetap tenang.
Area ini sangat luas, namun dengan kecepatan Wang Lin, setelah setengah batang dupa, rasa panggilan itu semakin jelas—terletak kurang dari sepuluh ribu zhang di depan!
Meski langit-bumi di sini membeku, Wang Lin tetap bisa mengenali bentuk gunung besar. Di balik lerengnya, batu giok abadi bertebaran. Pada sekejap ia melintas, dengan jelas terlihat kolam air raksasa di balik gunung itu!
Kolam air ini sebesar danau, namun juga terbeku, samar-samar memancarkan energi dewa yang melingkupinya.
Sorot mata Wang Lin berkilat, dengan hati-hati ia melangkah perlahan. Beberapa saat kemudian, ia tiba di atas kolam tersebut. Saat menunduk melihat ke bawah, pupil matanya tiba-tiba menyempit tajam.
Meskipun kolam itu terbeku, kondisi esnya semi-transparan. Berdiri di atasnya dan memperhatikan seksama, bisa terlihat samar-samar bahwa di dalam danau yang membeku itu, ternyata terdapat sebuah objek!
Itu adalah lengan raksasa, tepatnya tangan kiri!
"Tangan Kiri Yemo!" Wang Lin menarik napas dalam-dalam, kilatan sinar tajam terpancar dari matanya. Sebelumnya saat tiba di sini, ia sudah memiliki teori berbeda—mengira itu adalah Mata Kiri Yemo. Namun tak disangka, yang ditemukan justru tangan kirinya!
“Setelah meleburkan lengan kanan Yemo, jurus merobek langit sudah cukup untuk mencabik-cabik tubuh kultivator Langkah Ketiga... Jika bisa melebur lengan kiri ini, dengan kedua tangan sekaligus menggunakan jurus merobek langit, kekuatannya...” Wang Lin semakin berdebar memikirkan hal ini.
Kaki kanannya mengangkat hendak melangkahkan tubuh ke dalam lapisan es, namun tiba-tiba muncul kekuatan pantulan dari dalam danau yang menghantam kedua kakinya, menggoyangkan tubuhnya sehingga tak bisa masuk ke dalam lapisan es danau itu.
Wang Lin mata berkilat, menatap tajam lapisan es di bawah. Tempat ini terasa sangat iblis, jelas berbeda dengan lapisan es di posisi lain.
“Kolam Dong Lin... Di sinilah seharusnya Kolam Dong Lin berada. Hanya saja aku tak tahu keajaiban apa yang dimiliki kolam ini, hingga Immortal Venerable Pelangi secara khusus menciptakannya berdasarkan ingatan...” Wang Lin mengamati sekeliling dengan cermat, namun tak menemukan jejak apapun.
Permukaan kolam yang membeku ini terlihat sangat biasa.
Ia berjongkok dan menekan tangan kanannya ke permukaan es danau. Di bawah tekanan lembut itu, suara retakan berderak bergema. Lapisan es danau langsung bergetar, retakan-retakan halus tiba-tiba muncul. Namun saat celah-celah itu terbentuk, hawa dinginnya menghilang dan lapisan es seketika pulih seperti semula.
Dengan mengibaskan lengan bajunya, pedang darah menyambar keluar di bawah pantulan cahaya merah. Senjata itu menghujam ke lapisan es dengan gemuruh dahsyat, namun terpental dipantulkan dengan paksa. Di permukaan es terbentuk cekungan dengan retakan-retakan menyebar di pinggirannya, tapi dalam sekejap mata semuanya kembali utuh.
Wang Lin menatap tajam kolam es. Pandangannya menembus lapisan es, tertuju pada tangan kiri Yemo di dalamnya. Perlahan, ia mulai melihat jejak-jejak tersembunyi.
“Es di kolam ini telah menyatu dengan lengan kiri Yemo. Dengan demikian, es ini memperoleh kekuatan regenerasi Yemo... Jadi, meskipun dihancurkan, akan menyembuh dalam sekejap napas." Wang Lin tidak merenung dalam hati, melainkan berbisik seolah berbicara pada diri sendiri, atau mungkin pada orang lain...
Di atas kolam es, Xuan Luo berdiri dengan kedua tangan di belakang, juga menatap air kolam. Mendengar perkataan Wang Lin, ia tersenyum dengan sorot mata yang menunjukkan keanehan.
Tidak bisa masuk, tak bisa dihancurkan. Wang Lin mengerutkan kening sambil mendengus keras. Tangan kanannya terangkat, kelima jarinya membentuk cakar. Kekuatan Dao Gu dalam tubuhnya bergemuruh terkonsentrasi di lima jari, memancarkan cahaya redup yang menyilaukan dan hawa Daogu yang pekat.
"Dao Gu takkan musnah!" Dalam bisikan Wang Lin, kelima jarinya tiba-tiba memantulkan ribuan bayangan bertumpuk. Gerakan puluhan ribu bayangan yang terus-menerus ini akhirnya tiba-tiba menghilang dan menyatu. Pada saat fusi tersebut, tangan kanan Wang Lin langsung menyambar ke lapisan es di bawahnya.
