Pintu gerbang, terbuka sepenuhnya!
Di dalam dunia kediaman, tepat di balik pintu masuk ilusi Luotian, kuali raksasa yang dikelilingi gas hitam itu bergetar gemuruh. Gas hitamnya hancur berantakan seinci demi seinci, menghilang tanpa bekas.
Kuali raksasa ini retak dari tengah membentuk celah besar, cahaya emas tak berujung memancar dari dalam celah disertai gemuruh dahsyat yang berputar-putar. Perlahan-lahan, retakan itu semakin melebar hingga akhirnya benar-benar merobek kuali, membuatnya terbelah menjadi dua bagian dengan suara menggelegar.
Dalam proses pembelahannya, sebuah pintu emas yang hampir setinggi langit perlahan-lahan termaterialisasi. Pintu itu terbuka lebar memperlihatkan pemandangan awan kabut yang kadang menampakkan daratan asing, kadang tampak samar-samar tak jelas.
Bersamaan dengan kemunculan pintu ini, inti gua persembunyian yang berupa reruntuhan di luar kuali pun hancur berantakan, berubah menjadi angkasa yang menyatu dengan langit di dunia kediaman.
Seluruh kultivator di dunia kediaman yang mengamati tempat ini seketika merasakan getaran dahsyat yang menyelimuti seluruh dimensi. Di bawah getaran itu, pintu masuk ke inti kediaman yang dibuat Luo Tian menghilang dengan gemuruh, menampakkan kehadiran kuali raksasa!
Pintu emas dalam kuali memancarkan cahaya keemasan tak berujung yang menutupi seluruh dunia kediaman!
Di luar pintu emas, bayangan-bayangan samar bermaterialisasi satu per satu. Mereka adalah semua orang yang masuk ke dalam dan tidak menemui ajal. Di antara mereka ada Tuo Sen, Lanmeng Daozun, Selir ke-3 Tang Shan, serta orang-orang dari Bintang Lima Elemen.
Juga ada Wang Lin.
Selain cahaya emas dan deru pembukaan pintu gerbang, sekelilingnya sunyi senyap. Tak seorang pun berbicara. Semua pandangan terpusat pada dunia di balik pintu emas itu yang terkadang samar, terkadang jelas-jelas terlihat.
Wang Lin menatap pintu gerbang itu, sorot matanya memancarkan keharuan selama dua ribu tahun lebih.
Pintu itu akhirnya terbuka, akhirnya muncul!!
Hari ini telah lama dinantikan Wang Lin. Hampir sejak ia mengetahui bahwa langit dan bumi tempatnya tinggal hanyalah dunia kediaman, ia selalu membayangkan mungkin suatu hari nanti bisa membuka pintu gerbang gua itu dan melangkah ke dunia sejati - Benua Xiangang!
Kini menatap pintu emas itu, Wang Lin seolah melihat bayangan keraguan. Adegan-adegan selama dua ribu tahun lebih terbayang jelas dalam pikirannya. Dari seorang anak kecil di desa pegunungan yang biasa, langkah demi langkah ia sampai di sini, membuka pintu gerbang kediaman.
Proses bertahap ini pahit, hanya sedikit yang bisa memahami kesulitan dan kegigihan di dalamnya, serta jalinan takdir berulang yang tercipta dari cinta maupun kebaikan.
"Wan'er, pintu dunia kediaman telah kubuka. Di manakah akan kubangunkanmu... Ini janjiku padamu." Wang Lin memandangi pintu itu dengan duka, terbayang sosok Li Mawan dalam benaknya.
"Xie Qing, kujanjikan akan membangkitkanmu kembali. Pasti!"
Wang Lin menyapu pandangannya ke pintu emas itu. Samar-samar, seakan ia melihat seluruh perjalanan hidupnya tercermin di balik pintu.
Selir ke-3 Tang Shan menggigit bibir bawahnya, terpaku menatap pintu emas sementara air mata mengalir di pelupuk matanya. Kerinduannya pada kampung halaman, sekter, keluarga, dan sang Guru tak terbendung. Di dunia kediaman ini, ia telah menjadi penghuni terlalu lama. Mati rasa semestinya menyelimuti, namun kerinduan di hatinya justru menjelma kegigihan.
Hari yang dinantikannya pun tiba.
Orang tua bermarga Ma dari Bintang Lima Elemen dan Yun Yi Feng itu menatap pintu emas dengan ekspresi terharu. Mereka telah berada di dunia kediaman ini sejak zaman purba, namun hingga akhirnya tetap tidak memperoleh sedikitpun hasil. Orang tua bermarga Ma menoleh memandang Yun Yi Feng di sampingnya, sorot matanya memancarkan kelembutan.
Ia masih ingat, dahulu Yun Yi Feng hanyalah seorang pemuda delapan belas sembilan tahun. Kini, selain perubahan pada rupanya, sesungguhnya Yun Yi Feng telah menyimpan kesan zaman yang sangat dalam.
"Pulanglah..." orang tua bermarga Ma mendesah pelan.
