Meski terdengar tak masuk akal, menurut ilmu Feng Shui, mereka yang dimakamkan di jalur naga bagaikan memiliki garis nasib mulia. Begitu garis nasib itu terpatri, seluruh keturunan mereka akan menuai berkah!
Wang Lin tidak percaya pada feng shui. Ia sendiri adalah kultivator dengan kekuatan besar yang mampu memindahkan gunung, mengubah langit dan bumi, bahkan menciptakan bintang-bintang. Baginya, feng shui pun bisa diciptakan dan dikendalikan di tangannya!
Namun saat ini, feng shui masih bisa digunakan untuk menjelaskan pemandangan yang mengejutkan di Benua Xiangang ini!
Yang dikubur di titik keberuntungan, keturunannya akan sejahtera dan terhindar dari malapetaka! Yang dikubur di titik utama keberuntungan, kemakmuran akan bertahan selama beberapa generasi! Yang dikubur di alur naga, keturunan akan mencapai kemuliaan tertinggi. Begitu pula yang dikubur di titik kepala naga utama, dapat mengklaim tahta dan mendirikan kerajaan!
Tubuh kedua Wang Lin berada di lokasi tempat Dewa Immortal dan leluhur kuno pertama kali lahir saat Benua Xiangang baru terbentuk. Meski bukan di batu altar berbentuk busur yang sama, batu altar tersebut adalah bagian darinya!
Dengan demikian, Wang Lin memiliki pola takdir yang setara dengan Dewa Immortal dan leluhur kuno! Pola takdir ini bukanlah tingkat kultivasi, namun jauh melampaui batas maksimal yang bisa dicapai oleh kemampuan kultivasi mana pun!
Nasib ini belum akan terungkap banyak saat ini, namun seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan tubuh keduanya, masa depan Wang Lin benar-benar di luar imajinasi!
Masalah-masalah ini tidak sepenuhnya jelas bagi Wang Lin, ia hanya memahami sebagian. Hatinya dipenuhi berbagai teori, namun ia tidak sepenuhnya percaya akan hal ini. Yang lebih ia percayai adalah usaha dan ketekunannya sendiri, yang lebih ia harapkan adalah setelah tubuh kedua itu muncul, menghantam keluar dengan pukulan terkuat!
Pada saat pusaran ketiga muncul di Benua Xiangang, semua yang merasakannya terpana. Apapun tingkat kultivasinya, apapun identitasnya, bahkan para Sembilan Matahari pun menunjukkan ekspresi serius, merasakan pusaran ketiga tersebut.
Pusaran ketiga ini tampak seperti awal segalanya, masih belum stabil dan dipenuhi distorsi tak terhitung. Namun di luar pusaran leluhur kuno dan Dewa Immortal, ia tidak collapse total, justru mengembang dengan kecepatan tinggi.
Lama, sangat lama, di langit tak bertepi, tiga pusaran perlahan menghilang bersamaan, seakan tak pernah ada, lenyap dari persepian semua orang tanpa jejak.
Segalanya kembali normal, namun kengerian yang tertanam di hati semua orang seperti akar, berkembang tak terkendali.
Peristiwa ini bagai firasat berat, menekan hingga sulit bernapas, memicu berjuta pikiran di dalam hati.
Di Benua Xiangang, saat tiga pusaran itu menghilang, di sebuah kabupaten wilayah suku dewa, seorang anak berusia belasan tahun bertolak pinggang dengan gaya pangeran, mengibaskan tongkat kayu kecilnya. Di bawah pandangan masam dua kultivator, sekelompok anak diantar ke gerbang sekte terdekat untuk menjalani ujian.
Mereka yang berbakat istimewa akan ditampung oleh sekte dan menjadi murid.
"Gue bakal jadi pangeran kelak!!" Suara tekad bergema di hati anak kecil itu.
Di daratan yang sama, di tempat yang sangat jauh dari sini, seorang pemuda yang sedikit lebih muda mengenakan jubah Tao entah dari mana, menyerupai bocah dewa. Di rumah keluarga kaya di kabupaten, dengan senyum ia berbicara perlahan kepada beberapa orang yang bersikap hormat di hadapannya.
"Lao Fu telah berkultivasi selama ribuan tahun, kini kembali muda. Harus mengalami sembilan kali reinkarnasi untuk memulihkan kemampuan supernatural. Kalian sudah menjemputku dari kabupaten tetangga, baiklah, Lao Fu akan tinggal di sini beberapa waktu, sekalian menjalin takdir pertemuan dalam Dao." Sorot mata bocah itu memancarkan kesan zaman, hawa ini bahkan bisa dirasakan orang biasa. Seolah pemuda yang duduk di sana bukanlah anak kecil, melainkan orang tua yang telah bertahan hidup ribuan tahun.
