Saat inti air Wang Lin mencapai kesempurnaan besar, di sekelilingnya di dalam lautan tiba-tiba termaterialisasi bayangan-bayangan samar. Begitu muncul, sinar hijau segera menyelimuti area.
Terhadap bayangan-bayangan yang tiba-tiba muncul ini, Wang Lin seolah telah lama merasakannya. Dengan raut wajah tetap tenang, tangan kanannya menepuk ke arah permukaan air laut. Gerakan ini mengumpulkan semua cairan hitam di laut yang langsung terkonsentrasi, dalam sekejap mata berubah menjadi setetes cairan hitam di tangannya.
Cairan ini tak lain adalah Cairan Pemurnian Segala Noda!
Pada saat bayangan-bayangan samar di sekeliling satu per satu bermaterialisasi, gelombang-gelombang tingkat kultivasi yang luar biasa melingkupi, serentak menyambar ke arah Wang Lin, Wang Lin dengan keras meremas cairan hitam itu.
"Air, dapat mengisolasi segala hawa tubuh, memadamkan api yang membara, mencekik kehidupan, mengaburkan warna langit dan bumi..." gumam Wang Lin. Saat diremas, setetes cairan hitam di tangannya tiba-tiba collapse total, berubah menjadi gelombang tinta pekat yang berpusat pada Wang Lin, menyebar gila-gilaan ke segala penjuru.
Lebih dari seribu bayangan samar yang mengelilingi Wang Lin itu, bahkan belum sempat mengaktifkan teknik supernatural, telah tergulung oleh ombak tinta hitam bagai tsunami yang bergemuruh menutupi area.
Jeritan-jeritan menyayat hati seketika menggema di lautan pil. Semua kultivator berjubah hijau yang tersentuh tinta hitam itu gemetar hebat, tubuh mereka segera terkorosi dan menghilang, Jiwa Yuan Shen punah seketika.
Ada yang seolah dicekik, matanya melotot, tewas seketika. Yang terputus bukan hanya hawa, tapi juga energi dewa, bahkan api kehidupan yang menyala.
Beberapa lainnya tubuhnya langsung collapse total, darah dalam tubuh berbalik arah, dengan paksa keluar dari pori-pori keringat, menghancurkan tubuh fisik, memusnahkan Jiwa Yuan Shen.
Banyak pula yang tubuhnya bergetar hebat, dengan kecepatan terlihat oleh mata tubuh mereka cepat layu, sekejap mata berubah menjadi kerangka kering seperti mayat. Bahkan Jiwa Yuan Shen pun kehilangan cairan hingga lunglai dan collapse total.
Segala sesuatu terjadi saat tangan kanan Wang Lin meremas perlahan. Dengan ekspresi tenang, ia berjalan perlahan ke depan melintasi mayat-mayat kerangka. Seberkas demi seberkas cairan hitam mengeluarkan diri, menerobos masuk ke tubuh Wang Lin dan melebur dengan darahnya.
Setelah melangkah tujuh langkah, Wang Lin tiba-tiba menoleh tajam, memandang jauh ke arah laut di kejauhan tempat tiga bendera besar berdiri tegak – lokasi tempat perempuan itu berada!
Perempuan itu gemetar hebat, sorot matanya memancarkan ketakutan. Di kompasnya, semua titik hijau di sekitar titik cahaya Wang Lin telah padam, warna hitam pun lenyap. Separuh lautan yang luas hanya menyisakan satu titik putih yang bergerak perlahan, lalu menghilang tanpa jejak.
"Siapa orang ini?! Mengapa tak ada catatan tentangnya dalam investigasi awal para ahli sejati?!" Dalam diam, ia menggigit bibirnya erat.
"Seluruh Pasukan Hijau Iblis, dengarkan! Kerahkan seluruh kekuatan di Laut Pil! Kejar orang ini! Jangan biarkan ia kabur! Dia telah merebut Cairan Pemurnian, kita harus bunuh dan rampas kembali!" Saat mengucapkan ini, perempuan itu memuntahkan darah segar yang menyatu dengan hukum tak terlihat, menguap dan meresap ke dalam kompas di tangannya.
Pada saat darah itu menghilang, semua kultivator berbaju hijau di sekitar perempuan itu segera melangkah pergi.
Bersamaan dengan itu, di seluruh Laut Pil, semua kultivator Hijau Iblis Zhou yang ada saat ini jiwa mereka bergetar, suara perempuan itu bergema dalam pikiran mereka.
Kemampuan suara ini menyebar sejauh ini bukan karena tingkat kultivasi perempuan itu mengagumkan, melainkan melalui kompas di tangannya - benda ini bukan barang duniawi, tapi pusat komando formasi dan larangan yang menyelimuti Laut Pil!
Wang Lin dengan ekspresi tenang berjalan perlahan di Laut Pil. Langkahnya tak terburu-buru, namun setiap kali melangkah, jaraknya mencapai wilayah yang sangat jauh. Tanpa henti, kecepatannya semakin meningkat.