"Pulang..." Yun Yi Feng menatap pintu emas. Bahkan seorang perencana ulung yang selalu dingin kepala seperti dirinya pun, di momen ini hatinya dipenuhi kompleksitas dan kebingungan. Ia samar-samar tak bisa menentukan, apakah Benua Xiangang yang menjadi rumahnya, ataukah Bintang Lima Elemen di dunia kediaman ini...
Di belakang orang tua bermarga Ma, dua kultivator paruh baya asal Bintang Lima Elemen lainnya juga menatap pintu emas dengan perasaan terharu dan kompleks yang sulit diungkapkan.
Ada pula Xuanwu dan Zhu Que, keduanya diam, menatap pintu emas, di dalam hati terasa pahit sambil mengingat kembali Sekte Tujuh Jalan masa lalu, adegan-adegan ketika Empat Jenderal Perang mereka pertama kali berkenalan dengan Pemimpin Sekte Immortal Venerable Pelangi.
Kini, mereka akan kembali ke Benua Xiangang, namun Sekte Tujuh Jalan mungkin sudah lenyap berantakan.
Berbeda dengan mereka yang bukan berasal dari dunia kediaman, pandangan Lanmeng Daozun ke arah pintu emas terlihat samar-samar ragu. Meskipun mengetahui banyak hal dan sejak lama menyadari bahwa langit-bumi ini hanyalah sebuah kediaman, namun kini menghadapi pintu gerbang kediaman itu, ia tak tahu harus berbuat apa.
Apakah pergi, atau tetap tinggal...
Tuo Sen, atau mungkin Tu Si, juga diam memandang pintu emas itu, tak jelas apa yang sedang dipikirkannya.
Di Domain Bintang Luo Tian, di luar Kuali Emas Besar, di angkasa yang jauh terlihat beberapa cahaya panjang mengaum. Ternyata ada kultivator dari dunia kediaman yang datang dari jauh. Saat melihat kilatan pintu emas itu sekejap mata, mereka semua terpana.
Pandangan Wang Lin, setelah waktu yang lama akhirnya menarik kembali dari pintu emas. Ia dapat merasakan tubuhnya, pada sekejap mata muncul di angkasa ini, delapan tubuh sejati inti dalam tubuhnya telah menghilang. Inti air masih berada pada tahap kesempurnaan kecil seperti dahulu, sementara tujuh inti lainnya juga tersembunyi dalam tubuhnya.
Segala sesuatu, tetap sama seperti sebelum memasuki Kolam Dong Lin, tidak ada perubahan.
Meskipun sudah lama tahu akan seperti ini, namun di momen ini hati Wang Lin tetap timbul gejolak halus, namun segera dipaksanya ditekan, berubah menjadi harapan akan Kolam Dong Lin di Benua Xiangang.
"Di antara kita, mungkin masih ada Dendam Tersembunyi, mungkin seharusnya menentukan hidup dan mati... Namun kini, pintu gerbang gua telah terbuka! Semua permusuhan dan dendam kita, terhapuskan!
Bila ada di antara kalian yang ingin meninggalkan dunia kediaman, Wang di sini akan mengantar!" Wang Lin menyatukan tinju, memberikan penghormatan kepada semua yang hadir di sekeliling!
Ucapannya tulus, tanpa kepalsuan sedikitpun. Wang Lin, lelah.
Selama lebih dari dua ribu tahun, hingga saat pintu gerbang gua persembunyian dibuka, adegan-adegan ingatan itu terus mengitari hatinya. Siapa pun pasti merasa sangat kelelahan.
Bukan hanya dia yang kelelahan. Semua orang di sini juga dalam kondisi serupa. Lanmeng Daozun terluka demi putrinya. Tuo Sen yang hubungannya ambigu dengan Wang Lin, meski sempat membantu di momen kritis, kini juga kehabisan energi spiritual.
Baik Tang Shan, Xuanwu, Zhu Que, maupun kultivator dari Bintang Lima Elemen—semuanya kelelahan. Pertempuran di inti gua persembunyian kali ini sungguh sangat dahsyat dan langka!
Orang tua bermarga Ma dari Bintang Lima Elemen diam-diam melangkah maju. Ia menyatukan tinju ke arah Wang Lin, matanya memancarkan kilauan terang dengan ekspresi kompleks. Setelah lama menatap, ia perlahan membuka mulut.
"Rekan Tao Wang, Lao Fu akan pergi lebih dulu. Jika suatu hari nanti Anda mengunjungi wilayah Suku Dewa, silakan datang ke Sekte Lima Elemen untuk minum teh!"
“Terima kasih atas bantuan Senior sebelumnya. Jika ada waktu, Wang pasti akan mengunjungi Sekte Lima Elemen.” Wang Lin mengangguk, berbicara dengan tenang.
Di belakang Orang tua bermarga Ma, Yun Yi Feng menghela napas dalam hati sambil memandang sekeliling dengan penuh kerinduan. Akhirnya ia menatap Wang Lin dan memberi penghormatan dengan menyatukan tinju.