Terutama kelincahan dalam pandangannya yang seolah memahami kehidupan, membuat orang tak bisa tidak mempercayainya.
Ditambah kesan membusuk bernuansa zaman, membuat seluruh ruangan dipenuhi aura energi Yin yang menggeretak.
Memandangi orang biasa di hadapannya yang gemetar penuh hormat akibat terhantam hawa membusuk, raut wajah anak kecil ini tetap tenang, namun dalam hatinya telah mekar bunga kebahagiaan.
"Hmph, teknik tipu Xiaoye ini memang lahir dengan sendirinya! Ucapanku tadi bahkan membuatku sendiri hampir percaya, seolah aku benar-benar telah bereinkarnasi! Jika benar Xiaoye adalah reinkarnasi, Brengsek! Pasti kehidupan sebelumnya adalah penipu besar yang menggemparkan langit dan bumi!
Menghabiskan waktu bersantai di sini, tak sia-sia berbulan-bulan menunggui mayat di kuburan... Belum lagi pengeluaran di kabupaten tetangga, pasti akan kukembalikan seratus kali lipat!"
Sementara urusan Benua Xiangang tak perlu dibahas, di dalam lapisan kehampaan, tubuh Wang Lin diselimuti kabut yang tak lain adalah wujud Sang Raja Nyamuk. Sang serangga legendaris ini membungkus seluruh tubuh Wang Lin, menerjang ke depan dengan suara mengaum.
Dalam kecepatannya melesat, hukum kosmis Xiangang di area ini seolah menghilang cukup banyak. Tekanan yang bekerja pada tubuh Wang Lin kini sudah bisa ia tahan. Meski ia kehilangan arah, namun Nyamuk Gaib ini samar-samar mampu merasakan jalan keluar, terus membawa Wang Lin melaju ke depan.
Sepanjang perjalanan, Nyamuk Gaib ini sangat bersemangat. Sesekali menoleh tajam ke Wang Lin sambil mengeluarkan lengkingan gembira. Ia tetap menyukai sensasi berada di samping Wang Lin, membuatnya merasa nyaman bagai berada di dekat orangtuanya.
Namun, meski menggunakan Sang Raja Nyamuk sebagai kendaraan, seiring berlalunya waktu dan semakin mendekati ujung kehampaan, tekanan hukum kosmis Xiangang justru mencapai intensitas tak terbayangkan.
Walau Wang Lin memiliki tubuh kedua di dalam cangkang batu yang terus tumbuh merawat tubuh aslinya, namun dalam jangka panjang tetap muncul kesulitan. Masalah utamanya adalah ia harus melindungi Li Mawan tanpa sedikitpun luka.
“Andai bukan karena Li Mawan, Wang Lin saat ini—berkat hubungan tubuh kedua dengan Nyamuk Gaib—telah beradaptasi dengan hukum kosmis Xiangang.”
Meski memiliki keunggulan seperti ini, situasinya tetap demikian. Dari sini terlihat betapa mengerikannya lapisan kehampaan ini.
"Tak heran sepanjang sejarah, tak seorang pun bisa keluar dari lapisan kehampaan tanpa garis darah... Dengan membawa Wan'er, berarti aku mengorbankan garis darah..." Wang Lin diam.
Ia telah melupakan perjalanan waktu, tak tahu berapa lama telah berada di sini. Tapi ia yakin, sepuluh tahun pasti telah berlalu.
"Guru mungkin tak bisa menunggu lebih lama. Jika beliau kembali ke garis keturunan Daogu dan memasuki Benua Xiangang, segalanya harus kuhadapi sendiri..." Matanya berkilauan, lalu menunjukkan keteguhan.
"Tidak apa-apa! Dulu aku sendiri meninggalkan Planet Zhuque menuju Kunxu, lalu dari Kunxu ke Luotian. Setelah itu melewati Lautan Awan dan Bintang Kuno Tai Gu di luar dunia. Sekarang meski datang ke Benua Xiangang yang asing ini, tidak masalah!"
"Sebaliknya, di Benua Xiangang ini aku harus meningkatkan tingkat kultivasi secepat mungkin... Juga harus mengunjungi Sekte Dong Lin. Jika ada kesempatan masuk ke Kolam Dong Lin..." Jantung Wang Lin berdegup kencang dug... dug. Terhadap Kolam Dong Lin, hasratnya membara sangat dahsyat!
Dia ingin mengubah fragmen ilusi dalam Lima Bunga Delapan Pintu menjadi nyata. Dia ingin memiliki tubuh kedua inti. Dengan ini, bahkan bisa bertarung melawan Kong Jie!