"Mereka mengurung Laut Pil ini... Meski tujuan pastinya tak jelas... Tapi hanya memperbolehkan orang masuk, melarang keluar - jelas takut kebocoran informasi..." Dalam perjalanannya, sorot mata Wang Lin berkilat. Tangan kanannya diangkat, perlahan sosok kecil muncul dari telapak tangannya.
"Sosok kecil ini adalah seberkas jiwa yang berhasil dikristalkan Wang Lin setelah berlatih Hun Yan Dao." Saat melangkah, pandangan Wang Lin dan sosok kecil itu saling bertautan. Tubuh sosok kecil itu bergetar, lalu bersujud di telapak tangan Wang Lin dan membungkukkan kepala ke arahnya.
Begitu kepala itu menyentuh kulit telapak tangan, pikiran Wang Lin langsung gemuruh. Persis saat hendak mendeduksikan perubahan masa depan, tiba-tiba kekuatan gaib menghantam dan memutus paksa deduksi tersebut.
Kedua matanya membeku, ekspresinya semakin serius.
"Ada yang mengganggu... Bukan hanya menargetkanku, tapi semua teknik supernatural yang ingin mendeduksikan perubahan di sini..." Wang Lin mengepal telapak tangan, menyatukan sosok kecil itu ke dalam tubuhnya hingga menghilang.
"Tempat ini mungkin akan dilanda kekacauan besar..." Gumam Wang Lin sambil tubuhnya limbung. Gelombang energi berkedip di bawah kakinya, lalu ia langsung menghilang tanpa jejak menggunakan teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci.
Dalam waktu kurang dari 10 tarikan napas setelah kepergiannya, ribuan siluet tiba-tiba materialisasi di lokasi ini. Setiap siluet mengenakan jubah hijau, melakukan penyelidikan singkat sebelum menghilang kembali.
Sementara Wang Lin, di perairan dekat Provinsi Tianniu, muncul dari gelombang energi yang bergema. Keningnya berkerut saat tubuhnya tetap berada di dasar laut. Dari dalam lautan, ia mengangkat kepala seolah pandangannya bisa menembus permukaan air untuk mengamati langit yang redup di atas.
"Larangan di sini membatasi teknik Mengkerutkan Bumi Menjadi Inci hanya untuk bergerak dalam Laut Pil. Cukup misterius..." Wang Lin merenung dengan sorot mata analitis. "Tak ada Larangan di kolong langit ini yang bisa lolos dari pengamatan intiku. Semakin banyak Larangan yang kusaksikan, semakin besar manfaatnya bagi perkembangan inti Laranganku."
"Jika saja aku bisa menyerap dan memurnikan formasi Larangan besar yang sangat kuno dari zaman purba, inti Laranganku pasti akan meledak secara eksplosif!"
"Larangan di sini, juga bisa kupurnifikasi dan serap menjadi bagian dari inti Laranganku..." gumam Wang Lin. Sebelumnya di Paviliun Penyimpanan Jiwa, statusnya sebagai Sesepuh Sekte Hantu Besar membuatnya enggan memurnikan larangan di sana. Lagipula, larangan di sana tidak serumit ini, hanya mengandung kehendak ahli sejati belaka.
Dengan ekspresi tenang, tangan kanannya mengibas kasar ke samping. Di sebelah kanannya, puluhan semburan api tiba-tiba menyala di kedalaman laut.
Saat nyala api itu muncul, jeritan-jeritan kesakitan bergema. Air laut bergulung-gulung saat belasan siluet kultivator berbaju hijau termaterialisasi. Tubuh mereka berkobar-kobar dengan nyala hitam yang bahkan air laut pun tak mampu memadamkan - Xu Huo yang terbakar oleh niat membunuh mereka sendiri!
"Kemampuan api spiritual Xu Huo" jarang digunakan Wang Lin. Ini pertama kalinya ia menggunakannya di Benua Xiangang! Namun kekuatannya, dengan serangan tak terduga, sangat dahsyat. Lebih dari sepuluh kultivator menemui ajal seketika. Tingkat kultivasi mereka belum mencapai Langkah Ketiga, hanya pasukan pendahulu yang mengejar lokasi Wang Lin, sama sekali tidak memiliki daya melawan.
Dalam perjalanannya, Wang Lin berencana menerjang ke permukaan air untuk mengamati formasi larangan yang menyelimuti seluruh Laut Pil. Namun tiba-tiba, ekspresinya berubah. Ia memalingkan wajah ke arah kejauhan.
"Mereka bertiga... ternyata ada di sini." Senyum muncul di wajah Wang Lin. Ia mengubah arah dan melangkah mantap.
Deru dahsyat bergema di kedalaman samudera. Harimau Putih memuntahkan darah segar, membawa Zhu Que dan Xuanwu melarikan diri dengan kecepatan tinggi. Di belakang mereka, kultivator marga Qian menjilat bibir, menunjukkan kekejaman di pandangan.
"Tubuh fisikmu cukup kuat. Jika kusuling menjadi boneka, mungkin akan jadi pilihan yang baik."