Gemuruh dahsyat mengguncang, gema langit dan bumi tak henti bergema. Terlihat tangan kanan Wang Lin yang baru saja mencengkeram es kolam di bawahnya, tiba-tiba memunculkan ribuan bayangan yang hampir lenyap.
Satu cengkeraman ini sesungguhnya setara dengan puluhan ribu kali serangan Wang Lin. Dengan dukungan mantra "Dao Gu takkan musnah", kekuatan ini bertarung melawan energi penyembuhan kolam air. Deru menggelegar memekakkan telinga, hingga akhirnya dengan geraman rendah, lima jarinya mencengkeram mati-matian lapisan es kolam. Dengan tarikan kasar yang penuh kekuatan, permukaan es kolam bergetar hebat, menyisakan sebongkah es sebesar telapak tangan yang berhasil dicabut!
Memegang bongkahan es itu, Wang Lin mengamatinya dengan seksama di hadapannya. Ia bahkan mencoba meleburnya dengan kekuatan inti api, namun tak sedikitpun es itu meleleh. Semakin ia perhatikan, sorot matanya semakin serius. Di dalam es itu terkandung seberkas kekuatan aneh yang terasa mirip dengan kekuatan inti dalam persepsi spiritualnya.
Namun ada perbedaan yang tak bisa dijelaskan, seolah-olah jika tempat ini tidak terbeku, merendam diri di dalamnya untuk berlatih kultivasi akan memberikan manfaat besar bagi inti.
Hanya saja seberkas kekuatan ini tidak hanya langka, lebih banyak berada dalam keadaan samar-samar. Wang Lin merenung sejenak, sorot matanya menunjukkan pencerahan.
Tempat ini diciptakan oleh Immortal Venerable Pelangi melalui ingatan, dipelihara dengan nyawanya sendiri. Artinya, Kolam Dong Lin ini benar-benar ada di Benua Xiangang, khasiatnya sangat mungkin adalah untuk merawat inti!
Tingkat kultivasi Pelangiterbatas, hanya bisa menciptakan kerangka kasar, tak mampu mereplikasi efek sejati Kolam Dong Lin.
Setelah berpikir sebentar, Wang Lin menyimpan balok es ini ke ruang penyimpanan. Benda aneh ini tetap tidak meleleh di ruang penyimpanan, memancarkan hawa dingin layaknya kristal.
Menatap tajam es kolam, Wang Lin menarik napas dalam-dalam, tangan kanannya kembali terangkat, terkandung mantra "Dao Gu takkan musnah", di lapisan es ini terus-menerus menggemuruh. Perlahan, seiring perjalanan waktu, setelah beberapa shichen, sebuah cekungan muncul di kolam es. Wang Lin berada di dalamnya, dengan metode yang agak kasar ini terus menciptakan suara deru dahsyat.
Setengah batang dupa kemudian, dalam deru dahsyat terakhir yang berputar-putar, lima jari tangan kanan Wang Lin mencengkeram erat di dalam cekungan. Setelah berhasil mencabut seonggok es murni, di bawah lapisan es kakinya terlihat kulit lengan kiri Yemo!
Kulit itu hanya sebesar telapak tangan yang terlihat, warnanya kelabu mati. Namun hawa Daogu yang pekat dan panggilan rindu itu langsung mengalir deras ke jiwa Wang Lin. Wang Lin menarik napas dalam-dalam, duduk bersila di sampingnya, tangan kiri menekan kulit lengan kiri Yemo yang terbuka itu.
Pada saat tangan kirinya menekan, lengan kiri Yemo memancarkan cahaya redup yang menembus lapisan es di sekelilingnya, menyembur keluar sehingga kolam es ini terlihat diselimuti cahaya mistis, menciptakan keindahan yang terasa iblis.
Cahaya ini terus-menerus memancar ke delapan penjuru, akhirnya menyelimuti radius puluhan ribu li sebelum perlahan mulai menghilang.
Waktu berlalu perlahan. Wang Lin yang sedang bermeditasi dengan mata terpejam mengeluarkan sebagian Shen Shi untuk mengitari sekelilingnya. Dengan penuh kewaspadaan, ia mulai menyerap dan melebur lengan kiri Yemo. Terutama dengan pengalaman menyerap lengan kanan sebelumnya, kali ini Wang Lin tampak mahir. Tiga hari kemudian, lengan kiri Yemo di dalam lapisan es itu perlahan menyusut.
Dalam proses penyusutan itu, cahaya redup yang telah menyebar puluhan ribu li seketika berkontraksi dan terpusat. Saat sepenuhnya kembali ke lengan kiri Yemo dalam sekejap mata, tangan kiri itu menjelma menjadi asap tipis yang menerobos masuk ke lengan kiri Wang Lin!