"Di Benua Xiangang masih ada beberapa teman lama... Entah apakah mereka yang menjalani reinkarnasi sudah berhasil lahir... Hehe, tak tahu apakah Situ Nan sudah menjadi Pangeran, apakah Liu Jinbiao masih terus menipu, atau bagaimana takdir Xu Liguo si Raja Iblis di sini."
Masih ada Qing Shui, Hong Die... juga Li Qianmei..." Dalam kesepian kehampaan ini, Wang Lin ditemani Nyamuk Gaib dan kenangan-kenangan, dia tak merasa kesepian.
Satu tahun, dua tahun, tiga tahun...
Tiga tahun berlalu dalam jejak kenangan Wang Lin. Kecepatan Nyamuk Gaib melambat, namun kini berhasil membawa Wang Lin ke ujung kehampaan, jarak ke pintu keluar sudah sangat dekat!
Pintu keluar ini mungkin bukan tempat yang ditunggu Xuan Luo dulu, melainkan lokasi yang ditemukan Nyamuk Gaib melalui ingatan samar dan indra spiritualnya. Mungkin menuju Tianniu Zhou, atau wilayah lain, bahkan bisa muncul di 36 Kabupaten Gu.
Selama tiga tahun, seluruh tingkat kultivasi Wang Lin difokuskan pada Li Mawan di belakangnya. Di bawah perlindungannya, Li Mawan berada dalam kondisi aman di dalam Peti Mati Penghindaran Langit, bagai terlelap.
Pada hari ini, di kehampaan depan Wang Lin, ia melihat seberkas cahaya. Cahaya ini tidak pekat, samar-samar terlihat seperti celah panjang tipis. Sinar itu berasal dari dalam celah, di luarnya samar-samar terlihat hamparan pegunungan dan daratan.
Gelombang hawa khas Benua Xiangang seolah mulai berdatangan, membuat tubuh Wang Lin yang lelah segera tersentak!
Nyamuk Gaib juga kelelahan, berjuang keras ingin membawa Wang Lin menerjang masuk ke celah itu. Namun akhirnya tubuhnya tercerai-berai, berubah menjadi tinta air yang sulit terbentuk.
Wang Lin merasakan sakit hati melihat keadaan Nyamuk Gaib. Dengan gerakan membeku, tangan kanannya menepuk dan mencengkeram sang nyamuk, mengubahnya menjadi totem tinta air yang membakar jejak di lengannya.
Ia tak beranda membuka ruang penyimpanan. Saat terakhir kali membuka sebelumnya, Wang Lin merasakan ketidakstabilan ruang penyimpanan itu, bagai akan collapse total. Terutama ia tak tahu, apakah membukanya di momen ini akan menyebabkan ledakan ruang penyimpanan, ataukah setelah masuk ke Benua Xiangang, apakah ruang penyimpanan itu masih akan eksis.
Urusan ketidaktahuan ini harus dijelajahi Wang Lin perlahan-lahan.
Di dalam ruang penyimpanan, selain beberapa pil dan Magic Treasure, terdapat juga orang gila dan perempuan berbaju perak. Berdua ini jelas memiliki darah Xian Gang. Bahkan jika terjadi kecelakaan, mereka takkan bermasalah di lapisan kehampaan—kecuali mereka seperti Wang Lin yang melakukan perlindungan terhadap manusia atau benda yang dilarang masuk ke Benua Xiangang.
Setelah menarik Nyamuk Gaib, Wang Lin menggendong Li Mawan sambil melakukan penyesuaian di tempat. Tiba-tiba ia membuka mata dengan kasar, menatap tajam celah samar-samar di kejauhan. Di momen ini, perasaannya bagai kembali ke medan perang luar wilayah di Planet Zhuque dulu, saat berubah menjadi Tun Hun yang menerjang! Seluruh tubuhnya bergetar hebat sambil melepaskan semua kekuatan yang tersisa, berubah menjadi cahaya panjang yang menyambar ganas ke arah celah itu!
Kecepatannya ekstrem, mengaum sambil mendekat. Demi melindungi Li Mawan dari luka, hampir semua tingkat kultivasinya terkonsentrasi di belakang punggung. Hanya mengandalkan tubuh fisik, ia nekat melintas sembarangan!
Semakin dekat!
100 zhang (±333 meter)... 50 zhang (±165 meter)... 30 zhang (±99 meter)... 10 zhang (±33 meter)... hingga satu zhang (±3.3 meter)!!
Tubuh Wang Lin seperti terbakar, rasa perih menusuk-nusuk. Namun kedua matanya justru memancarkan cahaya terang bagai matahari!
"Benua Xiangang, aku Wang Lin... DATANG!!!"