"Kalian bertiga memiliki tingkat kultivasi luar biasa. Menurut investigasi sektaku, kalian baru bermigrasi ke sini beberapa puluh tahun lalu, tanpa afiliasi sekte. Lebih baik bergabung dengan Sekte Wu Ji kami untuk menghindari bencana pembunuhan!" Pemuda berwajak putih seperti giok itu tersenyum ramah.
Wajak Harimau Putih pucat pasi. Dengan diam membisu, ia membawa Zhu Que dan Xuanwu yang nyaris sekarat, melarikan diri dengan gila-gilaan. Namun secepat apapun kecepatannya, tak bisa menjauh dari dua kultivator di belakangnya.
"Harimau Putih, kalian bertiga pasti bukan orang sembarangan. Tapi mengapa catatan tentang kalian sebelum tiba di Laut Pil ini... benar-benar kosong selama tak terhitung tahun..." Ucap pemuda itu perlahan. Tangan kanannya yang memegang kipas menunjuk ke depan.
Seketika semburan asap hijau muncul dari kipasnya, bermaterialisasi menjadi dewa berzirah emas berpendar cahaya hijau. Dengan langkah perkasa, arwah ini mengayunkan pedang besar keemasan sambil melolong, menebaskan pedang ke arah Harimau Putih!
Pada saat pedang emas itu menghunjam, Harimau Putih berbalik kasar sambil mengaum. Di luar tubuhnya segera terbayang bayangan samar seekor harimau buas yang langsung melepaskan diri dari tubuhnya dan menyerbu dewa berzirah emas itu.
Gemuruh! Dewa itu hancur berantakan, namun bayangan Harimau Putih juga menghilang disertai jerit kesakitan. Tubuh Jenderal Harimau Putih bergetar, kembali memuntahkan darah segar, dan terus mundur ratusan zhang jaraknya.
"Gue adalah Jenderal Harimau Putih, salah satu dari Empat Jenderal Perang Sekte Tujuh Jalan! Nama gue tetap sama di mana pun. Ingat baik-baik, bocah kecil!" Jenderal Harimau Putih menggeram dengan ekspresi mengerikan. Ia tak lagi melarikan diri, menyadari tribulasi mematikan hari ini mustahil dihindari.
Mending mati dengan kejujuran mulia!
"Jenderal Zhu Que, salah satu dari Empat Jenderal Perang Sekte Tujuh Jalan!" Zhu Que di samping Harimau Putih yang sudut bibirnya mengalir darah, menatap tajam pemuda itu sambil berbicara perlahan.
“Jenderal Perang Xuanwu!” Xuanwu yang juga sudah memahami bahwa ketiga orang ini mungkin akan mati bersama, justru tampak lebih legawa. Dalam helaan napas, sama seperti Harimau Putih, ia tak lagi menyembunyikan identitasnya.
“Sekte Tujuh Jalan? Apakah di Provinsi Tianniu ada sekte seperti ini?” Pemuda berwajah putih bak giok itu berekspresi berubah, berpikir lama namun tak juga teringat dalam investigasi sekte mereka tentang tiga kata "Sekte Tujuh Jalan".
“Sekte Tujuh Jalan!?” Kultivator marga Qian di sampingnya, setelah mendengar nama ini, menatap ketiga orang itu dengan seksama.
“Aku pernah melihat nama ini dalam investigasi sekter kami terhadap Provinsi Tianniu. Itu adalah sebuah sekte dari bertahun-tahun silam. Pemimpin sekte-nya sepertitu dipanggil Immortal Venerable Pelangi, tingkat kultivasinya dulu cukup luar biasa. Tapi sekarang, mungkin sudah lama mati.”
Mendengar empat kata "Immortal Venerable Pelangi", ketiga Harimau Putih diam seribu bahasa, ekspresi dipenuhi kompleksitas.
“Meskipun pemimpin sekte telah mati, di dalam Sekte Tujuh Jalan kami masih ada satu orang! Jika orang ini berhasil keluar, tidak butuh waktu lama untuk membuatnya termasyhur di Xian Gang!” Harimau Putih tiba-tiba berbicara.
Zhu Que dan Xuanwu saling bertukar pandang, lalu mengangguk.
“Termasyhur di Xian Gang? Hal ini menarik. Mungkinkah orang yang kau maksud adalah Yun Yi Feng dari Sekte Guiyi, atau mungkin salah satu dari Empat Bakat Langit Dongzhou? Lucu sekali!” Pemuda berwajah bak giok itu menyeringai mengejek, tubuhnya melangkah maju. Bersama kultivator Marga Qian yang mendekat secara bersamaan, mereka bersiap melancarkan pembunuhan!
Namun tepat ketika keduanya mendekat, tatapan penuh ketegasan dari trio Harimau Putih yang siap mempertaruhkan nyawa tiba-tiba terhenti oleh suara dingin yang menyapu sekeliling bagai terpaan Angin Yin.
“Sangat lucukah...”