“Saudara Wang, jaga dirimu baik-baik. Pertempuran kita di Benua Xiangang belum berakhir. Di sana kita akan menentukan pemenang!”
“Rekan Yun, jaga dirimu.” Wang Lin memandang Yun Yi Feng. Kelicikan orang ini telah sedikit terlihat olehnya selama di dunia kediaman ini. Sambil berbicara, pandangannya beralih ke dua kultivator paruh baya dari Bintang Lima Elemen. Setelah memberi anggukan penghormatan, seolah teringat sesuatu, tangan kanannya menepuk ke arah angkasa nun jauh.
Gelombang energi yang terdistorsi seketika muncul di angkasa tersebut. Siluet Jenderal Harimau Putih dan kultivator paruh baya lainnya dari Bintang Lima Elemen terpapar jelas. Kemunculan mereka tidak mengejutkan Orang tua bermarga Ma yang sepertinya sudah lama mengetahui.
Namun Jenderal Xuanwu dan Zhu Que justru tertegun.
“Rekan-rekan Tao Bintang Lima Elemen, Wang di sini mengantar kalian!” Dalam ucapan Wang Lin, Jenderal Harimau Putih melepas jerat larangan pada kultivator Bintang Lima Elemen itu. Kultivator tersebut diam-diam bergabung dengan rekan sektanya.
Rombongan ekspedisi berubah menjadi beberapa cahaya panjang yang menyambar menuju pintu emas. Dalam sekejap mata mereka memasuki pintu, menyatu dengan kabut samar dalam cahaya keemasan, lalu lenyap.
Menyaksikan orang-orang Bintang Lima Elemen melangkah keluar pintu gerbang, Prajurit Xuanwu dan Jenderal Zhu Que diam-diam maju beberapa langkah memberi penghormatan pada Wang Lin.
"Rekan Tao Wang, tentang kejadian sebelumnya... Ah, terima kasih atas kebaikan memaafkanmu. Kami akan pergi dulu. Jika ada kebutuhan di Benua Xiangang, pasti kami penuhi." Yang berbicara adalah Prajurit Xuanwu. Tangan kanannya mengangkat kepingan giok yang melayang ke arah Wang Lin.
Wang Lin menerimanya sambil mengangguk, lalu memandang ke Jenderal Harimau Putih di kejauhan.
"Kau juga pergilah."
Jenderal Harimau Putih tertegun, sorot matanya menunjukkan rasa syukur yang mendalam. Ia memberi penghormatan dalam-dalam kepada Wang Lin, lalu bergabung dengan Xuanwu dan Zhu Que di sampingnya. Jenderal Zhu Que memandang Wang Lin dengan ekspresi kompleks.
"Terima kasih."
Dalam keheningan Wang Lin, ketiga orang itu berubah menjadi cahaya panjang menyambar ke pintu emas. Perlahan mereka menghilang di balik pintu, kembali ke Benua Xiangang.
Selir ke-3 Tang Shan menggigit bibir bawahnya. Dengan langkah ringan ia mendekati pintu emas raksasa. Di posisi puluhan zhang dari pintu, tubuhnya berhenti mendadak. Ia berbalik menatap Wang Lin.
"Terima kasih..."
"Kau pernah menolongku, aku pun membalasmu. Tak perlu ungkapan syukur." Wang Lin menatap Tang Shan sambil berkata perlahan.
Tang Shan membuka mulutnya seolah ingin mengatakan sesuatu, namun akhirnya diam. Saat siluetnya melebur dalam cahaya emas dan hampir menghilang, tiba-tiba ia menoleh tajam.
"Apa kita akan bertemu lagi kelak..."
Wang Lin tidak berbicara. Mata Tang Shan yang meredup diselimuti cahaya emas, membuat kegelapan dalam sorot matanya yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri, perlahan menghilang di dalam pintu emas.
Setelah semua orang yang bukan penghuni dunia kediaman di luar pintu ini semuanya telah pergi satu per satu, pandangan Wang Lin menyapu sekilas Lanmeng Daozun dan yang lain, akhirnya tertuju pada kehampaan 100 zhang di belakangnya, lalu memberi penghormatan dengan menyatukan tinju ke arah sana.
Area kehampaan itu tampak sangat biasa, tak ada siluet apapun, bahkan tak ada gelombang energi terdistorsi yang bergema. Namun dalam penghormatan Wang Lin ini, suaranya bergema pelan:
"Senior Xuan Luo, Anda mengikuti saya sepanjang perjalanan: ke Bintang Lima Elemen, ke dunia dewa, datang ke inti gua persembunyian ini. Kini menyaksikan saya membuka pintu kediaman - apakah sudah puas melihat? Bisa muncul!"
Pada sekejap mata saat kata-kata Wang Lin bergema, angkasa itu tiba-tiba terdistorsi. Samar-samar sebuah siluet muncul. Perkataan dan kejadian tak terduga ini seketika membuat jiwa semua orang di sekeliling bergetar, serentak menatap.
"Bagaimana kau mengetahui nama Tubuh asli ini..." Suara lembut bergema dari siluet samar yang muncul.
